Kegagalan sistim susunan saraf pusat, kardiovaskuler, pernafasan dan hipoglikemia
dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat 4 – 6 , sedangkan kegagalan sistimorgan yang lain dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang lama.
Dengan demikian keberhasilan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat PPGD
dalam mencegah kematian dan cacat ditentukan oleh : 1. Kecepatan menemukan penderita gawat darurat
2. Kecepatan meminta pertolongan 3. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan
a. Ditempat kejadian b. Dalam perjalanan ke rumah sakit
c. Pertolongan selanjutnya secara mantap di rumah sakit
C. Landasan Hukum
1. Undang – undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan 2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 436 Menkes SK VI 1993
tentang berlakunya Standar Pelayanan di Rumah Sakit 3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 0701 YANMED RSKS GDE
VII 1991 Tentang Pedoman Pelayanan Gawat Darurat 4. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
5. Undang – undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
5
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi SDM
Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM IGD adalah :
Nomor Nama Jabatan
Kualifikasi Formal
Keterangan
1 Penanggung jawab
Pelayanan Keperawatan IGD
SKp SKM Setingkat
Bersertifikat BLSBTCLSPPGD
2 Ka Ru IGD
D III Keperawatan
Bersertifikat BLSBTCLSPPGD
3 Ka Instalasi Gawat Darurat
Dokter Umum Bersertifikat ACLSATLS
4 Perawat Pelaksana IGD
D III Keperawatan
Bersertifikat BLSBTCLSPPGD
5 Dokter IGD
Dokter Umum Bersertifikat ACLSATLS
6 TPK
SMU -
B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Instalasi Gawat Darurat yaitu : a. Untuk Dinas Pagi :
yang bertugas sejumlah 2 dua orang dengan standar minimal bersertifikat BLS
6
Kategori : 1 orang Ka Ru
1 orang Pelaksana
b. Untuk Dinas Sore :
yang bertugas sejumlah 2 dua orang dengan standar minimal bersertifikat BLS
Kategori : 1 orang Penanggung Jawab Shift
1 orang Pelaksana
c. Untuk Dinas Sore :
yang bertugas sejumlah 2 dua orang dengan standar minimal bersertifikat BLS
Kategori : 1 orang Penanggung Jawab Shift
1 orang Pelaksana
C. Pengaturan Jaga
I. Pengaturan Jaga Perawat IGD
Pengaturan jadwal dinas perawat IGD dibuat dan di pertanggung jawabkan oleh
Kepala Ruang Karu IGD dan disetujui oleh Asisten Manajer Pelayanan Keperawatan
Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke perawat
pelaksana IGD setiap satu bulan..
7
Untuk tenaga perawat yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka
perawat tersebut dapat mengajukan permintaan dinas pada buku permintaan. Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang ada apa bila tenaga
cukup dan berimbang serta tidak mengganggu pelayanan, maka permintaan disetujui.
Setiap tugas jaga shift harus ada perawat penanggung jawab shift PJ Shift
dengan syarat pendidikan minimal D III Keperawatan dan masa kerja minimal 2 tahun, serta memiliki sertifikat tentang kegawat daruratan.
Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, lepas malam, libur
dan cuti.
Apabila ada tenaga perawat jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan terencana , maka perawat yang
bersangkutan harus memberitahu Karu IGD : 2 jam sebelum dinas pagi, 4 jam sebelum dinas sore atau dinas malam. Sebelum memberitahu Karu IGD,
diharapkan perawat yang bersangkutan sudah mencari perawat pengganti, Apabila perawat yang bersangkutan tidak mendapatkan perawat pengganti, maka
KaRu IGD akan mencari tenaga perawat pengganti yaitu perawat yang hari itu libur atau perawat IGD yang tinggal di asrama.
Apabila ada tenaga perawat tiba – tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah
ditetapkan tidak terencana , maka KaRu IGD akan mencari perawat pengganti yang hari itu libur atau perawat IGD yang tinggal di asrama. Apabila perawat
pengganti tidak di dapatkan, maka perawat yang dinas pada shift sebelumnya wajib untuk menggantikan.Prosedur pengaturan jadwal dinas perawat IGD
sesuai SOP terlampir.
II. Pengaturan Jaga Dokter IGD
Pengaturan jadwal dokter jaga IGD menjadi tanggung jawab Ka Instalasi Gawat
Darurat dan disetujui oleh Manajer Pelayanan
Jadwal dokter jaga IGD dibuat untuk jangka waktu 1 bulan serta sudah diedarkan ke unit terkait dan dokter jaga yang bersangkutan 1 minggu sebelum jaga di
mulai.
8
Apabila dokter jaga IGD karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai
dengan jadwal yang telah di tetapkan maka : o Untuk yang terencana, dokter yang bersangkutan harus menginformasikan ke
Ka Instalasi Gawat Darurat paling lambat 3 hari sebelum tanggal jaga, serta dokter tersebut wajib menunjuk dokter jaga pengganti.
o Untuk yang tidak terencana, dokter yang bersangkutan harus menginformasikan ke Ka Instalasi Gawat Darurat dan di harapkan dokter
tersebut sudah menunjuk dokter jaga pengganti, apabila dokter jaga pengganti tidak didapatkan, maka Ka Instalasi Gawat Darurat wajib untuk
mencarikan dokter jaga pengganti, yaitu digantikan oleh dokter jaga yang pada saat itu libur atau dirangkap oleh dokter jaga ruangan. Apabila dokter
jaga pengganti tidak di dapatkan maka dokter jaga shift sebelumnya wajib untuk menggantikan. Prosedur pengaturan jadwal jaga dokter IGD sesuai
SOP terlampir.
o Untuk yang tidak terencana, dokter yang bersangkutan harus menginformasikan ke Ka Instalasi Gawat Darurat dan di harapkan dokter
tersebut sudah menunjuk dokter jaga pengganti, apabila dokter jaga pengganti tidak didapatkan, maka Ka Instalasi Gawat Darurat wajib untuk
mencarikan dokter jaga pengganti, yaitu digantikan oleh dokter jaga yang pada saat itu libur atau dirangkap oleh dokter jaga ruangan. Apabila dokter
jaga pengganti tidak di dapatkan maka dokter jaga shift sebelumnya wajib untuk menggantikan. Prosedur pengaturan jadwal jaga dokter IGD sesuai
SOP terlampir.
III. Pengaturan Jadwal Dokter Konsulen
Pengaturan jadwal jaga dokter konsulen menjadi tanggung jawab Manager
Pelayanan.
9
Jadwal jaga dokter konsulen dibuat untuk jangka waktu 3 bulan serta sudah
diedarkan ke unit terkait dan dokter konsulen yang bersangkutan 1 minggu sebelum jaga di mulai.
Apabila dokter konsulen jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai
dengan jadwal yang telah di tetapkan maka : o Untuk yang terencana, dokter yang bersangkutan harus menginformasikan ke
Manager Pelayanan atau ke petugas sekretariat paling lambat 3 hari sebelum tanggal jaga, serta dokter tersebut wajib menunjuk dokter jaga konsulen
pengganti. o Untuk yang tidak terencana, dokter yang bersangkutan harus
menginformasikan ke Manager Pelayanan atau ke petugas sekretariat dan di harapkan dokter tersebut sudah menunjuk dokter jaga konsulen pengganti,
apabila dokter jaga pengganti tidak didapatkan, maka Manager Pelayanan wajib untuk mencarikan dokter jaga konsulen pengganti. Prosedur
pengaturan jadwal jaga dokter konsulen sesuai SOP terlampir.
10
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan