Kabupaten Tanah Datar Dalam Angka 2016
|
281
kecamatan yang paling sedikit produksi padinya adalah Kecamatan Lintau buo
yang hanya sebesar 8.314 Ton pada tahun 2015. Dengan melihat trend
produksi padi setiap tahun, Kabupaten Tanah Datar diramalkan akan tetap
menjadi sentra produksi Padi yang dapat diandalkan di Provinsi Sumatera
Barat.
5.1.2 Luas Panen dan Produksi Palawija
Produksi komuditi palawija di tahun 2015 mengalami peningkatan.
Produksi jagung pada tahun 2015 adalah 21.385 ton, produksinya meningkat
dibandingkan tahun
2014 yang
produksinya mencapai 19.869 ton. Kecamatan Rambatan masih menjadi
sentra produksi jagung dengan produksi mencapai 7.079 ton. Kecamatan yang
terendah produksi jagungnya adalah Kecamatan Padang Ganting dan Tanjung
Emas yang tidak memiliki produksi jagung.
Produksi Ubi Kayu pada tahun 2015 tercatat hanya sebanyak 17.158 ton
jauh menurun dibandingkan produksi pada tahun 2014 yang tercatat sebanyak
21.582 ton. Peningkatan terjadi pada
5.1.2 Secondary
Food Harvested
Area and Production In 2015, there has been an increase in secondary
food crops production from 19,869 tonnes in 2014, to 21,385 tonnes in
2015. Kecamatan Rambatan has been the largest producer of corn, producing
7,079 tonnes in 2015. Kecamatan Padang Ganting and Tanjung Emas, on
the contrary, is the only region which does not produce corn.
A decline in production can be noted in Cassava production declining
from 21,582 tonnes in 2014 to 17,158 tonnes in 2015 and Sweet Potato
production increasing from 60,873 tonnes in 2014 to 66,432 tonnes in
2015.
h tt
p :
ta n
a h
d a
ta rk
a b
.b p
s. g
o .i
d
282 | Tanah Datar Regency in Figures 2016
produksi Ubi Jalar. Produksi Ubi Jalar pada tahun 2015 tercatat sebanyak
66.432 ton, sedikit meningkat dari tahun 2014 yaitu sebanyak 60.873 ton.
5.2 Produksi Sayuran
Tanah Datar cukup potensial untuk pengembangan produksi padi,
palawija, dan sayuran. Hal ini karena didukung dengan potensi lahan yang
cukup memadai
serta kesesuaian
agroklimat. Produksi sayuran di Kabupaten
Tanah Datar tidak begitu merata di 14 kecamatan. Hanya 7 kecamatan yang
yang memproduksi buncis sedangkan 7 kecamatan lainnya tidak memproduksi
buncis. Buncis paling banyak diproduksi di Kecamatan X Koto sebesar 1.395,6
ton. Cabe
merah paling
banyak diproduksi di Kec. X Koto sebesar
7.534,5 ton. Kacang panjang paling banyak di Kec. Sungai Tarab sebesar
205,5 ton. Sedangkan komoditi lain seperti
terung, ketimun, bawang merah dan sayuran lainnya lebih banyak dihasilkan
oleh petani di kecamatan lainnya.
5.2 Vegetable Production