ANALISIS TINGKAT KESUKAAN MAKANAN JAJANAN SISWA SMP NASIONAL PLUS CINTA BUDAYA MEDAN.

(1)

ANALISIS TINGKAT KESUKAAN MAKANAN JAJANAN

SISWA SMP NASIONAL PLUS CINTA BUDAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

LIDIA KRISTINA SITUMORANG

NIM : 509142021

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

LIDIA KRISTINA SITUMORANG, NIM: 509142021. Analisis Tingkat Kesukaan Makanan Jajanan Siswa SMP Nasional Plus Cinta Budaya Medan. Skripsi, Fakultas Teknik universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui analisis tingkat kesukaan makanan jajanan siswa SMP Nasional Plus Cinta Budaya Medan, (2) mengetahui jenis makanan jajanan porsi yang dijual di SMP Nasional Plus Cinta Budaya Medan.

Desain penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Februari 2016. Lokasi Penelitian penelitian di SMP Nasional Plus Cinta Budaya populasi penelitian sebanyak 179 siswa, sampel yang diambil dalam penelitian adalah 90 siswa. Data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

food frequensi (FFQ) untuk menjaring data tingkat kesukaan makanan jajanan

siswa.Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif datandan menghitung frekuensi tingkat kesukaan makanan jajanan siswa SMP Nasional Plus Cinta Budaya.

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa Tingkat kesukaan siswa SMP Nasional Cinta Budaya pada makanan jajanan tergolong tinggi, hal ini diperoleh dari hasil food frequensi (FFQ) yang menunjukkan bahwa sebanyak 64 orang (71,1%) memiliki tingkat kesukaan terhadap makanan jajanan bakso.Jenis makanan jajanan yang tersedia di kantin SMP Nasional Plus Cinta Budaya antara lain, mie goreng, nasi goreng, lontong, bakso, pecal nasi ayam KFC, mie sop, sate dan pangsit. Persentase makanan jajanan yang dikonsumsi oleh siswa berdasarkan jenis makanannya diketahui bahwa, mie goreng dikonsumsi oleh 64 orang siswa (71,1%) dengan frekuensi konsumsi kurang dari 3 kali dalam seminggu, nasi goreng dikonsumsi oleh 46 siswa (51,1%) dengan frekuensi kurang dari 3 kali dalam semiinggu. Lontong dikonsumsi 69 (76,6%) dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam seminggu, bakso dikonsumsi oleh 72 (80%) siswa dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam seminggu, pecal dikonsumsi oleh 67 orang (74,4%) dengan frekuensi lebih dari tiga kali dalam satu minggu, Nasi ayam KFC dikonsumsi oleh 51 orang (56,7%) dengan frekuensi kurang dari tiga kali dalam seminggu, mie sop dikonsumsi 46 siswa (51,1%) dengan frekuensi kurang dari tiga kali seminggu, sate dikonsumsi sebanyak 44 orang (48,9%) dengan frekuensi konsumsi kuraang dari tiga kli dalam seminggu, dan pangsit sikonsumsi oleh 64 orang siswa (71,1%) dengan frekuensi kurang dari tiga kali dalam satu minggu.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan Anugerah-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan, kekuatan, kemampuan dan kebijaksanaan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi bahasa maupun isinya mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan menuju kesempuranaan skripsi ini.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan waktu, nasihat, arahan, serta petunjuk kepada penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd sebagai Wakil Dekan I, Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Ibu Dra. Fatma Tresno M.Pd sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.

3. Ibu Dra. Ade Ch Gultom, M.Pd, Ibu Dra. Yuspa Hanum, MS dan Ibu Dra. Nikmat Akmal, M.Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah banyak memberikan arahan serta bimbingan dalam penulisan skripsi ini

4. Bapak Antonius Aritonang, M.T selaku kepala sekolah SMP SPK Cinta Budaya yang telah memberikan ijin melakukan penelitian di SMP SPK Cinta Budaya, guru-guru dan staf administrasi yang telah banyak membantu penulisan dalam melakukan penelitian ini.

5. Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta saya, Ayahanda Maningar Situmorang dan Ibunda Jusmawany Tamba yang telah memberikan dukungan, motivasi yang selalu menguatkanku, kasih sayang yang tiada batasnya, serta dukungan Doa yang tiada batas-batasnya hingga saya bisa melewati


(7)

perkuliahan ini. Juga untuk adik saya yang sangat saya sayangi Rozali Situmorang yang selalu memberikan Doa dan Motivasi untuk mengerjakan Skripsi ini.

6. Segenap Keluarga Situmorang, Mama Tua Meli Tamba dan Mamatua Rimbol, Abang Ir. Aston Maruli Hamonangan, S.T, Kakak Rizka Situmorang, Amd, kakak Valentina Situmorang dan semua yang sudah memberikan dukungan Doa dan motivasinya kepada saya untuk mengerjakan skripsi ini.

7. Seluruh teman-teman Mahasiswa Pendidikan Tata Boga stambuk 2009, khususnya teman-teman yang saya sayangi ( Abang Nanta Tarigan,Dewi Ana Sitorus, Aini Maharani, Farida Irayani, Dewi Cahaya Ginting, Nanin Kartika,kak Rizky Agustika dan lain-lain) yang telah memberikan sumbangan pikiran dan motivasi untuk tetap berjuang dalam penyelesaian Skripsi ini, semoga secepatnya menyelesaikan skripsinya teman-teman.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Dengan segala kerendahan hati saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini dikemudian hari. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Medan, Maret 2016 Penulis,

Lidia Kristina Situmorang NIM. 509142021


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATAPENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ... 6

A. Deskripsi Teori ... 6

1. Tingkat Kesukaan ... 6

1.1Jenis-jenis Makanan Jajanan ... 7

1.2faktor-faktor yang Mempengaruhi Selera Makan Anak ... 9

1.3Kebiasaan yang Kurang Baik ... 11

1.4Pengertian Serta Tujuan Hygiene Dan Sanitasi Makan ... 13

2. Makanan Jajanan ... 14

2.1 Makanan Jajanan Porsi ... 14

2.2 Perilaku Memilih Makanan Jajanan yang Aman ... 15

2.3 Jenis-jenis Bahaya Makanan Jajanan ... 17

B. Penelitian Yang Relevan ... 18

C. Kerangka Berfikir ... 19


(9)

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN ... 21

A. Desain Penelitian ... 21

B. Definisi Operasional Dan Variabel Penelitian ... 21

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

1. Populasi Penelitian ... 23

2. Sampel Penelitian ... 24

D. Instrument Dan Teknik Pengumpulan Data ... 25

E. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Deskriptif Data Penelitian ... 28

B. Analisis Tingkat Kesukaan Makanan Jajanan Siswa SMP Nasional Plus Cinta Budaya ... 30

C. Frekuensi Tingkat Kesukaan Makanan Jajanan yang Terbesar dan Terkecil Siswa SMP Nasional Plus Cinta Budaya ... 36

D. Pembahasan Penelitian ... 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41


(10)

