Seleksi Produk Kelapa Prospektif dan Analisis Mutunya dengan Pendekatan Fuzzy
J.II.Pert. Indon. Vol. 9(2). 2000
SELEKSI PRODUK KELAPA PROSPEKTIF DAN ANALISIS
MUTUNYA DENGAN PENDEKATAN FUZZY
Oleh :
Dede ~ukmayadi*dan ~arimin**
ABSTRACT
SELECTION OF PROSPECTIVE COCONUT PRODUCTS AND THEIR QUALITY ANALYSIS
WITH A FUZZY APPROACH
Coconut is a mulrdpurposeplant that can become one of the most prospective comoditIrs in Indonesia Allparts of a coconut plant can be used to
produce many products useful to human Ufc This ar(ldr explains the appUcation of cm intelligent system to determine ihc most prospective produd of
coconut and ana&ze their qual&. The study wcu conducted in hue phases, ie. srlrrrJon of prospective product with AHP method and quali@andpis of
the prospectiw products with a fuyy preference approach. A case study in PanganaCrrm, West Jaw, reveakd that the nolvn coconut wcu sele-d as the
most prospective and high qwl& product.
ABSTRAK
Pada dasarnya mutu produk merupakan salah satu
faktor penting yang turut menentukan kelanggengan hidup
Kelapa adalah tanaman multl fungsi yang dapat menjadi
suatu perusahaan. Kegagalan dalam pengawasan mutu akan
produk unggul di Indonesia. Semua badan tanaman kdapa dapat
menyebabkan
produk yang d i h a s i h tidak memenuhi
dimanfaatkan untuk menghasilkrn berbagal produk yang bermanfaat
strandar yang telah ditetapkan para pengelola peNSahaaII
bagi manusia. Artikel In1 mendlskuslkan aplikrsl astern lntelljen
untuk menentukrn produk turunan kelapa yang paling proapektlf d m
(cacat). Akhirnya produk yang cacat tersebut perlu diproses
men~analisatinekat kualibsnva. Kslian lei terdiri dari dun tahaoan:
ulang
atau bahkan dirnusnahkan. Hal ini akan merugikan
pen&uan prodik turunan khapa inggul dengan metoda ~ ~ ~ ' d a n
peNSahZtan karena dapat menyebabkan bertambahnya
analisa kualitas dari produk unggul tersebut dengan pendekatan
pernakaian bahan baku, waktu dan biaya produksi.
preferensi fuzzy. Studi kasus dl Pangandaran, Jawa Barat
menunjukkan bahwa produk kelapa tua terpllib sebagai produk yang
Dengan demikian &lam tulisan ini akan dilakukan
paling prospektif dlkernbangbn. Produk terrc)Hlt berkualitaa Bnggi.
pengawasan mutu terhadap produk yang dihasilkan dari
tanaman kelapa dengan pendekatan ficay. Namun, sebelum
dilakukan pengawasan mutu, terlebih dulu dilakukan
Kata kunci: Analytical hierarchy process (AHP), pendekatan fuzzy,
pemilihan produk prospektif dengan menggunakan metoda
produk unggulan, analisa kualitas.
AHP (Analitycal Hierarchy Process).
Maksud dan Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Menentukan produk unggulan dari tanaman kelapa di
daerah Pangandaran, Jawa Barat dengan metoda AHP.
2. Menganalisa kualitas produk unggulan tersebut dengan
pendekatan preferensi fuzzy.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Tanaman kelapa atau cocos nucifera L - nama ilmiah
kelapa yang diberikan oleh ahli botani dunia yaitu
Linnaeus- tennasuk jenis palmae dari genus cocos yang
paling banyak tersebar di daerah tropis seperti halnya
Indonesia.
Di Indonesia kelapa menjadi salah satu komoditi
perkebunan yang paling penting selain kakao, kopi, la& dan
vanili. Namun, meskipun merniliki areal terluas di dunia,
Indonesia hanya menjadi negara penghasil kelapa terbesar
kedua setelah Filipina (Palungkun, 1999).
Tanaman kelapa yang juga sering disebut sebagai
pohon kehidupan, merupakan tanarnan serbaguna. Seluruh
bagian dari tanaman ini bisa dimanfaatkan untuk
menghasilkan berbagai produk yang bennanfaat bagi
kehidupan masyarakat seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Namun, kiranya perlu pula dikaji apakah produk yang .
dihasilkan dari tanarnan kelapa tersebut memiliki mutu yang
tinggi dan prospektif untuk dikembangkan.
*
**
Ruang Lingkup
Industri yang dijadikan objek penelitian adalah industri
yang dihasilkan dari tanaman kelapa di Pangandaran, Jawa
Barat.
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam penggunaan
metoda AHP adalah bahan 6aku, sumber daya manusia,
teknologi dan produksi, pernasaran, produk, rnanajemen dan
finansial.
Adapun produk yang dijadikan objek &lam
pemilihan produk prospektif hanya minyak kelapa,
kelapa parut kering, kopra, gula kelapa, nata de coco, kecap,
kelapa mu& dan tua.
Sedangkan faktor-faktor mutu yang dianalisa dengan
pendekatan preferemi firzzy non-numeric meliputi: fisik,
fungsional, SDM, temporal, ekonomi, produksi, dengan
penilaian berdasarkan skala Likert yang berkisar antara 1-7.
