ANALISIS TINGKAT KESUKAAN DAN FREKUENSI KONSUMSI JAJANAN ANAK SDN 064037 MEDAN TEMBUNG.

(1)

ANALISIS TINGKAT KESUKAAN DAN FREKUENSI

KONSUMSI JAJANAN ANAK SDN 064037

MEDAN TEMBUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

LASTRI RANTIKA HARAHAP

5112142003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Lastri Rantika Harahap. 5112142003. Analisis Tingkat Kesukaan dan Frekuensi Konsumsi Jajanan Anak SDN 064037 Medan Tembung. Skripsi, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Prodi Pendidikan Tata Boga. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan karaktersitik keluarga, mengetahui tingkat kesukaan dan frekuensi konsumsi jajan siswa terhadap jajanan yang tersedia di SDN Medan Tembung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februarai 2016. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 5 berjumlah 30 orang siswa. Tehnik pengambilan sampel secara total sampling. Desain penelitian ini adalah deskriptif yaitu digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada situasi sekarang, dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi, analisis atau pengolahan data, membuat penjabaran tentang suatu objek dalam suatu deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian ini dengan menggunakan kuisioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah perhitungan persentse. Hasil penelitian karakteristik keluarga yaitu pendidikan ayah tamat SMP/SMA sederajat sebanyak 73.3%, akademi/PT 16.7%, tamat SD/tidak tamat 10%, dan pendidikan ibu sebesar 73.3% adalah tamatan SMP/SMA sederajat, akademi/PT 20%, SD/tidak tamat 6.7%. Pekerjaan ayah sebagian besar adalah wiraswasta 53.3%, karyawan swasta 33.3%, sebagai PNS 10%, TNI 3.3%. sedangkan pekerjaan ibu sebagian besar adalah rumah tangga 63.3%, wiraswasta 33.3%, dan PNS 3.3%. Pendapatan orang tua berada pada kategori sedang yaitu antara Rp 1.500.000-3.500.000, besar keluarga berada pada kategori kecil orang sebanyak 80%, kategori keluarga sedang 13.3%, selanjutnya kategori keluarga besar 6.7%, data karakteristik keluarga dianalisis secara deskruptif. Selanjutnya Tingkat kesukaan secara keseluruhan berdasarkan jenis jajanan seporsi menyatakan sangat suka 14.6%, suka 74.2%, kurang suka 9.2% dan tidak suka 2.1%. Berdasarkan jajanan berupa gorengan responden menyatakan sangat suka 25.6%, suka 60.4%, kurang suka 8.8 %, tidak suka 5.2%. Berdasarkan jajanan berupa cemilan responden menyatakan sangat suka 18.3%, suka 60.2%, kurang suka15.3%, tidak suka 6.2%. Berdasarkan jajanan berupa jenis buah yang ada responden menyatakan sangat suka 10.7%, suka 69.2%, kurang suka 13%, tidak suka 7.2%. Selanjutnya responden menyatakan sangat suka dengan jajanan jenis minuman 18.3%, suka 41.3%, kurang suka 25.8% dan tidak suka 14.6%. Frekuensi konsumsi jajanan dengan 3 hari recall sebagian besar 3 kali jajan 53.3%, frekuensi 2 kali jajan dalam 3 hari recall 16.7%, selanjutnya 1 kali jajan dalam 3 hari recall 20% serta tidak pernah jajan selama recall 3 hari adalah 10%.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, keselamatan, dan kesempatan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mengalami berbagai kendala, namun berkat bimbingan, dukungan dan motivasi berbagai pihak baik moril, material dan spiritual serta informasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Keluarga tercinta Ayahanda Syawal Hamidi Hrp, Ibunda Nurganti Simatupang. Kakanda Ismaini Fitri, Manna Mariana. Abangda Balyan Mahalli dan Alm Torkis Sahala yang selalu memberikan semangat yang luar biasa baik dukungan moral dan materil.

2. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi sekaligus ketua Program Studi Pendidikan Tata Boga yang telah memberikan pengetahuan, bimbingan, bantuan serta motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Bapak Prof. Dr Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku wakil Dekan I, Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku ketua Jurusan PKK, dan Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M,Si selaku Sekretaris Jurusan PKK

4. Ibu Dra. Ade CH Gultom, M,Pd selaku dosen penguji sekaligus dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan motivasi serta bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Esi Emilia, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak bimbingan dan arahan demi kebaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Yuspa Hanum, M,S selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak bimbingan dan arahan demi kebaikan skripsi ini.


(7)

iii

7. Bapak/Ibu dosen dan Pegawai yang berada di lingkungan UNIMED, khususnya Program Studi Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah memberikan informasi dan pembelajaran yang dapat berguna kepada penulis selama menempuh pendidikan. 8. Bapak Drs Darwis Nasution selaku Kepala Sekolah SDN 064037 Medan

Tembung yang telah memberikan izin penelitian dan membantu penulis selama melaksanakan penelitian ini.

9. Keluarga tercinta Ayahanda Syawal Hamidi Hrp, Ibunda Nurganti Simatupang. Kakanda Ismaini Fitri, Manna Mariana. Abangda Balyan Mahalli dan Alm Torkis Sahala yang selalu memberikan semangat yang luar biasa baik dukungan moral dan materil.

10.Kepada sahabat terbaik penulis Fatimah Rahmadhani. Silviani Hrp. Siti Sarah. Desriani. Santo Jaya Purba. Nurkhotiah. Yenni Ananda. Kak Ismy Ade. Yuyun Rahmadhani. Yusnilawarni. Eva Dina. Fitria Ningsih. Dena Yolanda. Edi Syaputra. Wina Risky. Monalisa. Elvi Anita Manalu. Wahyu Ika. Tio Nifa. Andre Sembiring. Letares Panjaitan dan seluruh teman-teman Mahasiswa Pendidikan Tata Boga Reguler/Ekstensi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga bantuan, bimbingan serta arahan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Medan, September 2016 Penulis

Lastri Rantika Harahap 5112142003


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Perumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS ... 6

A. Dekripsi Teori ... 6

1. Tingkat Kesukaan ... 6

2. Frekuensi Konsumsi ... 8

3. Jenis-jenis Makanan Jajanan ... 9

B. Penelitian yang Relevan ... 14

C. Kerangka Berfikir... 15

D. Pertanyaan Penelitian ... 16

BAB III METODE PENELITIAN ... 17

A. Desain Penelitian ... 17

B. Defenisi Operasional Dan Variabel Penelitian ... 18

C. Populasi Dan Sampel ... 18

D. Tehnik Pengumpulan Data ... 18

E. Tehnik Analisis Data ... 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 21

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 21

B. Karakteristik Keluarga ... 21

1. Pendidikan Ayah dan Ibu ... 21

2. Pekerjaan Ayah dan Ibu ... 22


(9)

v

4. Besar keluarga ... 24

5. Besar uang saku... 25

C. Jenis Jajanan ... 26

D. Tingkat Kesukaan terhadap jajanan ... 28

E. Frekuensi Konsumsi Jajan ... 56

F. Hasil dan Pembahasan... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Sebaran pendidikan ayah dan ibu ... 21

2. Sebaran pekerjaan ayah dan ibu ... 22

3. Sebaran pendapatan orang tua ... 24

4. Sebaran besar keluarga ... 25

5. Sebaran jenis-jenis makaan jajanan ... 26

6. Sebaran tingkat kesukaan terhadap nasi goreng... 28

7. Sebaran tingkat kesukaan terhadap mie goreng ... 29

8. Sebaran tingkat kesukaan terhadap tempe goreng ... 30

9. Sebaran tingkat kesukaan terhadap tahu goreng ... 31

10.Sebaran tingkat kesukaan terhadap pisang goreng... 31

11.Sebaran tingkat kesukaan terhadap bakwan ... 32

12.Sebaran tingkat kesukaan terhadap risol ... 33

13.Sebaran tingkat kesukaan terhadap nugget ... 34

14.Sebaran tingkat kesukaan terhadap bakso goreng ... 34

15.Sebaran tingkat kesukaan terhadap sosis ... 35

16.Sebaran tingkat kesukaan terhadap kerupuk singkong ... 36

17.Sebaran tingkat kesukaan terhadap kerupuk sambal ... 37

18.Sebaran tingkat kesukaan terhadap tela tela ... 37

19.Sebaran tingkat kesukaan terhadap tic tac ... 38

20.Sebaran tingkat kesukaan terhadap pinus ... 39

21.Sebaran tingkat kesukaan terhadap malkist ... 40

22.Sebaran tingkat kesukaan terhadap kacang garuda ... 40

23.Sebaran tingkat kesukaan terhadap roti isi coklat ... 41

24.Sebaran tingkat kesukaan terhadap roti isi kelapa ... 42

25.Sebaran tingkat kesukaan terhadap kacang telur ... 43

26.Sebaran tingkat kesukaan terhadap oreo ... 43

27.Sebaran tingkat kesukaan terhadap slai olai ... 44

28.Sebaran tingkat kesukaan terhadap permen ... 45

29.Sebaran tingkat kesukaan terhadap semangka ... 45

30.Sebaran tingkat kesukaan terhadap nenas ... 46

31.Sebaran tingkat kesukaan terhadap jambu biji ... 47

32.Sebaran tingkat kesukaan terhadap mangga ... 48

33.Sebaran tingkat kesukaan terhadap rujak ... 48

34.Sebaran tingkat kesukaan terhadap es rasa jeruk ... 49

35.Sebaran tingkat kesukaan terhadap es rasa anggur ... 50

36.Tingkat kesukaan secara keseluruhan terhadap jajanan ... 51


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan makanan di Indonesia yang berbasis home industri telah semakin maju, tak terkecuali di sekolah-sekolah, hal ini dapat di lihat dengan semakin beragamnya jajanan yang di tawarkan disetiap sekolah. Hampir di setiap sekolah, pasti di jumpai para pedagang jajanan. Hal ini mendorong timbulnya kebiasaan mengkonsumsi jajanan pada anak sekolah terutama pada jeda istirahat sekolah (Devi,2013).

Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik diperkotaan maupun dipedasaan. Salah satu alasan tinggi kesukaan pada makanan adalah terbatasnya waktu anggota keluarga untuk mengelolah makanan sendiri. Selain itu, jenis ragam makanan jajanan yang menarik perhatian pembeli khususnya usia anak-anak. Keunggulan makanan jajanan adalah murah dan mudah didapat, serta cita rasa yang sesuai dengan masyarakat. Pada usia sekolah anak lebih banyak aktivitasnya baik disekolah maupun diluar sekolah, sehingga anak perlu energi lebih banyak. Pertumbuhan anak lambat tapi pasti tidak sesuai dengan banyaknya makanan yang dikonsumsi anak, sebaiknya anak diberikan makanan pagi sebelum kesekolah, agar anak dapat berkontrasi pada pelajaran dengan baik dan berprestasi (Soetjiningsih, 2012).


(12)

2

Data hasil survei Sosial Ekonomi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik tahun 2013 menunjukkan bahwa persentase pengeluaran rata-rata perbulan penduduk untuk makanan jajanan meningkat dari 12.36% pada tahun 2014 menjadi 24.72% pada tahun 2015 meningkat menjadi 49.44%. Menurut data Pengawas Obat Makanan menujukkan bahwa hampir semua anak usia sekolah suka jajan (95%). Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan pengeluaran rata-rata penduduk pada setiap tahunnya. Oleh karena itu, keberadaan makanan jajanan anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus. Fokus pengawasan diberikan pada jajanan anak sekolah karena data Badan Pengawas Obat Makanaan menunjukkan setiap tahun selalu terjadi keracunan di sekolah dengan anak Sekolah Dasar menjadi kelompok yang paling sering mengalami keracunan (Mardiana, 2014).

