BAB III
METODE PENELITIAN
Secara umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran bahwa model pembelajaran kemandirian berbasis Nilai Satya dan Darma Pramuka yang
dilaksanakan di alam terbuka dalam pendidikan kepramukaan dapat membentuk generasi muda mandiri. Pendidikan kepramukaan merupakan pendidikan nilai
yang sangat efektif bila dilaksanakan melalui prinsip dasar serta metode kepramukaan yang benar. Melalui penelitian ini diharapkan model
pembelarajaran tersebut dapat diterapkan menjadi solusi handal mengatasi masalah generasi muda saat.
Bab III ini menjelaskan metode dan prosedur penelitian, mulai dari persiapan sampai akhir penelitian, instrumen yang digunakan serta unsur- unsur
lainnya yang terkait dan terlibat dalam penelitian ini. Bab ini terdiri dari beberapa sub bab yaitu pendekatan dan metode penelitian, lokasi penelitian, teknik dan
instrumen pengumpulan data, prosedur pengumpolan data, serta teknik pengolahan data dan analisa data
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan penelitian dikemukakan Creswell dalam Emzir 2008:9 menyebutkan ada tiga yaitu pendekatan kuantitatif, pendekatan kualitatif dan
pendekatan gabungan mixed methods Approach. Dalam penjelasannya Emzir 2008:28-29 mengemukakan :
95
Pendekatan mixed method merupakan salah satu pendekatan yang cenderung didasarkan pada paradigma pengetahuan pragmatic seperti
orientasi konsekuensi, orientasi masalah dan pluralistik. Pendekatan ini menggunakan strategi penelitian yang melibatkan pengumpulan data baik
secara simultan maupun secara sequensial untuk memahami masalah penelitian sebaik-baiknya. Pengumpulan data juga melibatkan perolehan baik
informasi nimerik melalui instrument maupun informasi teks melalui interview sehingga data base akhir mempresentasikan baik informasi
kuantitatif maupun kualitatif.
Alam Bryman dalam Julia Branen 2005:84 mengemukakan bahwa: Penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif digabungkan untuk
memberikan gambaran umum. Penelitian kuantitatif dapat digunakan untuk mengisi kesenjangan-kesenjangan yang muncul dalam studi kualitatif. Karena
misalnya peneliti tidak bisa berada pada lebih dari satu tempat di saat bersamaan. Jika tidak, mungkin tidak seluruh masalah dapat diterima semata
bagi penelitian kuantitatif atau semata bagi penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif membantu penelitian Kualitatif. Biasanya, ini berarti penelitian
kuantitatif membantu dalam hal pemilihan obyek bagi penelitian kualitatif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan, dalam arti bahwa pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dibantu
dengan pendekatan kuantitatif. Oleh karenanya aspek-aspek yang berkaitan dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif tetap diperhatikan dalam
penelitian ini. Pendekatan kualitatif dilakukan terhadap situasi yang kompleks khususnya
kondisi generasi muda yang saat ini menjadi fenomena sosial dan sudah menjadi masalah sosial. Fokus penelitian diarahkan kepada tiga unsur yang akan
memunculkan persoalan tertentu, yaitu konsep, data empiris, dan pengalaman. Pertimbangannya adalah sebagai berikut:
1 Menyesuaikan pendekatan kualitatif lebih mudah bila berhadapan dengan
kenyataan ganda, serasi dengan kondisi penelitian yang sangat kompleks.
2 Pendekatan ini menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti
dengan responden.
3 Pendekatan ini lebih mudah dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan
banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
Selanjutnya dalam pendekatan kualitatif Sudarwan Danim 2002: 52 mengemukakan ada enam metode penelitian. Dari enam metode tersebut peneliti
mengambil empat metode penelitian yaitu metode penelitian fenomenologi, penelitian etnografi, penelitian histotis, dan penelitian kasus.
Penelitian fenomenologi yaitu penelitian yang bersifat induktif melalui pendekatan deskriptif dari filsafat fenomenologi. Penelitian fenomenologi ini
bertujuan untuk menjelaskan pengalaman-pengalaman yang dialami seseorang dengan kehidupan termasuk interaksinya dengan orang lain. Penelitian
fenomenologi didasari atas pandangan dan asumsi bahwa pengalaman manusia diperoleh melalui hasil interpretasi. Penelitian ini sangat relevan digunakan dalam
penelitian ini mengingat perkembangan jiwa, perilaku seseorang serta hidup dan kehidupan seseorang dibentuk serta ditumbuhkan oleh proses pendidikan
lingkungannya dalam usaha menuju kedewasaannya yang mandiri. Pengetahuan serta keterampilan yang dimilikinya adalah sebagai wujud interaksi antara dirinya
dengan lingkungan yang dialami sejak kecil sampai dewasa melalui pendidikan formal, nonformal dan informal.
Penelitian etnografi digunakan dalam penelitian ini, karena pendidikan kepramukaan adalah merupakan pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi
serta lingkungan proses pendidikan tersebut dilaksanakan. Pola hidup, tatakrama
serta budaya setempat menjadi materi dasar yang ditanamkan terhadap peserta didik anggota muda pramuka. Dengan demikian dalam penelitian ini peneliti
melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan perkembangan perilaku generasi muda menuju terbentuknya generasi muda yang mandiri yang taat serta
turut bertanggung jawab terhadap norma kehidupan, budaya hidup dan kehidupan dalam lingkungannya.
Penelitian historis digunakan dalam penelitian ini adalah untuk merekontruksi kondisi masa lampau secara obyektif, sistimatis dan akurat tentang
perkembangan generasi muda kita. Peneliti berusaha untuk memperoleh data dari catatan-catatan atau laporan-laporan verbal yang berupa narasi deskriptif atau
analisis terhadap peristiwa-peristiwa yang muncul pada rentang waktu lama atau cukup lama di masa lampau yang dialami oleh seseorang atau komunitas.
Keberhasilan setelah dewasa, didapat dari responden yang mengalami psoses latih diri dan berkembang dalam masa ke masa yang membentuk dirinya menjadi
dewasa seperti sekarang ini. Masa yang untuk dirinya terutama generasi muda yang sedang berkembang atau mencari bentuk akan menemui masalah-masalah
serta fenomena sosial. Penelitian kasus digunakan dalam penelitian ini sebagai bahan yang
diperlukan dalam mengamati mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan social dan posisi saat ini serta interaksinya dengan lingkungan yang
bersifat apa adanya. Dengan demikian dengan data mengenai fenomena sosial yang terjadi akan merupakan bahan dalam rangka usaha agar fenomena tersebut
tidak menjadi masalah sosial, terutama yang terjadi pada generasi muda saat ini.
Sifat data yang akan dikumpulkan dalam penelitian kualitatif bercorak naturalistik, karena situasi lapangan bersifat natural atau wajar sebagaimana
adanya. Dengan demikian pendekatan kualitatif dilakukan, untuk menjelaskan
implementasi model pembelajaran kemandirian berbasis nilai yang tidak sekedar menyangkut pengetahuan yang dapat dibahasakan melainkan juga menyangkut
pengetahuan yang tidak dapat dibahasakan yang hampir tidak mungkin diperoleh lewat pendekatan rasionalistis seperti halnya pengamalan kode kehormatan
pramuka, yaitu Satya dan Darma Pramuka. Selanjutnya untuk membantu menjelaskan efektivitas model pembelajaran
kemandirian di alam terbuka, maka diperlukan usaha untuk mengetahui korelasi yang nyata antara pengaruh kegiatan alam terbuka terhadap tumbuh kembangnya
kemandirian pada generasi muda, perlu di uji dengan metode kuantitatif. Penelitian tahap awal melalui wawancara baik secara berkelompok maupun
secara individual, pada tahap berikutnya penelitian melalui metode pertanyaan terstruktur terhadap delapan unsur responden. Tahap akhir penelitian, peneliti
menggunakan metode atau pendekatan kuantitatif. Dengan demikian penelitian yang dilakukan adalah menggunakan pendekatan gabungan.
Pendekatan penelitian berfocus pada teori kemandirian yang meliputi
perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan masalah, mempunyai
rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa ketergantungan pada orang lain. Dengan pendekatan penelitian tersebut proses pembentukan generasi
muda mandiri dapat terwujud dengan implementasi model pembelajaran
kemandirian berbasis nilai Satya dan Darma Pramuka melalui kegiatan di alam terbuka..
Penelitian inipun bukanlah untuk menguji hipotesis yang didasarkan atas teori tertentu, melainkan untuk menemukan pola yang mungkin dapat
dikembangkan menjadi teori yang didasarkan atas data yang sebenarnya tentang proses pembentukan watak, karakter yang dapat membentuk generasi muda
mandiri.
B. Lokasi Penelitian