c. Keselamatan Kerja.
1. Menjaga keselamatan kerja pada saat berada dipabrik khususnya pada
daerah-daerah yang berbahaya dan mudah terbakar, dan patuhi larangan- larangan yang ada dan pastikan bekerja secara aman.
2. Menyiapkan dan memberi peringatan-peringatan keselamatan pada
masing-masing equipment termasuk untuk kerja pemeriksaan, sebelum pekerjaan dimulai.
3. mempelajari dan membuat saran untuk meningkatkan peralatan, fasilitas,
peralatan keselamatan kerja dan bahan-bahan yang baru. 4.
Menghadiri atau Mengunjungi pekerjaan-pckerjaan pemeliharaan atau pemeriksaan, jika pckcrjaan tersebut berbahaya.
5. Meminta alat pemadam kebakaran tambahan untuk bagian pendukung jika
diperlukan.
d. Penyimpanan bahanmaterial gudang
1. Bahan-bahan yang diperlukan untuk operasi disimpan didalam gudang,
bahan-bahan ini termasuk untuk keselamatan kerja, pemeliharaan, administrasi, keperluan-keperluan lain, suku cadang, bahan habis pakai,
pelumas, bahan kimia, bahan mentah dan lain-lain. 2.
Menerima, menyimpan dan mensyahkan bahan-bahan yang ada, dan melaporkan kebahagian pembelian dan gudang.
3. Mempelajari dan meneliti stock minimum, dan pembelian dan semua
bahan-bahan, melaporkan ke bahagian pengawasan bahan atau bagian pembelian.
4. Memeriksa semua bahan-bahan yang ada di gudang secara periodik.
5. Menyimpan catatan atau buku gudang.
e. Pembelian
1. Menerima semua permintaan bahan dan kontrak untuk pembelian.
2. Menyiapkan dan mensyahkan dokumen-dokumen tender.
3. Menerima dan mengevaluasi penawaran dari luar dengan berkonsultasi
pada bagian-bagian lain yang terkait.
Universitas Sumatera Utara
4. Memilih suplier dan menentukan biaya pembelian dengan melibatkan
bagian-bagian lain yang terkait. 5.
Mensyahkan permintaan pembelian. 6.
Memeriksa lama waktu pengiriman barang. 7.
Mensyahkan laporan pembelian pada bagian-bagian yang terkait termasuk bagian keuangan.
8. Mensyahkan tagihan pembayaran kebagian keuangan.
9. Menyelidiki dan mencari informasi-informasi pasar yang terbaru
mengenai harga-harga equipment , bahan, dan pelaksana kerja kontraktor.
f. Keuangan.
1. Menerima semua permintaan-permintaan bahan dari pekerjaan-pekerjaan
pemeliharaan. 2.
Menerima laporan jumlah jam kerja pemeliharaan dalam sebulan. 3.
Mencatat dan mengklasifikasikan item 1 dan 2 diatas untuk masing- masing equipment
4. Menerima, mencatat dan membagikan biaya-biaya pemeliharaan kepada
bagian-bagian lain yang terkait. 5.
Laporkan hasil bulanan item c dan d ke bagian-bagian yang terkait. 6.
Menerima permintaan pembelian dan melaporkan bukti pembayaran kepada bagian keuangan dan bagian lain yang berurusan dengan
pembayaran.
2.7 Instruksi-instruksi Umum Dalam Pemeliharaan
Menurut Alfian Hamsi 2001Instruksi-instruksi umum dalam
pemeliharaan sebuah pabrik dapat dilihat dari segi pentingnya pekerjaan pemeliharaan, pemeliharaan mesin yang beroperasi secara terus menerus
continue, pemeliharaan langsung dan tidak langsung, Manpower, Manhour, Equipment, Tool, Material dan Consumable
.
Universitas Sumatera Utara
2.7.1 Pentingnya Pekerjaan Pemeliharaan
Pentingnya pekerjaan pemeliharaan bagi sebuah perusahaan di zaman sekarang ini adalah sangat mutlak. Sebab dengan melakukan pekerjaan
pemeliharaan tersebut sebuah perusahaan akan dapat memperoleh keuntungan- keuntungan sebagai berikut :
1. Meminimalkan frekuensi kerusakan dan pengeluaran biaya untuk
perbaikan termasuk upah. Secara otomatis, penurunan kerusakan akan mengakibatkan naiknya eksistensi pabrik dan makin berkurangnya
pembiayaan untuk perbaikan. 2.