Pada umumnya anak menghabiskan uang jajan dalam sehari hanya untuk membeli makanan jajanan. Anak cenderung untuk membeli jajanan yang tersedia dan dekat dengan keberadaannya, yang menjadi alasan bagi anak untuk jajan disekolah karena adanya ketersediaan kantin yang menjual makanan jajanan, selain itu rentang waktu yang cukup panjang antara sarapan pagi dengan makan siang serta banyaknya aktivitas yang dilakukan anak disekolah menyebabkan anak menjadi mudah lapar. Hal ini didukung juga dengan pemberian uang saku yang diberikan orang tua pada anak sehingga menjadikannya lebih cenderung memilih makanan sederhana yaitu dengan membeli jajanan yang tersedia disekolah (Adriani, 2011).


(13)

3

Kantin sekolah biasanya menyediakan makanan sebagai pengganti makanan pagi dan makan siang disrumah serta cemilan dan minuman. Alasan bagi anak untuk jajan disekolah karena ketersediaan kantin yang menjual pangan atau makanan jajanan, selain karena rentang waktu yang cukup panjang antara sarapan pagi dengan makan siang, serta aktivitas yang dilakukan siswa disekolah menyebabkan siswa menjadi mudah lapar. Hal ini didukung juga dengan uang jajan yang diberikan orang tua pada siswa juga berhubungan dengan tidak ada waktu yag dimiliki orang tua untuk membawakan bekal bagi anak. Tingkat pergerakan yang tinggi menjadikan siswa lebih cenderung memilih makanan yang sederhana, yaitu dengan membeli jajanan yang tersedia (Andriani, 2011)

Berdasarkan hasil observasi penulis melihat bahwa tingkat kesukaan anak terhadap jajanan dipengaruhi oleh karakteristik individu (uang jajan) dan karakteristik keluarga. Umumnya jika anak mengkonsumsi jajanan yang sama setiap harinya dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama dapat berdampak buruk bagi kesehatannya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melaksanakan

penelitian dengan judul “Analisis Tingkat Kesukaan Frekeunsi Konsumsi Jajanan

Anak SDN 064037 Medan Tembung”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apa sajakah jenis jajanan yang dijual di sekitar area SDN 064037 Medan Tembung?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumsi jajan siswa di SDN 064037 Medan Tembung?


(14)

4

3. Bagaimana tingkat kesukaan siswa terhadap konsumsi jajanan di SDN 064037 Medan Tembung?

4. Bagaimana frekuensi konsumsi jajanan siswa di SDN 064037 Medan Tembung?

C. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Karakteristik keluarga (Pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, pendapatan ayah dan ibu, besar keluarga).

2. Tingkat kesukaan siswa dibatasi pada kelompok jajanan yang ada disekitar sekolah.

3. Frekuensi konsumsi jajan siswa di batasi selama 3 hari .

4. Objek Penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN SDN 064037 Medan Tembung.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana karakteristik keluarga (Pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, pendapatan ayah dan ibu, besar keluarga)?

2. Bagaimana tingkat kesukaan siswa terhadap kelompok jajanan yang ada disekitar sekolah?

3. Bagaimana analisis frekuensi konsumsi jajanan siswa selama 3 hari ?

E. Tujuan Penelitian


(15)

5

1. Mengidentifikasi karakteristik keluarga (Pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, pendapatan ayah dan ibu, besar kelurga).

2. Menganalisis tingkat kesukaan siswa terhadap kelompok jajanan yang ada disekitar sekolah.

3. Menganalisis frekuensi konsumsi jajanan siswa selama 3 hari.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah : bagi anak sekolah bisa mendapatkan informasi tentang tingkat kesukaan dan frekuensi terhadap jajanan, Bagi orang tua dapat dijadikan sebagai pengetahuan agar lebih memahami makanan jajanan yang disukai oleh anak. Bagi pihak sekolah lebih memberikan pengawasan agar memperhatikan makanan jajanan yang tersedia dilingkungan sekolah. Bagi penulis sebagai pengalaman dalam penelitian yang nantinya dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.