Jumlah responden yang menjadi pengarnbil keputusan
terdapat tiga orang.
IST Al-Kamal (Mahasiswa S2jurusan TIP FATETA - 1PB)
Staf Pmgajar pada J u N S ~ Teknologi
~
Industri Pcrtanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, IPB
52
J.II.Pert. Indon. Vol. 9(2). 2000
--
Helai Daun
'I
Daun
(Leaves)
Udi
4 Industri Kmjinan
lndustri Kmjinan
I
I-=
U m b ~(Pith)
t
1
b
-
Pelepah (Cuibif)
-E
l n d M Kemwgi
- Amng aktif
Industri Kmjkrsn
-- lkat
p i m n g . gelang. W n g .
Hiasan dinding, oendok,kancmg
-Asap cair : ter dan amm awtat
Tempurung
Minyak
Santan
I
Industri Kmjinan
E
,
Sabut
r
:Fknjang ketupat
Sapu lidi. tusuk sate
- Gabus
- Bahan bakar
- Gula merah
Industti Makanan/
minuman
- Minuman befalkohd. Tuak
-Wi
IndusM Kermgi
----+
- Alkohol
bBunge Utuh 4 lndua$l Kemjhn -----+ - H i n dinding. Dekomi ruangan
b Indusbi hlakanan ----+ - Lumpia. A m , Sayuran
b Industri Kerajinan ---+ - upas
- K d , karpet sapu.
-+Sabut biasa +lndusbi Ker@inan
- Tambang, dkat. penyaring
- Isolator listtik
- ,,errnotor,
Batako, mebelier kendaraan
4 Sabut berkaret -b Industti Bangunan
-.er
rumah tam
Batang Pohon
Bunga
(Inflorescence)
<
-----+
-
I
€
IndusttiMakanan
-
Indud K e r n
lndustri Makanan
~ m p a s ------------b
lndustri Makanan
-
_
Buah Kelapa Muda (Young
IndustriMakanan/
minuman
Industri Farmed
lndustri Maltanan/
minuman
* Fruit)
E-
- Asbak
Minyak gomg, margarine
- Susu kelapa, ice aeem
- Bahan k d k :mkryak, pdumas
- Kembanggula, campuran wru
E
E
-Sabuncucl,rhempoo.mk*lakranbu(
- Kue kecing (Msarit)
- Kue basah (dm)
- Santan panta. ice cream, dl1
----+ - Makanan temak
- Nata de coco
- Asam cuka
C
C
- Minuman
- Dekstrosa
Obat penurun panas
- Kue kelapa, penganan, dan
macammacammasakan
-Juice, minuman segarldingin
- Bahan bangunanrumah, gedungb-,
Industti Bangunan
g e d u (-,~
--I-
+Batang ( T ~ n k )
-~elas,tempatkrah
IndueM Kmjinan
----+ Akar (Root)
reWs uwk
b ~ m ~ e m w g i
-.
w~W~'=Q).tianoaang fwl&
-0bat.obabl
Zat wama
-
Cambar 1: Jarfngan indnrtrf pengolaban pangan dad pobon kclapa (MuUodihardj0,1993)
J.II.Pert. Indon. Vol. 9(2). 2000
LANDASAN TEORI
Pengawasan Mutu
Mutu merupakan suatu istilah relatif yang sangat
bergantung pa& situasi. Ditinjau dari pandangan konsumen,
secara subyektif dapat dikatakan mutu adalah sesuatu yang
cocok dengan selera atau fitness for use (Yamit, 1996).
Sedangkan secara obyektif dikemukakan bahwa mutu
adalah suatu standar khusus dimana kemampuannya
(availability), kineja (peflormance), keandalannya
(reliability), kemudahan pemeliharaan (maintainabiolity)
dan karakteristiknya dapat diukur (Juran, 1988).
Menurut Feigenbaum (1992) mutu produk atau jasa
&pat didefinisikan sebagai keseluruhan gabungan
karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa,
pembikinan, dan pemeliharaan yang membuat produk dan
jasa yang digunakan memenuhi harapan-harapan pelanggan.
Selanjutnya Total Quality Management (TQM)
mendefinisikan mutu sebagai apa yang dikatakan pelanggan
atau apa yang diinginkan pelanggan (Dorningo, 1998).
Istilah pengawasan (kontrol) &pat didefinisikan
sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu
standar, apa yang sedang dilaksanakan yaitu pelaksanaan,
menilai pelaksanaan dan bila perlu melakukan beberapa
koreksi, sehingga pelaksanaan sesuai &ngan rencana, yaitu
selaras dengan standar (Terry, 1977).
Dari kedua d e f h i tentang mutu dan pengawasan di
atas, maka pengawasan mutu dapat didefinisikan sebagai
aktivitas keteknikan dan manajemen, yang dengan aktivitas
itu kita ukur ciri-ciri mutu produk, membandingkannya
dengan spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil
tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan
antara penampilan yang sebenamya dan yang standar
(Montgomery, 1990).
Analitycal Hierarchy Process (AHP)
Analitycal Hierarchy Process (AHP) dikembangkan
oleh Thomas L. Saaty selarna periode 1971-1975 di
Wharton School (University of Pennsylvania). Metoda ini
merupakan suatu teori urnum tentang pengukuran yang
digunakan quntuk menemukan skala rasio baik dari
perbandingan pasangan yang diskret maupun kontinyu
(Mulyono, 1991).
