PERANCANGAN APLIKASI DESKTOP SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEBARAN WISATA KULINER DI KOTA BANDAR LAMPUNG

(1)

ABSTRACT

PERANCANGAN APLIKASI DESKTOP SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEBARAN WISATA KULINER DI KOTA

BANDAR LAMPUNG

By

KHALIDA ZHIA

People need more information about geographical related objects, for example: distance between regions, object locations, facilities, natural resources etc. Geographic Information System (GIS) is a solution for getting information on geographical related objects. The object of this research is Lampung culinary, because Lampung Province has many typical foods and many culinary places for young people, teenagers, and parents to gather. That culinary places can be categorized as cafe, restaurant, and many more. This application is developed using Microsoft Visual Basic Express 2010 and MapWinGIS ActiveX Control. The development of this application implement Water Fall method. Other supporting softwares are My GPS Coordinates, Quantum GIS, and Microsoft Access Database.


(2)

ABSTRAK

PERANCANGAN APLIKASI DESKTOP SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEBARAN WISATA KULINER DI KOTA

BANDAR LAMPUNG

Oleh KHALIDA ZHIA

Informasi mengenai geografis semakin dibutuhkan oleh banyak pihak, misalnya informasi jarak antar daerah, lokasi, fasilitas, sumber daya alam yang dicari dan informasi lainnya. Geographic Information System (GIS) atau dikenal dengan Sistem Informasi Goegrafis (SIG) merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan informasi geografis tersebut. Wisata Kuliner Lampung merupakan objek yang dijadikan bahan untuk penelitian skripsi ini dikarenakan keanekaragaman makanan khas lampung dan bermacam-macam tempat khas yang dijadikan anak muda, remaja, maupun orang tua untuk tempat hangout. Tempat Wisata Kuliner tersebut dapat dikategorikan sebagai cafe, restaurant, dan pondok santap lainnya. Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis desktop dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic Express 2010 dan MapWinGIS ActiveX Control dengan metode Water Fall serta software pendukung seperti My GPS Coordinates, Quantum GIS dan Microsoft Access Database.


(3)

PERANCANGAN APLIKASI DESKTOP SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEBARAN WISATA KULINER DI KOTA

BANDAR LAMPUNG

Oleh Khalida Zhia

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA KOMPUTER

Pada

Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG


(4)

PERANCANGAN APLIKASI DESKTOP SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEBARAN WISATA KULINER DI KOTA

BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh Khalida Zhia

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG


(5)

(6)

(7)

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, hidayah dan karunia-NYA sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Skripsi dengan judul “Perancangan Aplikasi Desktop Sistem Informasi

Geografis (SIG) Penyebaran Wisata Kuliner Di Kota Bandar Lampung” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komputer di Universitas Lampung.

Dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini banyak pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua, Abah dan Bunda serta kakak-kakakku yang telah memberikan doa, motivasi, dan semangat yang tidak ada batasnya.

2. Bapak Dr. Ir. Kurnia Muludi, M.Sc, sebagai dosen pembimbing pertama yang telah sabar membimbing penulis dan membantu serta dalam memberikan ide kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(9)

3. Ibu Astria Hijriani, M.Kom, sebagai dosen pembimbing kedua, yang juga telah membimbing dan memberikan saran serta koreksi dalam pembuatan skripsi ini.

4. Bapak Didik Kurniawan, S.Si., M.T, sebagai dosen pembahas, yang telah memberikan koreksi dan saran dalam pembuatan skripsi ini.

5. Bapak Dwi Sakethi, M.Kom selaku pembimbing akedimik penulis.

6. Bapak Ir. Machudor Yusman, M.Kom, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

7. Bapak Prof. Suharso, Ph.D., selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

8. Abang Jevry Nelsen Tandya, S.Kom yang turut membantu memberikan semangat, doa, dan dukungan kepada penulis.

9. Sahabat – sahabatku Noera Yudhiarti Utami, Choitanti Efrina, Rita Saraswati, Karina Resty, Hartanto Tantriawan, Andriyan Hutomo, Ary Mitha Anggraini, Kak Noerdin, Puji dan teman-teman seperjuanganku terima kasih atas kebersamaan, semangat dan dukungannya.

10. Teman – teman Ilmu Komuter 2010 Beni, Imam, Bagus, Adi, Omes, Fajar, Revy, Febra, Ricky, Ferdy, Amin, Dimas, Rika, Oyen, Lona, Dina, Pandu dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas semangat seperjuanganya.


(10)

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, khususnya mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Lampung.

Bandar Lampung, 03 Maret 2015 Penulis,


(11)

RIWAYAT HIDUP

Pendidikan Taman Kanak – Kanak (TK) penulis selesaikan di TK ABA Bandar Jaya pada tahun 1999, Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 2 Yukum Jaya pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 2 Poncowati pada tahun 2007, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar lulus pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pegetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur Ujian Mandiri (UM). Selama menjadi mahasiswa penulis mengikuti organisasi dengan aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer 2011/2012.

Pada bulan Januari sampai dengan Februari 2013 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dadisari Tanggamus dan penulis melakukan Kerja Praktek (KP) di Perpustakan Besar Universitas Lampung pada bulan April sampai dengan Mei 2013.

Penulis bernama Khalida Zhia dilahirkan di Bandar Jaya pada tanggal 28 November 1992 sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara dari pasangan Bapak Syamsu Rizal dan Ibu Maryati.


(12)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku ini kepada:

Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Syukur Alhamdulilah dengan kemudahan-Mu Rezeki-Mu

Dan Kenyakinan yang Engkau berikan kepadaku Rencana-Mu lebih indah dari apapun

Abah dan Bunda

Semangat terbesar dalam hidupku untuk membanggakan dan membahagiakan mereka

Kakak-Kakakku dan Abangku

Perhatian dan motivasi kalian membuatku semakin tidak henti untuk berjuang

Keponakan-Keponakanku

Motivasi diriku untuk menjadi contoh yang lebih baik

Serta...