DAFTAR TABEL

Hal

1. Jenis Makanan Jajanan Yang Dijual di Kantin Sekolah ... 23

2. Jumlah Populasi Penelitian ... 24

3. Jumlah Sampel dalam Penelitian ... 25

4. Kelompok umur dari Siswa SMP SPK Cinta Budaya Medan ... 28

5. Kelompok berdasarkan jenis kelamin dari siswa SMP SPK Cinta Budaya Medan ... 29

6. Kelompok berdasarkan uang saku dari siswa SPK Cinta Budaya Medan ... 29

7. Jawaban Responden Berdasarkan Kesukaan Terhadap Mie Goreng ... 30

8. Jawaban Responden Berdasarkan Kesukaan Terhadap Nasi Goreng ... 31

9. Jawaban Responden Berdasarkan Kesukaan Terhadap Lontong ... 31

10. Jawaban Responden Berdasarkan Kesukaan Terhadap Bakso ... 32

11. Jawaban Responden Berdasarkan Kesukaan Terhadap Pecal ... 33

12. Jawaban Responden Berdasarkan Kesukaan Terhadap Nasi Ayam KFC ... 33

13. Jawaban Responden Berdasarkan Kesukaan Terhadap Mie Sop ... 34

14. Jawaban Responden Berdasarkan Kesukaan Terhadap Sate ... 35

15. Jawaban Responden Berdasarkan Kesukaan Terhadap Pangsit ... 35

16. Frekuensi Tingkat Kesukaan Makanan Jajanan Yang Terbesar dan Terkecil Siswa SMP Nasional Plus Cinta Budaya ... 36


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

1. Food Frequensi (FFQ) ... 44

2. Hasil Food Frequensi Tingkat Kesukaan Makanan Jajanan ... 45

3. Data Responden ... 75


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan jajanan (street food) sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Salah satu alasan tingginya tingkat kesukaan pada makanan adalah terbatasnya waktu anggota keluarga untuk mengolah makanan sendiri. Selain itu, jenis ragam makanan jajanan yang menarik perhatian pembeli khususnya usia anak-anak. Keunggulan makanan jajanan adalah murah dan mudah didapat, serta cita rasa yang sesuai dengan masyarakat. Data hasil survei Sosial Ekonomi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik tahun 2012 menunjukkan bahwa presentase pengeluaran rata-rata per kapita per bulan penduduk perkotaan untuk makanan jajanan meningkat dari 10,21% pada tahun 1999 menjadi 13, 37% pada tahun 2012. Kontribusi makanan jajanan terhadap konsumsi remaja perkotaan memberikan 21% energi dan 16% protein. Sedangkan kontribusi makanan jajanan terhadap konsumsi anak usia sekolah memberikan 5,5% energi dan 4,2% protein (Mardiana, 2014).

Makanan porsi adalah makanan yang diporsikan dan dibeli dalam bentuk siap dikonsumsi. Makanan porsi banyak disukai berbagai kalangan masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang tua karena harganya yang relatif murah, mudah diperoleh, tampilannya menarik dan bervariasi. Jenis makanan porsi yang biasa dijual adalah : bakso, mie ayam, lontong, dan siomay.


(13)

2

Kelompok anak usia sekolah merupakan kelompok rentan gizi, kelompok masyarakat yang paling mudah menderita kelainan gizi. Anak sebagai aset sember daya manusia dan generasi penerus perlu diperhatikan kehidupannya. Pada usia sekolah anak lebih banyak aktivitasnya, baik di sekolah maupun di luar sekolah, sehingga anak perlu energi lebih banyak. Pertumbuhan anak lambat tetapi pasti, sesuai dengan banyaknya makanan yang dikonsumsi anak. Sebaiknya anak diberikan makanan pagi sebelum ke sekolah, agar anak dapat berkonsentrasi pada pelajaran dengan baik dan berprestasi (Soetjiningsih, 2012).

Kantin sekolah biasanya menyediakan makanan sebagai pengganti makanan pagi dan makan siang di rumah serta cemilan dan minuman, dan keberadaan kantin sekolah memberikan peranan penting karena mampu menyediakan ¼ konsumsi makanan keluarga karena keberadaan peserta didik di sekolah yang cukup lama. Pada umumnya siswa di sekolah sangat gemar sekali mengkonsumsi makanan jajanan. Tidak jarang siswa menghabiskan uang jajan dalam sehari hanya untuk membeli makanan jajanan. Siswa cenderung untuk membeli jajanan yang tersedia paling dekat dengan keberadaannya (Ariandani, 2011). Yang menjadi alasan bagi anak untuk jajan di sekolah karena adanya ketersediaan kantin yang menjual pangan atau makanan jajanan, selain itu rentang waktu yang cukup panjang antara sarapan pagi dengan makan siang, serta banyaknya aktifitas yang dilakukan siswa di sekolah menyebabkan siswa menjadi mudah lapar. Hal ini didukung juga dengan pemberian uang saku yang diberikan orang tua pada siswa juga berhubungan dengan tidak ada waktu yang dimiliki orang tua/ibu untuk membawakan bekal bagi anak. Tingkat pergerakan yang


(14)

3

tinggi menjadikan siswa lebih cenderung memilih makanan yang sederhana, yaitu dengan membeli jajanan yang tersedia di sekolah.

Bertolak dari keterkaitan antara tingkat kesukaan makanan jajanan oleh siswa yang dipaparkan sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian agar dapat diperoleh kesimpulan mengenai faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kesukaan makanan jajanan siswa, sehingga peneliti tertarik melaksanakan

penelitian dengan judul : “Analisis Tingkat Kesukaan Makanan Jajanan Siswa SMP Nasional Plus Cinta Budaya”.

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana analisis tingkat kesukaan makanan jajanan siswa SMP Nasional Plus Cinta Budaya Medan?