Banyak pennasalahan yang menggunakan AHP
seperti pengarnbilan keputusan untuk banyak kriteria,
perencanaan (prediksi), alokasi sumber daya, penyusunan
matrik input koefisien, penentuan prioritas dari strategistrategi yang dimiliki pemain dalam situasi konflik dan
sebagainya.
Perhitungan Vektor Eigen Dalam AHP
Diketahui elemen-elemen dari suatu tingkat dalam
suatu hirarki adalah C1, C2, ..., C,,dan bobot pengaruh
mereka adalah wl, w2, ..., w,. Misalkan aij = wilwj
menunjukkan kekuatan Ci jika dibandingkan dengan C,.
Matrik dari angka-angka aij ini dinamakan matriks pairwise
comparison, yang diberi simbol A. Telah disebutkan bahwa
A adalah matriks reciprocal, sehingga aji = l/aij. Jika
penilaiannya sempurna pada setiap perbandingan, maka a* =
q, a j ~untuk semua i, j, k dan matriks A dinamakan
konsisten.
Kernudian diikuti manipulasi matematik berikut :
qj=wjwjdimanai,j= 1, ..., n.
(1)
(2)
aij (wj/wi)=1
dimana ij = 1, ...,n konsekuensinya,
2
a y .W, =
nwi
j=I
di mana i = 1, ..., n atau
di mana i = 1, .... n.
&lam bentuk matriks: Aw = nw
(5)
Rumus ini menunjukkan bahwa w merupakan eigen
vector dari matrik A dengan eigen value n.
Jika ai, tidak didasarkan pa& ukuran pasti (seperti wi,
..., w,), tetapi pada penilaian subyektif, maka aij akan
menyimpang dari rasio wJwj yang sesungguhnya, dan
akibatnya Aw= nw talc dipenuhi lagi. Terdapat dua
kemudahan yang diperoleh dalam teori matrik, yaitu:
1. Jika z,, ...,z, adalah angka-angka yang memenuhi
persarnaan Aw = Zw dirnana Z merupakan eigen value
dari matrik A, dan jika % = 1 untuk semua i, maka
Tabel 1: Skala penilaian perbmdingan
Intensitas
kepentingan
1
3
5
7
9
2,4,6,8
1-1
Kedua elemen sama pentingnya
Elemen yang satu sedikit lebih penting
daripada elemen yang lain
Elemen yang satu lebih penting daripada
elemen yang lainnya
Satu elemen jelas lebih mutlak penting
daripada elemen lainnya
Satu elemen mutlak penting daripada elemen
lainnya
Nilai-nilai di antara dua nilai pertimbangan
yang berdekatan
Sumber: Saaty (1 988)
Karena itu, jika Aw = Zw dipenuhi, maka semua eigen
value sama dengan nol, kecuali eigen value yang satu,
yaitu sebesar n. Maka jelas &lam kasus konsisten, n
kerupakan eigen value A terbesar.
2. Jika salah satu aii dari mahrhrKspositive reciprocal A
berubah sangat kdcil, rnaka eigen value juga berubah
sangat kecil. Kombinasi keduanya menjelaskan bahwa
jika-diagonal matriks A terdiri dari aij = 1 dan jika A
konsistei, maka penrbahan kecil pada aijmenahan eigen
value terbesar, &, dekat ke n, dan eigen value sisanya
dekat ke nol. Karena itu persoalannya adalah jika A
J.II.Pert. Indon. Vol. 9(2). 2000
merupakan ma& pairwise corpparison, untuk mencari
vektor prioritas, harus dicari w yang memenuhi: Aw =
b . w
Perubahan kecil pada aij menyebabkan perubahan Z
maksimum, penyimpangan Z maksimum dari n merupakan
ukuran konsistensi. Indikator terhadap konsistensi diukur
melalui Consistency Index (CI) yang dirumuskan:
AHP mengukur seluruh konsistensi penilaian
dengan menggunakan Consistency Ratio (CR) yang
CI
CR = RCI
dirumuskan:
mereflesikan data. Logika fuzzy menggunakan derajat
keanggotaan pa& interval (0,l) untuk beragam
kemungkinan pilihan yang didasarkan pa& suatu nilai
variabel.
&pat
Keuntungan
logika
fuzzy
adalah
membangkitkan derajat keanggotaan pa& suatu nilai secara
berangsur-angsur dan lebih baik, dibandingkan tanpa logika
. .
fuzzy.
Menurut Viot (1993) logika ficny mengembangkan
logika tradisional dalam dua cara yaitu :
1. Himpunan dapat didefmisikan secara kualitatif
menggunakan bentuk linguistic (tinggi, panas, cukup,
dan sebagainya) dan elemen hirnpunannya ditandai
dengan derajat keanggotaan.
2. Beberapa aksi atau respon dari pernyataan yang benar
atau sebagian benar mereflesikan tingkat kebenaran
pernyataan.
RCI = Random Consistency Index
Tabel 2: Nilai indeks random
Ukuran matriks
Indeks random (inkonsistensi)
1,2
0.00
15
Sumber: Mulyono (1 991)
1.59
Suatu tingkat konsistensi yang tertentu memang
diperlukan dalam penentuan prioritas untuk mendapatkan
hasil yang sah. Nilai CR semestinya talc lebih dari 10 %.
