METODE PENELITIAN Adopsi Adoption

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu untuk melihat pengaruh pengetahuan dan sikap tentang personal hygiene menstruasi terhadap tindakan personal hygiene remaja puteri pada saat menstruasi di SMK Negeri 8 Medan. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian akan di lakukan di SMK Negeri 8 Medan, dengan alasan: 1. SMK Negeri 8 Medan merupakan sekolah umum yang terdiri dari banyak siswa perempuan. 2. Proses belajar mengajar serta ekstra kulikuler di SMK Negeri 8 Medan dilaksanakan dari pagi sampai sore hari. 3. Belum pernah di lakukan penelitian tentang pengaruh pengetahuan dan sikap tentang personal hygiene menstruasi terhadap tindakan personal hygiene remaja puteri pada saat menstruasi di SMK Negeri 8 Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan di SMK Negeri 8 Medan pada bulan November sampai dengan Desember 2010. Universitas Sumatera Utara 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas I, II, dan III SMK NEGERI 8 MEDAN sebanyak 929 orang. Siswi kelas I berjumlah 418 orang, siswi kelas II berjumlah 270 orang, siswi kelas III berjumlah 241 orang.

3.3.2. Sampel

Pengambilan sampel di lakukan dengan rumus penentuan jumlah sampel menurut Lemeshow 1997, sebagai berikut: n = Z².P1-PN d²N-1=Z².P1-P n = 1.96².0.51-0.5929 0.1²929-1+1.96²0.51-0.5 n = 892.21 9.28 + 0.96 n = 892.21 10.24 n = 87.12 = 87 Keterangan: N = Besar Populasi n = Jumlah Sampel d = Galat Pendugaan 0,1 Z = Tingkat Kepercayaan 90=1,96 35 Universitas Sumatera Utara P = Proporsi Populasi 0,5 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan rumus diatas maka diketahui jumlah sampel dari populasi 929 orang di dapatkan sampel penelitian sebanyak 87 orang responden. Pengambilan sampel dilakukan secara proportional stratified random sampling yaitu pengambilan sampel pada setiap strata kelas secara proporsional agar setiap orang memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel serta mewakili setiap kelas strata. Kelas I = 418 x 87 = 39.14 = 39 929 Kelas II = 270 x 87 = 25.28 = 25 929 Kelas III = 241 x 87 = 22.56 = 23 929 Dari perhitungan diatas diperoleh sampel sebanyak 87 orang dengan perincian untuk kelas I = 39 orang, kelas II = 25 orang, kelas III = 23 orang. 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Data primer yang diperlukan diperoleh dari peninjauan ke lapangan dengan menggunakan kuesioner yang di bagikan kepada responden dan berisikan daftar pertanyaan serta pilihan jawaban yang telah di persiapkan.

3.4.2. Data Sekunder

Universitas Sumatera Utara Data sekunder yang diperlukan di peroleh dari kantor Tata Usaha SMK Negeri 8 Medan, yaitu data-data mengenai jumlah seluruh siswa dan jumlah kelas.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap tentang personal hygiene menstruasi terhadap tindakan personal hygiene remaja puteri pada saat menstruasi di SMK Negeri 8 Medan.

3.6. Definisi Operasional

1. Sumber Informasi adalah asal atau sumber keterangan-keterangan yang diperoleh responden. Sumber informasi terdiri dari: a. Keluarga adalah orang-orang yang memiliki kedekatan darah dengan responden. • Ayah adalah orang tua laki-laki dari responden yang ikut memberikan informasi mengenai personal hygiene menstruasi. • Ibu adalah orang tua perempuan dari responden yang ikut memberikan informasi mengenai personal hygiene menstruasi. • Kakak Saudara adalah orang-orang yang memiliki kedekatan dan hubungan darah dengan responden yang ikut memberikan informasi mengenai personal hygiene menstruasi. b. Iklan pembalut. Yang dimaksud dengan iklan pembalut adalah semua jenis pembalut yang di iklan kan di televisi. Universitas Sumatera Utara 2. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui dan diyakini oleh responden terkait dengan personal hygiene pada saat menstruasi.. • Pengetahuan baik adalah apabila responden banyak mengetahui dan meyakini segala sesuatu tentang personal hygiene pada saat mensteruasi • Pengetahuan sedang adalah apabila responden kurang banyak mengetahui dan meyakini segala sesuatu tentang personal hygiene pada saat menstruasi. • Pengetahuan buruk adalah apabila responden sangat sedikit mengetahui dan meyakini segala sesuatu tentang personal hygiene pada saat menstruasi. 3. Sikap adalah penilain atau pendapat responden tentang personal hygiene pada saat menstruasi. • Sikap baik adalah apabila responden memiliki kecenderungan untuk bertindak baik di dalam melakukan personal hygiene pada saat menstruasi. • Sikap sedang adalah apabila responden memiliki kecenderungan kurang berminat untuk bertindak di dalam melakukan personal hygiene pada saat menstruasi. • Sikap buruk adalah apabila responden memiliki kecenderungan tidak berminat untuk bertindak di dalam melakukan personal hygiene pada saat menstruasi. 4. Tindakan personal hygiene remaja putri adalah segala tindakan nyata remaja putri sehubungan dengan personal hygiene pada saat menstruasi. • Tindakan baik adalah apabila responden melakukan seluruhnya tindakan personal hygiene pada saat menstruasi. Universitas Sumatera Utara • Tindakan sedang adalah apabila responden melakukan sebahagian tindakan personal hygiene pada saat menstruasi. • Tindakan buruk adalah apabila responden melakukan sedikitnya tindakan personal hygiene pada saat menstruasi. Dari defenisi operasional di atas, maka dapat dibuat tabel variabel, sub variabel dan skala ukur. Tabel 3.1. Variabel Penelitian, Sub Variabel, dan Skala Ukur Variabel Sub Variabel Skala Ukur Independen Pengetahuan Ordinal Sikap Ordinal Dependen Tindakan Ordinal