(16)

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di lakukan di peroleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakterstik keluarga yaitu pendidikan ayah sebagian besar tamat SMP/SMA sederajat sebanyak 73.3%, akademi/PT 16.7%, tamat SD/tidak tamat 10%, dan pendidikan ibu sebesar 73.3% adalah tamatan SMP/SMA sederajat, akademi/PT 20%, SD/tidak tamat 6.7%. Pekerjaan ayah sebagian besar adalah wiraswasta 53.3%, karyawan swasta 33.3%, sebagai PNS 10%, TNI 3.3%. sedangkan pekerjaan ibu sebagian besar adalah rumah tangga 63.3%, wiraswasta 33.3%, dan PNS 3.3%. Pendapatan orang tua berada pada kategori sedang yaitu antara Rp 1.500.000-3.500.000, besar keluarga berada pada kategori kecil orang sebanyak 80%, kategori keluarga sedang 13.3%, selanjutnya kategori keluarga besar 6.7%.

2. Tingkat kesukaan secara keseluruhan berdasarkan jenis jajanan seporsi menyatakan sangat suka 14.6%, suka 74.2%, kurang suka 9.2% dan tidak suka 2.1%. Berdasarkan jajanan berupa gorengan secara keseluruhan responden menyatakan sangat suka 25.6%, suka 60.4%, kurang suka 8.8 %, tidak suka 5.2%. Berdasarkan jajanan berupa cemilan secara keseluruhan responden menyatakan sangat suka 18.3%, suka 60.2%, kurang suka 15.3%, tidak suka 6.2%. Berdasarkan jajanan berupa buah secara keseluruhan responden


(17)

66

menyatakan sangat suka 10.7%, suka 69.2%, kurang suka 13%, tidak suka 7.2%. Selanjutnya responden menyatakan sangat suka dengan jajanan jenis minuman secara keseluruhan 18.3%, suka 41.3%, kurang suka 25.8% dan tidak suka 14.6%.

3. Frekuensi konsumsi jajanan siswa selama 3 hari recall yaitu 3 kali jajan sebesar 53.3%, frekuensi 2 kali jajan dalam 3 hari recall sebesar 16.7%, selanjutnya 1 kali jajan jajan dalam 3 hari recall 20% serta tidak pernah jajan selama recall 3 hari adalah 10%.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disarankan :

1. Pihak sekolah terutama pengelola makanan di kantin sekolah untuk lebih meningkatkan kaulitas serta ragam makanan yang nantinya dapat menambah tumbuh kembangnya anak dengan baik.

2. Untuk orang tua sebaiknya membekali anak dari rumah sehingga dapat mengurangi aktivitas jajan disekolah.

3. Untuk siswa juga harus berhati-hati dalam memilih makanan di sekolah serta bias lebih mengurangi keseringan dalam membeli jajanan terutama dalam membeli jajanan yang siap saji.


(18)

67

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Adriani, Wirgatmadi. (2012). Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan.Jakarta: Media Group.

Bondika. (2011). Faktor Yang Berhubungan dengan Pemilihan Makaaan Jajanan Pada anak SD. Skripsi. IG. Fakultas Kedokteran, Universitas Di Ponegoro Semarang.

BPS Sumut. (2008). Konsumsi dan Pengeluaran. Diakses pada tanggal 20 Januari 2015 dari http://www.sumut.bps.go.id

Devi. K. (2013). Pengaruh Tingkat Pendidikan Keluarga Terhadap Status Gizi Anak Usia Sekoah. Skripsi. Universitas Jember.

Dewa,dkk. (2002). Penilaian Status Gizi. EGC : Buku Kedokteran.

Edwin M, (2012). Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor. [Skripsi] Bogor: Departeman Gizi Masyarakat, Fakultas Ekolgi Manusia, IPB.

FAO/WHO. (1990). Calsium and Proten Quality Evaluton, FAO/WHO of Organization Rome. Italy Of The Join –FAO/WAHO Expert Consultation. Gregaire, Spear. (2010). Pengukuran Tingkat Kesukaan Uji Hedonik. Fakultas

Kedokteran USU.

Hurlocks, E. B. (2007). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga

Indah. (2015). Analisis Menu Makanan dan Tingkat Kesukaan Siswa Madrasah Aliyah Swasta pada Menu Makanan yang Disediakan Pesantren Ar-Raudatul Hasanah. Skripsi : Unimed

Irianto, (2007). Panduan Gizi Lengkap : Keluarga dan Olahragawan. CV. Andi offset. Yogyakarta.