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

RIWAYAT HIDUP ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusah Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 4


(14)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Geografis... 5

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis ... 5

2.1.2 Komponen Sistem Informasi Geografis ... 6

2.1.3 Model Data Dalam SIG ... 11

2.1.4 Geographic Information System Berbasis Desktop... 12

2.2 Perangkat Lunak Sistem Informasi Geografis ... 12

2.2.1 Quantum GIS ... 12

2.2.2 MapWindowGIS ... 14

2.2.3 Visual Basic ... 15

2.2.4 Microsoft Access ... 16

2.2.5 Model Waterfall ... 16

2.2.6 Sistem Informasi Geografis Objek Wisata ... 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

3.2 Spesifikasi Hardware dan Software yang digunakan ... 20

3.3 Tahap Pembuatan Sistem ... 21

3.3.1 Analisis Kebutuhan ... 21

3.4 Diagram Alir Proses Pembuatan Desktop-GIS ... 24

3.5 Tahap Penelitian ... 25

3.5.1 Studi Literatur ... 25


(15)

3.5.2 Analisis ... 25

3.5.3 Desain ... 26

3.5.3.1 Use Case ... 26

3.5.3.2 Activity Diagram... 27

3.5.3.3 Sequence Diagram ... 30

3.5.3.4 Class Diagram ... 33

3.5.3.5 Desain Interface ... 33

3.5.4 Implementasi Coding ... 36

3.5.4.1 Digitasi ... 36

3.5.4.2 Konversi Ke Database Microsoft Access ... 36

3.5.4.3 Konversi Setting File dan Scripting ... 36

3.5.5 Testing (Pengujian Sistem) ... 37

3.5.6 Laporan ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 38

4.1.1 Setting Database File (dbf) di QuantumGIS ... 38

4.1.2 Konversi Database Microsoft Access ... 39

4.1.3 Implementasi Sistem ... 39

4.1.3.1 Setting Map File ... 39

4.1.3.2 Koneksi Database Microsoft Access ... 41

4.1.3.3 Halaman Pengunjung ... 42


(16)

4.1.3.4 Halaman Administrator ... 47

4.1.4 Pengujian Sistem ... 49

4.1.4.1 Hasil Pengujian Fungsi Sistem ... 50

4.2 Pembahasan ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 55

5.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

LAMPIRAN ... 58


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Daftar Pengujian Sistem ... 49 4.2 Daftar Hasil Pengujian Halaman Administrator ... 50 4.3 Daftar Hasil Pengujian Halaman Pengguna Umum ... 51


(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Komponen Sistem Informasi Geografis ... 8

2.2 Tahap Metode Waterfall ... 17

3.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Desktop-GIS ... 24

3.2 Use Case Diagram ... 26

3.3 Activity Diagram User Melihat Informasi ... 27

3.4 Activity Diagram Admin Melihat Informasi ... 27

3.5 Activity Diagram Proses Search User ... 28

3.6 Activity Diagram Proses Search Admin ... 28

3.7 Activity Diagram Proses Mengubah Data ... 29

3.8 Sequence Diagram User Melihat Informasi ... 30

3.9 Sequence Diagram Admin Melihat Informasi ... 30

3.10 Sequence Diagram User Proses Search ... 31

3.11 Sequence Diagram Admin Proses Search ... 31

3.12 Sequence Diagram Edit Data ... 32


(19)

3.14 Rancangan Desain Tampilan ... 34

3.15 Interface Form Login ... 34

3.16 Interface Halaman Administrator ... 35

3.17 Interface Halaman Edit Data ... 35

4.1 Setting Database di QuantumGIS ... 38

4.2 Potongan Kode Memanggil Mapfile ... 40

4.3 Potongan Mapfile Mendefinisikan Label ... 41

4.4 Potongan Kode Koneksi Database ... 41

4.5 Halaman Utama ... 42

4.6 Tampilan Pencarian Kuliner ... 43

4.7 Detail Informasi Kuliner ... 44

4.8 Petunjuk Arah Maps Google ... 45

4.9 Kategoti Kuliner ... 45

4.10 Nama Kuliner Sesuai Kategori ... 46

4.11 Contoh Label Kuliner yang Dipilih... 46

4.12 Login Admin ... 47

4.13 Potongan Program Login Pengunjung ... 47

4.14 Edit Data Admin ... 48


(20)

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Informasi mengenai geografis semakin dibutuhkan oleh banyak pihak, misalnya informasi jarak antar daerah, lokasi, fasilitas, sumber daya alam yang dicari dan informasi lainnya. Informasi tersebut diperlukan pengguna untuk berbagai keperluan seperti penelitian, pengembangan dan perencanaan wilayah, serta menajemen sumberdaya alam. Hanya saja penyebaran data spasial yang selama ini dilakukan dengan menggunakan media yang telah ada yang meliputi media cetak/peta, cd-rom, web, dan media penyimpanan lainnya dirasakan kurang mencukupi kebutuhan pengguna karena pengguna diharuskan datang dan melihat langsung data tersebut pada tempatnya (data provider). Hal ini mengurangi mobilitas dan kecepatan dalam memperoleh informasi mengenai data tersebut. Geographic Information System (GIS) atau dikenal dengan Sistem Informasi Goegrafis (SIG) merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan informasi geografis tersebut. Saat ini dikenal istilah-istiah Desktop GIS, Web GIS dan Database Spatial yang merupakan wujud pengembangan teknologi Sistem Informasi Geografis. Visual Basic adalah salah satu program aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi Desktop GIS.


(22)

2

Desktop GIS merupakan aplikasi Sistem Informasi Geografis yang bersifat standalone, yang maksudnya hanya bisa dijalankan pada sebuah PC (Personal Computer. Sifatnya yang standalone membuat Desktop GIS tidak dapat diakses orang lain tanpa melakukan proses instalasi aplikasi di PC.

Kelebihan dari Desktop GIS adalah kemampuannya dalam melakukan analisis dan pengolahan data, aplikasi yang di pakai lebih kompatibel dengan database spasial dan dapat menyimpan data vektor ke dalam database bukan lagi filebase.

Sebagian lokasi Wisata Kuliner di Kota Bandar Lampung salah satu wilayah dan objek penelitian penulis. Bandar lampung memiliki lahan yang cukup luas mempunyai banyak fasilitas, lokasi geografis yang strategis, pemandangan alam yang indah, dukungan wilayah sekitarnya yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan kota Bandar Lampung.

Wisata Kuliner Lampung merupakan objek yang dijadikan bahan untuk penelitian skripsi ini dikarenakan keanekaragaman makanan khas lampung dan bermacam-macam tempat khas yang dijadikan anak muda, remaja, maupun orang tua untuk tempat hangout. Tempat Wisata Kuliner tersebut dapat dikategorikan sebagai cafe, restaurant, dan pondok santap lainnya.

Mencari sebaran Wisata Kuliner di Bandar Lampung dalam jaringan sudah banyak dan biasa dilakukan, yang dapat diakses melalui jaringan internet di situs http://kulinerbandarlampung.blogspot.com/ atau di situs lain, sebagai salah satu contoh wisata kuliner lampung yang dengan mudah, cepat dapat diakses dan


(23)

3

dilihat melalui jaringan internet, namun pada kebanyakan titik lokasi hanya berdasarkan nama kelurahan yang tampilannya kurang luas.

Informasi wisata kuliner berdasarkan titik Latitude dan Longitude belum banyak dikembangkan. Aplikasi ini dikembangkan untuk dapat dipakai secara offline pada jaringan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dukungan infrastuktur di banyak lokasi di Bandar Lampung yang dapat memberikan informasi Wisata Kuliner yang lebih detail dengan tampilan yang lebih luas, agar memperoleh perancanaan kunjungan dengan lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membuat Aplikasi Desktop Sistem Informasi Geografis (SIG) tentang pencarian letak Wisata Kuliner di Bandar Lampung dengan tujuan untuk mempermudah dalam pencarian secara detail dengan tampilan yang lebih luas dibandingan Web GIS.