Jika tidak, genilaian yang telah dibuat mungkin dilakukan
secara random dan perlu direvisi.
Sistem Fuqv
Pada tahun 1965, Lotfi A, Zadeh memperkenalkan
teori himpunanfuzzy @zzyset theory). Teori ini merupakan
suatu cara pengambilan keputusan melalui pendekatan
logika fuzzy dan sangat hrguna untuk memecahkan
masalah-masalah yang berhubungan dengan hal-ha1 yang
mengandung ketidaktepatan (imprecision).
Himpunan ficny adalah himpunan yang memiliki
batas yang tidak jelas (unsharp boundary), berbeda dengan
teori himpunan biasa (crisp set teori) yang menuntut adanya
batas yang jelas atau s h a y boundary (Yudistira dan
Diawati,1998).
Logika F u w
Logika firny
adalah suatu teknik yang
memungkinkan untuk membangun sistem yang lebih
Metoda Pengambilan Keputusan Kelompok Fuzzy
Terdapat beberapa metoda pengambilan keputusan
kelompok fuzzy yang telah dikembangkan untuk
menyelesaikan persoalan multi hirarki, antara lain:
1. Metoda semi non-numerik Representasi label dengan
komputasi fuzzy
2. Metoda non-numerik: Representasi label dengan
komputasi label.
Dalam tulisan ini hanya akan digunakan metoda non
numerik untuk menganalisa mutu produk prospektif.
Metoda non-numerik memiliki ciri-ciri seperti
berikut:
1. Model sederhana dan fleksibel.
2. Mempertimbangkan kriteria secara ekplisit.
3. Disesuaikan pada suatu kasus denganfull consensus.
4. Dapat juga digunakan untuk memanipulasi tingkat
kepuasan.
Terdapat dua prosedur kerja yang dilakukan dalam
metoda non-numerik yaitu:
1. Agregasi pada kriteria dengan menggunakan rumus : Vy
= min [Neg (Wad v Vij (ad1
(9)
2. Agregasi pada pakar (pengambil keputusan) dengan
menggunakan rumus:
(10)
Vi = f(vi) = max [qi A bj]
Menurut Marimin et a1 (1997) metoda non-numerik
menggunakan operator-operator minimum (A), maksimum
(v), dan OWA (Ordered WeightedAverage).
Skala Likert
Skala Likert digunakan dalam mengembangkan
daftar pertgnyaan (kuesioner) untuk mengukur sikap dan
persepsi penilai (internal maupun eksternal) tentang
p e r f o m s i kualitas suatu produk. Melalui interpretasi
jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang didesain
menggunakan skala Likert akan memberikan masukan
bermanfaat kepada rnanajemen guna meningkatkan mutu
suatu produk. Skala Likert dapat disusun berdasarkan nilai
antara 1 - 7 seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
J.II.Pert. Indon. Vol. 9(2). 2000
L
1
Skala Rating Likert (Skor 1-7)
c Tidak Setuju Netral
Setuju -+
1
2
3
4
5
6
7
P
Q
X
*
*
'B
4:
g. z.
e
2.
"
E
w
*
P
8
Mulai
t
L..
C
Mcndefinisikan masalah
4
Gambar 2t S k d . .Reti% Likert ( c . J p m t lW)
METODOLOCI PENELmAN
.
-+ -
Tahap Pemilihan Produk Prospektif
Pa& dasamya pengembangan met& AHP dalam
pemilihan produk prospektif dari tanaman kelapa terdiri dari
beberapa langkah seperti ditunjukkan pada Gambar 3 :
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang
diinginkan.
2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan
mum, dilanjutkan dengan sub tujuan-sub tujuan,
kriteria clan kemungkhm altematif-altematif pada
tingkatan kriteria yang paling bawah.
3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang
menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap
elemen terhadap masing-masing tujuan atau kriteria
yang setinglcat diatasnya. Perbandingan dilakukan
berdasarkan judgement dari pengambil keputusan
dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen
dibandingkan elemen lainnya.
4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga
diperoleh judgement seluruhnya sebanyak nx[(n-1)/2]
buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang
dibandihgkan.
5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya,
jika tidak konsisten rnaka pengambilan data diulangi.
Membuat sbuktur hirarki:
Tujuan
Kritcria
Alternatif
+
Membuat matriks perbandingan
-*.
+I
Melakukan perbandingan
berpssonean
I
Mcnghitung nilai eigcn
LIf3
Mmghitung vektor eigcn
I
Yes
6. Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat
hirarki.
7. Menghitung vektor eigen dari setiap rnatrik
perbandingan berpasangan. Nilai vektor eigen
merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk
mensintesisjudgment &lam penentuan proritas elemenelemen pa& tingkat hirarki terendah sampai pencapaian
tujuan.
8. P lemeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih dari
10 persen maka penilaian data judgement hams
diperbaiki.
Gambar 3: Tahap pemiliban produk prospektif
Tahap Pengawasan Mutu Produk Prospektif
Langkah-langkah yang dilakukan &lam pengawasan
mutu produk prospektif dengan pendekatan ficzzy &pat
dilihat pada Gambar 4 :
1. Mempelajari kondisi produk prospektif clan
mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh.