Irianto, (2007). Gizi Dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama Widya

Judarwanto W, (2008). Kontribusi Makanan Jajanan, Tingkat Kecukupan Energi dan Gizi Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Bogor. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB.


(19)

68

Khomsan, (2005). Pangan dan Gizi untuk kesehatan. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor

Khomsan, (2008). Pangan Dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta :PT Raja Grafindo Persada.

Mudjajanto, (2006). Keamanan Makanan Jajanan Tradisional. Jakarta : Kompas Notoatmodjo. S, (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Meilgaard, (2000). Sensory Evalution Techniques. Boca Raton, Florida : CRC Press.

Oktavianus, (2013). Preferensi dan Frekuensi Konsumsi Makanan Jajanan gorengan Pada Anak SD Di Kecamatan Cijeruk, kabupaten bogor.

Skripsi:UPB

Proverawati et all, (2008). Motivasi Dari Guru Serta Hubunganya dengan Preferensi Makan Sekolah Pada Anak Prasekolah di TK Universitas Muhammadiyah Purwekerto. Jurnal Gizi Klinik Indonesia.

Pudjiadi, Solihin, (2000). Ilmi Gizi Klinis pada Anak. Jakarta : FK UI.

Rahayu, dkk. (2014). Preferensi Makanan pada Mahasiswa Universitas Hasanuddin. di akses pada 23 september 2015: 09.30 WIB.

Rosmini, (2009). Kontribusi Makanan Jajanan, Tingkat Kecukupan Energi dan Gizi Serta Morbiditas Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Bogor [Skripsi]. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB.

Salvana. (2013). Konsumsi Pangan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Soetjiningsih, (2012).Preferensi konsumen terhadap pangan sumber karbohidrat non-beras. [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Siswati, (2010). Perilaku Makan dan Kebiasaan Jajan Murid SMA Di Cimindi

Bandung. Bogor.

Sitorus, (2007). Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa Sekolah Dasar Tentang Makanan dan Minuman yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan pada Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Denai. Skripsi FKM USU. Medan.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif). Bandung : Alfabeta


(20)

69

Sugiyono. (2011). Statiska Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sukandar d.(2007).Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan MakananJajanan Pada Anak Sekolah Dasar. Skripsi: program studi ilmu gizi fakultas kedokteran. Universitas diponegoro.

Sukmadinata, (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke 7. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumarwan U. (2011). Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Supariasa et al. (2008). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Thoha. 2003. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Jajan Dan Makanan Jajanan Pada Ibu Yang Bekerja Dan Tifak Bekerja Dengan Kebiasan Jajan Anak Sekolah Dasar. Skripsi :GMSK-Fakultas Pertanian ITB. Geogle.com (diakses 10 oktober 2015)

Tyas. (2009). Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor.Bogor: Departeman Gizi Masyarakat, Fakultas Ekolgi Manusia, IPB.

Winarmo, (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Remaja Dalam Mengkonsumsi Makanan Jajanan Siap Saji Modern Dan Tradisional. Bogor

Winarmo. (2002) Kimia Bahan Makanan. Jakarta. PT : Gramedia Pustaka Umum Yusuf L, dkk. (2008). Teknik Perancanaan Gizi Makanan. Jakarta: Direktorat

Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Yustiani S, (2010). Perilaku Penjaja Pangan Jajanan Anak Sekolah Terkait Gizi dan Kemananan Pangan di Jakarta dan sukabumi. Jurnal Gizi dan Pangan.


(1)

1. Mengidentifikasi karakteristik keluarga (Pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, pendapatan ayah dan ibu, besar kelurga).