Oleh karena itu, penulis memberikan judul penelitian ini “Perancangan Aplikasi Desktop Sistem Informasi Geografis (SIG) Penyebaran Wisata Kuliner Di Kota Bandar Lampung”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang aplikasi desktop Sistem Informasi Geografis (SIG) penyebaran wisata kuliner di Kota Bandar Lampung.


(24)

4

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Jenis objek yang dibahas hanya sebagian wisata kuliner dikategorikan sebagai Cafe dan Resto di Kota Bandar Lampung.

2. Sistem Informasi yang dikembangkan merupakan Sistem Informasi Geografis berbasis desktop berdasarkan titik koordinat Latitude dan Longitude.

3. GIS dibangun dengan menggunakan software Microsoft Visual Studio 2010, Quantum GIS, MapWindow GIS, dan aplikasi My GPS Coordinates.

1.4. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mampu merancang dan mengenalkan Sistem Informasi Geografis (SIG) Desktop berdasarkan titik Latitude dan Longitude suatu lokasi Penyebaran Wisata Kuliner di Kota Bandar Lampung.

1.5. Manfaat

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mempermudah masyarakat dalam memperoleh data akurat lokasi wisata kuliner di Kota Bandar Lampung dengan menggunakan data Latitude dan Longitude.

2. Dapat mempercepat proses pencarian melalui peta Bandar Lampung. 3. Dapat mengenalkan aplikasi GIS desktop.


(25)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Informasi Geografis (SIG)

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis

Ekadinata, dkk, (2008), Sistem informasi geografis (SIG) adalah sebuah sistem atau teknologi berbasis komputer yang dibangun dengan tujuan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan menganalisa, serta menyajikan data dan informasi dari suatu obyek atau fenomena yang berkaitan dengan letak atau keberadaannya di permukaan bumi. Qihao Weng dalam bukunya (Weng, 2010) menyebutkan bahwa Sistem Informasi Geografis merupakan paket software terintegrasi yang dibuat secara khusus untuk mengolah data geografis dengan berbagai keperluan. GIS dapat melakukan pemrosesan mulai dari pemasukan data, penyimpanan, menampilkan kembali informasi kepada pengguna, serta mempunyai kemampuan untuk melakukan analisis terhadap data yang dimilikinya. Triyono, dkk, (2008), pada dasarnya istilah sistem informasi

geografis merupakan gabungan dari tiga unsur pokok yaitu, sistem, informasi dan geografis. Dengan demikian pengertian terhadap ketiga unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami Sistem Informasi Geografis. Dengan


(26)

6

melihat unsur-unsur pokoknya, maka jelas sistem informasi geografis merupakan

suatu sistem yang menekankan pada unsur “informasi geografis”.

Istilah geografis merupakan bagian dari spasial (keruangan). Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian atau tertukar sehingga timbul istilah yang ketiga yaitu geospasial. Ketiga istilah ini mengandung pengertian yang sama di dalam konteks SIG. Penggunaan kata “Geografis” mengandung pengertian suatu persoalan mengenai bumi: permukaan dua atau tiga dimensi. Istilah “Informasi

Geografis” mengandung pengertian informasi mengenal tempat-tempat yang

terletak di permukaan bumi pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek terletak di permukaan bumi, dan informasi mengenai keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diberikan atau diketahui.

2.1.2 Komponen Sistem Informasi Geografis

Menurut Riyanto,dkk, (2009), komponen sistem (subsistem) pada Sistem Informasi Geografis antara lain.

a. Input

Pemasukan data yaitu mengumpulkan data dan mempersiapkan data spasial dan atau atribut dari berbagai sumber data sesuai format data yang sesuai.


(27)

7

b. Manipulasi

Merupakan proses editing terhadap data yang telah masuk, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan tipe dan jenis data agar sesuai dengan sistem yang akan dibuat.

c. Manajemen data

Tahap ini meliputi seluruh aktivitas yang berhubungan dengan pengolahan data (menyimpan, mengorganisasi, mengelola, dan menganalisis data) ke dalam penyimpanan permanen.

d. Query

Suatu metode pencarian informasi untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengguna Sistem Informasi Geografis.

e. Analisis

Sistem Informasi Geografis mempunyai dua jenis fungsi analisis, yaitu fungsi analisis spasial dan analisis atribut. Fungsi analisis spasial adalah operasi yang dilakukan pada data spasial. Sedangkan fungsi analisis atribut adalah fungsi pengolahan data atribut, yaitu data yang tidak berhubungan dengan ruang.

f. Visualisasi (data output)

Penyajian hasil berupa informasi baru atau dari database yang ada baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti dalam bentuk peta (atribut peta dan atribut data), tabel, dan grafik.

Komponen-komponen SIG

Sebagai suatu sistem, SIG memiliki sejumlah komponen yang saling berkaitan. Komponen-komponen SIG dapat dikelompokkan menjadi.


(28)

8

Gambar 2.1. Komponen Sistem Informasi Geografis

a. Perangkat Keras (Hardware)

Di dalam perangkat keras terdapat beberapa komponen yang sering digunakan untuk aplikasi SIG adalah Personal Computer (PC), mouse, monitor, digitized, plotter, reciver GPS dan scanner.

b. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak SIG terdiri atas sistem operasi, compiler, dan program aplikasi. Sistem Operasi (Operating System/OS) seperti: Windows, Linux, UNIX, Sun Solaris. Sedangkan Compiler yang biasa digunakan C, C+, Delphi, Visual Basic. Dan program aplikasi pembangun GIS, seperti:. Mapinfo, Arcview, Arcinfo, ArcGIS, dan Quantum GIS

c. Data dan Informasi Geografis

Didapat dengan cara meng-import dari perangkat lunak sistem informasi geografis yang sudah ada atau dapat secara langsung membuat atau


(29)

9

mendigitasi data spasial dari peta dan atribut dari tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard atau data titik-titik yang diperoleh dengan menggunakan GPS (Global Positioning System).

Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG Suseno, dkk, (2012) yaitu.

1. Data Spasial

Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direperentasikan berupa grafik, peta, gambar, dengann format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.