2. Apa saja jenis makanan jajanan yang dijual di kantin SMP Nasional Plus Cinta Budaya Medan?

3. Faktor apakah yang dapat mempengaruhi analisis tingkat kesukaan terhadap makanan jajanan?

4. Bagaimana syarat-syarat makanan jajanan yang harus dijual di SMP Nasional Plus Cinta Budaya Medan?

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah sangat diperlukan yakni untuk mempermudah dan menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penafsiran judul. Maka masalah-masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :


(15)

4

1. Jenis-jenis makanan jajanan porsi yang dijual di kantin SMP Nasional Plus Cinta Budaya Medan, antara lain : mie goreng, nasi goreng, lontong, bakso, pecal, nasi ayam kentucky fried chicken, mie sop, sate, pangsit. 2. Tingkat kesukaan makanan jajanan (mie goreng, nasi goreng, lontong,

bakso, pecal, nasi ayam kentucky fried chicken, mie sop, sate, pangsit) yang dijual di kantin SMP Nasional Plus Cinta Budaya Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu :

1. Bagaimana analisis tingkat kesukaan makanan jajanan siswa SMP Nasional Plus Cinta Budaya Medan?

2. Bagaimanakah jenis makanan jajanan porsi yang dijual di kantin SMP Nasional Plus Cinta Budaya Medan?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui analisis tingkat kesukaan makanan jajanan siswa SMP Nasional Plus Cinta Budaya Medan .

2. Untuk mengetahui jenis makanan jajanan porsi yang dijual di SMP Nasional Plus Cinta Budaya Medan.


(16)

5

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:

1. Memberikan informasi kepada anak sekolah mengenai tingkat kesukaan makanan jajanan pada siswa.

2. Bagi orang tua dapat dijadikan pengetahuan atau pengalaman sehingga dapat lebih memahami dan mengerti tentang makanan jajanan porsi yang disukai oleh anak.

3. Sebagai media bagi penulis untuk mendapatkan pengalaman dalam penelitian sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan pada keadaan sebenarnya di lapangan.


(17)

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dirumuskan sesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Tingkat kesukaan siswa SMP Nasional Cinta Bidaya pada makanan jajanan tergolong tinggi, hal ini diperoleh dari hasil food frequensi (FFQ) yang menunjukkan bahwa sebanyak 64 orang (71,1%) memiliki tingkat kesukaan terhadap makanan jajanan bakso.

2. Jenis makanan jajanan yang tersedia di kantin SMP Nasional Plus Cinta Budaya antara lain, mie goreng, nasi goreng, lontong, bakso, pecal nasi ayam KFC, mie sop, sate dan pangsit.

3. Persentase makanan jajanan yang dikonsumsi oleh siswa berdasarkan jenis makanannya diketahui bahwa, mie goreng dikonsumsi oleh 64 orang siswa (71,1%) dengan frekuensi konsumsi kurang dari 3 kali dalam seminggu, nasi goreng dikonsumsi oleh 46 siswa (51,1%) dengan frekuensi kurang dari 3 kali dalam semiinggu. Lontong dikonsumsi 69 (76,6%) dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam seminggu, bakso dikonsumsi oleh 72 (80%) siswa dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam seminggu, pecal dikonsumsi oleh 67 orang (74,4%) dengan frekuensi lebih dari tiga kali dalam satu minggu, Nasi ayam KFC dikonsumsi oleh 51 orang (56,7%) dengan frekuensi kurang dari tiga kali dalam seminggu, mie sop dikonsumsi 46 siswa (51,1%) dengan frekuensi kurang dari tiga kali


(18)

40

seminggu, sate dikonsumsi sebanyak 44 orang (48,9%) dengan frekuensi konsumsi kuraang dari tiga kli dalam seminggu, dan pangsit sikonsumsi oleh 64 orang siswa (71,1%) dengan frekuensi kurang dari tiga kali dalam satu minggu.

B. Saran

Saran yang diajukan sesuai dengan hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi orang tua agar mengetahui tentang jajanan sehingga dapat lebih memahami dan mengerti tentang makanan jajanan porsi yang disukai oleh anak.

2. Bagi instansi kesehatan baik pemerintah ataupun swasta agar bisa menjadi masukan terkait program penanggulan dan pencegahan masalah gizi pada anak usia sekolah.

3. Perlu kiranya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mencari tahu tentang tingkat kesukaan makanan jajanan.