2. Menganalisis tingkat kesukaan siswa terhadap kelompok jajanan yang ada disekitar sekolah.

3. Menganalisis frekuensi konsumsi jajanan siswa selama 3 hari.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah : bagi anak sekolah bisa mendapatkan informasi tentang tingkat kesukaan dan frekuensi terhadap jajanan, Bagi orang tua dapat dijadikan sebagai pengetahuan agar lebih memahami makanan jajanan yang disukai oleh anak. Bagi pihak sekolah lebih memberikan pengawasan agar memperhatikan makanan jajanan yang tersedia dilingkungan sekolah. Bagi penulis sebagai pengalaman dalam penelitian yang nantinya dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di lakukan di peroleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakterstik keluarga yaitu pendidikan ayah sebagian besar tamat SMP/SMA sederajat sebanyak 73.3%, akademi/PT 16.7%, tamat SD/tidak tamat 10%, dan pendidikan ibu sebesar 73.3% adalah tamatan SMP/SMA sederajat, akademi/PT 20%, SD/tidak tamat 6.7%. Pekerjaan ayah sebagian besar adalah wiraswasta 53.3%, karyawan swasta 33.3%, sebagai PNS 10%, TNI 3.3%. sedangkan pekerjaan ibu sebagian besar adalah rumah tangga 63.3%, wiraswasta 33.3%, dan PNS 3.3%. Pendapatan orang tua berada pada kategori sedang yaitu antara Rp 1.500.000-3.500.000, besar keluarga berada pada kategori kecil orang sebanyak 80%, kategori keluarga sedang 13.3%, selanjutnya kategori keluarga besar 6.7%.

2. Tingkat kesukaan secara keseluruhan berdasarkan jenis jajanan seporsi menyatakan sangat suka 14.6%, suka 74.2%, kurang suka 9.2% dan tidak suka 2.1%. Berdasarkan jajanan berupa gorengan secara keseluruhan responden menyatakan sangat suka 25.6%, suka 60.4%, kurang suka 8.8 %, tidak suka 5.2%. Berdasarkan jajanan berupa cemilan secara keseluruhan responden menyatakan sangat suka 18.3%, suka 60.2%, kurang suka 15.3%, tidak suka 6.2%. Berdasarkan jajanan berupa buah secara keseluruhan responden


(3)

menyatakan sangat suka 10.7%, suka 69.2%, kurang suka 13%, tidak suka 7.2%. Selanjutnya responden menyatakan sangat suka dengan jajanan jenis minuman secara keseluruhan 18.3%, suka 41.3%, kurang suka 25.8% dan tidak suka 14.6%.

3. Frekuensi konsumsi jajanan siswa selama 3 hari recall yaitu 3 kali jajan sebesar 53.3%, frekuensi 2 kali jajan dalam 3 hari recall sebesar 16.7%, selanjutnya 1 kali jajan jajan dalam 3 hari recall 20% serta tidak pernah jajan selama recall 3 hari adalah 10%.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disarankan :

1. Pihak sekolah terutama pengelola makanan di kantin sekolah untuk lebih meningkatkan kaulitas serta ragam makanan yang nantinya dapat menambah tumbuh kembangnya anak dengan baik.

2. Untuk orang tua sebaiknya membekali anak dari rumah sehingga dapat mengurangi aktivitas jajan disekolah.

3. Untuk siswa juga harus berhati-hati dalam memilih makanan di sekolah serta bias lebih mengurangi keseringan dalam membeli jajanan terutama dalam membeli jajanan yang siap saji.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Adriani, Wirgatmadi. (2012). Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan.Jakarta: Media Group.

Bondika. (2011). Faktor Yang Berhubungan dengan Pemilihan Makaaan Jajanan Pada anak SD. Skripsi. IG. Fakultas Kedokteran, Universitas Di Ponegoro Semarang.

BPS Sumut. (2008). Konsumsi dan Pengeluaran. Diakses pada tanggal 20 Januari 2015 dari http://www.sumut.bps.go.id

Devi. K. (2013). Pengaruh Tingkat Pendidikan Keluarga Terhadap Status Gizi Anak Usia Sekoah. Skripsi. Universitas Jember.

Dewa,dkk. (2002). Penilaian Status Gizi. EGC : Buku Kedokteran.

Edwin M, (2012). Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor. [Skripsi] Bogor: Departeman Gizi Masyarakat, Fakultas Ekolgi Manusia, IPB.