2. Data Non Spasial (atribut)

Data non spasial adalah data berbrntuk tabel tersebut berisi informasi-informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling berintegrasi dengan data spasial yang ada.

d. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan sebagai sistem analisis yang menerjemahkan permasalahan dengan bahasa SIG.

e. Methods (Prosedur)


(30)

10

Menurut Triyono, dkk, (2008) Secara konseptual aplikasi SIG yang baik mempunyai kemampuan sebagai berikut.

a. Lokasi, SIG harus mampu menunjukkan lokasi keberadaan suatu objek berdasarkan gambar yang disajikan pada peta. Lokasi objek di deskripsikan sebagai cara untuk mencapainya, misalnya nama tempat, kode pos atau dapat menggunakan kedudukan objek secara geografis seperti lintang dan bujur.

b. Kondisi, sebuah teknologi SIG harus dapat mengetahui kondisi dari suatu objek yang tergambar dalam peta. Kondisi ini misalnya jenis tanah, keberadaan flora dan fauna dan sebagainya.

c. Tren, SIG harus mampu menunjukan perubahan yang terjadi pada objek tertentu setelah selang beberapa waktu.

d. Pola, SIG harus mampu memberi informasi tentang pola suatu objek pada daerah tertentu, misalnya pencemaran pada daerah industri, kesibukan lalu lintas dan sebagainya.

e. Pemodelan, SIG harus mampu membuat suatu pemodelan untuk mengembangkan sistem, misalnya apa yang terjadi jika dilakukan penambahan.


(31)

11

2.1.3 Model Data dalam SIG

Menurut Riyanto, dkk, (2009) sumber-sumber data geografis (disebut juga data geospasial) dapat diperoleh dengan cara foto udara, peta yang sudah tersedia, survei terestrial, GPS, Remote Sensing.

Data digital geografis diorganisir menjadi dua bagian, yaitu Data Spasial dan Data Atribut/Tabular.

Dalam Sistem Informasi Geografis, data spasial dapat dibedakan menjadi dua format.

a. Vektor

Model data vektor diwakili oleh simbol-simbol atau selanjutnya dalam SIG dikenal dengan feature, seperti feature titik (point), feature garis (line), dan future area (surface). Data tersebut tersimpan dalam komputer sebagai koordinat kartesius.

b. Raster

Model data raster merupakan data yang sangat sederhana, dimana setiap informasi disimpan dalam petak-petak bujur sangkar (grid), yang membentuk sebuah bidang. Petak-petak bujur sangkar itu disebut dengan pixel (picture element). Posisi sebuah pixel dinyatakan dengan baris ke-m dan kolom ke-n. Data yang tersimpan ini dalam format ini data hasil scanning, seperti gambar digital (citra dengan format BMP dan JPG). Dalam sistem informasi geografis data non-spasial menyimpan kenampakan-kenampakan permukaan bumi. Misalnya, tanah yang memiliki atribut tekstur,


(32)

12

kedalaman, struktur, pH, dan lain-lain. Model data tabular tersimpan ke dalam baris atau (record) dan kolom (field).

2.1.4 Geographic Information System berbasis Desktop

Prahasta (2009), Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis dekstop yaitu suatu aplikasi berbasis SIG pengguna dapat berinteraksi secara langsung dengan user-interface dan engine-nya. SIG desktop menyediakan semua fungsi-fungsi zoom-in, zoom-out dan pan secara penuh namun tidak ada fasilitas download. Di dalam SIG desktop-based pengguna bebas menjalankan query dan analisis spasialnya (geoprocessing).

2.2 Perangkat Lunak Sistem Informasi Geografis

Perangkat lunak (software) digunakan untuk melakukan proses penyimpanan, menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Saat ini sudah banyak perangkat lunak sistem informasi geografis yang berbayar maupun opensource yang dapat digunakan pada perancangan SIG-desktop.

2.2.1 Quantum GIS

Menurut Prahasta (2009), Quantum GIS merupakan perangkat lunak SIG open-source dan gratis yang user-friendly dan berjalan dibeberapa platform sistem operasi; Linux, Unix, Mac Osx, dan Ms. Windows. Dengan QGIS pengguna dapat menampilkan dan membuat data peta dalam format shapefile, geotiff, atau sejenisnya. Selain itu, perangkat SIG ini juga mendukung plugin untuk melakukan


(33)

13

fungsi-fungsi khusus seperti halnya menampilkan track hasil pengamatan perangkat receiver GPS.

Quantum GIS juga memiliki beberapa fungsionalitas sebagai berikut Prahasta, (2009).

a. Pembuatan file-file proyek, tampilan sebagai citra raster dan map file bagi aplikasi MapServer.

b. Manipulasi tampilan visual: in, out, full extent, zoom-select, dan zoom-layer.

c. Manipulasi layer: menambah dan menghapus layer-layer vektor, raster, PortGIS, dan WMS; dan membuat layer baru.

d. Menentukan satuan koordinat dan properties sistem proyeksi peta yang digunakan.

e. Penyediaan beberapa fungsionalitas yang dimplementasikan dalam bentuk plugins

1. Plugin Manager: untuk mengatur status keaktifan plugins QGIS yang diperlukan pengguna.

2. Add WFS layer: untuk menambahkan layer vektor WFS.

3. Decoration: untuk pengaturan properties simbol arah utara dan scalebar.

4. GeoProcessing: menganalisis dan membuat user buffer.

5. GeoProcessing: memberikan koordinat bumi pada file citra raster

yang masih “polos”.

6. GPS: membuat layer baru GPX, men-download dari perangkat receiver GPS, dan meng-upload data ke perangkat receiver GPS.


(34)

14

7. Grass: (1) membuat, membuka, dan menutup mapset; (2) menampilkan layer raster dan vektor format Grass; (3) membuat dan meng-edit layer vektor Grass.

8. Graticules: untuk membuat garis-garis graricule.

9. Spit: meng-import data spasial format shapefile ArcView ke dalam format PostGreSQL.

10. Phyton Console: tampilan layar user-interface QGIS ala Phyton.

2.2.2 MapWindow GIS

Menurut Prahasta (2009) MapWindow merupakan sistem perangkat lunak SIG desktop yang user-friendly berbasis sistem operasi Ms. Windows dan menawarkan banyak fungsionalitas baik bagi pengguna tingkat pemula (beginner) maupun bagi yang sudah mahir (expert); visualisasi, modifikasi, query, analisis data geospasial, pembuatan peta dan legendanya (beberapa aspek kartografis). Komponen perangkat lunak ini sudah menyediakan fasilitas pendukung bagi format-format data spasial standard seperti shapefile, ASCII, MrSID, JPEG-2000, PNG, dan sejenisnya. Komponen ini tidak hanya bertindak sebagai viewer dan editor data spasial semata, tetapi merupakan produk SIG open-source yang bisa diprogram dan menawarkan fungsionalitasnya baik kepada setiap individu maupun organisasi untuk meng-customize aplikasi turunannya melalui aplication program interface (API).


(35)

15

2.2.3 Visual Basic

Menurut Riyanto, dkk, (2009), Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis (GUI- Graphical User Interface). Visual Basic merupakan event-driven programming (program terkendali kejadian) artinya menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event/kejadian tertentu (tombol diklik, menu dipilih, dan lain-lain). Ketika event terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event (prosedur event) akan dijalankan.