(19)

41

Daftar Pustaka

Ali, Muhammad. 2012. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Almatsier, dkk. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Adriana. 2011. Tumbuh Kembang dan Therapy Bermain Pada Anak. Jakarta : Salemba Medika.

Adriani, dan Wirgatmadi. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : Media Group.

Adriani, Merryana. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat.Jakarta : Kencana Prenada. Al Paramitha. 2013. Hubungan Pola Makan Anak, Aktivitas Fisik Anak, dan

Status Gizi. Diakses 08 February 2016. http://jurnaluntan.ac.id.

Anonimous. 2006. Dairy Chemistry and Physics. Avaible From http://www.foodsel.vegueth.ca/dairvedii/chern.html.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Ariandani, B 2011, Faktor yang berhubungan dengan pemilihan makanan jajanan pada anak sekolah dasar, diakses 9 Maret 2012 pukul 18.57,

<http://eprints.undip.ac.id/32606/1/403_Bondika_Ariandani_aprillia_G2C00 7016.pdf>.

Damayanti, Diana. 2011. Makanan Anak Usia Sekolah Tips Memberi Makan Anak Usia Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Devi, Nirmala. 2012. Gizi Anak Sekolah. Jakarta: Kompas.

Depkes, R.I. 2008. Sistem Kesehatan Nasional. Universitas Negeri Medan. Eddy, Setyo. 2002. Keamanan Makanan Jajanan Tradisional.Jakarta : Kompas. Eddy. 2005. Pengawasan Mutu Bahan/ Produk Pangan Jilid II. Jakarta: Direktorat


(20)

42

Februhartanty,dan Iswaranty. 2004. Amankah Makanan Jajanan Anak Sekolah di Indonesia?. http:// www.gizi.net.co.id (accested 20 Januari 2015).

Gregoire, M.B dan Spears, M.C. 2006. Food Service Organizations A Managerial and Systems Approach,Sixth Edition. New Jersey:Perason prentice Hall. Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar.Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Haryadi. 2012. Angka Kecukupan Gizi 2012. Diakses 20 Desember 2013.

http://hadiriyadi.blogspot.com/2012/12/angka-kecukupan-gizi-akg-indonesia-wnpg_7386.html.

Husaini. 2012. Angka Kecukupan Gizi 2012. Diakses 20 Desember 2013.

http://hadiriyadi.blogspot.com/2012/12/angka-kecukupan-gizi-akg-indonesia-wnpg_7386.html

Hayati, Ishlah. 2010. Analisis Pertumbuhan Anak Sekolah Dasar dengan Antropometri di Desa Lau Bekeri Kecamatan Kutalimbari Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Irianto, Kus. 2007. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung : Yrama Widya.

Iswaranti. 2014. Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Dalam Pemilihan Jajanan. Diakses 16 February 2016. http://repository usu.

Isnawaty. 2012. Hubungan Hiegiene Sanitasi Keberadaan Bakteri Coliform di Warung Makan Kelurahan Tembalang Semarang. Kesehatan Masyarakat. Judarwanto. 2008. Perilaku Makan Anak Sekolah. Jakarta : PT. Wahyu Media. Khomsan, Ali. 2010. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta : Kompas

Rajawali Sport.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Mardiana. 2014. Pengaruh Tingkat Pendidikan Keluarga Terhadap Status Gizi Anak Usia Sekolah.Skripsi. Universitas Jember.

Meleong. 2007. Metodologi Penelitian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Moehji, S. 2003. Ilmu Gizi 2. Jakarta : Papa Sinar Sinanti.


(21)

43

Prabu. 2008. Higiene dan Sanitasi Pada Pedagang Makanan Jajanan. Diakses Pada 12 Januari 2015. http://eperints.unsri.ac.id.

Rudiatin. 2011. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Daya Terima Makanan di Rumah Sakit Umum Bakti Yudha Depok. Depok: Unpublished.

Setiaman. 2010. Meningkatkan Pemahaman Anak Terhadap Pemilihan Makanan Jajanan. Jakarta: Candimas Metropoli.

Sudjana. 2011. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2004. Ilmu Gizi Jilid I. Jakarta : Dyan Rakyat. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta.

