2.3. Karakteristik dan Komposisi Limbah Domestik
Berdasarkan sumber asalnya, air limbah mempunyai komposisi yang sangat bervariasi dari setiap tempat dan setiap saat. Tetapi secara garis besar zat-zat yang
terdapat di dalam air limbah dapat dikelompokkan seperti Gambar 2.1.
Sumber: Sugiharto, 2003
Gambar 2.1. Pengelompokkan Kandungan Air Limbah
Penentuan kuantitas air limbah dipengaruhi berbagai faktor sehingga sangat sulit ditentukan secara pasti. Banyaknya air limbah yang dibuang dipengaruhi oleh
jumlah air bersih yang dibutuhkan perkapita. Pada umumnya jumlah air limbah berkisar 60-80 dari jumlah air bersih yang dibutuhkan. Keadaan masyarakat dan
lingkungan suatu daerah juga akan mempengaruhi besarnya air limbah yang dibuang. Berdasarkan tingkat perkembangan suatu daerah, jumlah limbah yang
dibuang di kota lebih besar dibandingkan dengan jumlah limbah yang dibuang di desa. Sedangkan untuk kualitas limbah dapat diketahui melalui beberapa
karakteristiknya yang meliputi sifat fisik, kimia, dan biologis air limbah. Sifat fisik air limbah yaitu bahan padat yang terapung, tersuspensi, terlarut,
dan mengendap terdiri dari pasir dan lumpur kasar, lumpur halus, dan lumpur koloid dengan warna cokelat muda untuk yang berumur 6 jam, abu-abu tua
AIR LIMBAH
Air 99,9
Bahan padat 0,1
Organik Protein 65
Karbohidrat 25 Lemak 10
Anorganik Butiran
Garam Metal
Universitas Sumatera Utara
merupakan air limbah yang sedang mengalami proses pembusukkan, dan hitam untuk warna indikator air limbah yang sudah membusuk oleh bakteri anaerob. Bau
busuk pada air limbah menandakan proses penguraian pada kondisi anaerob dan suhu air limbah biasanya lebih tinggi dari suhu air bersih. Sifat kimia air limbah
yaitu adanya kandungan organik dan anorganik serta gas. Kandungan organik seperti minyak, lemak, protein, karbonat, dan kandungan anorganik meliputi
kandungan senyawa kimia fosfor, belerang dan logam berat Fe, Al, Mn, Mg, dan Pb dengan kandungan gas-gas H
2
S
4
, CO
2
, dan CH
4
. Sedangkan sifat biologis air limbah ditandai dengan berbagai jenis mikroorganisme yang terdapat di dalam air
limbah seperti kelompok binatang, tumbuh-tumbuhan, dan protista seperti bakteri. Air limbah yang dibuang ke alam akan mengalami proses dekomposisi
secara alami yang dilakukan oleh mikroorganisme yang terdapat dalam air limbah menjadi bahan yang stabil dan di terima oleh lingkungan. Proses dekomposisi air
limbah dilakukan secara anaerobik dan aerobik. Secara Anaerobik bahan organik terlarut akan mengalami proses penguraian oleh bakteri anaerob yang hidup tanpa
oksigen menjadi senyawa organik sederhana seperti CO
2
, CH
4
, H
2
S, NH
3
, dan gas- gas berbau. Dalam proses ini air limbah menjadi keruh, kotor, berbau busuk, serta
terjadi pengendapan lumpur yang cukup besar dengan proses perombakan yang berjalan cukup lama. Proses penguraian bilologis dilakukan oleh bakteri aerob
dengan menggunakan oksigen yang terlarut dalam air limbah untuk mengoksidasi bahan organik terlarut sampai semuanya terurai secara lengkap.
Limbah domestik yang berasal dari kegiatan rumah tangga yaitu tinja dan air seni yang memiliki karakteristik tersendiri dan dapat menjadi sumber penyebab
timbulnya berbagai macam penyakit salurab pencernaan. Dalam keadaan normal,
Universitas Sumatera Utara
manusia menghasilkan tinja rata-rata sehari sekitar 83 gram dan menghasilkan air seni sekitar 970 gram. Kedua jenis kotoran manusia ini sebagian besar berupa air,
terdiri dari zat-zat organik sekitar 20 untuk tinja dan 2,5 untuk air seni, serta zat-zat anorganik seperti nitrogen, asam folat, sulfur, dan sebagainya. Karakteristik
dan komposisi biologis tinja terdapat beberapa mikroorganisme dan cacing dari golongan bakteri dan virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Sedangkan
komposisi fisik dan kimia tinja dapat diperhatikan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Komposisi Fisik dan Kimia Tinja Zat yang dikandung
Prosentase
Air Bahan padat
Nitrogen Phospor sebagai P
2
O
5
Potasium sebagai K
2
O Karbon
Kalsium CN
66-68 87-97
5-7 3-5,4
1-2,5 40-55
4-50 5-10
Sumber: Rahayu dan Wijayanti, 2008 Selain Komponen diatas, pada setiap gram tinja juga mengandung berjuta-
juta mikroorganisme biologis yang pada umumnya tidak berbahaya bagi kesehatan atau tidak menyebabkan penyakit. Namun tinja berpotensi mengandung
mikroorgansime patogen, terutama apabila manusia yang menghasilkan menderita penyakit saluran pencernaan makanan. Mikroorganisme tersebut dapat berupa
bakteri, virus, protozoa, ataupun cacing-cacing parasit. Secara lebih khusus, maka air limbah yang berasal dari kamar mandi dan WC berupa feses dan urine
mempunyai komposisi seperti pada Tabel 2.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. Komposisi Air Limbah Dari Kamar Mandi Dan WC Uraian
Feses Urine
Jumlah per orang per hari basah Jumlah per orang per hari kering
Uap air kelembapan Bahan organik
Nitrogen Fosfor
Potasium Karbon
Kalsium 135-270 gram
20-35 gram 66-80
88-97 5-7
3-5,4 1-2,5
44-55 4,5-5
1-1,31 gram 0,5-0,7 gram
93-96 93-96
15-19 2,5-5
3-4,5 11-17
4,5-6 Sumber: Sugiharto, 2003
Data mengenai sumber air limbah dapat dipergunakan untuk memperkirakan jumlah rata-rata aliran air limbah dari berbagai jenis perumahan.
Semuanya harus dihitung perkembangan atau pertumbuhannya sebelum membuat suatu bangunan pengolahan air limbah serta merencanakan pemasangan saluran
pembawaannya.
2.4. Sistem Pengolahan Limbah Domestik