Microsoft .NET Framework merupakan salah satu teknologi dari Microsoft untuk mempermudah kita dalam membuat berbagai macam aplikasi, seperti aplikasi Windows, web dan sebagainya. Teknologi ini pertama kali dirilis oleh Microsoft pada tahun 2002. Saat ini, .NET Framework sudah menjadi bagian dari pembuatan Windows dan sudah menjadi salah satu pondasi yang paling penting dalam Visual studio 2010. Versi terakhir .NET Framework saat ini adalah .NET Framework versi 4 dan digunakan oleh Visual Studio 2010 (Rahmat, 2009). Aplikasi Visual Basic terdiri dari.

a. Form: Windows/jendela dimana dapat membuat user interface tampilan. b. Kontrol (control): Tampilan berbasis grafis yang dimasukkan pada form

untuk membuat interaksi dengan pemakai (Text Box, Label, Scroll Bar, tombol Command, dan lain-lain).

c. Properti (properties): Nilai/ karakteristik yang dimiliki oleh suatu objek Visual Basic. Contoh: Name, Caption, Size, Color, Position, dan Text.


(36)

16

Visual Basic menerapkan property default/ standard. Dapat mengubah property saat mendesain program atau run time ketika program dijalankan. d. Metode (methods): serangkaian perintah yang sudah tersedia suatu objek

yang dapat diminta untuk mengerjakan tugas khusus.

e. Prosedur Kejadian (event procedures): kode yang berhubungan dengan suatu objek. Kode ini akan dieksekusi ketika respon pemakai berupa event tertentu.

f. Prosedur umum (general procedures): kode yang tak berhubungan dengan suatu objek. Kode ini harus diminta oleh aplikasi.

g. Modul (module): kumpulan dari prosedur umum, deklarasi variabel, konstanta yang digunakan oleh aplikasi.

2.2.4 Microsoft Access

Suarna, (2008) Microsoft Office Access adalah sebuah program aplikasi untuk mengolah database (basis data) model rasional, karena terdiri dari lajur kolom dan lajur baris. Selain itu Microsoft Access merupakan program aplikasi yang sangat mudah dan sangat familiar dalam pembuatan dan perancangan sistem database. 2.2.5 Model Waterfall

Fahrurozi, dkk, (2012) Model waterfall adalah proses pengembangan perangkat lunak tradisional yang umum digunakan dalam proyek-proyek perangkat lunak yang paling membangunan. Ini adalah model sekuensial, sehingga penyelesaian satu set kegiatan menyebabkan dimulainya aktivitas berikutnya. Hal ini disebut


(37)

17

waterfall karena proses mengalir secara sistematis dari satu tahap ke tahap lainya dalam mode ke bawah. Tahap tersebut adalah rekayasa sistem, analisis, desain, perancangan, implementasi, pengujian dan pemeliharaan.

Gambar 2.2 Tahap Metode Waterfall 2.2.6 Sistem Informasi Geografis Objek Wisata

Kemajuan teknologi di bidang komputer yang begitu pesat telah mendorong semakin berkembangnya sebuah sistem informasi. Pada awalnya informasi diinformasikan secara manual yang biasanya informasi didapat dari orang yang satu ke lainnya, sehingga info yang didapatkan kurang akurat, detail dan jelas. Terbatasnya informasi mendorong kemajuan teknologi untuk mengembangkan suatu sistem yang dapat menginformasikan suatu objek, sehingga tidak semua kalangan tertentu yang mengetahui informasi tersebut. Semakin berkembangnya teknologi secara tidak langsung dapat digunakan untuk mempromosikan suatu


(38)

18

objek tertentu agar dapat diketahui seluruh masyarakat yang ada di daerah tersebut.

Soyusiawaty, dkk, (2007) Sistem Informasi Geografis Objek Wisata Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Berbasis Web, pengembangan sistem informasi dikarenakan penyampaian informasi yang dilakukan masih manual seperti pemberian brosur, pamflet, poster dan buku-buku dilakukan jika ada wisatawan yang datang dan berkunjung ke suatu objek wisata yang dikunjungi.

Informasi yang didapat terbatas dan data-data tidak tersusun rapi membutuhkan lemari yang besar untuk penyimpanan sehingga tidak efisen. Maka dibuatlah sistem informasi tersebut yang bertujuan untuk menginformasikan pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung agar diketahui masyarakat luas yang mampu menampilkan peta, data, jenis wisata, fasilitas pendukung dan jarak. Informasi tersebut didapatkan tidak secara manual, namun berbasis web-browser dapat diakses melalui komputer dan koneksi dengan internet yang menarik, informatif, online, cepat, dan akurat. Sistem ini menggunakan software Arc View untuk digitasi peta, dan membangun rancang antar muka Macromedia Dreamweaver dan PHP. Sedangkan sistem informasi yang penulis buat menggunakan software Microsoft Visual Studio 2008,Quantum GIS, MapWindow GIS. Pengunaan software yang berbeda untuk mendukung pembuatan GIS desktop.

Sistem informasi geografis berbasis desktop yang ingin penulis kembangkan nantinya yaitu Aplikasi Desktop Sistem Informasi Geografis Untuk Penyebaran Wisata Kuliner Di Kota Bandar Lampung yang dapat mengakses tampilan dengan tidak memerlukan koneksi internet yang juga menyediakan fungsi-fungsi zoom-in,


(39)

19

zoom-out, dan pan secara penuh namun tidak menyediakan fasilitas download. GIS desktop ini pengguna bebas menjalankan query dan analisis spasialnya (geoprocessing).


(40)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015.

3.2 Spesifikasi Hardware dan Software yang Digunakan

Pengembangan sistem informasi ini menggunakan satu unit notebook dengan spesifikasi sebagai berikut.

1. Spesifikasi hardware yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut.

1) Tipe ACER ASPIRE 4739.

2) Processor Intel(R) Core(TM) i3 CPU M380 @2,53GHz 2,53 GHz. 3) RAM DDR3 2 GB.

4) HDD 500 GB. 5) HD Graphics.

2. Spesifikasi softtware yang digunakan adalah sebagai berikut. 1) Sistem Operasi Windows 7 Ultimate.


(41)

21

2) Quantum GIS

3) Aplikasi My GPS Coordinates. 4) MapWindow GIS.

5) Microsoft Visual Studio 2010.

3.3. Tahap Pembuatan Sistem

Tahap pembuatan Sistem Informasi Penyebaran Wisata Kuliner di Kota Bandar Lampung berbasis Desktop GIS, digunakan model waterfall. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis atau secara berurutan dalam membangun suatu sistem.

3.3.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan tahap awal model waterfall dalam membangun sistem untuk mengetahui kebutuhan dari sistem yang mencakup deskripsi sistem, analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan non-fungsional (kebutuhan-kebutuhan selain fungsi).

