Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

63 memiliki nilai alpa Cronbach minimal 0,70. Dimana ketentuannya bila harga rhitung lebih besar dari rstandar 0,70 maka item instrumen tersebut dinyatakan reliabel namun jika rhitung lebih kecil dari rstandar 0,70 maka item instrumen tersebut tidak reliabel.

3.2.5.6. Variabel Y

Berdasarkan tabel perhitungan uji reliabilitas dari masing-masing item angket, diketahui tingkat reliabilitas setiap item pada variabel Y Efektivitas Kerja Karyawan sebagai berikut : Tabel 3.6 Uji reliabilitas Variabel Efektifitas Kerja Karyawan Y Jadi dari tabel diatas dapat diketahui hasilnya dimana nilai alpa crombach’s sebagai rhitung dari keseluruhan item pada variabel X N=16 sebesar 0,920. Dengan nilai alpha dari variabel efektivitas kerja tersebut, maka variabel ini dapat dikatakan reliabel. Oleh karena itu, item-item yang menjadi instrumen penelitian mengenai efektivitas kerja karyawan dapat dipercaya dan handal untuk selanjutnya dapat diolah.

3.2.6. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

Analisis data dilakukan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik data tersebut dapat dengan mudah dipahamai dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Sedangkan pengujian hipotesis dilakukan untuk memperoleh gambaran Cronbachs Alpha N of Items ,920 16 64 mengenai seberapa besar pengaruh sistem informasi perpustakaan X terhadap efektivitas kerja karyawan Y. Suatu daftar pertanyaan yang di jawab dengan pendekatan skala likert akan menghasilkan data ordinal yang tidak menunjukkan perbandingan suatu jawaban yang nyata. Dengan data interval perbandingan antar jawaban yang sebenarnya akan terlihat sehingga dapat diolah untuk memperoleh nilai jawaban responden. Sebelum melakukan analisis regresi dilakukan transpormasi data dengan mengubah data ordinal menjadi data interval. Metode yang di gunakan untuk mengubah data ordinal menjadi data interval adalah metode MSI Metode Sucsesif Interval.

3.2.6.1 Analisis Kualitatif

Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif, metode analisis kualitatif adalah metode yang memberikan manfaat untuk menjaring persoalan yang akan diteliti. Tujuan melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif adalah untuk mendapatkan pemahaman atas masalah dan faktor- faktor yang mendasarinya. Menurut Cattherine Marshal : 1995 : ”Kualitatif riset didefinisikan sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia”. Data kualitatif dalam statistik dapat berupa data berskala ordinal. Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi dan bukan berupa angka tapi berupa kata atau kalimat dan diantara 65 kategorisasi data tersebut terdapat hubungan atau jenjang yang menunjukkan ketidaksetaraan. Untuk mendapatkan data berskala ordinal pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner hendaknya menggunakan opsi jawaban model skala Likert dimana digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persefsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Sehubungan skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal. Maka agar data ordinal dapat diolah untuk kepentingan pengolahan data di SPSS ataupun di Excell, maka opsi-opsi yang berupa teks tersebut harus dikuantifikasi diberi simbol angka. Pada umumnya opsi jawaban terdiri atas 5 lima opsi sebagai berikut : a. Sangat Setuju diberi nilai 5 b. Setuju diberi nilai 4 c. Netral 3 d. Tidak Setuju diberi nilai 2 e. Sangat Tidak Setuju diberi nilai 1 Angka 1 sampai dengan 5 tersebut hanya merupakan simbol atau bukan angka sebenarnya dan bersifat relatif. Untuk mengetahui deskripsi atau tanggapan karyawan atas keberadaan Sistem Informasi Perpustakaan X dan Efektivitas Kerja Karyawan Y di Balai PKTKA-SDA, maka ditetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal. Skor aktual diperoleh melalui hasil perhitungan seluruh pendapat responden sesuai dengan nilai yang diberikan, sedangkan skor ideal 66 diperoleh melalui prediksi nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah kuesioner dikali jumlah responden, rumusnya sebagai berikut: Keterangan : 1. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan 2. Skor ideal adalah skor atau nilai tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi Sehingga hasil dari perhitungan rumus diatas dikonfirmasikan dengan kriteria yang telah ditetapkan, dapat dilihat pada tabel berkut : Tabel 3.7 Pengkategorian Skor Jawaban Interval Tingkat Intensitas Kriteria 0 - Sangat tidak baik 21 - Tidak baik 41 - Cukup baik 61 - 80 Baik 81 - 100 Sangat baik Sumber:Drs.Riduwan ”Dasar-dasar Statistika”

3.2.6.2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah hasil suatu masalah yang akan diteliti lebih lanjut. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan statistik inferensi. Statistik inferensi digunakan sebagai pengambilan keputusan dan pada 67 umumnya menyertakan pengambilan keputusan dengan uji hipotesis. Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian yaitu menggunakan analisis korelasi dengan menggunakan SPSS, analisis regresi dan koefisien determinasi.