Dapat ditentukannya pemeliharaan rutin terhadap item-item dari bagian mesinperalatan yang benar-benar penting yang dapat berakibat fatal untuk
keseluruhan pabrik tersebut. 3.
Penaksiran biaya-biaya dan waktu pemeliharaan yang seefektif mungkin. 4.
Memperpanjang umur pabrik dan dapat meramalkan kerusakan-kerusakan yang akan terjadi.
Diperoleh data dan pengumpulan informasi dari hasil pekerjaan pemeliharaan pabrik secara harian, mingguan, bulanan maupun tahunan yang
merupakan dasar informasi atau pertimbangan untuk sistem pemeliharaan kemasa depan yang lebih baik. Informasi tersebut dapat berupa data teknik, gambar-
gambar, dan informasi teknik lainnya juga merupakan data mentah yang penting.
2.7.2 Pemeliharaan Mesin yang Beroperasi Terus Menerus
Produksi yang tinggi dari sebuah pabrik yang beroperasi secara kontinu dan pada kapasitas penuh akan menghasilkan keuntungan tidak saja untuk pabrik
itu sendiri tetapi juga keuntungan bagi pabrik-pabrik lainnya yang Saling berhubungan saling membutuhkan.
Untuk mendapatkan operasi pabrik yang paling ekonomis maka faktor- faktor berikut ini penting untuk diperhatikan, yaitu :
1. Memastikan kapasitas operasi pabrik sesuai dengan perencanaannya dan
juga pemeliharaannya. 2.
Menjaga kesinambungan operasi dan pemeliharaan. 3.
Mengefisienkan operasi dan pemeliharaan
Universitas Sumatera Utara
2.7.3 Pemeliharaan langsung dan tidak langsung.
a. Pemeliharaan langsung adalah pekerjaan yang berhubungan dengan pemeliharaan dan perbaikan dari equipmen produksi. Dalam definisi ini
termasuk item-item sebagai berikut : 1 Pembongkaran berskala besar dari equipmen dan unit-unit produksi.
2 Perbaikan berskala besar dari sebuah equipmen yang penting, dalam keadaan terjadwal maupun tidak
3 Perawatan skala kecil. Perawatan rutin seperti perbaikan dan penyetelan yang kecil-kecil, pemeriksaan, pekerjaan servis yang terjadwal maupun
tidak. b Pemeliharaan tidak langsung.
Perawatan tidak langsung dapat didefenisikan sebagai pekerjaan pemeliharaan yang berhubungan dengan equipmen produksi, tetapi tidak langsung
mempengaruhi operasi itu sendiri. 1. Peremajaan dari equipmen produksi seperti mengecat dan mengisolasi.
2. Memperbaharui fasilitas-fasilitas, menukar equipmen, mengatur tataletak equipmen, dan memindahkan equipmen.
3. Penambahan-penambahan kecil seperti pemasangan peralatan untuk mesin-mesin cadangan.
Dengan defenisi ini, organisasi dari pemeliharaan pabrik dapat membuat katalog, mengevaluasi, memonitor, dan mengkontrol beban pekerjaan
pemeliharaan disesuaikan dengan keperluan pabrik dan ketersediaan tenaga kerja yang ada.
2.7.4 Manpower
Manpower adalah jumlah tenaga kerjapekerja yang diperlukan untuk
suatu pekerjaan.Hal ini sangat penting untuk diketahui agar pekerjaan lebih
Universitas Sumatera Utara
efektif. Setiap pabrik akan mempunyai persoalan sendiri-sendiri dan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Hubungan antara banyaknya Manpower
dengan jumlah waktu operasi personal dan kaitan antara pegawai-pegawai pemeliharaan yang bisa diperoleh merupakan kajian yang sangat penting.
Pada prinsipnya sedikit tenaga kerja Manpower dengan kapasitas dan kualitas kerja yang memuaskan adalah tujuan dari pemeliharaan yang maksimal.
Tiap-tiap tenaga kerja untuk bisa menyelesaikan satu objek pekerjaan tidaklah sama kecekatan hasil pekerjaannya. Sehingga bila perbedaan-perbedaan itu dikaji
maka akan diperoleh gambaran tentang waktu penyelesaian persatuan unit kerja pemeliharaan mesin untuk personal yang berbeda-beda. Dengan demikian dapat
diperoleh rata-rata waktu yang diperlukan pekerja dengan kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang sama untuk tiap satuan hasil kerja. Hal tersebut diatas
sangat penting untuk diperhitungkan guna memperhitungkan stadart biaya harian pekerja yang lebih efisien.
