Habiba Roadissa, 2014 Hubungan Antara Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class dengan Motivasi Belajar
Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Sampel Penelitian
Menurut Zainal Arifin 2011:215 , sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi
dalam bentuk mini
miniatur population
. Sampel yang dipilih oleh peneliti adalah siswa kelas 7 dan kelas 8 SMP
Negeri 34 Bandung. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
cluster sampling
, yaitu suatu cara pengambilan sampel berdasarkan sekelompok individu dan tidak secara individu atau perseorangan Zainal
Arifin, 2011:222. Penentuan jumlah sampel menurut Arikunto dalam Suharsimi 2000:112 seperti berikut.
Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik
diambil semua
sehingga penelitiannya
merupakan penelitian
populasi.Selanjutnya, jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih.
Maka, dengan jumlah populasi sebanyak 617 siswa, peneliti mengambil sebanyak 10 dari jumlah populasi tersebut yaitu 61,7 yang dibulatkan
menjadi 62 siswa sebagai sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jumlah Sampel Penelitian
Kelas Jumlah
Jumlah Sampel
7 307 siswa
30 siswa 8
310 siswa 34 siswa
JUMLAH 617 siswa
B. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini digunakan beberapa definisi operasional. Definisi operasional tersebut adalah :
1. Sistem Pembelajaran
Moving Class
yang dimaksud adalah sistem kelas berjalan, dimana setiap mata pelajaran memiliki ruang kelas yang berbeda-
beda dengan guru di dalamnya, dan para siswa diharuskan mendatangi setiap kelas sesuai dengan mata pelajarannya masing-masing. Pada
penelitian ini, sistem pembelajaran
moving class
yang akan diteliti
Habiba Roadissa, 2014 Hubungan Antara Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class dengan Motivasi Belajar
Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
meliputi komponen : siswa, tujuan, kondisi, sumber-sumber belajar, dan hasil belajar.
2. Motivasi
belajar merupakan
segi kejiwaan
yang mengalami
perkembangan, artinya
terpengaruh oleh
kondisi fisiologis
dan kematangan psikologis siswa Dimyati dan Mudjiono, 2006:97. Motivasi
belajar siswa yang akan diteliti dibatasi pada motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan aspek
attention
perhatian,
relevance
kesesuaian,
confidence
percaya diri, dan
satisfaction
kepuasan.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan keseluruhan dari perencanaan penelitian untuk menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan. Dalam hal ini, desain
penelitian sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian tersebut. Arifin 2011:59 menjelaskan bahwa.
Dalam menyusun desain penelitian perlu diperhatikan unsur-unsur penting, antara lain : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat hasil penelitian, pendekatan dan metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, pelaksanaan pengumpulan data, dan
analisis data.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel dengan desain penelitian korelasional. Adapun yang menjadi variabel bebas X dalam penelitian ini adalah
penerapan sistem pembelajaran
moving class
dan variabel terikat Y adalah motivasi belajar siswa.
Adapun hubungan antara variabel X dan Y digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Hubungan Antara Variabel
Y X
Motivasi Belajar Siswa Y
Penerapan Sistem Pembelajaran
Moving Class
X XY
Habiba Roadissa, 2014 Hubungan Antara Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class dengan Motivasi Belajar
Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
D. Pendekatan dan Metode Penelitian