28
km dari Kebumen. Untuk masyarakat disini pada umumnya, menggunakan ojek motor sebagai alat transportasi andalan. Untuk sarana ibadah, olahraga,
penginapan dan keamanan, Dusun Karang Padang hanya mempunyai 1 buah masjid, 1 buah lapangan voli, 1 buah villa, dan 1 buah pos kamling.
Masyarakat Dusun Karang Padang adalah masyarakat yang taat dengan agama. Mayoritas penduduk di Dusun Karang Padang adalah
beragama Islam. Terdapat kegiatan keagaman seperti yasinan setiap minggu, puasa ramadhan, pengajian dan berbagai peringatan hari besar. Setiap
bulannya masyarakat juga mengadakan kegiatan pertemuan seperti rapat ibu-ibu PKK, pertemuan RT untuk bapak-bapak, dan pertemuan Karang
Taruna. Selain itu terdapat juga kegiatan tahunan yaitu tradisi merti dusun.
B. Tradisi Merti Dusun di Dusun Karang Padang
Kegiatan bersih desa dilakukan oleh banyak desa di Jawa, dengan nama dan cara yang tidak selalu sama. Ada yang menyebutnya sedekah desa, karena
di dalam acara tersebut diadakan sedekah massal. karena dalam kendurinya disajikan. Ada pula yang menyebut rasulan, dan selamatan rasulan sega gurih
dan lauk ingkung ayam. Ada lagi yang menyebut memetri desa, karena dalam kegiatannya dilakukan pembenahan dan pemeliharaan desa, baik mengenai
semangat maupun acara kegiatannya. Dari sekian ragam istilah bersih desa, esensinya merupakan fenomena untuk mencari keselamatan hidup Suwardi,
2006: 1. Merti Dusun atau bisa disebut juga dengan bersih dusun adalah suatu
kegiatan tahunan sebagai wujud syukur atas rezeki yang dilimpahkan Tuhan Yang Maha Esa berupa air yang melimpah dan tanah yang subur. Selain
sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Upacara ini merupakan suatu bentuk terima kasih kepada roh nenek moyang karena telah menjaga
dusun Karang Padang menjadi lebih tentram. Roh nenek moyang disebut dengan danyang.
Kedua hal itu merupakan dua hal yang bertolak belakang bagi orang Islam Jawa. Namun masyarakat tetap percaya, kedua hal ini adalah suatu hal
yang harus dijalankan secara berdampingan mengingat tradisi ini telah
29
dipercaya apabila tidak dijalankan akan mendapatkan malapetaka Wawancara Bapak Sigit Hendrawan, 1 April 2016. Masyarakat Dusun Karang Padang
percaya bahwa merti dusun adalah suatu hal yang wajib dalam kegiatan tahunan karena bila tidak dilakukan akan dapat menyebabkan malapetaka.
Rezekiseret ataupun gagal panen. Semua yang dilakukan seperti sia-sia karena tidak mendapatkan berkah. Selain untuk tujuan tersebut, merti dusun
dilakukan sebagai wujud melestarikan budaya Jawa orang-orang terdahulu yang secara turun temurun diadakan.
Merti dusun Karang Padang dilakukan setiap bulan Dulkaidah tepatnya pada hari senin kliwon pada setiap tahunnya. Hal ini bertujuan untuk
mendoakan Kyai dan Nyai Danyang yang telah berjasa karena telah membangun Dusun Karang Padang agar arwahnya diterima di sisi Tuhan
Yang Maha Esa. Sebelum tahun 2000, tradisi merti dusun Karang Padang hanya
dilakukan secara sederhana yaitu dengan melakukan peletakan sesaji yang hanya dilakukan oleh kepala dusun di tempat-tempat yang sakral. Setelah
meletakkan sesaji yaitu melaksanakan slametan di rumah kepala dusun. Mulai 10 tahun terakhir ini, merti dusun dilakukan dengan ditambahkan hiburan agar
Dusun Karang Padang terasa regeng ramai. Selain itu acara merti dusun juga ditambah maleman atau begadang semalaman untuk peletakan sesaji sebelum
hari dilaksanakannya slametan dan hiburan wayang. Merti dusun pada tahun 2016 ini dilaksanakan pada tangga 8 Agustus 2016, tepat pada hari senin
kliwon bulan Dulkaidah.
C. Proses Kegiatan Merti Dusun