2. Melakukan identifikasi rantai nilai.
3. Menentukan kriteria peningkatan nilai
SELEKSI PRODUK KELAPA PROSPEKTIF DAN ANALISIS
MUTUNYA DENGAN PENDEKATAN FUZZY
Oleh :
Dede ~ukmayadi*dan ~arimin**
ABSTRACT
SELECTION OF PROSPECTIVE COCONUT PRODUCTS AND THEIR QUALITY ANALYSIS
WITH A FUZZY APPROACH
Coconut is a mulrdpurposeplant that can become one of the most prospective comoditIrs in Indonesia Allparts of a coconut plant can be used to
produce many products useful to human Ufc This ar(ldr explains the appUcation of cm intelligent system to determine ihc most prospective produd of
coconut and ana&ze their qual&. The study wcu conducted in hue phases, ie. srlrrrJon of prospective product with AHP method and quali@andpis of
the prospectiw products with a fuyy preference approach. A case study in PanganaCrrm, West Jaw, reveakd that the nolvn coconut wcu sele-d as the
most prospective and high qwl& product.
ABSTRAK
Pada dasarnya mutu produk merupakan salah satu
faktor penting yang turut menentukan kelanggengan hidup
Kelapa adalah tanaman multl fungsi yang dapat menjadi
suatu perusahaan. Kegagalan dalam pengawasan mutu akan
produk unggul di Indonesia. Semua badan tanaman kdapa dapat
menyebabkan
produk yang d i h a s i h tidak memenuhi
dimanfaatkan untuk menghasilkrn berbagal produk yang bermanfaat
strandar yang telah ditetapkan para pengelola peNSahaaII
bagi manusia. Artikel In1 mendlskuslkan aplikrsl astern lntelljen
untuk menentukrn produk turunan kelapa yang paling proapektlf d m
(cacat). Akhirnya produk yang cacat tersebut perlu diproses
men~analisatinekat kualibsnva. Kslian lei terdiri dari dun tahaoan:
ulang
atau bahkan dirnusnahkan. Hal ini akan merugikan
pen&uan prodik turunan khapa inggul dengan metoda ~ ~ ~ ' d a n
peNSahZtan karena dapat menyebabkan bertambahnya
analisa kualitas dari produk unggul tersebut dengan pendekatan
pernakaian bahan baku, waktu dan biaya produksi.
preferensi fuzzy. Studi kasus dl Pangandaran, Jawa Barat
menunjukkan bahwa produk kelapa tua terpllib sebagai produk yang
Dengan demikian &lam tulisan ini akan dilakukan
paling prospektif dlkernbangbn. Produk terrc)Hlt berkualitaa Bnggi.
pengawasan mutu terhadap produk yang dihasilkan dari
tanaman kelapa dengan pendekatan ficay. Namun, sebelum
dilakukan pengawasan mutu, terlebih dulu dilakukan
Kata kunci: Analytical hierarchy process (AHP), pendekatan fuzzy,
pemilihan produk prospektif dengan menggunakan metoda
produk unggulan, analisa kualitas.
AHP (Analitycal Hierarchy Process).
Maksud dan Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Menentukan produk unggulan dari tanaman kelapa di
daerah Pangandaran, Jawa Barat dengan metoda AHP.
2. Menganalisa kualitas produk unggulan tersebut dengan
pendekatan preferensi fuzzy.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Tanaman kelapa atau cocos nucifera L - nama ilmiah
kelapa yang diberikan oleh ahli botani dunia yaitu
Linnaeus- tennasuk jenis palmae dari genus cocos yang
paling banyak tersebar di daerah tropis seperti halnya
Indonesia.
Di Indonesia kelapa menjadi salah satu komoditi
perkebunan yang paling penting selain kakao, kopi, la& dan
vanili. Namun, meskipun merniliki areal terluas di dunia,
Indonesia hanya menjadi negara penghasil kelapa terbesar
kedua setelah Filipina (Palungkun, 1999).
Tanaman kelapa yang juga sering disebut sebagai
pohon kehidupan, merupakan tanarnan serbaguna. Seluruh
bagian dari tanaman ini bisa dimanfaatkan untuk
menghasilkan berbagai produk yang bennanfaat bagi
kehidupan masyarakat seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Namun, kiranya perlu pula dikaji apakah produk yang .
dihasilkan dari tanarnan kelapa tersebut memiliki mutu yang
tinggi dan prospektif untuk dikembangkan.
*
**
Ruang Lingkup
Industri yang dijadikan objek penelitian adalah industri
yang dihasilkan dari tanaman kelapa di Pangandaran, Jawa
Barat.
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam penggunaan
metoda AHP adalah bahan 6aku, sumber daya manusia,
teknologi dan produksi, pernasaran, produk, rnanajemen dan
finansial.
Adapun produk yang dijadikan objek &lam
pemilihan produk prospektif hanya minyak kelapa,
kelapa parut kering, kopra, gula kelapa, nata de coco, kecap,
kelapa mu& dan tua.
Sedangkan faktor-faktor mutu yang dianalisa dengan
pendekatan preferemi firzzy non-numeric meliputi: fisik,
fungsional, SDM, temporal, ekonomi, produksi, dengan
penilaian berdasarkan skala Likert yang berkisar antara 1-7.
Jumlah responden yang menjadi pengarnbil keputusan
terdapat tiga orang.
