PERANCANGAN PROMOSI BATIK DAKON MAS MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

(1)

commit to user

PERANCANGAN PROMOSI BATIK DAKON MAS

MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Sebagai Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya

D3 Desain Komunikasi Visual

Oleh :

MALIA BUDI ESTY C9507106

PROGRAM STUDI D3 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010


(2)

commit to user

Pengantar Karya Tugas Akhir dengan judul:

PERANCANGAN PROMOSI BATIK DAKON MAS M

ELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan penguji:

Telah disetujui dan diterima untuk dipertahankan dihadapan penguji.

Pembimbing Tugas Akhir I Pembimbing Tugas Akhir II

Andreas S. Widodo S.Sn ., M.Hum Ercilia R. O c tavia , S.Sn NIP. 19751201 200112 1 002 NIP. 19801011 200812 2 001

Koordinator TA

Arief Imam Santoso, S.Sn NIP. 19790327 200501 1 002

LEMBAR PENGESAHAN

Diterima dan Disetujui oleh Panitia Tugas Akhir Jurusan Seni Rupa Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta

Diterima Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Maret 2010


(3)

commit to user 1. Ketua Sidang Ujian Tugas Akhir

Drs. Ahmad Kurnia W. ( )

NIP. 19430726 198003 1 001

2. Sekretaris Sidang Ujian Tugas Akhir

Arief Imam Santoso, S.Sn ( )

NIP. 19790327 200501 1 002 3. Penguji I

Andreas S. Widodo, S.Sn., M.Hum ( )

NIP. 19751201 200112 1 002 4. Penguji II

Ercilia R Octavia, S.Sn ( )

NIP. 19801011 200812 2 001

Mengetahui

Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Ketua Program

Universitas Sebelas Maret D3 Desain Komunikasi Visual

Drs. Sudarno, MA Andreas S. Widodo, S.Sn., M.Hum NIP. 19530314 198506 1 001 NIP. 19751201 200112 1 002


(4)

commit to user

“Berusahalah terus dengan kemampuan yang kamu miliki” ( Ayahanda )

“Demi ibu, aku pasti bisa” ( Penulis )


(5)

commit to user

Tugas akhir ini kupersembahkan:

“Orang Tua Saya Yang Saya Hormati dan Sayangi, Para Pembimbing Saya, dan Keluarga Saya”

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta segala karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Promosi Batik Dakon Mas Melalui Media Komunikasi Visual”, Adapun Tugas Akhir ini disusun guna meraih gelar Ahli Madya program D3 Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Terselesaikannya Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan serta motivasi dari semua pihak yang telah membantu penulis. Maka ungkapan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi pantas penulis sampaikan kepada:


(6)

commit to user

Maret.

2. Andreas S. Widodo, S.Sn., M.Hum selaku Ketua Program D3 Desain Komunikasi Visual dan selaku pembimbing I Tugas Akhir.

3. Ercilia R Octavia, S.Sn, selaku pembimbing II Tugas Akhir. 4. Hermansyah Muttaqin, S.Sn, selaku pembimbing Akademik. 5. H. Muhammad Afrosim, selaku pemilik Batik Dakon Mas. 6. Segenap petugas TU D3 DKV

7. Semua pihak mulai dari keluarga hingga semua teman dan sahabat yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis sehingga Tugas Akhir dapat terselesaikan.

Disadari sepenuhnya bahwa konsep Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritiknya. Supaya untuk maju kedepannya bisa lebih diterima dan bermanfaat bagi kita semua, amin.

Surakarta, Oktober 2010


(7)

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... viii

BAB I PENDAHULUAN (...) 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Perancangan ... 4

BAB II IDENTIFIKASI DATA (...) 5

A. Data Batik Dakon Mas ... 5

1...Sejarah Berdiri dan Latar Belakang ... 5

2...Visi dan Misi ... 6

3...Omset perhari ... 6


(8)

commit to user

E. Promosi ... 12

F. Target ... 14

1...Target Market ... 14

2...Target Audience ... 15

G. Kompetitor ... 16

1...Batik Gunawan Setiawan ... 16

2. Batik Soga ... 20

BAB III KONSEP PERANCANGAN (...) 24

A. Konsep Karya ... 24

1...Konsep Kreatif ... 24

2...Unique Selling Preposition ... 26

3...Positioning ...27

B. Konsep Perancangan ... 29

1...Strategi Secara Umum ... 29

2...Strategi Visual Verbal ... 30

3...Strategi Visual Non Verbal ... 34

C. Teknik Pelaksanaan ... 42

D. Media Placement ... 42

BAB IV VISUALISASI KARYA (...) 57

A. Logo ... 57


(9)

commit to user

E. Merchandise ... 77

BAB V PENUTUP (...) 82

1. Kesimpulan ... 82

2. Saran ... 82 DAFTAR PUSTAKA


(10)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Indonesia kaya akan hasil budaya, salah satunya adalah batik. Batik merupakan salah satu hasil budaya yang juga merupakan ladang usaha masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Banyak orang Indonesia ataupun Warga Negara Asing yang sangat tertarik dengan batik, maka dari itu, banyak dari penduduk Indonesia menjadikan batik sebagai lapangan kerja, dengan demikian batik makin lestari.

Bisa dilihat, masyarakat Indonesia terutama yang bertempat tinggal di wilayah Kota Solo, banyak yang menggantungkan hidupnya pada usaha batik. Salah satunya warga Kampung Kauman, hampir semua masyarakatnya berprofesi sebagai pembuat dan pedagang batik.

Sentra Batik di Kecamatan Pasar Kliwon, tepatnya di Kampung Kauman telah ada sejak pindahnya Keraton Kartasura ke Solo pada tahun 1700 yang kemudian berubah nama menjadi Kasunanan. Kauman merupakan tempat ulama yang terdiri dari beberapa lapisan masyarakat mulai dari penghulu tafsir anom, ketip, modin, suronoto, dan kaum. Keberadaan kaum sebagai penduduk mayoritas di kawasan inilah yang menjadi dasar pemilihan nama “kauman”. Masyarakat Kauman (abdi dalem) mendapatkan latihan secara khusus dari Kasunanan untuk membuat batik, baik berupa jarik atau selendang dan sebagainya, dengan kata lain, tradisi Batik Kampung Kauman mewarisi secara langsung inspirasi membatik dari Ndalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Berdasarkan


(11)

commit to user

bekal keahlian yang diberikan tersebut masyarakat Kauman dapat menghasilkan karya batik yang langsung mengaplikasikan motif-motif batik yang sering dipakai oleh keluarga keraton ke dalam kain mori (www.indotoplist.com).

Pada mulanya para abdi dalem ulama hanya bekerja sebagai abdi dalem

saja, istrinya bekerja sambilan membatik di rumahnya untuk konsumsi keraton. Seiring berjalannya waktu usaha rumah tangga tersebut kemudian berkembang menjadi usaha batik, dan kerja rangkap ini berhasil menaikkan taraf ekonomi masyarakat. Usaha inilah yang antara lain menyebabkan masyarakat Kauman dapat membangun rumah yang megah atau indah pada awal tahun 1800 sampai dengan pertengahan tahun 1900 (th penelitian 1998. www.indotoplist.com).

Kampung tersebut menjadi makmur karena hidupnya usaha batik yang mendominasi kehidupan masyarakat pada masa itu. Bahkan menurut penelitian Wiwik setyaningsih (pada tahun 2000. www.indotosplit.com), keberhasilan ini menarik minat para pendatang untuk tinggal di wilayah Kauman dan menjadi

kawula dalem yang bekerja memenuhi segala kebutuhan keraton seperti menjahit (Kampung Gerjen), membuat kue (Kampung Baladan), membordir (Kampung Blodiran), dan sebagainya. Suksesnya dengan usaha batik itulah yang membuat masyarakat Kauman hingga sekarang banyak bahkan bertambah jumlahnya yang menjadikan batik tak hanya sebagai budaya, tapi juga sebagai ladang usaha mereka. Seperti Batik Dakon Mas misalnya.

Batik Dakon Mas merupakan batik yang sudah ada sejak lama di Kampung Kauman. Sebelum memiliki rumah produksi sendiri, Batik Dakon Mas layaknya perusahaan batik kecil lain yang awalnya menawarkan produknya secara


(12)

commit to user

berkeliling kampung dan dipasarkan di pasar tradisional. Butuh waktu bertahun-tahun, hingga akhirnya Batik Dakon Mas menjadi perusahaan batik yang sukses. Di zaman orde baru, Batik Dakon Mas mengalami perkembangan yang sungguh pesat dengan kain santungnya. Bahkan Batik Dakon Mas berhasil memiliki rumah produksi sendiri yang juga berada di kawasan Kampung Kauman. Batik Dakon Mas mempunyai banyak klien tersebar di seluruh nusantara, bahkan pernah satu kali mengadakan hubungan kerja sama dengan Negara Malaysia (kerjasama ekspor kemeja batik, pada tahun 2004). Batik Dakon Mas selalu bisa mencapai target penjualannya, bahkan lebih dari yang ditargetkan. Kesuksesan memasarkan produk batik tidak hanya dialami Batik Dakon Mas saja, tetapi seluruh pedagang batik yang berada di Kampung Kauman.

Kendala yang dihadapi sekarang, Batik Dakon Mas mengalami penurunan permintaan oleh konsumen dan klien-klien tetap semenjak perekonomian Asia Tenggara mengalami krisis global. Bersamaan dengan itu, bahan Batik Dakon Mas sedang melakukan diversifikasi produk, yang semula hanya dari santung saja, menjadi produk batik dengan berbagai macam jenis kain. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi baru yang lebih unik, menarik, dan komunikatif untuk mengembalikan minat masyarakat yang dulu, terhadap produk Batik Dakon Mas yang sekarang.


(13)

commit to user

Berdasar uraian tersebut dapat dirumuskan bahwa masalah yang dihadapi untuk memromosikan industri Batik Dakon Mas antara lain :

1. Bagaimana merancang media komunikasi visual yang unik, menarik, dan

komunikatif sehingga dapat mengembalikan minat masyarakat yang dulu terhadap Batik Dakon Mas yang sekarang?

2. Bagaimana memilih media promosi yang efektif dan efisien untuk

memromosikan industri Batik Dakon Mas?

C.

Tujuan Perancangan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari perancangan Desain Komunikasi Visual sebagai media promosi Batik Dakon Mas adalah sebagai berikut :

1. Merancang desain yang menonjolkan keunggulan dan keunikan Batik

Dakon Mas untuk menimbulkan minat konsumen yang dulu terhadap Batik Dakon Mas yang sekarang.

2. Memilih media promosi yang efektif dan efisien sehingga dapat tepat


(14)

commit to user

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A.

Data Batik Dakon Mas

1. Sejarah Berdiri dan Latar Belakang

Batik Dakon Mas merupakan salah satu dari sekian banyak industri batik yang ada di Kampung Kauman. Awal kemunculannya sekitar 24 tahun yang lalu oleh Bapak H. Muhammad Afrosim. Pada awal berdirinya, Batik Dakon Mas tidak langsung dipasarkan dengan membuka showroom di rumah ataupun mengontrak kios di pasar tetapi, Bapak Afrosim memperkenalkan batik hasil karyanya dengan cara berkeliling dari showroom ke showroom dan dari pasar ke pasar.

Setelah berjalan empat tahun lebih, Bapak Afrosim bersama istrinya mengembangkan sayap karirnya dengan membuka showroom di rumah dan memiliki pabrik pribadi yang berada di Jalan Cakra Gang 3 Nomor 11 Kauman Surakarta. Selain itu Batik Dakon Mas juga menyewa kios di Pasar Klewer Lantai Dasar Los D No 15, yang berkawasan di Jalan Dokter Rajiman Solo.

Awalnya, Batik Dakon Mas menggunakan kain mori sebagai bahan dasar produksi batiknya. Selama menggunakan kain mori, Batik Dakon Mas hanya memproduksi batik dalam bentuk jarik dan sarung. Setelah memiliki tempat produksi sendiri, Batik Dakon Mas memulai produksinya dengan kain santung hingga mencapai kesuksesan. Batik Dakon Mas mampu memasarkan produk-produknya ke seluruh nusantara, bahkan pernah satu kali mengadakan hubungan


(15)

commit to user

kerja sama Negara Malaysia, yaitu berupa kerjasama dalam bentuk ekspor kemeja batik ke Malaysia, dan itu terjadi pada tahun 2004. Semenjak memulai produksi santungnya hingga sekarang, Batik Dakon Mas telah menyediakan berbagai macam pakaian, seperti: hem laki-laki, atasan perempuan, abaya, daster, baju anak-anak, baju ABG, kaos, rok, celana panjang dan pendek, bahan, hingga tas batik. Batik Dakon Mas juga menerima pesanan mulai dari seragam batik, hingga mukena batik.

Sukses dengan kain santungnya, Batik Dakon Mas semakin meningkatkan produksi dengan menggunakan berbagai macam jenis kain sebagai bahan dasar/media batiknya, seperti jenis kain: rayon, katun, paris, dobi, sutra, mekao, blaco, lurik, dan fist cost.

2. Visi dan Misi

Industri Batik Dakon Mas memiliki visi, menjadi industri batik yang sukses, dan tetap menggunakan persaingan yang sehat dengan sesama industri batik lainnya. Misinya, ingin mempersembahkan karya-karya batik buatan sendiri dan yang sesuai dengan keinginan konsumen.

3. Omset perhari

Omset dibagi menjadi dua bagian, yaitu omset rumah dan omset pasar. Omset rumah berkisar antara Rp 500.000 hingga 3 Juta perhari, jika pada hari libur panjang atau hari raya, omset bisa mencapai dua kali dari omset rumah. Sedangkan omset pasar, hari biasa berkisar antara Rp 500.000 hingga 2 Juta.


(16)

commit to user

B.

Data Produk

Sejak Batik Dakon Mas menggunakan kain santung sebagai bahan dasar pembuatan kain batik, Batik Dakon Mas menyajikan produk-produknya tak hanya dalam bentuk jarik dan sarung saja. Masih dengan motif-motif batik lama, Batik Dakon Mas menambah variasi warna dan juga menjadikannya menjadi bermacam-macam busana, seperti: daster, kemeja, atasan, baju anak-anak, kaos, rok, abaya, bahan, celana, tas, dan mukena.

Dalam proses pembuatannya, Batik Dakon Mas menggunakan proses cap dan proses printing. Proses cap sendiri yaitu proses pembuatan batik, yang kesemuanya dilakukan secara manual hanya dengan tangan mulai dari sket gambar, hingga hasil jadi. Pertama-tama ide gambar dituangkan pada kertas minyak. Kemudian, kertas minyak yang terisi dengan pola batik tersebut kemudian diplagiat di sebuah benda semacam stempel besar. Stempel ini biasanya berasal dari bahan dasar tembaga, tetapi ada pula yang dikombinasikan dengan besi. Dari jenis produksi batik cap ini, pembatik bisa menghemat tenaga, dan tak perlu menggambar pola atau desain di atas kain. Sedangkan proses printing sama persis dengan proses cap. Semuanya dilakukan secara manual dengan tangan. Bedanya, proses printing tidak dilakukan pada kertas minyak. Cukup dengan kertas biasa, kemudian motif batik yang telah siap di kertas tersebut, dipindah ke alat screen printing untuk diberi warna.


(17)

commit to user

Hem Bahan canting

Atasan Rok

Harga dari produk-produk Dakon Mas berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 300.000

Hem/Kemeja Atasan

Pelangi : Rp 65.000 Kelelawar : Rp 85.000 Pendek canting : Rp 50.000 Paris : Rp 75.000 Pendek tumbal : Rp 70.000 Doby Payet : Rp 145.000


(18)

commit to user

Pendek katun : Rp 40.000 Manohara : Rp 80.000 Pendek baru : Rp 85.000 Kombinasi : Rp 80.000

Gosongan : Rp 45.000 Sr xxxi : Rp 65.000

SBY Panjang : Rp 80.000 Tambal kerah : Rp 90.000 Santung : Rp 45.000 Rahmawati : Rp 50.000 Halus lurik : Rp 75.000 Abg : Rp 50.000 Muslim tali : Rp 65.000 Kupu : Rp 70.000

Daster Bahan

Clock : Rp 60.000 Doby : Rp 105.000 Pendek pakek lengan : Rp 55.000 Paris : Rp 80.000 Kelelawar : Rp 45.000 Canting : Rp 120.000

Ekspor : Rp 50.000 Katun : Rp. 120.000

Kaos : Rp 70.000 Santung : Rp 50.000

Jumbo lengan : Rp 55.000

Katun : Rp 65.000

Ibu pakek lengan : Rp 42.500 Ibu tanpa lengan : Rp 40.000


(19)

commit to user

Katun : Rp 135.000 Tempel abg : Rp 120.000

Halus : Rp 85.000 Hamil pita : Rp 160.000

Sarung : Rp 80.000 Pras : Rp 65.000

Fish cost : Rp 80.000 Batok : Rp 70.000

Rit dada : Rp 135.000 Pias : Rp 90.000

Colet : Rp 75.000 Lawasan : Rp 40.000

Paris : Rp 80.000 Kimono : Rp 75.000

Pelangi : Rp 155.000 Sarung : Rp 80.000

Sogan : Rp 52.500 Rempel : Rp 85.000

Jumbo : Rp 55.000 Duyung : Rp 60.000

Anak export : Rp 50.000 Sabuk : Rp 80.000

C.

Data Pemasaran

Batik Dakon Mas memasarkan produknya ke seluruh penjuru Indonesia. Batik Dakon Mas memiliki klien tetap di daerah Solo, Jakarta, Bandung, Madura, Surabaya, Pasuruan, Tuban, Situbondo, Lampung, Kalimantan, Pacitan, Delanggu, Jogjakarta, Bogor.

Transaksi dengan klien yang berada di wilayah Solo dan sekitarnya, dilakukan di showroom atau di pasar, tapi jika transaksi dengan klien yang berada di luar wilayah Jawa Tengah, dilakukan dengan transfer ke bank kemudian barang diantar melalui jasa pengiriman.


(20)

commit to user

D.

Data Konsumen

Konsumen Batik Dakon Mas dibagi menjadi dua bagian:

1. Konsumen Individu, yakni konsumen yang membeli produk-produk batik untuk kepentingan sendiri, seperti contohnya, untuk oleh-oleh atau untuk dikenakan sendiri.

Konsumen Individu ini biasanya dari kalangan konsumen yang telah dikenal maupun yang belum pernah dikenal.

Biasanya dari konsumen Individu, mereka terbagi menjadi 3 kelompok, a. Usia 3-14 tahun, mereka tidak terlalu terpancang motif batiknya, tapi

lebih ke bentuk desain bajunya.

b. Usia 15-25 tahun, mereka mencari pakaian yang tidak sepenuhnya batik. Konsumen seperti ini cenderung mencari pakaian batik yang tidak terlalu terlihat batik. Mereka juga mengejar desain bajunya.

c. Usia 25 tahun ke atas, mereka mencari batik dengan corak yang belum pernah ada sebelumnya dan dengan harga yang terjangkau.

2. Konsumen Tetap, yakni konsumen yang selalu membeli produk-produk Batik Dakon Mas dalam jumlah yang besar atau untuk kepentingan banyak orang. Konsumen tetap seperti ini berasal dari konsumen yang telah dikenal lama maupun yang belum pernah dikenal sebelumnya. Konsumen tetap membeli produk dalam jumlah banyak, biasanya akan mereka jual lagi. Ada juga konsumen yang memesan dalam jumlah banyak untuk sragam.


(21)

commit to user

Produk yang sering menjadi pesanan: seragam untuk kantor.

E.

Promosi

Sejauh ini, dari pihak Batik Dakon Mas belum pernah mengadakan promosi besar seperti mengadakan pameran tunggal, mempromosikan melalui media koran, traficad, atau semacamnya. Batik Dakon Mas mempromosikannya dengan logo, nameboard, brosur, tas plastik, dan ticket. Batik Dakon Mas juga ikut serta dalam setiap event pameran kebudayaan yang diadakan di Kota Solo yang diadakan setiap bulannya, baik dari pihak Kampung Kauman maupun dari pameran yang diadakan oleh Pemerintah Solo, seperti misal Pameran Inacraft 2010 yang diadakan di Jakarta Convention Center..

Dari luar pihak Dakon Mas, industri ini pernah dipromosikan di beberapa stasiun tv Indonesia yaitu Metro TV dan TATV Solo. Pada stasiun Metro TV, Batik Dakon Mas dipromosikan dalam acara ‘Proses Pembuatan Batik Solo’, pada tahun 2002, Dakon Mas dipromosikan sekaligus diliput karna memiliki rumah produksi sendiri untuk menciptakan karya-karya batiknya. Sedangkan pada stasiun TATV, Batik Dakon Mas dipromosikan dalam acara ‘Batik Kampung Kauman’, pada tahun 2008.


(22)

commit to user

Name board brosur


(23)

commit to user

Dealer Help Label

F.

Target

1. Target Market

Target Market dari industri Dakon Mas dikelompokkan sebagai berikut: a. Segmen Geografis

Apabila ditinjau dari aspek geografisnya, maka target market dari Dakon Mas adalah wilayah Solo dan sekitarnya.

b. Segmen Demografis

Target market dari Dakon Mas berdasarkan aspek demografis adalah masyarakat yang terbagi menjadi 3 segi, yaitu:

1) Dari segi umur: Dari usia 20-50 tahun.

2) Dari segi pendidikan dan pekerjaan:

SMA, Mahasiswa, dan pekerja (karyawan dan atasan). 3) Dari segi agama:

Semua agama dan keyakinan. c. Segmen Psikografis


(24)

commit to user

Dari aspek psikografis, Target Market dari Batik Dakon Mas adalah

1) Konsumen yang suka mengenakan batik baik untuk keseharian maupun untuk acara-acara tertentu.

2) Konsumen yang cinta batik sehingga menjadikan batik sebagai barang yang patut untuk dikoleksi.

3) Konsumen yang mengenakan batik karna batik sebagai identitas bangsa seperti misal, keharusan memakai batik di tempat kerja atau karna lingkungan sekitar yang mengharuskan menggunakan batik.

2. Target Audience

Target Market dari Industri Dakon Mas dikelompokkan sebagai berikut: a. Segmen Geografis

Apabila ditinjau dari aspek geografisnya, maka target audience dari Dakon Mas adalah wilayah Solo dan sekitarnya.

b. Segmen Demografis

Target audience dari Dakon Mas berdasarkan aspek demografis adalah masyarakat yang terbagi menjadi 3 segi, yaitu:

1) Dari segi umur: Dari usia 20-50 tahun.

2) Dari segi pendidikan dan pekerjaan:

SMA, Mahasiswa, dan pekerja (karyawan dan atasan). 3) Dari segi agama:


(25)

commit to user

c. Segmen Psikografis

Dari Segmen Psikografis, Target Audience dari Batik Dakon Mas adalah 1) Konsumen yang suka mengenakan batik baik untuk keseharian

maupun untuk acara-acara tertentu.

2) Konsumen yang cinta batik sehingga menjadikan batik sebagai barang yang patut untuk dikoleksi.

3) Konsumen yang mengenakan batik karna batik sebagai identitas bangsa seperti misal, keharusan memakai batik di tempat kerja atau karna lingkungan sekitar yang mengharuskan menggunakan batik.

G.

Kompetitior

1. Batik Gunawan Setiawan

a. Data Perusahaan

Pertama kali berdirinya sekitar tahun 1972, oleh Pak Muhammad, dan menggunakan nama Putra Mas untuk usaha batiknya. Turun ke generasi kedua terjadi perubahan nama perusahaan yang semula bernama Putra Mas, menjadi Batik Emhadi. Selang beberapa tahun, karna tidak begitu sukses dengan nama Emhadi, akhirnya diputuskan pada generasi ke empat nama perusahaan berganti lagi menjadi Batik Gunawan Setiwan. Kepemilikannya pun digantikan oleh Pak Gunawan Setiawan (putra dari Pak Muhammmad).

Awal karir Batik Gunawan hanya memproduksi Batik Tulis dan menerima pewarnaan sogan. Istilahnya jaman dahulu adalah babaran. Batik Gunawan juga memiliki rumah produksi sendiri untuk memproduksi seluruh


(26)

commit to user

batik tulis dan pembabarannya. Beberapa tahun kemudian Batik Gunawan meningkatkan produksi produknya dengan lebih beragam dan lebih variatif. Seperti misalnya seperti sekarang ini Batik Gunawan telah memproduksi batik tulis, batik klasik khas surakarta dan Batik Saudagaran yang memadukan gaya klasik dan tradisional, kesemuanya itu diproses secara alami menggunakan bahan pewarna alam yang diambil dari kaju teger, kaju tingi, kaju jambal dan bahan alami lain yang diperoleh dari alam Indonesia.

Layaknya sebuah perusahaan, Batik Gunawan juga memiliki visi dan misi. Visinya melestarikan kebudayaan batik, dan juga sebagai salah satu sumber menari nafkah. Misinya mensejahterakan keluarga, karyawan, dan masyarakat luas. Juga berguna bagi negara.

b. Data Produk

Batik Gunawan memproduksi mulai dari Kemeja, Blus, Jarik, Bahan cap, dan Kaos.

Harga :

Kemeja, berkisar antara Rp 50.000 – Rp 1.500.000 Blus, berkisar antara Rp 50.000 – Rp 500.000 Jarik, berkisar antara Rp 100.000 – Rp 2.000.000 Bahan cap, berkisar antara Rp 50.000 – Rp 200.000 Kaos, berkisar antara Rp 50.000 – Rp 70.000


(27)

commit to user

Blus bahan canting c. Data Pemasaran

Batik Gunawan Setiawan berhasil memasarkan produknya dari skala nasional hingga skala Internasional. Nasional: Solo, Jogja, Bandung, Jakarta, Surabaya, Padang, Semarang, dan wilayah wilayah Indonesia lainnya. Internasional: Singapore, Malaysia, Jepang (pernah satu kali). Sejauh ini, Batik Gunawan Setiawan belum memiliki cabang Showroom. Showrooom Batik Gunawan Setiawan terletak di Jalan Cakra Kampung Kauman.

d. Data Konsumen

Memiliki dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen tetap. Konsumen individu, konsumen yang membeli produk Gunawan untuk keperluan pribadi. Biasanya dari kalangan masyarakat yang belum dikenal sebelumnya. Konsumen tetap, konsumen yang telah menjadi klien tetap Batik Gunawan, dan selalu membeli dalam jumlah banyak untuk kebutuhan instansi atau untuk dijual lagi.


(28)

commit to user

e. Promosi

Sejauh ini, promosi yang dilakukan oleh Batik Gunawan Setiawan cukup variatif, seperti Batik Gunawan Setiawan mengadakan program diskon, pameran-pameran yang selalu aktif diselenggarakan dari pemerintah Kota Solo di wilayah Solo maupun luar wilayah Kota Solo, iklan di Koran Radar Solo terbitan februari 2010, dan acara-acara Paguyuban (seperti pameran tiap hari minnggu baik di daerah ciwalk maupun ngarsopuro).

Promosi juga dilakukan dengan membuat logo, brosur, kartu nama, leaflet, name board, dealer help, packaging, paper bag, dan website (www.gunawansetiawan.com)


(29)

commit to user

Dealer help Dealer help

Kartu nama packaging plastik

Paper bag sticker

2. Batik Soga


(30)

commit to user

Awal karir Batik Soga tidak jauh beda dengan Batik Gunawan, karena antara Batik Gunawan Setiawan dan Batik Soga masih saudara dekat. Batik Soga berdiri sekitar 4 tahun yang lalu. Yakni tahun 2006 didirikan oleh Bapak Muhidin. Bapak Muhidin ini sendiri adalah Kakak Kandung dari pemilik Batik Gunawan Setiawan.

Bedanya antara Batik Soga dengan Batik Gunawan Setiawan adalah, Batik Soga tidak memiliki rumah produksi sendiri untuk menghasilkan karya-karya produknya. Batik Soga sendiri lebih cenderung membeli dalam jumlah banyak produk orang lain, kemudian dijual kembali. Konsep dari Batik Soga sendiri diambil dari konsep salah satu batik yang ada di Jogjakarta. Pak Muhidin selaku pemilik dan pengelola Batik Soga ingin mengaplikasikan toko-toko batik yang ada di Jogja ke Kota Solo.

b. Data Produk

Batik Soga menjual berbagai macam jenis batik. Mulai dari batik canting, batik tulis, dan batik cap. Batik Soga menjual berbagai macam pakaian mulai dari Kaos, Blus, Bahan, Hem, celana, dan juga pernak pernik khas budaya Jawa. Harganya juga tak jauh beda dari produk-produk dari Batik Dakon Mas. Berkisar antara Rp 30.000 – Rp 300.000


(31)

commit to user

Kemeja pria Kaos Kerah

c. Data Pemasaran

Batik Soga memasarkan Produknya masih dalam lingkup Jawa. Batik Soga sendiri berada di kawasan Jalan Trisula no 6 Kauman Surakarta. Batik Soga sendiri juga telah memiliki cabang di daerah Laweyan, dan juga menyewa kios di dalam Hotel Novotel.

d. Data Konsumen

Batik Soga memiliki konsumen tetap yang tersebar di wilayah Indonesia, ada yang membeli untuk keperluan pribadi, dan ada yang membeli untuk keperluan bersama.

e. Promosi

Promosi yang dilakukan Batik Soga mulai dari logo, kartu nama, paper bag, brosur, dan name board.


(32)

commit to user

Name board Logo

dealer help Kartu nama


(33)

commit to user


(34)

commit to user

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A.

Konsep Karya

1. Konsep Kreatif

Iklan merupakan media komunikasi visual paling populer saat ini dan menjadi media pemasaran paling potensial bagi siapapun. Kata iklan memang relatif sama maknanya dengan reklame yang berasal dari bahasa Latin, re clamo. re berarti berulang-ulang sedangkan clamo berarti berseru. Iklan sendiri berasal dari bahasa Inggris, advertisement, sehingga di Indonesia sangat popular istilah advertising atau periklanan.

Menurut Pujiriyanto (2005), ada beberapa definisi tentang iklan, antara lain (Arya Pageh Wibawa Blog):

a. Iklan merupakan kekuatan yang menarik yang ditujukan kepada kelompok pembeli tertentu dan dilakukan oleh produsen atau penjual agar

mempengaruhi penjualan barang untuk mendapatkan keuntungan tertentu.

b. Iklan adalah tindakan-tindakan yang ditujukan untuk menarik perhatian umum atas suatu jenis barang atau jasa dengan cara membangkitkan keinginan calon pembeli untuk memiliki barang atau memakai jasa tersebut.

c. Iklan adalah penyampaian pesan lewat media-media secara sugestif untuk mengubah, menggerakkan tingkah laku atau minat masyarakat untuk melakukan sesuatu yang bersifat positif.


(35)

commit to user

(Arya Pageh Wibawa Blog)

Konsep kreatif memiliki makna yang tidak jauh beda dengan pendekatan kreatif. Pendekatan kreatif sendiri itu tentang bagaimana strategi mengakrabkan antara produk dengan calon konsumen. Seperti halnya Batik Dakon Mas yang memerlukan pendekatan kreatif dalam mempromosikan produk-produknya baik di mata masyarakat yang sudah menjadi konsumen tetap, maupun yang masih menjadi target konsumen.

Ada berbagai macam pendekatan kreatif, di mana itu tergantung pada strategi konsep periklanan serta siapa khalayak sasaran yang dituju. Adapun penyampaian pesan dari iklan tersebut dilakukan dengan banyak alternatif, apakah dengan hard sell, soft sell, information mouth to mouth, information outdoor promotion, mengangkat citra, bersaing dengan kompetitor, dan sebagainya. Tujuan dari perancangan promosi kreatif dari Batik Dakon Mas ini diharapkan dapat:

a. Membuat desain promosi yang unik, simpel, tapi tetap menarik dan disesuaikan dengan karateristik target audiens sehingga hanya dengan melihat desain promosinya target audiens tertarik untuk mencari tahu tentang Batik Dakon Mas.

b. Membuat target audiens yang belum membeli maupun yang telah membeli terus teringat dan loyal terhadap Batik Dakon Mas.

c. Membuat target audiens mengetahui letak showroom dan kios di pasar dari Batik Dakon Mas.


(36)

commit to user

d. Mengembalikan minat lama para konsumen terhadap citra Batik Dakon Mas yang sekarang.

e. Menempatkan promosi-promosi Batik Dakon Mas di lokasi yang dekat dengan target audiens sehingga bisa mempersuasi mereka untuk datang berkunjung dan mengonsumsi produk Batik Dakon Mas

f. Menempati posisi paling utama di hati target audiens melalui identifikasi USP dan penetapan positioning Batik Dakon Mas.

2. USP (Unique Selling Preposition)

Pada ranah periklanan dikenal dengan adanya strategi Unique Selling Preposition (USP), yang memiliki definisi pendekatan yang berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya, (kutipan Suyanto, Aplikasi Desain Grafis untuk periklanan tahun 2004, dalam www.google.com).

USP adalah sebuah keunikan yang dimiliki oleh suatu produk, yang di mana keunikan itulah yang menjadi salah satu senjata terkuat dari suatu produk untuk bersaing dengan produk lain, dan juga untuk mendapatkan pandangan positif dari target audiens terhadap suatu produk itu sendiri.

Unique Selling Preposition menjadi salah satu faktor penting bagi produk terlihat beda di mata konsumen dibandingkan dengan produk-produk kompetitor. Adapun keunikan Batik Dakon Mas yang dimaksud itu adalah:

a. Memiliki desain yang bagus dan terkesan eksklusif dengan harga tetap terjangkau.


(37)

commit to user

b. Menjaga kepercayaan target audiens terhadap kualitas jahitan tiap produknya yang rapi, halus, dan kuat.

c. Pada proses pewarnaan dari Batik Dakon Mas menggunakan warna jenis Remasol dan direck, sehingga warna tidak luntur ketika dicuci.

d. Batik Dakon Mas lebih dominan menggunakan proses cap daripada proses

printing untuk menjaga keaslian warna dan keaslian kualitas kain meskipun telah dicuci berulang kali.

3. Positioning

Positioning adalah mencari ‘posisi’ di benak target audiens atas produk yang ditawarkan, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai, dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai di mana konsumen dalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan oleh suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya, (Kotler, 1997 : 262).

Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam alam fikir mereka yang dianggap sasaran atau konsumennya, (Rhenald Kasali, 1995 :157).

Positioning memegang peran yang sangat besar dalam strategi pemasaran, setelah melakukan analisis pasar dan analisis pesaing dalam suatu analisis internal perusahaan (total situation analysis), ( Craven, 1991:270 ).


(38)

commit to user

Setiap produk pasti membutuhkan positioning yang jelas di mata calon konsumen. Melalui positioning itulah para konsumen tahu pasti untuk apa dan sebagai apa produk itu diciptakan, seperti hal nya Batik Dakon Mas.

Strategi penetapan positioning dapat ditetapkan melalui dua cara, yaitu:

a. Penetapan positioning dengan Kejujuran

Yaitu, strategi penetapan posisi yang dapat dilakukan melalui salah satu dari empat pendekatan sebagai berikut:

1) Penetapan Posisi Melalui Ciri Produk

Strategi penetapan posisi yang paling banyak digunakan adalah menghubungkan produk dengan ciri yang mudah dikenali seperti warna, potensi, dan kelincahan.

2) Penetapan Posisi Melalui Harga dan Kualitas

Meskipun harga dan kualitas dapat dianggap sebagai ciri, keduanya demikian penting sehingga perlu diperlakukan secara terpisah. Dalam berbagai kategori produk, merek-merek tertentu yang menawarkan ciri keunggulan, pelayanan atau kinerja yang lebih baik menggunakan harga lebih mahal sebagai sugesti kepada konsumen agar mereka dipandang sebagai warga masyarakat berkelas.

3) Penetapan posisi berdasarkan penggunaan

Dalam penetapan posisi berdasarkan penggunaan, perusahaan atau pemasar berupaya memposisikan merek mereka sebagai produk yang berhubungan dengan penggunaan atau kesempatan tertentu.


(39)

commit to user

4) Penetapan Posisi Berdasarkan Pengguna Produk

Dalam penetapan posisi berdasarkan pengguna produk, merek dihubungkan dengan pengguna khusus untuk kelas pengguna dalam masyarakat.

b. Penetapan positioning dengan Image.

Yaitu, strategi penetapan positioning dengan cara menciptakan kesan imajinasi di dalam fikiran target audience

Setiap produk pastinya akan dituntut untuk memiliki positioning ketika produk itu memang pada akhirnya akan dijual ke pasar dan bersaing dengan banyak produk lain. Seperti halnya Batik Dakon Mas dimana industri ini harus memiliki positioning yang jelas di mata konsumen sebagai pembeda atau pembanding antara produk industri lain. Dari dua cara strategi positioning yang telah ditulis diatas, positioning dari Batik Dakon Mas yaitu, Batik Dakon Mas sebagai suatu industri batik yang menempatkan produk-produknya sebagai produk busana batik untuk orang-orang yang ingin tampil ceria di setiap aktifitas kesehariannya.

B.

Konsep Perancangan

1. Strategi Secara Umum

Setiap memperkenalkan sebuah produk kepada khalayak ramai, pasti diperlukan strategi promosi yang baik, entah itu melalui event yang diadakan perseorangan, ataupun event yang diselenggarakan oleh pemerintah atau suatu


(40)

commit to user

kelompok, atau bisa juga hanya dengan alat-alat promosi yang tidak harus mengikutsertakan perusahaan ke dalam event-event tertentu. Sebuah strategi pengenalan produk terhadap konsumen baik melalui event-event tertentu ataupun yang tidak melalui event apapun, tetap membutuhkan alat-alat promosi agar khalayak tahu dan mengerti apa yang diinginkan dari produsen terhadap produk mereka.

Batik Dakon Mas lebih memilih bentuk promosi yang tanpa harus mengikut sertakan pada sebuah event-event tertentu. Cukup dengan alat-alat promosi yang dirancang semenarik mungkin sesuai dengan karakter target audience dan sesuai dengan positioning yang telah ditentukan. Penggunaan alat-alat promosi yang akan digunakan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan yang memang paling efektif dan efisien.

Setelah media-media promosi dipilih, desain awal menggunakan sket kasar dengan beberapa alternatif desain sebelum akhirnya desain mana yang akan digunakan. Setelah proses sket kasar selesai, desain dikerjakan melalui komputer dan kemudian di cetak menggunakan cetak offset ataupun digital print.

2. Strategi Visual Verbal Copywriting

Copywriting adalah seni penulisan pesan penjualan. Copywriting

merupakan pesan kewiraniagaan (salesmanship) melalui media cetak, jika penulisan pesan penjualan tersebut gagal menarik perhatian (attention),


(41)

commit to user

ketertarikan (interest), keinginan (desire), keyakinan (conviction), dan tindakan (action) sebagaimana yang diinginkan, maka pesan penjualan atau copy iklan itu telah gagal. Tentu saja, copy iklan itu harus didukung oleh bentuk kreativitas lain seperti gambar, tipografi, dan mungkin juga warna. Namun, penulis iklan (copywriter) dalam menyusun pesan penjualan harus berfikir secara visual dan mengarahkan bentuk-bentuk kreativitas tersebut guna meraih tujuannya.

Copywriting terdiri dari kepala berita/judul (headline), Sub headline, teks inti (body copy), slogan (keyword), serta kalimat dasar (baseline) yang semuanya itu saling memperjelas satu sama lain.

a. Kepala berita / judul (headline)

Headline sering juga disebut dengan judul. Headline adalah bagian terpenting dari suatu iklan dengan dukungan typografi yang menonjol, yang biasa dipakai sebagai penangkap perhatian utama (eye cather). Untuk image yang sudah ada mengutamakan kualitas serta harga yang terjangkau. Kenyataan tersebut merupakan hal-hal yang paling relevan dan yang paling ingin untuk ditonjolkan. Salah satu keberhasilan suatu iklan adalah headline yang cukup menarik perhatian. Karena fungsi utama dari headline adalah menarik perhatian konsumen ataupun para pembaca dengan cepat dan berusaha menarik keinginan konsumen ataupun para pembaca dengan cepat dan berusaha menarik keinginan konsumen untuk terus menikmati. Berdasarkan pertimbangan tersebut


(42)

commit to user

maka headline yang ingin digunakan harus memperhatikan faktor-faktor dalam penyusunan sebuah headline:

1) Headline digunakan untuk memberikan pengertian yang singkat tetapi benar-benar mengena pada para pembaca agar berminat pada produk yang ditawarkan. Oleh karena itu headline hendaknya benar-benar persuasif.

2) Dari headline diharapkan agar dari dalam diri pembaca timbul rasa tertarik.

3) Sebaiknya menggunakan kata-kata yang dapat menyentuh emosional pembaca.

4) Selalu menyantumkan brand name dalam satu headline karena hanya sebagian khalayak yang mau meneruskan untuk membaca sampai

bodycopy.

5) Hindari kata-kata yang bersifat negatif dalam sebuah headline.

Dalam pelakasanaan kegiatan promosi dan periklanan ini menggunakan headline yang dirasa sesuai dengan pertimbangan di atas yaitu dengan menggunakan kata-kata yang dapat menyentuh emosional pembaca. Kata-kata/pesan yang disampaikan di dalam headline harus sesuai dengan apa yang sedang dirasakan/dibutuhkan di dalam benak target market. Dengan membaca pesan yang dapat menembus benak target market, langkah selanjutnya target market akan berusaha mencari tahu tentang produk tersebut. Headline dari Batik Dakon Mas adalah “Dengan nuansa lebih ceria di setiap kesempatan”


(43)

commit to user

Bukan bagian tetap dari logo. Byline sendiri bisa disertakan atau tidak disertakan dengan logo. Byline merupakan sebuah kata yang memiliki makna sebenar-benarnya dari kepribadian atau produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

Byline dari promosi Batik Dakon Mas yaitu, “Tradisional batik cap dan printing”

c.Teks inti (body copy)

Body copy adalah penjelas dari apa yang dituliskan dalam headline.

Body copy merupakan kalimat teks iklan yang mengemukakan uraian pesan-pesan produk yang bersangkutan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan body copy adalah sekomunikatif dan seefektif mungkin sehingga dalam penyampaiannya singkat namun jelas, persuasif, jujur dalam arti yang menyanjung, asal tidak berlebihan dan yang dikatakan adalah benar dan tidak dibuat-buat, edukatif, dan etis. d. Slogan (key word)

Slogan dapat membantu untuk mengenalkan dan menanamkan citra produk dalam benak masyarakat. Salah satu unsur dalam keberhasilan sebuah slogan adalah kalimat atau kata-kata yang digunakan harus komunikatif dan tidak bertele-tele, sehingga mudah diingat dan dikenal oleh masyarakat. Slogan sangat dibutuhkan dalam sebuah iklan, karena slogan dapat melekatkan image suatu produk ataupun jasa yang diiklankan pada konsumen. Slogan yang dipakai oleh Batik Dakon Mas adalah “Tampil ceria dengan batik”


(44)

commit to user

e. Kalimat dasar (base line)

Merupakan unsur lain yang terdapat dalam sebuah iklan, yang biasanya peletakannya di bagian paling bawah dari keseluruhan bidang (biasanya tercantum nama perusahaan, brand name, dan bisa juga slogan). Base line yang digunakan pada iklan Batik Dakon Mas adalah alamat lengkap dan nomor telephon dari showroom Batik Dakon Mas:

Showroom: Jl. Cakra gang 3 no. 11 Kauman Surakarta, (0271) 664021 Kios: Ps. Klewer Los D no.17, (0271) 662339

E-mail: batik_dakonmas@yahoo.com

3. Strategi Visual Non Verbal

a. Layout

Layout merupakan penataan antara naskah dan gambar sehingga terbetuk suatu keharmonisan dalam suatu tatanan ruang iklan, (Adi Kusrianto, 2008: 37).

Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuannya bila pesan-pesan yang akan disampaikan dapat segera ditangkap dan dipahami oleh pengguna dengan suatu cara tertentu. Selanjutnya, sebuah layout harus ditata dan dipetakan secara baik supaya pengguna dapat berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain dengan mudah dan cepat. Akhirnya, sebuah layout harus menarik untuk mendapatkan perhatian yang cukup dari penggunanya.


(45)

commit to user

Konsep layout perencanaan iklan pada Batik Dakon Mas ini, dibuat berdasarkan karakter produk dan kepribadian industri. Karena industri ini adalah sebuah industri batik, maka layout promosi akan didesain dengan bernuansa batik, sehingga masyarakat yang melihat promosi tersebut langsung bisa mengetahui bahwa promosi tersebut adalah promosi untuk produk batik bukan produk lain. Dan dengan layout didesain sesuai dengan ciri dan kepribadian industri Batik Dakon Mas, menunjukkan kepada khalayak atau target market bagaimana ciri dan kepribadian Batik Dakon Mas tersebut.

Desain layout dirancang sesimple mungkin tapi tetap jelas maksut dari penataan antara gambar, teks, dan warna. Sehingga mudah dipahami maksud dari pesan yang disampaikan lewat promosi tersebut.

b. Logo

Logo bukan hanya sebuah simbol, tapi logo juga merupakan identitas perusahaan yang dimana dengan logo itulah, target market tahu bagaimana karakteristik perusahaan tersebut. Sebuah perusahaan tidak bisa dengan secara gampang menciptakan logo untuk sebuah produk tanpa melihat bagaimana ciri dan sifat produk tersebut. Logo yang baik itu, logo yang bagus tapi mudah diingat oleh konsumen. Sehingga dari logo itulah, konsumen akan selalu teringat dengan suatu perusahaan itu ketika konsumen tersebut ingin membeli produk yang memang satu tipe dengan produk perusahaan tersebut.


(46)

commit to user

Logo diatas merupakan logo dari Batik Dakon Mas. Terdiri dari visualisasi motif batik parang, dan dilengkapi dengan dua jenis font, Arial dan Haettenschweiler. Motif parang adalah motif yang sekarang ini mendominasi produk-produk Batik Dakon Mas. Jenis font Haettenschweiler memberikan kesan tegas dan kuat pada sebuah logo, seperti Industri Batik Dakon Mas. Sedangkan jenis font Arial memberikan kesan seimbang pada sebuah logo.

c.Typografi

Typografi adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkan dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses

typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda ( Frank Jefkin, 1996:248 ).


(47)

commit to user

Tipografi adalah seni pengaturan huruf dan kemudian mencetaknya. Masing-masing huruf memiliki berbagi jenis atau style (typeface). Banyak rancangan typeface yang masing-masing memiliki karakter sendiri-sendiri yang mampu menggambarkan suatu perasaan yang menjadi pelengkap suatu gambar atau rangkaian kata-kata. Nama dari typeface umumnya diambil dari suasana atau jaman ditemukannya

typeface tertentu.

Perancangan typografi sebagai isi dari bagan promosi tidak bisa dipilih dengan sesuka hati. Pemilihan font memang dipilih yang sesuai dengan kebutuhan. Biasanya dalam penyusunan typografi untuk mengisi media promosi, dipilih jenis font yang memiliki sifat, karakteristik, dan harapan yang sama dengan perusahaan. Batik Dakon Mas sendiri dalam melengkapi media promosinya menggunakan jenis font:

1) Kelompok huruf Arial, yaitu tipe huruf yang tidak menggunakan kait.

Alasan Batik Dakon Mas menggunakan jenis font ini, karena memiliki sifat stabil. Jenis font ini ditempatkan untuk Sub headline dan Body copy yang terdapat dalam media-media promosi Batik Dakon Mas. A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z


(48)

commit to user

2) Kelompok huruf Blackkalder ITC, yaitu tipe huruf yang memiliki kait tak sedikit. Alasan digunakannya jenis font ini karena memiliki kesan ceria seperti prduk-produk dakon mas yang menawarkan keceriaan bagi para pemakainya. Jenis font ini diaplikasikan untuk slogan dalam media-media promosi Batik Dakon Mas.

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

3) Kelompok Comic Sans

Alasan digunakannya jenis font ini karena memiliki kesan ceria seperti produk-produk Batik Dakon Mas.

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

4) Kelompok huruf Haettenschweiler

Jenis font ini memiliki kesan tegas dan seimbang.

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

5) Kelompok huruf Lucida Caligraphy, yaitu jenis font yang menggunakan kait pada bagian kaki. Jenis font ini dipilih karena memiliki kesan ceria,


(49)

commit to user

dan dinamis. Jenis font ini diaplikasikan untuk Headline pada media promosi Batik Dakon Mas.

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T UV W X Y Z

a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

d. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi periklanan karena sering dianggap sebagai ‘bahasa universal’. Ilustrasi biasanya dalam bentuk foto atau gambar. Fungsi khusus ilustrasi antara lain:

1) Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita

2) Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah

3) Memberikan bayangan langkah kerja

4) Mengkomunikasikan cerita.

5) Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia.

6) Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan.

7) Dapat menerangkan konsep

Penggunaan ilustrasi pada sebuah iklan sangat penting karena berfungsi untuk menjelaskan pesan verbal, perencanaan ilustrasi harus


(50)

commit to user

dapat menarik perhatian, merangsang minat untuk membaca keseluruhan pesan, menjelaskan suatu pernyataan atau keadaan, menciptakan suasana yang khas, mendukung judul iklan, keseluruhan berkesan unik sehingga dapat memberikan kesan kepada calon konsumen agar selalu dapat diingat.

Ilustrasi yang digunakan untuk media promosi Batik Dakon Mas berupa foto model dengan produk Batik Dakon Mas, teks, dan logo Batik Dakon Mas.

e. Warna

Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut. Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat, (Henry Dreyfuss).

Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka


(51)

commit to user

tidaknya kita akan bermacam-macam benda, (J. Linschoten dan Drs. Mansyur).

Dalam proses pelaksanaan media promosi Batik Dakon Mas menggunakan warna-warna yang bisa menimbulkan kesan ceria dan fress

seperti warna hijau tua dan hijau muda. Warna hijau memiliki respon psikologi sehat, pembaharuan, optimisme, dan kebebasan. Seperti Batik Dakon Mas yang selalu menjalankan bisnisnya dengan cara sehat, mengalami proses pembaharuan produk, selalu optimis dalam menjalankan bisnis batik, dan menciptakan kebebasan berkarya bagi para pemakai produknya. Warna hitam dalam promosi Batik Dakon Mas digunakan untuk warna teks saja.

C : 62 R : 93 C : 0 R : 31 M : 32 G : 131 M : 0 G : 26 Y : 72 B : 95 Y : 0 B : 23


(52)

commit to user

C : 85 R : 44

M : 53 G : 84 Y : 80 B : 68

K : 17

C.

Teknik Pelaksanaan

Dalam proses penggarapan promosi untuk Batik Dakon Mas dimulai dari sket kasar di atas kertas dengan beberapa alternatif desain sebelum akhirnya diputuskan mengambil salah satu desain alternatif tersebut. Setelah itu desain yang telah ditentukan dari beberapa desain alternatif tersebut, dikerjakan menggunakan software komputer untuk mendapatkan desain dalam bentuk digitalnya.

Setelah semua proses melalui komputer selesai, kini desain untuk promosi siap dicetak dengan menggunakan proses print dan offset. Kemudian media-media promosi yang telah dicetak ini segera ditempatkan pada lokasi-lokasi yang memang menjadi target untuk peletakan promosi tersebut.

D.

Media Placement

Maksud dari media adalah alat atau bahan dalam pelaksanaan kelancaran komunikasi ( Edi Sudadi,1994:111). Ada beberapa macam media yang dapat digunakan menjadi media komunikasi visual. Adapun barang-barang yang bersifat visual yang dihayati dengan indera penglihatan dan barang tersebut mengandung


(53)

commit to user

pesan (message) dari komunikasi yang ditujukan kepada komunikan baik dalam bentuk cetak atau audio visual.

Adapun pengertian dari media menurut Balai Pustaka adalah:

1. Alat, sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster,

dan spanduk.

2. Yang terletak diantaranya dua pihak atau golongan.

3. Perantara atau penghubung (Balai Pustaka, 1987: 346).

Tujuan media menurut seorang ahli komunikasi bernama Harnold D. Lawell (Harnold D. Lawell dalam Darmawan Sastro Subroto, 1988: 18) yaitu: The Surveillance of the environtment. Artinya media mempunyai tujuan sebagai pengamat lingkungan, atau dalam bahasa sederhana sebagai pemberi informasi tentang hal-hal yang berbeda diluar jangkauan pengelihatan masyarakat luas.

Media dalam komunikasi periklanan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

1. Media lini atas (above the line media (ATL))

Media yang dalam penyampaian informasinya berhubungan langsung dengan masyarakat, yaitu melalui media:

a. Media elektronik (televisi, radio, internet)

b. Media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, dll)

c.Media luar ruang (spanduk, name board, baliho, dll)

2. Media lini bawah (bellow the line media (BTL))

Media yang tidak menggunakan sistem pembayaran komisi yaitu iklan-iklan yang tidak termasuk media lini atas. Media ini bersifat sebagai media penunjang seperti kalender, souvenir, catalog, stiker, dan lain-lain.


(54)

commit to user

Tujuan media-media tersebut adalah :

1. Menarik minat konsumen, dengan peningkatan promosi secara maksimal.

2. Menyampaikan pesan sejelas-jelasnya sehingga pesan dapat sampai kepada khalayak sasaran.

3. Dengan promosi melalui media, diharapkan image Batik Dakon Mas dapat tertanam dibenak target market dengan baik sehingga tidak ragu-ragu dalam mempercayakan minat mereka terhadap Batik Dakon Mas.

Untuk mencapai tujuan media dari promosi Batik Dakon Mas ini, dilakukan strategi media dengan pemasangan iklan-iklan pada beberapa media baik above the line ataupun bellow the line yang menggunakan karakter dan kelebihan yang khas dari Batik untuk dipasang pada iklan-iklan tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Strategi media ditentukan oleh pertimbangan terhadap esensi media:

1. Cakupan

Daya jangkauan yang luas, meliputi: wilayah lokal atau nasional, mampu mencapai khalayak.

2. Tingkat dibaca atau dipandang

Yaitu meninjau konsentrasi pembaca dan penonton serta pendengar.

3. Frekuensi

Tingkat pengulangannya yang tinggi sehingga lebih melekat dalam benak khalayak.

4. Penentu sasaran yang tepat dan hanya sedikit pemborosan yaitu dengan memanfaatkan media semaksimal mungkin sehingga dapat menguntungkan.


(55)

commit to user

Berdasarkan kebutuhan yang sesuai dengan karakteristik, sifat, dan kepribadian Batik Dakon Mas, maka media promosi yang dipilih sebagai berikut:

1. Stasionary

a. Kartu nama

Kartu nama sebagai identitas atau tanda pengenal dari sebuah badan organisasi atau perorangan. Kartu nama juga merupakan salah satu media komunikasi yang efektif dan efisien.

1) Konsep Desain

Terdiri dari logo Batik Dakon Mas, keterangan alamat ruko dan

showroom serta no telfon dan alamat email. Pada bagian bawah tertulis slogan dari Batik Dakon Mas

2) Penempatan Media

Kartu nama ini nantinya akan ditempatkan disudut ruang showroom

dimana para pendatang mudah melihat dan mengambilnya.

b. Kop Surat

Kop surat adalah sebuah kertas yang berfungsi untuk menyampaikan pesan panjang kepada perorangan, lembaga, atau perusahaan.

1) Konsep Desain

Terdiri dari logo Batik Dakon Mas, teks yang menerangkan alamat, no telfon dan email. Pada bagian bawah terdapat teks slogan Batik Dakon Mas


(56)

commit to user

Kop surat ini nantinya akan digunakan untuk menulis pesan atau membalas pesan ke perorangan, atau perusahaan di luar Batik Dakon Mas.

c. Amplop

Merupakan sebuah wadah untuk kop surat. Amplop juga sebagai identitas dari si pengirim kepada si penerima kop surat.

1) Konsep Desain

Terdiri dari logo Batik Dakon Mas, dan pada bagian bawah tertera slogan dari Batik Dakon Mas.

2) Penempatan Media

Media ini nantinya akan digunakan sebagai pembungkus kop surat yang kemudian diberikan kepada perorangan, organisasi, perusahaan di luar Batik Dakon Mas.

d. Map

1) Konsep Desain

Menggunakan beberapa foto produk Batik Dakon Mas pada bagian tengah Stof Map, dan terdapat logo Batik Dakon Mas pada bagian atas.

2) Penempatan Media

Media ini akan digunakan untuk melindungi berkas-berkas atau file-file penting Batik Dakon Mas.


(57)

commit to user

Media ini merupakan alat bukti transaksi perdagangan yang tidak pernah luput digunakan oleh setiap perusahaan.

1) Konsep Desain

Berisi kolom-kolom dan keterangan alamat, telp, email dari Batik Dakon Mas. Pada bagian kiri atas terdapat logo Batik Dakon Mas

2) Penempatan Media

Media ini nantinya akan ditempatkan di meja kasir sebagai alat bukti pembayaran.

f. Memo

1) Konsep Desain

Terdapat logo Batik Dakon Mas pada bagian tengah Memo.

2) Penempatan Media

Media ini nantinya difungsikan sebagai alat penyampaian pesan kepada sesama pekerja Batik Dakon Mas ketika tidak bisa bertemu secara langsung di showroom.

g. Sketch Book

1) Konsep Desain

Terdapat gambar model dengan produk batik dakon mas, dan pada sisi kanan bawah buku terdapat logo Batik Dakon Mas.

2) Penempatan Media

Media ini nantinya akan diletakkan di showroom Batik Dakon Mas untuk perencanaan desain model-model terbaru yang belum divisualisasikan dalam bentuk barang siap jual.


(58)

commit to user

2. Media lini atas (above the line media)

a. Billboard

Billboard merupakan media komunikasi yang memiliki peranan cukup besar dalam bidang komunikasi antara produk dengan klien. Billboard

memang dirancang untuk ditempatkan pada lokasi yang memang langsung mengena pada sudut pandang khalayak ramai. Sebab itulah banyak sekali para pemilik usaha menggunakan billboard sebagai media promosi untuk produk mereka, seperti halnya Batik Dakon Mas.

1) Konsep Desain

Menggunakan gambar model dengan produk Dakon Mas. Pada bagian kanan terdapat Headline. Pada bagian kanan bawah tertera logo Batik Dakon Mas.

2) Penempatan Media

Media ini nantinya akan ditempatkan pada papan baliho didaerah Slamet Riyadi dekat dengan Stadion Sriwedari.


(59)

commit to user

Penempatan media billboard.

b. Trafic ad

Trafic ad merupakan media komunikasi yang memiliki fungsi sebagai penunjuk arah atau penunjuk keberadaan suatu perusahaan atau suatu tempat. Trafic ad Batik Dakon Mas berisi alamat lengkap Batik Dakon Mas serta berisi teks berapa jauh jarak yang harus ditempuh untuk sampai ke showroom Batik Dakon Mas.

1) Konsep Desain

Terdapat logo Batik Dakon Mas pada bagian bawah traffic ad, dan teks 200 M beserta tanda arah ke selatan.

2) Penempatan Media

Media ini nantinya akan ditempatkan pada perempatan pertama pintu masuk Kampung Kauman, dimaksudkan agar langsung terlihat oleh wisatawan yang datang berkunjung ke Kampung Kauman.

c. Iklan koran


(60)

commit to user

Menampilkan model perempuan dengan produk Dakon Mas. Pada bagian bawah tertulis alamat, telp, dan email dari Batik Dakon Mas. Pada bagian kanan bawah terdapat logo Batik Dakon Mas.

2) Penempatan Media

Koran Harian Radar Solo dengan space iklan 2 kolom (38 x 120 mm) dan dimuat selama 1 minggu.

d. Iklan majalah

Hampir sama dengan iklan koran, iklan majalah lebih menarik karena menampilkan warna asli desain promosinya. Sedangkan iklan koran hanya menggunakan warna hitam putih. Iklan majalah juga mampu menjangkau segmen pasr tertentu.

1) Konsep Desain

Menampilkan model perempuan dengan produk Dakon Mas. Pada bagian bawah tertulis alamat, telp, dan email dari Batik Dakon Mas. Pada bagian kanan bawah terdapat logo Batik Dakon Mas.

2) Penempatan Media Majalah Kartini

3. Media lini bawah (bellow the line media) a. Brosur/Company Profile

1) Konsep Desain

Brosur ini berisi tentang company profile Industri Batik Dakon Mas.


(61)

commit to user

Brosur ini nantinya akan ditempatkan di salah satu satu sudut ruang

showroom Batik Dakon Mas yang mudah dilihat dan dijangkau oleh pembeli.

b. Poster

1) Konsep Desain

Terdapat foto produk beserta logo Batik Dakon Mas. 2) Penempatan Media

Ditempatkan pada sisi ruang showroom yang mudah dijangkau mata. c. Paper Bag

Paper bag adalah sebuah wadah untuk produk yang pada akhirnya diberikan kepada pembeli. Paper bag sendiri sebetulnya bukan hanya sebagai wadah saja, tanpa disadari paper bag merupakan alat promosi yang cukup efektif. Dimana sebuah paper bag akan menjadi sisi menarik bagi para calon konsumen untuk lebih bisa tertarik membeli produk karna dengan melihat desain paper bag-nya yang unik.

1) Konsep Desain

Dengan foto produk pada bagian depan, beserta logo Batik Dakon Mas. Pada bagian belakang terdapat keterangan-keterangan tentang bahan produk Batik Dakon Mas

2) Penempatan Media

Media ini difungsikan sebagai wadah untuk produk yang telah dibeli konsumen.


(62)

commit to user

Hang tag merupakan alat promosi yang berfungsi sebagai tempat nama, ukuran dan harga dari suatu produk.

1) Konsep Desain

Logo dan slogan Batik Dakon Mas pada bagian depan Hang tag. Pada bagian belakang tertera nama, ukuran, dan harga barang.

2) Penempatan Media

Hang tag sendiri diletakkan pada setiap produk, guna memudahkan para konsumen melakukan proses belanja.

e. Comment card

1) Konsep Desain

Comment card merupakan sebuah kartu yang digunakan untuk menuangkan pendapat, kritik, dan saran. Alat promosi satu ini memang masih jarang sekali digunakan oleh pemilik usaha. Dakon Mas sendiri menggunakan alat promosi ini, agar pihak Dakon Mas mendapatkan berbagai masukan dari para kliennya. Dari situlah Batik Dakon Mas bisa mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh target audience.

2) Penempatan Media

Media ini nantinya akan ditempatkan pada sisi ruang showroom yang mudah dilihat dan dijangkau oleh konsumen.

f. Packaging bahan

Packaging bahan dipilih oleh Batik Dakon Mas sebagai salah satu media promosi karena selama ini Batik Dakon Mas belum pernah menyertakan


(63)

commit to user

packaging khusus untuk bahan kain. Alasan lain kenapa mengambil

packaging sebagai media komunikasi, karena packaging memiliki daya tarik sendiri terhadap minat belanja konsumen. Konsumen akan semakin puas ketika berbelanja produk disertai dengan packaging yang bagus yang memikat perhatian sebagai pembungkus produk tersebut.

1) Konsep Desain

Dengan ilustrasi motif parang, dan pada bagian samping kemasan terdapat logo Batik Dakon Mas.

2) Penempatan Media

Difungsikan sebagai wadah bahan kain yang telah dibeli oleh konsumen.

4. Merchandise

a. Pin

1) Konsep Desain

Menampilkan logo Batik Dakon Mas.

2) Distribusi Media

Difungsikan sebagai souvenir dari Batik Dakon Mas untuk pembeli yang diberikan setiap ada event-event khusus dan sebagai souvenir untuk pembeli yang berbelanja dalam jumlah tertentu.

b. Gantungan Kunci

Gantungan kunci sebenarnya memiliki daya tarik yang tak kalah dengan pin. Bahkan gantungan kunci lebih disegani oleh semua kalangan.


(64)

commit to user

Gantungan kunci memiliki keunikan karna bisa ditempatkan dimana pun si pemilik berada. Sebagai alat penghias resleting tas, atau sebagai penghias kunci motor dan kunci-kunci lainnya. Dengan begitu gantungan kunci selalu ikut kemana pun si pemilik pergi baik di tempat ramai maupun di tempat sepi. Di tempat ramai itulah diharapkan banyak mata memperhatikan gantungan tersebut dan melihat deainnya, dan pada akhirnya mencari tahu keberadaan perusahaan yang dimana nama perusahaan tersebut tertera didalam gantungan kunci dengan dihiasi desain yang unik dan sesuai dengan karakteristik perusahaan.

1) Konsep Desain

Menampilkan logo Batik Dakon Mas dengan background warna hijau tua dan hijau muda.

2) Distribusi Media

Difungsikan sebagai souvenir dari Batik Dakon Mas untuk pembeli yang diberikan setiap ada event-event khusus dan sebagai souvenir untuk pembeli yang berbelanja dalam jumlah tertentu.

c. Block Note

Block note adalah sebuah buku dengan ukuran yang lumayan kecil, dan biasanya digunakan untuk mencatat suatu hal yang dirasa penting. Keunikan dari block note karna ukurannya yang simpel mudah dibawa kemanapun.

1) Konsep Desain


(65)

commit to user

2) Distribusi Media

Media ini nantinya diberikan untuk konsumen yang membeli produk Dakon Mas dalam jumlah nominal tertentu.

d. StickerCutting

Alasan Batik Dakon Mas menggunakan sticker sebagai salah satu media komunikasi karena sticker masih memiliki peminat yang tidak sedikit. Sticker bisa ditempel dimanapun.

1) Konsep Desain

Menampilkan logo dari Batik Dakon Mas.

2) Distribusi Media

Sebagai souvenir untuk para pembeli yang berbelanja mencapai nominal tertentu.

e. Slayer

Alasan kenapa Batik Dakon Mas menjadikan slayer sebagai salah satu alat media promosi karena, masih sangat jarang industri batik yang menjadikan slayer sebagai media promosi. Selain itu, masih ada lagi alasan kenapa menggunakan slayer sebagai alat komunikasi. Banyak sekali warga Solo terutama kalangan SMA, Mahasiswa, dan para karyawan, menjalani aktifitas transportasi mereka dengan mengendarai sepeda motor. Banyak sekali dari mereka menggunakan slayer untuk menghindari muka mereka dari panas, debu, dan asap motor. Dan hampir semua pengguna slayer itu memiliki model dan desain motif yang sama. Disinilah Batik Dakon Mas mengangkat slayer sebagai media promosi. Slayer menjadi salah satu barang


(66)

commit to user

yang paling berharga ketika seseorang bepergian menggunakan sepeda motor.

1) Konsep Desain

Menampilkan motif parang. Pada bagian bawah terdapat logo dari Batik Dakon Mas.

2) Distribusi Media

Sebagai souvenir untuk para pembeli yang berbelanja mencapai nominal tertentu.

f. Pensil

1) Konsep Desain

Menampilkan logo Batik Dakon Mas

2) Penempatan Media


(67)

commit to user

BAB ID

DISUALISASI KARYA

A.

Logo

Logo Perusahaan

Proses : Corel Draw


(68)

commit to user 2. Warna

C : 62 R : 93 C : 0 R : 31

M : 32 G : 131 M : 0 G : 26

Y : 72 B : 95 Y : 0 B : 23

K : 1 K : 100

C : 85 R : 44 M : 53 G : 84 Y : 80 B : 68 K : 17


(69)

commit to user 4. Skala


(70)

commit to user 5. Clear Space

B.

Stasionary

1. Kartu nama

Media Bahan : Art Carton 230gr

Ukuran : 9 cm x 5 cm


(71)

commit to user

Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler Format Desain : Landscape

Skala : 1:2

Proses Visualisasi : Corel Draw Realisasi : Cetak offset

2. Map

Media Bahan : Art Carton, 230 gr

Ukuran : 21 cm x 30 cm

Skala : 1:5


(72)

commit to user

Dakon Mas

Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler Format Desain : Potrait

Proses Visualisasi : Corel Draw

Realisasi : Digital Print

3. Sketch book

Media Bahan : Ivory 230 gr, HVS 80gr Ukuran : 14,8 cm x 20,5 cm

Skala : 1:3


(73)

commit to user

Mas

Tipografi : Agency FB, Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler.

Format Desain : Potrait

Proses Visualisasi : Photo shop, Corel Draw Realisasi : Cetak Offset

4. Memo

Media Bahan : kertas HVS 80gr, Ivory 230gr. Ukuran : 9,5 cm x 12 cm

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas


(74)

commit to user

Format Desain : Potrait

Skala : 1:2

Proses Visualisasi : Corel Draw

Realisasi : Cetak Offset

5. Nota

Media Bahan : kertas nota ncr Ukuran : 15,5 cm x 10 cm Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas

Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler Format Desain : landscape

Skala : 1:2


(75)

commit to user

Realisasi : Cetak Offset


(76)

commit to user

Media Bahan : Kertas HVS 80 gr.