Sihadi. 2004. Makanan Jajanan Bagi Anak Sekolah. Jurnal Kedokteran YARSI. Sri. 2010. Karakter Gizi Remaja Putri Urban dan Rural di Provinsi Jawa Tengah.

DiaksesPada 20 Mei 2015. http://journal.unnes.ac.id/nsu/index.php/kemas. Sugiyono. 2011. Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Pengembangan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Suhardjo. 1989. Sosial Budaya Gizi. Bogor : Ghalia Indonesia.

Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

http://diendaprety2.blogspot.com/2013/05/analisis-tentang-pengetahuan-gizi_9715.html

http://www.direktoratjenderalbimakesehatanmasyarakat.go.id/2015/html http://www.kementeriankesehatan.go.id/2014/html

http://www.badankependudukankeluargaberencananasional.go.id/2016/bkkbn/html http://www.gizikia.kemkes.go.id/2013/html


(1)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:

1. Memberikan informasi kepada anak sekolah mengenai tingkat kesukaan

makanan jajanan pada siswa.

2. Bagi orang tua dapat dijadikan pengetahuan atau pengalaman sehingga dapat lebih memahami dan mengerti tentang makanan jajanan porsi yang disukai oleh anak.

3. Sebagai media bagi penulis untuk mendapatkan pengalaman dalam

penelitian sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan pada keadaan sebenarnya di lapangan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dirumuskan sesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Tingkat kesukaan siswa SMP Nasional Cinta Bidaya pada makanan

jajanan tergolong tinggi, hal ini diperoleh dari hasil food frequensi (FFQ) yang menunjukkan bahwa sebanyak 64 orang (71,1%) memiliki tingkat kesukaan terhadap makanan jajanan bakso.

2. Jenis makanan jajanan yang tersedia di kantin SMP Nasional Plus Cinta Budaya antara lain, mie goreng, nasi goreng, lontong, bakso, pecal nasi ayam KFC, mie sop, sate dan pangsit.

3. Persentase makanan jajanan yang dikonsumsi oleh siswa berdasarkan jenis

makanannya diketahui bahwa, mie goreng dikonsumsi oleh 64 orang siswa (71,1%) dengan frekuensi konsumsi kurang dari 3 kali dalam seminggu, nasi goreng dikonsumsi oleh 46 siswa (51,1%) dengan frekuensi kurang dari 3 kali dalam semiinggu. Lontong dikonsumsi 69 (76,6%) dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam seminggu, bakso dikonsumsi oleh 72 (80%) siswa dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam seminggu, pecal dikonsumsi oleh 67 orang (74,4%) dengan frekuensi lebih dari tiga kali dalam satu minggu, Nasi ayam KFC dikonsumsi oleh 51 orang (56,7%) dengan frekuensi kurang dari tiga kali dalam seminggu, mie sop dikonsumsi 46 siswa (51,1%) dengan frekuensi kurang dari tiga kali


(3)

seminggu, sate dikonsumsi sebanyak 44 orang (48,9%) dengan frekuensi konsumsi kuraang dari tiga kli dalam seminggu, dan pangsit sikonsumsi oleh 64 orang siswa (71,1%) dengan frekuensi kurang dari tiga kali dalam satu minggu.

B. Saran

Saran yang diajukan sesuai dengan hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi orang tua agar mengetahui tentang jajanan sehingga dapat lebih memahami dan mengerti tentang makanan jajanan porsi yang disukai oleh anak.

2. Bagi instansi kesehatan baik pemerintah ataupun swasta agar bisa menjadi

masukan terkait program penanggulan dan pencegahan masalah gizi pada anak usia sekolah.

3. Perlu kiranya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mencari tahu tentang tingkat kesukaan makanan jajanan.


(4)

Daftar Pustaka

Ali, Muhammad. 2012. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Almatsier, dkk. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Adriana. 2011. Tumbuh Kembang dan Therapy Bermain Pada Anak. Jakarta : Salemba Medika.

Adriani, dan Wirgatmadi. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : Media Group.

Adriani, Merryana. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat.Jakarta : Kencana Prenada.

Al Paramitha. 2013. Hubungan Pola Makan Anak, Aktivitas Fisik Anak, dan Status Gizi. Diakses 08 February 2016. http://jurnaluntan.ac.id.