2.7.5 Manhour
Manhour adalah waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan dan biasanya dalam satu jam.Dalam memperhitungkan waktu yang diperlukan untuk suatu pekerjaan sangat bergantung pada pengalaman yang ada.
Karena pengalaman memerlukan waktu yang lama, maka ada dua metode yang bisa digunakan, yaitu :
1. Waktu untuk pekerjaan khusus
2. Memakai data standart yang berasal dari perusahaan-perusahaan atau dari
jurnal-jurnal ilmiah. Indikator yang biasa ditemukan adalah persentase jam kerja yang
terjadual. Tenaga kerja pemeliharaan pada umumnya tersedia untuk pekerjaan- pekerjaan yang sudah terjadual selama seminggu.Seorang perencana harus
mengetahui dan mencatat jumlah Manpower yang ada yang dibutuhkan dan Manhour
yang diperlukan untuk suatu pekerjaan pemeliharaan.Untuk mengontrol mengoptimalkan dan meningkatkan daya guna kerjanya maka bagian perencana
juga melakukan pengawasan yang dapat mencakup setiap pekerjaan pemeliharaan.
Universitas Sumatera Utara
2.7.6 Equipment, Tool, Material dan Consumable
Equipment adalah peralatan-peralatan yang besar yang digunakan untuk
pekerjaan pemeliharaan, seperti : crane, mobil derek, dan lain-lain. Tool adalah peralatan kerja, seperti : tang, martil,obeng, dan lain-lain. Material adalah bahan-
bahan yang tidak habis pakai, seperti :packing, bantalan , dan lain-lain. Consumable
adalah bahan-bahan yang habis pakai, seperti : minyak gemuk, oli, sabun, dan lain-lain.
Masing-masing peralatan biasanya disimpan atau ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis terhadap lokasi pekerjaan pemeliharaan, agar pada
saat peralatan tersebut diperlukan dengan cepat, dapat langsung dipergunakan.Sehingga tidak memakan waktu yang lama untuk mengambil atau
mencari peralatan tersebut.Setiap pemakaian peralatan tersebut harus memiliki laporan baik secara lisan maupun tulisan, guna menjaga pekerjaan dapat berjalan
dengan kondusif.
2.8 Hubungan Kegiatan Pemeliharaan dengan Biaya
Tujuan utama manajemen produksi adalah mengelola penggunaan sumber daya berupa faktor-faktor produksi yang tersedia baik berupa bahan baku, tenaga
kerja, mesin dan fasilitas produksi agar proses produksi berjalan dengan efektif dan efisien. Pada saat ini perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan
pemeliharaan harus mengeluarkan biaya pemeliharaan yang tidak sedikit. Dengan demikian metode yang digunakan untuk memelihara mesin dalam
perusahaan adalah metode probabilitas untuk menganalisa biaya. Menurut Hani Handoko T, 1999 Langkah-langkah perhitungan biaya pemeliharaan adalah :
a. Menghitung rata-rata umur mesin sebelum rusak atau rata-rata mesin
hidup dengan cara: Rata-rata mesin hidup =
∑ bulan sampai terjadinya kerusakan setelah perbaikan X probabilitas terjadinya kerusakan
b. Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan
pemeliharaan breakdown:
Universitas Sumatera Utara
TCr = ...................... Hani Handoko T, hal 162
Keterangan: TCr = biaya bulanan total kebijakan breakdown
NC
2
= biaya perbaikan mesin = jumlah bulan yang diperkirakan antara kerusakan
c. Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan
pemeliharaan preventive: Untuk menentukan biaya pemeliharaan preventive meliputi pemeliharaan
setiap satu bulan, dua bulan, tiga bulan dan seterusnya, harus dihitung perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam suatu periode.
Bn = N +
B
n-1
P
1
+ B
n-2
P
2
+ B
n-3
P
3
+ B
1
P
n-1
Keterangan: Bn = perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam n bulan,
N = jumlah Mesin, Pn = Probabilitas mesin rusak dalam periode n.
2.9 Menentukan Waktu Penggantian Pencegahan