IST Al-Kamal (Mahasiswa S2jurusan TIP FATETA - 1PB)
Staf Pmgajar pada J u N S ~ Teknologi
~
Industri Pcrtanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, IPB
52
J.II.Pert. Indon. Vol. 9(2). 2000
--
Helai Daun
'I
Daun
(Leaves)
Udi
4 Industri Kmjinan
lndustri Kmjinan
I
I-=
U m b ~(Pith)
t
1
b
-
Pelepah (Cuibif)
-E
l n d M Kemwgi
- Amng aktif
Industri Kmjkrsn
-- lkat
p i m n g . gelang. W n g .
Hiasan dinding, oendok,kancmg
-Asap cair : ter dan amm awtat
Tempurung
Minyak
Santan
I
Industri Kmjinan
E
,
Sabut
r
:Fknjang ketupat
Sapu lidi. tusuk sate
- Gabus
- Bahan bakar
- Gula merah
Industti Makanan/
minuman
- Minuman befalkohd. Tuak
-Wi
IndusM Kermgi
----+
- Alkohol
bBunge Utuh 4 lndua$l Kemjhn -----+ - H i n dinding. Dekomi ruangan
b Indusbi hlakanan ----+ - Lumpia. A m , Sayuran
b Industri Kerajinan ---+ - upas
- K d , karpet sapu.
-+Sabut biasa +lndusbi Ker@inan
- Tambang, dkat. penyaring
- Isolator listtik
- ,,errnotor,
Batako, mebelier kendaraan
4 Sabut berkaret -b Industti Bangunan
-.er
rumah tam
Batang Pohon
Bunga
(Inflorescence)
<
-----+
-
I
€
IndusttiMakanan
-
Indud K e r n
lndustri Makanan
~ m p a s ------------b
lndustri Makanan
-
_
Buah Kelapa Muda (Young
IndustriMakanan/
minuman
Industri Farmed
lndustri Maltanan/
minuman
* Fruit)
E-
- Asbak
Minyak gomg, margarine
- Susu kelapa, ice aeem
- Bahan k d k :mkryak, pdumas
- Kembanggula, campuran wru
E
E
-Sabuncucl,rhempoo.mk*lakranbu(
- Kue kecing (Msarit)
- Kue basah (dm)
- Santan panta. ice cream, dl1
----+ - Makanan temak
- Nata de coco
- Asam cuka
C
C
- Minuman
- Dekstrosa
Obat penurun panas
- Kue kelapa, penganan, dan
macammacammasakan
-Juice, minuman segarldingin
- Bahan bangunanrumah, gedungb-,
Industti Bangunan
g e d u (-,~
--I-
+Batang ( T ~ n k )
-~elas,tempatkrah
IndueM Kmjinan
----+ Akar (Root)
reWs uwk
b ~ m ~ e m w g i
-.
w~W~'=Q).tianoaang fwl&
-0bat.obabl
Zat wama
-
Cambar 1: Jarfngan indnrtrf pengolaban pangan dad pobon kclapa (MuUodihardj0,1993)
J.II.Pert. Indon. Vol. 9(2). 2000
LANDASAN TEORI
Pengawasan Mutu
Mutu merupakan suatu istilah relatif yang sangat
bergantung pa& situasi. Ditinjau dari pandangan konsumen,
secara subyektif dapat dikatakan mutu adalah sesuatu yang
cocok dengan selera atau fitness for use (Yamit, 1996).
Sedangkan secara obyektif dikemukakan bahwa mutu
adalah suatu standar khusus dimana kemampuannya
(availability), kineja (peflormance), keandalannya
(reliability), kemudahan pemeliharaan (maintainabiolity)
dan karakteristiknya dapat diukur (Juran, 1988).
Menurut Feigenbaum (1992) mutu produk atau jasa
&pat didefinisikan sebagai keseluruhan gabungan
karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa,
pembikinan, dan pemeliharaan yang membuat produk dan
jasa yang digunakan memenuhi harapan-harapan pelanggan.
Selanjutnya Total Quality Management (TQM)
mendefinisikan mutu sebagai apa yang dikatakan pelanggan
atau apa yang diinginkan pelanggan (Dorningo, 1998).
Istilah pengawasan (kontrol) &pat didefinisikan
sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu
standar, apa yang sedang dilaksanakan yaitu pelaksanaan,
menilai pelaksanaan dan bila perlu melakukan beberapa
koreksi, sehingga pelaksanaan sesuai &ngan rencana, yaitu
selaras dengan standar (Terry, 1977).
Dari kedua d e f h i tentang mutu dan pengawasan di
atas, maka pengawasan mutu dapat didefinisikan sebagai
aktivitas keteknikan dan manajemen, yang dengan aktivitas
itu kita ukur ciri-ciri mutu produk, membandingkannya
dengan spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil
tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan
antara penampilan yang sebenamya dan yang standar
(Montgomery, 1990).
Analitycal Hierarchy Process (AHP)
Analitycal Hierarchy Process (AHP) dikembangkan
oleh Thomas L. Saaty selarna periode 1971-1975 di
Wharton School (University of Pennsylvania). Metoda ini
merupakan suatu teori urnum tentang pengukuran yang
digunakan quntuk menemukan skala rasio baik dari
perbandingan pasangan yang diskret maupun kontinyu
(Mulyono, 1991).