FAO/WHO. (1990). Calsium and Proten Quality Evaluton, FAO/WHO of Organization Rome. Italy Of The Join –FAO/WAHO Expert Consultation. Gregaire, Spear. (2010). Pengukuran Tingkat Kesukaan Uji Hedonik. Fakultas

Kedokteran USU.

Hurlocks, E. B. (2007). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga

Indah. (2015). Analisis Menu Makanan dan Tingkat Kesukaan Siswa Madrasah Aliyah Swasta pada Menu Makanan yang Disediakan Pesantren Ar-Raudatul Hasanah. Skripsi : Unimed

Irianto, (2007). Panduan Gizi Lengkap : Keluarga dan Olahragawan. CV. Andi offset. Yogyakarta.

Irianto, (2007). Gizi Dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama Widya

Judarwanto W, (2008). Kontribusi Makanan Jajanan, Tingkat Kecukupan Energi dan Gizi Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Bogor. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB.


(5)

Khomsan, (2005). Pangan dan Gizi untuk kesehatan. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor

Khomsan, (2008). Pangan Dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta :PT Raja Grafindo Persada.

Mudjajanto, (2006). Keamanan Makanan Jajanan Tradisional. Jakarta : Kompas Notoatmodjo. S, (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Meilgaard, (2000). Sensory Evalution Techniques. Boca Raton, Florida : CRC Press.

Oktavianus, (2013). Preferensi dan Frekuensi Konsumsi Makanan Jajanan gorengan Pada Anak SD Di Kecamatan Cijeruk, kabupaten bogor. Skripsi:UPB

Proverawati et all, (2008). Motivasi Dari Guru Serta Hubunganya dengan Preferensi Makan Sekolah Pada Anak Prasekolah di TK Universitas Muhammadiyah Purwekerto. Jurnal Gizi Klinik Indonesia.

Pudjiadi, Solihin, (2000). Ilmi Gizi Klinis pada Anak. Jakarta : FK UI.

Rahayu, dkk. (2014). Preferensi Makanan pada Mahasiswa Universitas Hasanuddin. di akses pada 23 september 2015: 09.30 WIB.

Rosmini, (2009). Kontribusi Makanan Jajanan, Tingkat Kecukupan Energi dan Gizi Serta Morbiditas Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Bogor [Skripsi]. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB.

Salvana. (2013). Konsumsi Pangan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Soetjiningsih, (2012).Preferensi konsumen terhadap pangan sumber karbohidrat non-beras. [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Siswati, (2010). Perilaku Makan dan Kebiasaan Jajan Murid SMA Di Cimindi

Bandung. Bogor.

Sitorus, (2007). Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa Sekolah Dasar Tentang Makanan dan Minuman yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan pada Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Denai. Skripsi FKM USU. Medan.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif). Bandung : Alfabeta


(6)

Sugiyono. (2011). Statiska Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sukandar d.(2007).Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan MakananJajanan Pada Anak Sekolah Dasar. Skripsi: program studi ilmu gizi fakultas kedokteran. Universitas diponegoro.

Sukmadinata, (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke 7. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumarwan U. (2011). Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Supariasa et al. (2008). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Thoha. 2003. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Jajan Dan Makanan Jajanan Pada Ibu Yang Bekerja Dan Tifak Bekerja Dengan Kebiasan Jajan Anak Sekolah Dasar. Skripsi :GMSK-Fakultas Pertanian ITB. Geogle.com (diakses 10 oktober 2015)

Tyas. (2009). Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor.Bogor: Departeman Gizi Masyarakat, Fakultas Ekolgi Manusia, IPB.

Winarmo, (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Remaja Dalam Mengkonsumsi Makanan Jajanan Siap Saji Modern Dan Tradisional. Bogor

Winarmo. (2002) Kimia Bahan Makanan. Jakarta. PT : Gramedia Pustaka Umum Yusuf L, dkk. (2008). Teknik Perancanaan Gizi Makanan. Jakarta: Direktorat

Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Yustiani S, (2010). Perilaku Penjaja Pangan Jajanan Anak Sekolah Terkait Gizi dan Kemananan Pangan di Jakarta dan sukabumi. Jurnal Gizi dan Pangan.