Prosedur Pemberian Kredit Koperasi Simpan Pinjam ”TABITA”

- Kredit Modal Usaha yaitu kredit yang digunakan sebagai modal usaha untuk sarana pengembangan usaha yang dikelola oleh nasabah. - Kredit Konsumtif yaitu kredit yang digunakan sebagai sarana pembelian barang kebutuhan sekunder atau biaya-biaya yang konsumtif. 2. Simpanan atau Tabungan Merupakan jasa yang melayani anggota yang ingin menyinpan uangnya di koperasi dengan memberikan bunga atas simpanan tersebut. Simpanan atau tabungan ini dapat sewaktu-waktu di setor atau ditarik yang akan dicatat dengan teliti dalam buku simpanan atas nama si penabung. KSP TABITA sudah sesuai dengan pasal 12 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 9 Tahun 1995. KSP TABITA hanya melayani penyediaan jasa penyimpanan uang tabungan dan jasa peminjaman uang kredit dengan tujuan mensejahterakan anggotanya.

4.1.2. Prosedur Pemberian Kredit Koperasi Simpan Pinjam ”TABITA”

Prosedur merupakan kejelasan informasi tentang sosialisasi kredit dari petugas administrasi kepada calon debitur. Calon debitur mengajukan dana kredit kepada pegawai bagian administrasi dengan melampirkan berbagai persyaratan yang sudah ditentukan yang selanjutnya akan diproses dan dianalisis untuk menentukan layak tidaknya calon debitur mendapatkan kredit. Prosedur yang harus dilengkapi nasabah dalam proses pemberian kredit sebagai berikut:

1. Pengajuan berkas-berkas

Dalam hal ini nasabah mengajukan berkas permohonan kredit dengan dilengkapi: a. Maksud dan tujuan kredit b. Besarnya kredit dan jangka waktu c. Sistem pengembalian kredit d. Jaminan kredit e. Syarat pendukung KTP, KK, Surat Nikah, BPKB roda 2 atau roda 4, SHM atau Sertifikat, STNK yang masih berlaku, Rekening Listrik atau Telepon, Slip Gaji

2. Penyelidikan berkas pinjaman

Untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai dengan persyaratan dan sudah benar, termasuk menyelidiki keabsahan berkas. Jika menurut pihak koperasi belum lengkap atau belum cukup, maka diminta nasabah untuk segera melengkapi dan apabila sampai batas tertentu nasabah tidak sanggup maka permohonan kredit akan dibatalkan.

3. Wawancara I

Melakukan penyelidikan kepada nasabah dengan langsung berhadapan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya serta meyakinkan pihak koperasi apakah berkas-berkas yang diajukan sesuai dan lengkap.

4. Survey ke lapangan

Kegiatan pemeriksaan kelengkapan secara langsung dengan cara turun kelapangan dengan meninjau berbagai obyek yang akan dijadikan jaminan yang kemudian dicocokan dengan hasil wawancara I. Agar apa yang kita lihat dilapangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya hendaknya saat akan melakukan survey tidak diberitahukan kepada nasabah.

5. Wawancara II

Kegiatan perbaikan berkas-berkas jika kemungkinan ada kekurangan setelah dilakukannya survey lapangan. Catatan permohonan dan catatan pada saat wawancara I akan dicocokkan dengan catatan saat survey lapangan apakah ada kesesuaian dan mengandung kebenaran.

6. Keputusan kredit

Menentukan apakah kredit akan diberikan atau di tolak, jika diterima maka dipersiapkan administrasinya. Keputusan kredit mencakup: - Jumlah uang yang diterima - Jangka waktu kredit - Biaya-biaya yang harus dibayar ongkos, materai - Waktu pencairan kredit

7. Penandatanganan akad kredit

Kegiatan lanjutan dari diputuskannya kredit, sebelum kredit dicairkan terlebih dahulu calon nasabah mendatangani akad kredit untuk mengikat jaminan dengan surat perjanjian atau surat pernyataan yang dianggap perlu. Penandatanganan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: - Dilakukan secara langsung antara pihak koperasi dengan debitur - Penandatanganan antara pihak koperasi dengan debitur disertai tanda tangan notaris sebagai saksi dikhususkan untuk jenis jaminan tidak bergerak berupa tanah atau bangunan

8. Realisasi kredit

Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan akad kredit yang dilakukan berdasarkan analisa kelayakan pemberian kredit dengan memperkirakan kemampuan debitur dalam membayar kewajibannya. Sehingga dapat menentukan tingkat kepercayaan kepada debitur dan dapat menghindari kemungkinan terjadinya kerugian di masa yang akan datang akibat adanya kredit macet.

9. Penyaluran dana

Merupakan kegiatan pencairan atau pengambilan dana dari rekening atau pengambilan dana secara langsung sebagai realisasi dari pemberian kredit sesuai ketentuan dan tujuan kredit. Kredit yang diberikan oleh pihak KSP TABITA pengertiannya sudah sesuai dengan pendapat Kasmir dalam bukunya Manajemen Perbankan yang mengandung unsur-unsur: kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, resiko dan bunga.

4.1.3. Metode yang dilakukan Koperasi Simpan Pinjam ”TABITA”

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga T1 162009096 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga T1 162009096 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga T1 162009096 BAB IV

4 41 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga T1 162009096 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga)

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB II

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB V

0 1 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga)

0 0 8