Anonimous. 2006. Dairy Chemistry and Physics. Avaible From

http://www.foodsel.vegueth.ca/dairvedii/chern.html.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Ariandani, B 2011, Faktor yang berhubungan dengan pemilihan makanan jajanan pada anak sekolah dasar, diakses 9 Maret 2012 pukul 18.57,

<http://eprints.undip.ac.id/32606/1/403_Bondika_Ariandani_aprillia_G2C00 7016.pdf>.

Damayanti, Diana. 2011. Makanan Anak Usia Sekolah Tips Memberi Makan Anak Usia Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Devi, Nirmala. 2012. Gizi Anak Sekolah. Jakarta: Kompas.

Depkes, R.I. 2008. Sistem Kesehatan Nasional. Universitas Negeri Medan.

Eddy, Setyo. 2002. Keamanan Makanan Jajanan Tradisional.Jakarta : Kompas.

Eddy. 2005. Pengawasan Mutu Bahan/ Produk Pangan Jilid II. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pangan.


(5)

Februhartanty,dan Iswaranty. 2004. Amankah Makanan Jajanan Anak Sekolah di Indonesia?. http:// www.gizi.net.co.id (accested 20 Januari 2015).

Gregoire, M.B dan Spears, M.C. 2006. Food Service Organizations A Managerial

and Systems Approach,Sixth Edition. New Jersey:Perason prentice Hall.

Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar.Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Haryadi. 2012. Angka Kecukupan Gizi 2012. Diakses 20 Desember 2013.

http://hadiriyadi.blogspot.com/2012/12/angka-kecukupan-gizi-akg-indonesia-wnpg_7386.html.

Husaini. 2012. Angka Kecukupan Gizi 2012. Diakses 20 Desember 2013.

http://hadiriyadi.blogspot.com/2012/12/angka-kecukupan-gizi-akg-indonesia-wnpg_7386.html

Hayati, Ishlah. 2010. Analisis Pertumbuhan Anak Sekolah Dasar dengan Antropometri di Desa Lau Bekeri Kecamatan Kutalimbari Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Irianto, Kus. 2007. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung : Yrama Widya.

Iswaranti. 2014. Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Dalam Pemilihan Jajanan. Diakses 16 February 2016. http://repository usu.

Isnawaty. 2012. Hubungan Hiegiene Sanitasi Keberadaan Bakteri Coliform di Warung Makan Kelurahan Tembalang Semarang. Kesehatan Masyarakat.

Judarwanto. 2008. Perilaku Makan Anak Sekolah. Jakarta : PT. Wahyu Media.

Khomsan, Ali. 2010. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta : Kompas Rajawali Sport.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Mardiana. 2014. Pengaruh Tingkat Pendidikan Keluarga Terhadap Status Gizi

Anak Usia Sekolah.Skripsi. Universitas Jember.

Meleong. 2007. Metodologi Penelitian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Moehji, S. 2003. Ilmu Gizi 2. Jakarta : Papa Sinar Sinanti.


(6)

Prabu. 2008. Higiene dan Sanitasi Pada Pedagang Makanan Jajanan. Diakses Pada 12 Januari 2015. http://eperints.unsri.ac.id.

Rudiatin. 2011. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Daya Terima Makanan di Rumah Sakit Umum Bakti Yudha Depok. Depok: Unpublished.

Setiaman. 2010. Meningkatkan Pemahaman Anak Terhadap Pemilihan Makanan Jajanan. Jakarta: Candimas Metropoli.

Sudjana. 2011. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2004. Ilmu Gizi Jilid I. Jakarta : Dyan Rakyat.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta.

Sihadi. 2004. Makanan Jajanan Bagi Anak Sekolah. Jurnal Kedokteran YARSI.

Sri. 2010. Karakter Gizi Remaja Putri Urban dan Rural di Provinsi Jawa Tengah. DiaksesPada 20 Mei 2015. http://journal.unnes.ac.id/nsu/index.php/kemas. Sugiyono. 2011. Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Pengembangan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Suhardjo. 1989. Sosial Budaya Gizi. Bogor : Ghalia Indonesia.

Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

http://diendaprety2.blogspot.com/2013/05/analisis-tentang-pengetahuan-gizi_9715.html

http://www.direktoratjenderalbimakesehatanmasyarakat.go.id/2015/html http://www.kementeriankesehatan.go.id/2014/html

http://www.badankependudukankeluargaberencananasional.go.id/2016/bkkbn/html http://www.gizikia.kemkes.go.id/2013/html