Banyak pennasalahan yang menggunakan AHP
seperti pengarnbilan keputusan untuk banyak kriteria,
perencanaan (prediksi), alokasi sumber daya, penyusunan
matrik input koefisien, penentuan prioritas dari strategistrategi yang dimiliki pemain dalam situasi konflik dan
sebagainya.
Perhitungan Vektor Eigen Dalam AHP
Diketahui elemen-elemen dari suatu tingkat dalam
suatu hirarki adalah C1, C2, ..., C,,dan bobot pengaruh
mereka adalah wl, w2, ..., w,. Misalkan aij = wilwj
menunjukkan kekuatan Ci jika dibandingkan dengan C,.
Matrik dari angka-angka aij ini dinamakan matriks pairwise
comparison, yang diberi simbol A. Telah disebutkan bahwa
A adalah matriks reciprocal, sehingga aji = l/aij. Jika
penilaiannya sempurna pada setiap perbandingan, maka a* =
q, a j ~untuk semua i, j, k dan matriks A dinamakan
konsisten.
Kernudian diikuti manipulasi matematik berikut :
qj=wjwjdimanai,j= 1, ..., n.
(1)
(2)
aij (wj/wi)=1
dimana ij = 1, ...,n konsekuensinya,
2
a y .W, =
nwi
j=I
di mana i = 1, ..., n atau
di mana i = 1, .... n.
&lam bentuk matriks: Aw = nw
(5)
Rumus ini menunjukkan bahwa w merupakan eigen
vector dari matrik A dengan eigen value n.
Jika ai, tidak didasarkan pa& ukuran pasti (seperti wi,
..., w,), tetapi pada penilaian subyektif, maka aij akan
menyimpang dari rasio wJwj yang sesungguhnya, dan
akibatnya Aw= nw talc dipenuhi lagi. Terdapat dua
kemudahan yang diperoleh dalam teori matrik, yaitu:
1. Jika z,, ...,z, adalah angka-angka yang memenuhi
persarnaan Aw = Zw dirnana Z merupakan eigen value
dari matrik A, dan jika % = 1 untuk semua i, maka
Tabel 1: Skala penilaian perbmdingan
Intensitas
kepentingan
1
3
5
7
9
2,4,6,8
1-1
Kedua elemen sama pentingnya
Elemen yang satu sedikit lebih penting
daripada elemen yang lain
Elemen yang satu lebih penting daripada
elemen yang lainnya
Satu elemen jelas lebih mutlak penting
daripada elemen lainnya
Satu elemen mutlak penting daripada elemen
lainnya
Nilai-nilai di antara dua nilai pertimbangan
yang berdekatan
Sumber: Saaty (1 988)
Karena itu, jika Aw = Zw dipenuhi, maka semua eigen
value sama dengan nol, kecuali eigen value yang satu,
yaitu sebesar n. Maka jelas &lam kasus konsisten, n
kerupakan eigen value A terbesar.
2. Jika salah satu aii dari mahrhrKspositive reciprocal A
berubah sangat kdcil, rnaka eigen value juga berubah
sangat kecil. Kombinasi keduanya menjelaskan bahwa
jika-diagonal matriks A terdiri dari aij = 1 dan jika A
konsistei, maka penrbahan kecil pada aijmenahan eigen
value terbesar, &, dekat ke n, dan eigen value sisanya
dekat ke nol. Karena itu persoalannya adalah jika A
J.II.Pert. Indon. Vol. 9(2). 2000
merupakan ma& pairwise corpparison, untuk mencari
vektor prioritas, harus dicari w yang memenuhi: Aw =
b . w
Perubahan kecil pada aij menyebabkan perubahan Z
maksimum, penyimpangan Z maksimum dari n merupakan
ukuran konsistensi. Indikator terhadap konsistensi diukur
melalui Consistency Index (CI) yang dirumuskan:
AHP mengukur seluruh konsistensi penilaian
dengan menggunakan Consistency Ratio (CR) yang
CI
CR = RCI
dirumuskan:
mereflesikan data. Logika fuzzy menggunakan derajat
keanggotaan pa& interval (0,l) untuk beragam
kemungkinan pilihan yang didasarkan pa& suatu nilai
variabel.
&pat
Keuntungan
logika
fuzzy
adalah
membangkitkan derajat keanggotaan pa& suatu nilai secara
berangsur-angsur dan lebih baik, dibandingkan tanpa logika
. .
fuzzy.
Menurut Viot (1993) logika ficny mengembangkan
logika tradisional dalam dua cara yaitu :
1. Himpunan dapat didefmisikan secara kualitatif
menggunakan bentuk linguistic (tinggi, panas, cukup,
dan sebagainya) dan elemen hirnpunannya ditandai
dengan derajat keanggotaan.
2. Beberapa aksi atau respon dari pernyataan yang benar
atau sebagian benar mereflesikan tingkat kebenaran
pernyataan.
RCI = Random Consistency Index
Tabel 2: Nilai indeks random
Ukuran matriks
Indeks random (inkonsistensi)
1,2
0.00
15
Sumber: Mulyono (1 991)
1.59
Suatu tingkat konsistensi yang tertentu memang
diperlukan dalam penentuan prioritas untuk mendapatkan
hasil yang sah. Nilai CR semestinya talc lebih dari 10 %.