1. Deskripsi Sistem

Desktop-GIS Penyebaran Wisata Kuliner di Kota Bandar Lampung adalah sistem informasi geografis berbasis desktop yang memiliki fungsi menyajikan informasi mengenai penyebaran Wisata Kuliner di Kota Bandar Lampung. Sistem ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai lokasi Wisata Kuliner di Bandar Lampung melalui desktop dan digunakan sebagai informasi yang akurat.


(42)

22

2. Kebutuhan fungsional

Pada Desktop-GIS Penyebaran Sebagian wisata kuliner di Bandar Lampung ini terdapat 2 jenis pengguna yaitu user dan admin yang memiliki hak akses yang berbeda. Berikut hak akses yang dimiliki oleh masing-masing pengguna.

a. Administrator

Hak akses yang dilakukan oleh administrator adalah mengelola data peyebaran wisata kuliner seperti melakukan edit data dengan melakukan login terlebih dahulu.

b. User

Hak akses yang dimiliki pengguna adalah mengetahui informasi penyebaran wisata kuliner di Kota Bandar Lampung. Data yang disajikan berupa peta, alamat, dan gambar.

Fungsi-fungsi umum yang dimiliki oleh sistem ini adalah.

1. Menyajikan informasi seputar wisata kuliner berupa titik lokasi dan alamat.

2. Menyediakan fasilitas pencarian data mengenai wisata kuliner berupa peta dan gambar.

Sedangkan fungsi-fungsi operasi peta yang dimiliki sistem adalah. 1. Menampilkan peta wilayah Kota Bandar Lampung.


(43)

23

2. Menampilkan letak Latitude-Longitude wisata kuliner Bandar Lampung. 3. Memperbesar dan memperkecil ukuran peta.

4. Melakukan pergeseran posisi peta.


(44)

24

3.4 Diagram Alir Proses Pembuatan Desktop-GIS

Alir pembuatan Desktop GIS penyebaran sebagian wisata kuliner di Bandar Lampung dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini.


(45)

25

3.5 Tahap Penelitian

Dalam penelitian perancangan Aplikasi Desktop Sistem Informasi Geografis Penyebaran sebagian Wisata Kuliner di Kota Bandar Lampung penulis melakukan 2 tahapan penelitian yaitu, tahap pengumpulan data dan tahap pembuatan sistem.

3.5.1 Studi Literatur

Pada penelitian pembuatan Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis desktop penyebaran wisata kuliner di Kota Bandar Lampung terdapat beberapa metode penelitian dalam pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah studi literatur.

Dalam metode ini penulis mengumpulkan berbagai data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian melalui buku, jurnal, internet, dan situs-situs internet. Penulis mengumpulkan data mengenai Quantum GIS, MapWindow GIS, Microsoft Visual Studio 2010, dan mengenai GIS Desktop.

3.5.2 Analisis

a. Survey Data

Pada metode ini penulis melakukan survey lokasi langsung terkait penggambilan titik koordinat Latitude-Longitude dengan menggunakan Handphone Android Samsung Galaxy Grand dan menggunakan aplikasi GPS yaitu My GPS Coordinates.


(46)

26

b. Hasil Survey

Data hasil survey yang sudah terkumpul di-input ke dalam Microsoft Excel dibagi menjadi Latitude, Longitude dan alamat ke dalam Microsoft Excel kemudian disimpan ke dalam format Comma Delimited (.csv).

c. Data Lengkap

Koordinat Latitude (garis lintang) dan Longitude (bujur) kemudian diolah dengan menggunakan software Quantum GIS untuk melihat titik koordinat tersebut pada peta diubah format titik tersebut ke dalam format (.shp). 3.5.3 Desain

3.5.3.1 Use Case

Kebutuhan fungsional sistem dapat di gambarkan dalam Use Case Diagram. Use Case Diagram dari DesktopGIS penyebaran wisata kuliner di Kota Bandar Lampung ini dapat dilihat pada Gambar 3.2. Admin dapat mengubah data, melihat informasi dan mencari informasi, sedangkan user hanya dapat melihat dan mencari informasi.

Admin

Mengubah Data

Melihat Informasi

Mencari Informasi

User


(47)

27

3.5.3.2 Activity Diagram

Proses yang terjadi di dalam use case dari aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang dimulai sampai dengan berhenti digambarkan dengan Activity Diagram. Activity Diagram user pada Gambar 3.3 menjelaskan proses melihat informasi tampilan awal sistem yaitu membuka aplikasi, kemudian muncul halaman utama sistem yang menampilkan informasi peta.

User Sistem

Membuka aplikasi Menampilkan halaman utama informasi sistem

Gambar 3.3 Activity Diagram User Melihat Informasi

Proses pada Gambar 3.4 adalah Activity Diagram Admin untuk Melihat Informasi pada sistem.

Admin Sistem

Membuka aplikasi Menampilkan halaman utama informasi sistem


(48)

28

Gambar 3.5 dan Gambar 3.6 merupakan Activity Diagram yang menjelaskan proses search ketika pengguna ingin mengetahui lokasi wisata kuliner. Pada Activity Diagram ini proses awalnya dimulai dengan pengguna membuka sistem lalu sistem menampilkan halaman utama sistem kemudian ada fasilitas search di sistem untuk memasukkan keyword pencarian nama wisata kuliner kemudian langsung ditampilkan oleh sistem hasil pencarian.

Gambar 3.5 merupakan Activity Diagram Proses Search User

User Sistem

Membuka aplikasi Menampilkan halaman utama sistem Memasukkan keyword pencarian Menampilkan hasil pencarian

Gambar 3.5 Activity Diagram Proses Search User Gambar 3.6 merupakan Activity Diagram Proses Search Admin

Admin Sistem

Membuka aplikasi Menampilkan halaman utama sistem Memasukkan keyword pencarian Menampilkan hasil pencarian


(49)

29

Activity Diagram pada gambar 3.7 menjelaskan proses mengubah data dimulai dengan login yang dilakukan oleh admin dengan memberikan username atau password maka sistem akan memeriksa apakah username dan password yang masukkan benar atau salah, jika benar maka admin masuk ke dalam halaman admin jika salah kembali ke data login sebelumnya untuk konfirmasi username dan password kemudian selanjutnya proses mengubah data yang dilakukan oleh admin, pilih lihat data pada halaman utama dan sistem menampilkan data detail, selanjutnya admin dapat meng-edit data yang diinginkan, data yang diubah seperti nama kuliner, alamat, latitude dan longitude, jika sudah selesai file yang diubah kemudian simpan.

Admin Sistem

Membuka Aplikasi Menampilkan halaman utama sistem Memilih Menu Login Menampilkan Halaman Login

Mengisi Data Login

Perik sa Data

Menampilkan Halaman Admin [Jika Benar] [jika Salah]

Pilih lihat Data Menampilkan Detail Data

Mengubah Data

Data Tersimpan


(50)

30

3.5.3.3 Sequence Diagram

Sequence Diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar Activity Diagram dan mengidentifikasikan komunikasi diantara objek. Diagram ini menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh objek-objek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Sequence Diagram melihat informasi sistem dapat dilihat pada Gambar 3.8 dan Gambar 3.9 yang menampilkan halaman peta yang berisi titik-titik lokasi wisata kuliner.

User Halaman utama sistem

1. Membuka Aplikasi

2. Menampilkan halaman utama informasi sistem

Gambar 3.8 Sequence Diagram Proses User Melihat Informasi Sistem Pada Gambar 3.9 merupakan Sequence Diagram Proses Melihat Informasi Sistem

Admin Halaman utama sistem

1. Membuka Aplikasi

2. Menampilkan halaman utama informasi sistem


(51)

31

Terlihat pada Gambar 3.10 dan Gambar 3.11 merupakan Sequence Diagram Proses Search yang digunakan oleh pengguna. Pengguna menggunakan Aplikasi dengan membuka aplikasi, setelah itu akan tampil halaman utama sistem, yang berisi toolbox search dengan memasukkan keyword pencarian, kemudian langsung tampil hasil pencarian di halaman pencarian.

User Halaman utama sistem

1. Membuka Aplikasi 2. Menampilkan halaman utama sistem

3. Memasukan keyword pencarian 4. Memeriksa Database

Database

5. Menampilkan hasil pencarian

Gambar 3.10 Sequence Diagram User Proses Search

Pada Gambar 3.11 merupakan Sequence Diagram Admin Proses Search

Admin Halaman utama sistem

1. Membuka Aplikasi

2. Menampilkan halaman utama sistem

3. Memasukan keyword pencarian 4. Memeriksa Database

Database

5. Menampilkan hasil pencarian


(52)

32

Sequence Diagram Proses mengubah data dapat dilihat pada Gambar 3.12. menjelaskan bagaimana proses berjalannya admin login sampai menampilkan halaman admin untuk mengubah data.

Admin Halaman awal sistem Halaman lihat data

1. Membuka Aplikasi

2. Menampilkan halaman awal sistem

6. Memilih menu lihat data

7. Menampilkan detail data

Halaman edit data

8. Memilih menu edit data

Database

9. Menampilkan form edit data

Edit data

10. Mengubah data

11. Data tersimpan 3. Memilih menu login

Halaman menu login

4.Cek ID database

5.Jika ID benar masuk ke halaman

12.Berhasil di simpan


(53)

33

3.5.3.4 Class Diagram

Di dalam Gambar 3.13 merupakan tabel Class Diagram yang merupakan database, di dalam database terdiri dari 2 tabel yaitu tabel user dan tabel daftar kuliner yang tidak saling berelasi karena tabel user hanya dipakai untuk proses login oleh admin, sedangkan tabel daftar kuliner yang diproses dalam sistem.

Gambar 3.13 Class Diagram

3.5.3.5 Desain Interface a. User Interface Peta

Halaman User Interface merupakan halaman utama peta sistem Desktop GIS penyebaran wisata kuliner Kota Bandar Lampung. Desain interface peta menunjukkan bagaimana peta ditampilkan, dapat dilihat pada Gambar 3.13. Bahwa pada peta terdapat header yang berisi judul peta, menu, about, login untuk admin mengolah data, navigasi (zoom in, zoom out, pan dan search), dan info detail.


(54)

34

Gambar 3.14 Rancangan Desain Tampilan b. Administrator Interface

Administrator interface merupakan tampilan halaman yang hanya dapat diakses oleh administrator setelah melakukan proses login dengan meng-input username dan password admin. Desain form login dapat dilihat pada Gambar 3.15, sedangkan desain interface halaman utama administrator dapat dilihat pada Gambar 3.16 dan halaman edit data dapat dilihat pada Gambar 3.17.

Gambar 3.15 Interface Form Login

User ID

Password

Ok Cancel


(55)

35

Pada Gambar 3.16 merupakan Interface Halaman Utama Administrator.

Gambar 3.16 Interface Halaman Utama Administrator

Di halaman utama administrator terdapat menu edit data yang dapat terlihat pada Gambar 3.17.

Gambar 3.17 Interface Halaman Edit Data

Edit Data

ID :

Nama Cafe : Alamat :

Save

Latitude :

Longitude :


(56)

36

3.5.4 Implementasi Coding

Tahap desain yang telah dibuat lalu diterjemahkan dalam kode-kode program menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio 2010.

3.5.4.1 Digitasi

Digitasi merupakan usaha menggambarkan kondisi bumi ke dalam sebuah bidang datar dalam komputer atau digitasi adalah proses perubahan format gambar dari bentuk analog ke dalam bentuk digital. Data peta untuk digitasi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu data image raster dan data tabular. Penulis menggunakan perangkat lunak Quantum GIS untuk membantu pendigitasian peta. Gambar peta tersebut yang akan didigitasi sehingga nantinya akan menghasilkan data spasial (.shp).

3.5.4.2 Konversi ke Database Microsoft Access

Data shapefile yang sudah ada dari Quantum GIS dikonversi ke database Microsoft Access.

3.5.4.3 Konversi setting file dan scripting VB di Microsoft Visual Studio Setelah semua langkah konversi dan database selesai, kemudian konversi setting file dan scripting VB di Microsoft Visual Studio.


(57)

37

3.5.5 Testing (Pengujian Sistem)

Setelah perangkat lunak dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic, perangkat lunak perlu diuji dan diaplikasikan untuk memastikan kesesuaian sistem dengan desain dan semua fungsi dapat digunakan dengan baik.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode pengujian Black box testing, yaitu menguji perangkat lunak tanpa memperhatikan kodingnya, hanya menguji masukan dan keluaran saja. Dalam pengujian ini digunakan teknik pengujian equivalence partitioning yang mana pengujian ini memberikan input-an dan memeriksa apakah output yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan atau masih terdapat error. Pengujian ini akan di uji oleh beberapa penguji yaitu sebagai administrator dan calon pengguna umum dengan cara menguji langsung sistem dan kemudian mengisi quisioner yang telah disiapkan oleh penulis guna untuk mengoreksi apakah sistem sudah sesuai dengan kebutuhan.

3.5.6 Laporan

Setelah semua proses pembuatan sistem selesai dan sistem telah sesuai, maka proses akhir membuat laporan hasil penelitian yang biasa disebut tugas akhir perkuliahan (skripsi).


(58)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu.

1. Desktop-GIS yang dibangun telah dapat menampilkan informasi penyebaran Wisata Kuliner di Kota Bandar Lampung.

2. Fungsi pada halaman peta seperti fungsi tombol zoom-in, zoom-out, pan, select, search, resert map dan kategori saat dijalankan sudah sesuai sebagai mana fungsinya.

3. Pada halaman administrator proses meng-edit data sudah berfungsi pada sistem.


(59)

56

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan sistem selanjutnya, yaitu.