3.2.6.2.1. Analisis korelasi

Korelasi adalah suatu teknik antara variabel-variabel bebas dengan veriabel- variabel terikat. Korelasi digunakan untuk melihat kuat lemahnya hubungan antara variabel bebas Sistem Informasi Perpustakaan dan variabel terikat Efektivitas Kerja Karyawan. Besar hubungan berkisar antara 0-1. Untuk menetukan kuat lemahnya hubungan tersebut digunakan kriteria yang baku. Teknik korelasi dalam SPSS diantaranya adalah Korelasi Pearson’s Coefficient Of Correlation atau Product Moment Coeficient dari Karl Pearson. Korelasi Product Moment Coeficient adalah korelasi yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel berskala interval, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Korelasi ini bersifat parametrik. Adapun rumus kolerasi pearson adalah sebagai berikut: Keterangan : = Korelasi antara variabel X dan Y = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba = Jumlah responden uji coba 68 Angka korelasi dapat berupa angka positif + atau negatif -. a. Jika korelasi menghasilkan angka positif +, hubungan kedua variabel bersifat searah. Searah mempunyai makna bahwa jika variabel bebas besar, maka variabel terikatnya juga besar. b. Jika korelasi menghasilkan angka negatif -, hubungan kedua variabel bersifat tidak searah. Tidak searah mempunyai makna bahwa jika variabel bebas besar maka variabel terikatnya adalah kecil. Untuk dapat memudahkan pengolahan korelasi, maka dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 12.0 for windows. Dan untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi besar atau kecil peranannya, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel berikut : Tabel 3.8 Pedoman untuk memberikan interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, 2003 : 216 3.2.6.2.2. Analisis regresi Analisis regresi menurut Jonathan Sarwono adalah teknik analisis yang meliputi metode-metode yang digunakan untuk memprediksi nilai-nilai dari satu atau lebih variabel tergantung yang dihasilkan adanya pengaruh satu atau lebih variabel bebas. Adapun persamaan regresi sebagai berikut : 69 Y = a + bx ….………………………….3.7 Dimana : a = = Y – bx ...........................................................................................3.8 b = ..................................................................................................3.9

3.2.6.2.3. Koefisien determinasi

Dengan terdapatnya angka perhitungan koefisien korelasi, maka akan didapat besarnya angka koefisien determinasi, dimana akan dinyatakan besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y. Menurut Jonathan Sarwono 2005:72 Koefisien Determinasi digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas variabel X terhadap variabel tergantung variabel Y. Koefisien determinasi di hitung dengan cara mengkuadratkan hasil korelasi kemudian dikalikan dengan 100. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Keterangan : Kd = Koefisien determinasi = Koefisien korelasi 70 Tabel 3.9 Tabel Tinggi Rendahnya Koefisien Determinasi Pertanyaan Keterangan 4 Pengaruh Rendah Sekali 5-16 Pengaruh Rendah tapi Pasti 17-49 Pengaruh Cukup Berarti 50-81 Pengaruh TinggiKuat 80 Pengaruh Tinggi Sekali

3.2.6.2.4. Analisis regresi

Analisis regresi menurut Jonathan Sarwono adalah teknik analisis yang meliputi metode-metode yang digunakan untuk memprediksi nilai-nilai dari satu atau lebih variabel tergantung yang dihasilkan adanya pengaruh satu atau lebih variabel bebas. Adapun persamaan regresi sebagai berikut : Y = a + bx ….………………………….3.7 Dimana : a = = Y – bx ...........................................................................................3.8 b = ..................................................................................................3.9 71

3.2.6.3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel terdapat hubungan yang erat atau saling berperan, antara variabel bebas yaitu dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Perbendaharaan dan variabel terikat Efektivitas Kerja, maka dilakukan uji hipotesis nol dimana: H0 : = 0, Tidak ada pengaruh antara kedua variabel. H1 : 0, Ada pengaruh antara kedua variabel Untuk pengujian ini maka digunakan uji T, Menurut Prof. DR. Sudjana, MA, MSc 2005 : 380 pengertian Uji T T Test adalah untuk membandingkan rata-rata dua Variabel dalam satu kelompok. Kriteria uji adalah t hitung t table maka H0 ditolak dan H1 diterima yang didapat dari tabel distribusi t dengan = 0,05 5, apabila t hitung t table maka H0 diterima dan H1 ditolak yang didapat dari tabel distribusi t dengan = 0,05 . Berikut adalah rumus untuk uji T : t hitung = Prof.DR.Sujana MA.Msc 2005 : 380Keterangan : r = Koefisien korelasi pearson. n = jumlahobjek responden yang diambil dengan tingkat keyakinan 95 pada tingkat signifikan 5 dan derajat kebebasan n-2. 72 Daerah Daerah Penolakan H0 Penolakan H0 Daerah Penerimaan H0 -t t Gambar 3.3 Skema Analisis Hipotesis 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini, akan memaparkan mengenai hasil pembahasan penelitian yang dilakukan dari pengolahan data kuesioner. Dimana hasil penelitian ini akan dijelaskan secara terperinci setelah kuesioner disebarkan kepada para karyawan perpustakaan Balai PKTKA-SDA yang berjumlah 28 orang yang dijadikan sampel dan sekaligus sebagai populasi dari penelitian sensus. Adapun hasil penelitianya dan pembahasannya seperti dibawah ini.

4.1.1. Karakteristik Responden

Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner, dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok responden. Kelompok-kelompok tersebut nantinya akan berguna untuk memperkuat analisis terhadap jawaban responden yang diberikan. Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini dengan menggunakan program SPSS 12.0 For Windows hasilnya sebagai berikut: 1. Jenis Kelamin Jenis responden di bagi menjadi dua kelompok, yaitu perempuan dan laki- laki. Adapun Berdasarkan data lapangan diperoleh kelompok responden sebagai berikut: