Kajian Kemampuan Bentonit untuk Dekolorisasi Limbah Cair yang Mengandung Melanoidin

KAJIAN KEMAMPUAN BENTONIT UNTUK DEKOLORISASI
LlMBAH CAIR YANG MENGANDUNG MELANOIDIN

Oleh

RIPTO WIDARGO
F 28.1340

1996
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

Ripto Widargo. F 28.1340. Kajian Kemampuan Bentonit untuk Ockoiorisasl
Limbah Cair yang mcngandung Melanoidin. Oibawah bimbingan Muhammad
Romli dan Muslich.
RINGKASAN

Melanoidin merupakan penyebab warna coklat kehitaman pada molases yang
dihasilkan dari industri pembuatan gula dan ektraksi etanol dengan destilasi. Bila
limbah cair molases yang mengandung melanoidin dibuang di perairan bebas. akan

menyebabkan BOD dan COO meningkat dan menimbulkan warna coklat. Oalam
penelitian ini benton it digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan warn a
melanoidin secara adsorpsi.
Penelitian dilakukan terdiri dari dua tahap. yaitu penelitian pendahuluan dan
penelitian utama. Penelitian pendahuluan untuk menentukan waktu kontak optimal
dan isoterm Freundlich adsorpsi masing-masing adsorben bentonit terhadap
melanoidin sintetis. Melanoidin sintetis yang digunakan terbuat dari eampuran antara
Glukosa ; Glisin ; Na2CO] (6 : 2.2 : 1.8) dengan perbandingan konsentrasi masingmasing l: l: 0.5 molar. sedangkan penelitian utama dilakukan pada sebuah kolom
adsorpsi berukuran diameter 2.5 em dan bed adsorben setinggi 2 em. Ukuran mesh
hed adsorben pada kolom adsorpsi untuk Koleang dan Kebon Awi adalah 8 mesh.
Tonsil dan arang aktif masing-masing sebesar 200 dan 300 mesh. Debit influen
melanoidin sintetis (60 gil) untuk Koleang dan Kebon Awi masing-masing sebesar
1.23 mllmenit. Tonsil dan arang aktif masing-masing sebesar 0.15 dan 0.13 mllmenit.
Hasil penelitian utama menunjukkan bahwa sistem kolom adsorpsi Koleang.
Kebon Awi. Tonsil dan arang aktif mampu menghasilkan persen dekolorisasi hingga
hreakthrough time masing-masing sebesar 84. 85. 91 dan 86 persen. Estimasi
terhadap dimensi kolom adsorpsi meliputi diameter kolom (D) dan tinggi bed
adsorben dilakukan pada skala debit influen melanoidin sintetis I m] Imenit dengan
konsentrasi 60 gil dengan mengasumsikan bahwa waktu. volume efluen dan
konsentrasi hreakthrough konstan serta tanpa tahap regenerasi .. Untuk sistem kolom

m :
adsorpsi Koleang dan Kebon Awi keduanya masing-masing adalah PセRNS@
h= 1.87 m. untuk sistem kolom adsorpsi Tonsil dan arang aktif masing-masing adalah
m dan 0=4.94 m ; h=3,95 m. Estimasi terhadap biaya per satuan
0=4.71 m ; ィセSNWV@
volume untuk sistem kolom adsorpsi Koleang. Kebon Awi. Tonsil dan arang aktif
masing-masing adalah 23.000, 28.650. 26.050 dan 9.600 Rupiah per meter kubik
melanoidin sintetis dengan konsentrasi intluen 60 gil. Untuk estimasi terhadap
kebutuhan adsorbcn Koleang. Kebon Awi. Tonsil dan arang aktif pada skala debit
3
intluen I m /mcnit masing-masing adalah 8.83. 3.4. 128.26 dan 7.973 ton (tanpa
regenerasi adsorben).

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
KAJIAN KEMAMPUAN BENTON IT UNTUK
DEKOLORISASI LlMBAH CAIR YANG MENGANDUNG
MELANOIDIN

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
RIPTO WIDARGO
F 28.1340

Dilahirkan pada Tanggal19 Desember 1972
diBogor

Disetujui,
Bogor,

Oktober 1996

.....


- " \'"" (J)

Ir. Muslich .,'.
Xtonsil> Xkoleang> XKebon Awi"

log (x/m)
UセM@

Karbon aktif
4