Pemberian Berbagai Jenis Pakan Untuk Mengevaluasi Palatabilitas, Konsumsi Protein dan Energi Pada Kadal (Mabouya multifasciata) Dewasa

RINGKASAN
RON1 RIDWAN. D02496062. Pemberian Berbagai Jenis Pakan untuk
Mengevaluasi Palatabilitas, Konsumsi Protein dan Energi pada Kadal (Mabouyn
rnultifusciata) Dewasa. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Dr. Ir. Nahrowi Ramli, MSc
Pembimbing Anggota : Prof. Dr. Hj. Lily Amalia Sofyan, MSc
Kadal (Mabouya multifasciata) merupakan salah satu kekayaan alam yang
terdapat hampir di seluruh daratan Indonesia. Kadal mempunyai potensi yang besar
dilihat dari segi manfaat diantaranya sebagai sumber protein hewani untuk ternak,
sebagai obat penyakit kulit, dan sebagai hewan kesayangan. Lebih jauh lagi, kulit
kadal dengan corak warnanya menarik dan beraneka ragam, berpotensi untuk
keperluan sandang. Untuk menggali dan mengembangkan potensi tersebut harus
diarahkan menuju proses budidaya yang terlebih dahulu diadakan penelitian tentang
pakan yang sesuai untuk kebutuhan kadal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pakan yang disukai dan
mengukur konsumsi protein dan energi serta pertambahan bobot badan.
Materi yang digunakan adalah 72 ekor kadal yang terdiri dari 36 ekor betina
dewasa dengan bobot badan sebesar 29.7 gram & 2.6 dan 36 ekor jantan dewasa
dengan bobot badan 30.0 gram 2.9. Hewan diambil dari alam bebas disekitar daerah
Ciamis, Sumedang, Cianjur, dan Bogor, Jawa Barat. Pakan yang digunakan adalah
jangkrik, ulat hongkong, kroto, dan pakan buatan.

Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan acak kelompok dengan 4
perlakuan dan pengelompokkan berdasarkan jenis kelamian yaitu jantan dan betina.
Kadal dipelihara dalam kandang aquarium dengan ukuran (0.30 m x 0.30 m x 0.50 m)
untuk tiga ekor kadal. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap parameter
yang diamati dilakukan sidik ragam (ANOVA). Selanjutnya jika terdapat perbedaan
yang nyata dilakukan uji lanjut jarak Duncan. Pakan yang diberikan sebesar 3 %
bahan kering dari bobot badan, sedangkan air minum diberikan secara ad libitum.
Parameter yang diukur dalam penelitian adalah konsumsi bahan kering, konsumsi
protein, konsumsi energi, dan pertambahan bobot badan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering jangkrik, kroto,
dan pakan buatan nyata (P