Ukuran : 19 cm x 27 cm

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas

Tipografi : Arial, Blackkalder ITC, Haeetenschweiler. Format Desain : Potrait

Skala : 1:4

Proses Visualisasi : Corel draw

Realisasi : Cctak offset

7. Amplop

Media Bahan : kertas HVS 80 gr

Ukuran : 23 cm x 9 cm

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas

Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler Format Desain : Landscape


(77)

commit to user

Proses Visualisasi : Corel Draw 12 Realisasi : Cetak Offset

C.

Media lini Atas (

above the line)

1. Billboard

Media Bahan : Papan besi, Galvanis, Alumunium, Kertas Sticker

Ukuran : 4 m x 7 m

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas, foto model perempuan dengan produk Dakon Mas


(78)

commit to user

Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler, Lucida Caligraphy

Format Desain : Landscape

Skala : 1 : 80

Proses Visualisasi : Photo Shop, Corel Draw

Placement : papan billboard Jalan Slamet Riyadi kawasan

Sriwedari

2. Iklan koran

Nama Koran : Koran Harian Radar Solo Media Bahan : Kertas koran

Ukuran : 2 kolom (38 x 120 mm)


(79)

commit to user

dalam format grayscale

Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler, Lucida Caligraphy

Format Desain : Potrait

Skala : 1:2

Proses Visualisasi : Corel Draw 12

Placement : Dimuat selama 1 minggu di Koran Harian Radar

Solo

3. Iklan majalah

Media Bahan : kertas majalah

Ukuran : 2 kolom (38x120 mm)


(80)

commit to user

Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler, Lucida Caligraphy

Format Desain : Potrait

Skala : 1:2

Proses Visualisasi : Photo shop, Corel Draw

Placement : Majalah Kartini


(81)

commit to user

Media Bahan : Plat besi

Ukuran : 101,987 cm x 103,394 cm Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas Tipografi : Arial, Haettenschweiler Format Desain : Potrait

Skala : 1:10

Proses Visualisasi : Corel Draw 12

Placement : Ditempatkan pada perempatan pertama pintu


(82)

commit to user

D.

Media lini Bawah (

bellow the line)

1. Brosur / Company profile

Media Bahan : Art paper 150 gr

Ukuran 60 cm x 20 cm

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas, foto-foto produk Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler Format Desain : Potrait

Skala : 1:5

Proses Visualisasi : Photo Shop, Corel Draw Realisasi : Cetak Offset


(83)

commit to user

2. Paper bag

Media Bahan : Art Carton 230gr Ukuran : 20 cm x 10 cm x 25 cm

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas, foto produk Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler Format Desain : Potrait

Skala : 1:5

Proses Visualisasi : Corel Draw 12 Realisasi : Cetak Offset


(84)

commit to user

3. Hang tag

Media Bahan : Ivory 210 gr Ukuran : 4 cm x 7,8 cm

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas

Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler Format Desain : Potrait

Skala : 1:1

Proses Visualisasi : Corel Draw


(85)

commit to user 4. Poster

Media Bahan : Art Paper

Ukuran : 27,9 cm x 39,4 cm

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas, Foto produk

Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler, Lucida Caligraphy


(86)

commit to user

Skala : 1:3

Proses Visualisasi : Photo shop, Corel Draw Realisasi : Digital Print

5. Packaging

Media Bahan : Art carton 230gr

Ukuran : 33 cm x 7 cm

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas, batik motif parang Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler Format Desain : Landscape

Skala : 1:5

Proses Visualisasi : Corel Draw 12 Realisasi : Cetak Offset


(87)

commit to user

6. Comment card


(88)

commit to user

Ukuran : 10 cm x 11 cm

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas

Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler, French Script MT

Format Desain : Landscape

Skala : 1:2

Proses Visualisasi : Corel Draw 12 Realisasi : Cetak Offset

E.

Merchandise

1. Pin

Media Bahan : kertas mate, laminasi doff, bahan pin siap pakai Ukuran : diameter 5,8 cm

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas


(89)

commit to user

Format Desain : Potrait

Skala : 1:1

Proses Visualisasi : Corel Draw

Placement : sebagai souvenir untuk pengunjung yang membeli

produk Dakon Mas hingga nominal tertentu.

2. Gantungan kunci

Media Bahan : Akrilik

Ukuran : 6 cm x 4 cm

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas Tipografi : Arial, Haettenschweiler


(90)

commit to user

Format Desain : Landscape

Skala : 1:1

Proses Visualisasi : Corel Draw

Placement : sebagai souvenir untuk pengunjung yang membeli

produk Dakon Mas dalam jumlah tertentu

3. Sticker Cutting

Media Bahan : kertas sticker

Ukuran : 29 cm x 6 cm

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas

Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler Format Desain : Landscape

Skala : 1:2

Proses Visualisasi : Corel Draw

Placement : sebagai souvenir untuk pengunjung yang membeli

produk Dakon Mas


(91)

commit to user

Media Bahan : Kain tetron

Ukuran : 40 cm x 40 cm

Ilustrasi Desain : Motif parang, Logo Batik Dakon Mas Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler Format Desain : Potrait

Skala : 1:4

Proses Visualisasi : Corel Draw 12

Placement : sebagai souvenir untuk pengunjung yang membeli

produk Dakon Mas


(92)

commit to user

Media Bahan : pensil kayu

Ukuran :

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas Tipografi : Haettenschweiler Format Desain : Landscape

Skala : 1:1

Proses Visualisasi : Corel Draw

Placement : sebagai souvenir untuk pengunjung yang membeli

produk Dakon Mas


(93)

commit to user

Media Bahan : Art carton

Ukuran : 12 cm x 12 cm

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas

Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler Format Desain : Potrait

Skala : 1:2

Proses Visualisasi : Corel Draw 12

Placement : sebagai souvenir untuk pengunjung yang membeli


(94)

commit to user

BAB V

PEN

UTUP

A.

Kesimpulan

Harapan dari perancanngan promosi ini adalah agar masyarakat lebih mengenal Batik Dakon Mas dan menarik minat para konsumen untuk mencari tahu produk-produk Batik Dakon Mas lebih jauh lagi.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil pengkajian dan dari dasar-dasar teori yang telah disusun penulis adalah sebagai berikut:

1. Batik Dakon Mas merupakan salah satu industry tertua batik Kampung

Kauman yang masih aktif dengan produksinya sendiri.

2. Kelebihan Batik Dakon Mas dari kompetitor-kompetitor lainnya, adalah

produk-produk Batik Dakon Mas sama-sama berkualitas tinggi tapi dengan harga yang lebih terjangkau dibanding dengan harga produk-produk kompetitor-kompetitornya.

3. Diharapkan dari perancangan media promosi yang efektif dan efisien ini

bisa memberi dampak yang positif untuk kelangsungan industri Batik Dakon Mas kedepannya.

B.

Saran

Keberhasilan suatu penjualan dan pemasaran merupakan suatu hasil dari kejelian dalam melakukan promosi termasuk salah satu di dalamnya adalah


(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Format Desain : Landscape

Skala : 1:1

Proses Visualisasi : Corel Draw

Placement : sebagai souvenir untuk pengunjung yang membeli

produk Dakon Mas dalam jumlah tertentu

3. Sticker Cutting

Media Bahan : kertas sticker Ukuran : 29 cm x 6 cm

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas

Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler Format Desain : Landscape

Skala : 1:2

Proses Visualisasi : Corel Draw

Placement : sebagai souvenir untuk pengunjung yang membeli


(2)

Media Bahan : Kain tetron Ukuran : 40 cm x 40 cm

Ilustrasi Desain : Motif parang, Logo Batik Dakon Mas Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler Format Desain : Potrait

Skala : 1:4

Proses Visualisasi : Corel Draw 12

Placement : sebagai souvenir untuk pengunjung yang membeli

produk Dakon Mas


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Media Bahan : pensil kayu

Ukuran :

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas Tipografi : Haettenschweiler Format Desain : Landscape

Skala : 1:1

Proses Visualisasi : Corel Draw

Placement : sebagai souvenir untuk pengunjung yang membeli

produk Dakon Mas


(4)

Media Bahan : Art carton Ukuran : 12 cm x 12 cm

Ilustrasi Desain : Logo Batik Dakon Mas

Tipografi : Arial, Blackalder ITC, Haettenschweiler Format Desain : Potrait

Skala : 1:2

Proses Visualisasi : Corel Draw 12

Placement : sebagai souvenir untuk pengunjung yang membeli produk Dakon Mas


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Harapan dari perancanngan promosi ini adalah agar masyarakat lebih mengenal Batik Dakon Mas dan menarik minat para konsumen untuk mencari tahu produk-produk Batik Dakon Mas lebih jauh lagi.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil pengkajian dan dari dasar-dasar teori yang telah disusun penulis adalah sebagai berikut:

1. Batik Dakon Mas merupakan salah satu industry tertua batik Kampung Kauman yang masih aktif dengan produksinya sendiri.

2. Kelebihan Batik Dakon Mas dari kompetitor-kompetitor lainnya, adalah produk-produk Batik Dakon Mas sama-sama berkualitas tinggi tapi dengan harga yang lebih terjangkau dibanding dengan harga produk-produk kompetitor-kompetitornya.

3. Diharapkan dari perancangan media promosi yang efektif dan efisien ini bisa memberi dampak yang positif untuk kelangsungan industri Batik Dakon Mas kedepannya.

B.

Saran


(6)

pemilihan media promosi yang efektif dan efisien. Dari hasil perancangan proosi ini, penulis pun juga ingin menyampaikan beberapa saran antara lain:

1. Persaingan di bidang batik semakin berat seiring bertambahnya tahun, maka dari itu bukan hanya promosi melalui media-media saja yang diperlukan, tapi tata letak tempat usaha juga sangat berpengaruh dengan minat pengunjung untuk datang dan membeli produk.

2. Pelayanan yang ramah dan sangat memahami kemauan konsumen merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan untuk kemajuan dan semakin dikenalnya industry Batik Dakon Mas oleh khalayak ramai.

3. Kegiatan promosi harus tetap dilakukan sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen dari produk-produk Batik Dakon Mas. Promosi yang aktif dilakukan akan membuat informasi menjadi lebih tersebar luas, sehingga memudahkan banyak konsumen untuk mencari tentang Batik Dakon Mas.