3.7. Aspek Pengukuran

Menurut Arikunto 1998, aspek pengukuran dengan kategori baik, sedang, kurang terlebih dahulu menentukan kriteria tolak ukur yang akan dijadikan penentuan. Untuk mengukur pengetahuan, sikap dan tindakan dalam penelitian ini di gunakan skala Thurstone. Skala yang disusun menurut metode Thurstone disusun sedemikian rupa sehingga interval antar-urutan dalam skala mendekati interval yang sama besarnya. Karena itulah skala ini sering juga disebut equal-appearing interval atau equal interval scale skala interval sama. Dengan demikian ukuran yang dihasilkan oleh skala ini hampir-hampir mendekati ukuran interval sehingga dapat digunakan analisa statistik. Universitas Sumatera Utara

3.7.1. Pengetahuan

Untuk pengetahuan disusun sebanyak 16 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan mempunyai nilai tertinggi 3 dan terendah 1. Total skor tertinggi 45, karena pada soal nomor 14 hanya diliat gambarannya saja. Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat di klasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : a. Pengetahuan baik, apabila jumlah skor responden 34 75 b. Pengetahuan sedang, apabila jumlah skor responden 21 – 34 45 - 75 c. Pengetahuan kurang, apabila jumlah skor responden 21 45

3.7.2. Sikap

Untuk sikap disusun sebanyak 16 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan mempunyai nilai tertinggi 2 dan terendah 1. Total skor tertinggi 32. Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat di klasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : a. Sikap baik, apabila jumlah skor responden 24 75 b. Sikap sedang, apabila jumlah skor responden 15 – 24 45 - 75 c. Sikap kurang, apabila jumlah skor responden 15 45

3.7.3. Tindakan

Untuk tindakan disusun sebanyak 20 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan nomor 2, 5, 6, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 dan 20 mempunyai nilai tertinggi 3. untuk pertanyaan nomor 1, 3, 4, 7, 8 dan 9 hanya dilihat gambaran hasilnya saja. Total nilai adalah 42. Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat di klasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : a. Tindakan baik, apabila jumlah skor responden 32 75 Universitas Sumatera Utara b. Tindakan sedang, apabila jumlah skor responden 19 – 32 45 - 75 c. Tindakan kurang, apabila jumlah skor responden 19 45 3.8. Tekhnik Pengolahan dan Analisis Data 3.8.1. Univariat Analisis univariat dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian dengan mendeskripsikan setiap variabel penelitian dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi pada tiap variabel. Diantaranya variabel bebas independent yaitu pengetahuan dan sikap dalam pemilihan pembalut. Pada variabel terikat dependent yang dideskripsikan adalah tindakan personal hygiene remaja putri di SMK Negeri 8 Medan.

3.8.2. Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mencari hubungan antara variabel independen pengetahuan dan sikap tentang personal hygiene menstruasi dengan variabel dependen tindakan personal hygiene remaja puteri pada saat menstruasi dengan uji Chi – Square Test. Hubungan ini di identifikasi dengan melihat p-value. Analisis bivariat juga dimaksudkan untuk melihat variabel-variabel yang potensial dimasukkan kedalam regresi linear berganda analisis multivariat, yaitu varibel- varibel yang mempunyai p-value 0,25.

3.8.3. Multivariat

Analisis multivariat untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen dan melihat yang paling berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap tentang personal hygiene menstruasi dalam Universitas Sumatera Utara melakukan tindakan personal hygiene remaja puteri pada saat menstruasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi logistik berganda dengan taraf nyata 95 α=0,05. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Remaja Putri Tentang Higienis Pada Saat Menstruasi Di SMK Negeri 8 Medan Tahun 2010

0 28 121

PENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL Pengaruh Penyuluhan Personal Hygiene Terhadap Pengetahuan dan Sikap Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas VII Di SMP Negeri 5 Karanganyar.

0 4 17

PENDAHULUAN Pengaruh Penyuluhan Personal Hygiene Terhadap Pengetahuan dan Sikap Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas VII Di SMP Negeri 5 Karanganyar.

0 3 5

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Penyuluhan Personal Hygiene Terhadap Pengetahuan dan Sikap Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas VII Di SMP Negeri 5 Karanganyar.

0 5 4

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN

0 0 6

POTENSI PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE MENSTRUASI

0 1 7

PERSEPSI REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE MENSTRUASI DENGAN PERILAKU REMAJA PUTRI SAAT MENSTRUASI PADA SISWA KELAS XI SMK YPPM BOJA

0 0 6

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI DI MTS NEGERI GUBUK RUBUH GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan tentang Personal Hygiene terhadap Perilaku Personal Hygiene Saat Menstr

0 1 12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP PERSONAL HYGIENE REMAJA PUTRI SAAT MENSTRUASI DI SMPN 2 GAMPING

0 2 16

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA TAHUN 2016

0 3 107