Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

53

C. Subjek dan Informan Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru PAI. Sedangkan informan dalam penelitian ini adalah wakil kepala sekolah, komite dan siswa. Objek penelitian manajemen supervisi sekolah. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan Moloeng, 2012: 157. Dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dimana data dapat di peroleh. Sumber data dalam penelitian ini adalah perilaku, tindakan, peristiwa, ucapan-ucapan hasil wawancara, dokumen dan interaksi manajemen supervisi kepala sekolah di SMP Nurul Islam Ngemplak Boyolali.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumen. 1. Observasi Metode obsevasi adalah suatu metode yang digunakan dengan cara pengamatan dan pencatatan data secara sistematika terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi atau disebut pula dengan pengamatan meliputi penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap Arikunto, 2002:133. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data-data dari lapangan dengan jalan menjadi partisipan langsung di SMP Nurul Islam Ngemplak Boyolali, untuk mengetahui implementasi dan hasilnya 54 manajemen supervisi kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan agama Islam. 2. Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab antara dua orang atau lebih bertatap muka dan mendengarkan secara langsung tentang informasi-informasi yang di berikan. Selain dilakukan secara langsung wawancara juga dapat mengunakan telepon Sugiyono, 2013: 138. Metode wawancara adalah suatu cara untuk memperoleh informasi dengan jalan langsung kepada yang bersangkutan atau kepala sekolah di SMP Nurul Islam Ngemplak Boyolali. Jadi dengan metode wawancara langsung ini dapat digunakan untuk mencetak, melengkapi, dan menyempurnakan data hasil observasi. Dalam melakukan wawancara ini penulis mengunakan wawacara tidak terstruktur, karena dengan demikian dapat mengembangkan kreatifitas dalam bertanya sehingga dapat menghasilkan lebih banyak informasi. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan Lexy J. Moleong, 2012: 186. Wawancara yang dilakukan kepada kepala sekolah untuk mengetahuihal-hal sebagai berikut: a peran manajemen supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu Pendidikan agama Islam, b 55 langkah-langkah yang diambil kepala sekolah dalam pelaksanaan manajemen supervisi guna peningkatan mutu Pendidikan agama Islam,c faktor pendukung dan penghambat kepala sekolah dalam pelaksanaan manajemen supervisi guna meningkatkan mutu pendidikan agama Islam. 3. Dokumentasi Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang- barang tertulis. Didalam pelaksanaan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Metode dokumentasi sebagai metode pengumpulan data memiliki posisi yang sangat penting dalam penelitian kualitatif Moleong, 2012: 218. Dalam dokumentasi ini ada beberapa data yang dibutuhkan yaitu: a sejarah singkat sekolah, b visi dan misi, c sarana prasarana dan perlengkapan, d struktur organisasi sekolah, e pembagian masing-masing tugas, f akademis siswa, g dokumentasi tentang implementasi dan hasilnya manajemen supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam, h dokumentasi pembelajaran pendidikan agama Islam.

E. Pemeriksaan Keabsaan Data

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH ALIYAH Manajemen Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun 2013/2014.

0 6 11

MANAJEMEN DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH ALIYAH Manajemen Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun 2013/2014.

0 4 18

PERAN KEPALA SEKOLAH DAlAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI MANAJEMEN BERBASIS Peran Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam Melalui Manajemen Berbasis Sekolah Di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2012/2013.

0 1 18

PERAN KEPALA SEKOLAH DAlAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Peran Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam Melalui Manajemen Berbasis Sekolah Di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2012/2013.

0 2 29

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2011/2012).

0 0 12

PENDAHULUAN Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2011/2012).

0 1 18

IMPLEMENTASI SUPERVISI MANAJERIAL DALAM MENINGKATKAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI SMA AL-ISLAM SIDOARJO.

0 0 114

Pelaksanaan supervisi dalam peningkatan mutu pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Al Azhar Medan - Repository UIN Sumatera Utara tesis Muhammad Amin

0 0 158

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - IMPLEMENTASI MANAJEMEN SUPERVISI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP NEGERI 2 BAE KUDUS TAHUN 2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 11

BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Implementasi 1. Pengertian Implementasi - IMPLEMENTASI MANAJEMEN SUPERVISI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP NEGERI 2 BAE KUDUS TAHUN 2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 64