Kegiatan Belajar Kelas10 pengetahuan teater 1337

D. Materi

1. Teater Daerah Indonesia

Teater daerah di Indonesia banyak yang menggunakan cerita dari mulut ke mulut sebagai sumber utama cerita dan bahan dasar ekspresi. Hal mendasar inilah yang membedakan antara teater daerah tradisional dan teater modern. Akan tetapi pada perkembangannya teater daerah juga mendapat pengaruh dari teater modern, sehingga tidak jarang kita temui naskah-naskah cerita pertunjukan teater daerah yang diambil dari teater modern. Oleh karena hal tersebut, maka teater daerah diberi batasan sebagai seni pertunjukan yang memiliki ciri-ciri khas suatu daerah tertentu. Selanjutnya untuk memetakan teater daerah berdasarkan kelahiran, perkembangan dan perubahannya teater daerah Indonesia dapat dibedakan menjadi teater tradisional dan teater daerah baru. Teater tradisional adalah teater yang telah hidup, berkembang dan diajarkan secara turun temurun dari generasi ke generasi biasanya secara lisan oleh masyarakat suatu daerah tertentu, misalnya; wayang kulit, wayang orang dan tontonan topeng baik di Jawa dan Bali. Teater tradisional ini sendiri dibagi menjadi dua yaitu yang berkembang di istana dan yang berkembang di luar tembok istana yang biasa disebut sebagai teater rakyat Murgiyanto, dkk., 1983:19. Kasim Achmad dalam bukunya Mengenal Teater Tradisional di Indonesia 2006 mengatakan, sejarah teater tradisional di Indonesia dimulai sejak sebelum Zaman Hindu. Pada zaman itu, ada tanda-tanda bahwa unsur-unsur teater tradisional banyak digunakan untuk mendukung upacara ritual. Teater tradisional merupakan bagian dari suatu upacara keagamaan ataupun upacara adat-istiadat dalam tata cara kehidupan masyarakat kita. Pada saat itu, yang disebut “teater”, sebenarnya baru merupakan unsur-unsur teater, dan belum merupakan suatu bentuk kesatuan teater yang utuh. Setelah melepaskan diri dari kaitan upacara, unsur-unsur teater tersebut membentuk suatu seni pertunjukan yang lahir dari spontanitas rakyat dalam masyarakat lingkungannya Achmad, 2006: 16 . Sedangkan yang disebut teater daerah baru adalah teater yang sekalipun memiliki ciri-ciri kedaerahan tetapi relatif baru kelahirannya, seperti drama gong dan sandiwara radio. Proses terjadinya atau Pengetahuan Teater 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 munculnya teater daerah di Indonesia sangat bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater yang berbeda-beda, tergantung kondisi dan sikap budaya masyarakat, serta sumber dan tata-cara di daerah mana teater tersebut lahir. Gb. 29 Teater daerah dipentaskan di tengah masyarakat Dilihat dari model pemanggungannya, teater daerah Indonesia memiliki gaya presentasional, artinya bahwa pertunjukan yang disajikan tersebut benar-benar diperuntukkan kepada penonton. Senada dengan gayanya, maka ciri-ciri pementasan teater daerah dapat dilihat dari tiga hal yaitu; a suasana tontonan, b paduan aspek pendukung tontonan, c cara pengungkapan pelaku-pelakunya. Suasana pementasan teater daerah sangat berbeda dengan pementasan teater modern atau teater Barat. Dalam teater modern, penonton menyaksikan dengan tertib dari awal hingga pertunjukan berakhir, tidak boleh ribut, tidak boleh menyela pertunjukan yang berlangsung dan berbagai tatanan yang lain. Berbeda dengan teater daerah, penontonnya dapat menikmati pertunjukan dengan santai. Tidak ada tuntutan untuk hanya memusatkan perhatian pada pertunjukan saja, bahkan selama pertunjukan kadang penonton dapat melakukan komunikasi dengan pemain atau memberi arahan pada pemain. Dari segi aspek pendukung, teater daerah memadukan segala unsur seni pertunjukan seperti tari, musik, lagu, dan bahkan akrobat atraksi. Hal ini dikarenakan teater daerah tidak ditampilkan secara khusus hanya untuk kalangan atau orang tertentu saja segmented, akan tetapi untuk dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga mengakibatkan sifat pertunjukannya memiliki bagian-bagian yang dapat mengakomodasi keinginan semua penonton. Kehendak untuk memenuhi keinginan penonton inilah yang juga mendasari lahirnya stilisasi dan atau pengindahan bentuk-bentuk ungkap ekspresi para pelakunya. Karena hubungan antara pemain dan penonton yang begitu dekat, maka tidak jarang pemain melepaskan sebentar karakter yang dimainkannya hanya untuk melayani komentar atau arahan penonton. Hal-hal demikian bukan membuat pertunjukan menjadi jelek, akan tetapi justru menjadi hidup, cair, komunikatif, dan unik. Beberapa Teater Daerah di Indonesia a Longser Longser adalah teater daerah Jawa Barat yang di dalamnya berisikan tari, nyanyi, dan lawak. Seluruh pelakunya terdiri dari sejumlah penabuh, beberapa penari wanita yang disebut ronggeng dan seorang pelawak atau badut yang biasa memimpin rombongan longser berada dalam satu panggung. Pertunjukan longser dimulai dengan memperkenalkan para ronggeng yang menari bersama-sama. Setelah itu adegan lawak dimulai dengan munculnya badut yang ikut menari-nari secara jenaka. Selanjutnya terjadilah adegan badut menyenangi ronggeng yang cantik. Setelah menari tunggal, badut juga memperlihatkan tarian jenaka seperti Cikeruhan, Langlayangan, Maen Kartu, tari Tani dan tarian lainnya yang bertemakan kegiatan rakyat banyak. Adegan yang paling menarik adalah di mana