Jika tidak, genilaian yang telah dibuat mungkin dilakukan
secara random dan perlu direvisi.
Sistem Fuqv
Pada tahun 1965, Lotfi A, Zadeh memperkenalkan
teori himpunanfuzzy @zzyset theory). Teori ini merupakan
suatu cara pengambilan keputusan melalui pendekatan
logika fuzzy dan sangat hrguna untuk memecahkan
masalah-masalah yang berhubungan dengan hal-ha1 yang
mengandung ketidaktepatan (imprecision).
Himpunan ficny adalah himpunan yang memiliki
batas yang tidak jelas (unsharp boundary), berbeda dengan
teori himpunan biasa (crisp set teori) yang menuntut adanya
batas yang jelas atau s h a y boundary (Yudistira dan
Diawati,1998).
Logika F u w
Logika firny
adalah suatu teknik yang
memungkinkan untuk membangun sistem yang lebih
Metoda Pengambilan Keputusan Kelompok Fuzzy
Terdapat beberapa metoda pengambilan keputusan
kelompok fuzzy yang telah dikembangkan untuk
menyelesaikan persoalan multi hirarki, antara lain:
1. Metoda semi non-numerik Representasi label dengan
komputasi fuzzy
2. Metoda non-numerik: Representasi label dengan
komputasi label.
Dalam tulisan ini hanya akan digunakan metoda non
numerik untuk menganalisa mutu produk prospektif.
Metoda non-numerik memiliki ciri-ciri seperti
berikut:
1. Model sederhana dan fleksibel.
2. Mempertimbangkan kriteria secara ekplisit.
3. Disesuaikan pada suatu kasus denganfull consensus.
4. Dapat juga digunakan untuk memanipulasi tingkat
kepuasan.
Terdapat dua prosedur kerja yang dilakukan dalam
metoda non-numerik yaitu:
1. Agregasi pada kriteria dengan menggunakan rumus : Vy
= min [Neg (Wad v Vij (ad1
(9)
2. Agregasi pada pakar (pengambil keputusan) dengan
menggunakan rumus:
(10)
Vi = f(vi) = max [qi A bj]
Menurut Marimin et a1 (1997) metoda non-numerik
menggunakan operator-operator minimum (A), maksimum
(v), dan OWA (Ordered WeightedAverage).
Skala Likert
Skala Likert digunakan dalam mengembangkan
daftar pertgnyaan (kuesioner) untuk mengukur sikap dan
persepsi penilai (internal maupun eksternal) tentang
p e r f o m s i kualitas suatu produk. Melalui interpretasi
jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang didesain
menggunakan skala Likert akan memberikan masukan
bermanfaat kepada rnanajemen guna meningkatkan mutu
suatu produk. Skala Likert dapat disusun berdasarkan nilai
antara 1 - 7 seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
J.II.Pert. Indon. Vol. 9(2). 2000
L
1
Skala Rating Likert (Skor 1-7)
c Tidak Setuju Netral
Setuju -+
1
2
3
4
5
6
7
P
Q
X
*
*
'B
4:
g. z.
e
2.
"
E
w
*
P
8
Mulai
t
L..
C
Mcndefinisikan masalah
4
Gambar 2t S k d . .Reti% Likert ( c . J p m t lW)
METODOLOCI PENELmAN
.
-+ -
Tahap Pemilihan Produk Prospektif
Pa& dasamya pengembangan met& AHP dalam
pemilihan produk prospektif dari tanaman kelapa terdiri dari
beberapa langkah seperti ditunjukkan pada Gambar 3 :
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang
diinginkan.
2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan
mum, dilanjutkan dengan sub tujuan-sub tujuan,
kriteria clan kemungkhm altematif-altematif pada
tingkatan kriteria yang paling bawah.
3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang
menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap
elemen terhadap masing-masing tujuan atau kriteria
yang setinglcat diatasnya. Perbandingan dilakukan
berdasarkan judgement dari pengambil keputusan
dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen
dibandingkan elemen lainnya.
4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga
diperoleh judgement seluruhnya sebanyak nx[(n-1)/2]
buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang
dibandihgkan.
5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya,
jika tidak konsisten rnaka pengambilan data diulangi.
Membuat sbuktur hirarki:
Tujuan
Kritcria
Alternatif
+
Membuat matriks perbandingan
-*.
+I
Melakukan perbandingan
berpssonean
I
Mcnghitung nilai eigcn
LIf3
Mmghitung vektor eigcn
I
Yes
6. Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat
hirarki.
7. Menghitung vektor eigen dari setiap rnatrik
perbandingan berpasangan. Nilai vektor eigen
merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk
mensintesisjudgment &lam penentuan proritas elemenelemen pa& tingkat hirarki terendah sampai pencapaian
tujuan.
8. P lemeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih dari
10 persen maka penilaian data judgement hams
diperbaiki.
Gambar 3: Tahap pemiliban produk prospektif
Tahap Pengawasan Mutu Produk Prospektif
Langkah-langkah yang dilakukan &lam pengawasan
mutu produk prospektif dengan pendekatan ficzzy &pat
dilihat pada Gambar 4 :
1. Mempelajari kondisi produk prospektif clan
mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh.
2. Melakukan identifikasi rantai nilai.
3. Menentukan kriteria peningkatan nilai