1. Desktop-GIS penyebaran Wisata Kuliner di Kota Bandar Lampung ini masih terbatas dalam memberikan informasi. Diharapkan dapat dikembangkan dengan data kuliner yang lebih besar lagi.

2. Dalam pengembangan sistem selanjutnya objek penelitian tidak hanya pada Kota Bandar Lampung, tetapi mencakup wilayah yang lebih luas. 3. Dapat ditambahkan menu help sebagai petunjuk penggunaan halaman peta

bagi pengguna umum.

4. Data spasial yang terdapat pada sistem dalam kondisi statis, tidak dapat dihapus dan ditambah, sehingga diperlukan pengembangan lebih lanjut yang dapat melakukan edit atau meng-update dan menambah data spasial.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Ekadinata, A. Dewi, S. Hadi, D P. 2008. Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh Menggunakan ILWIS Open Source

Fahrurrozi, I. Azhari, SN. 2012. Proses Pemodelan Software Dengan Metode Waterfall dan Extreme Programming Studi Perbandingan.

Prahasta, Eddy (2002), Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis Bandung Informatika Bandung.

Raharjo, B. 2011. Membuat database menggunkan MySQL. Bandung.

Rahmat, P. 2009. Langsung bisa VISUAL BASIC .NET 2008. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Riyanto.,Putra,E.,P., dan Indelarko, A.2009. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan web. Gava Media. Yogyakarta Suarna, Nana. 2008. Microsoft Access 2007: Pedoman Panduan Praktikum.

Bandung:Yrama Widya.

Suseno, A. Agus, R. 2012. Penggunaan Quantum GIS dalam Sistem Informasi Geografis. Bogor.


(61)

Soyusiawaty, D. Umar, R. Mantofani R. 2007. Sistem Informasi Geografis Objek Wisata Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Berbasis Web. Yogyakarta. Triyono, J. Wahyudi, K. 2008. Tingkat Pencemaran Industri Di Kabupaten

Gresik. Yogyakarta.

Weng, Qihao. 2010. Remote Sensing and GIS Integration: Theories, Methods,and Applications. The McGraw-Hill Companies, Inc. ISBN: 978-0-07-160654-7.


(1)

36 3.5.4 Implementasi Coding

Tahap desain yang telah dibuat lalu diterjemahkan dalam kode-kode program menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio 2010.

3.5.4.1 Digitasi

Digitasi merupakan usaha menggambarkan kondisi bumi ke dalam sebuah bidang datar dalam komputer atau digitasi adalah proses perubahan format gambar dari bentuk analog ke dalam bentuk digital. Data peta untuk digitasi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu data image raster dan data tabular. Penulis menggunakan perangkat lunak Quantum GIS untuk membantu pendigitasian peta. Gambar peta tersebut yang akan didigitasi sehingga nantinya akan menghasilkan data spasial (.shp).

3.5.4.2 Konversi ke Database Microsoft Access

Data shapefile yang sudah ada dari Quantum GIS dikonversi ke database Microsoft Access.

3.5.4.3 Konversi setting file dan scripting VB di Microsoft Visual Studio Setelah semua langkah konversi dan database selesai, kemudian konversi setting file dan scripting VB di Microsoft Visual Studio.


(2)

37 3.5.5 Testing (Pengujian Sistem)

Setelah perangkat lunak dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic, perangkat lunak perlu diuji dan diaplikasikan untuk memastikan kesesuaian sistem dengan desain dan semua fungsi dapat digunakan dengan baik.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode pengujian Black box testing, yaitu menguji perangkat lunak tanpa memperhatikan kodingnya, hanya menguji masukan dan keluaran saja. Dalam pengujian ini digunakan teknik pengujian equivalence partitioning yang mana pengujian ini memberikan input-an dan memeriksa apakah output yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan atau masih terdapat error. Pengujian ini akan di uji oleh beberapa penguji yaitu sebagai administrator dan calon pengguna umum dengan cara menguji langsung sistem dan kemudian mengisi quisioner yang telah disiapkan oleh penulis guna untuk mengoreksi apakah sistem sudah sesuai dengan kebutuhan.

3.5.6 Laporan

Setelah semua proses pembuatan sistem selesai dan sistem telah sesuai, maka proses akhir membuat laporan hasil penelitian yang biasa disebut tugas akhir perkuliahan (skripsi).


(3)

55 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu.

1. Desktop-GIS yang dibangun telah dapat menampilkan informasi penyebaran Wisata Kuliner di Kota Bandar Lampung.

2. Fungsi pada halaman peta seperti fungsi tombol zoom-in, zoom-out, pan, select, search, resert map dan kategori saat dijalankan sudah sesuai sebagai mana fungsinya.

3. Pada halaman administrator proses meng-edit data sudah berfungsi pada sistem.


(4)

56 5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan sistem selanjutnya, yaitu.

1. Desktop-GIS penyebaran Wisata Kuliner di Kota Bandar Lampung ini masih terbatas dalam memberikan informasi. Diharapkan dapat dikembangkan dengan data kuliner yang lebih besar lagi.

2. Dalam pengembangan sistem selanjutnya objek penelitian tidak hanya pada Kota Bandar Lampung, tetapi mencakup wilayah yang lebih luas. 3. Dapat ditambahkan menu help sebagai petunjuk penggunaan halaman peta

bagi pengguna umum.

4. Data spasial yang terdapat pada sistem dalam kondisi statis, tidak dapat dihapus dan ditambah, sehingga diperlukan pengembangan lebih lanjut yang dapat melakukan edit atau meng-update dan menambah data spasial.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ekadinata, A. Dewi, S. Hadi, D P. 2008. Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh Menggunakan ILWIS Open Source

Fahrurrozi, I. Azhari, SN. 2012. Proses Pemodelan Software Dengan Metode Waterfall dan Extreme Programming Studi Perbandingan.

Prahasta, Eddy (2002), Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis Bandung Informatika Bandung.

Raharjo, B. 2011. Membuat database menggunkan MySQL. Bandung.

Rahmat, P. 2009. Langsung bisa VISUAL BASIC .NET 2008. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Riyanto.,Putra,E.,P., dan Indelarko, A.2009. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan web. Gava Media. Yogyakarta

Suarna, Nana. 2008. Microsoft Access 2007: Pedoman Panduan Praktikum. Bandung:Yrama Widya.

Suseno, A. Agus, R. 2012. Penggunaan Quantum GIS dalam Sistem Informasi Geografis. Bogor.


(6)

Soyusiawaty, D. Umar, R. Mantofani R. 2007. Sistem Informasi Geografis Objek Wisata Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Berbasis Web. Yogyakarta.

Triyono, J. Wahyudi, K. 2008. Tingkat Pencemaran Industri Di Kabupaten Gresik. Yogyakarta.

Weng, Qihao. 2010. Remote Sensing and GIS Integration: Theories, Methods,and Applications. The McGraw-Hill Companies, Inc. ISBN: 978-0-07-160654-7.