Uji Autokorelasi Uji Normalitas

dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya yaitu Variance Inflation Factor VIF. Untuk pengambilan keputusan dalam menentukan ada atau tidaknya multikolinearitas yaitu dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika nilai VIF 10 atau jika nilai tolerance 0,1 maka ada multikolinearitas dalam model regresi. 2. Jika nilai VIF 10 atau jika nilai tolerance 0,1 maka tidak ada multikolinearitas dalam model regresi

3.6.2.3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antau kesalahan pada periode t dengan kesalahan t-1 pada model regresi linier. Jika ada korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi akan dikatakan baik jika terbebas dari autokrelasi. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dalam model yang digunakan pada umumnya digunakan pengujian statistik –d Durbin-Watson yang dihitung berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai-nlai taksiran pada faktor-faktor pengganggu yang berurutan. Untuk menentuka ada atau tidaknya auto korelasi maka ada 3 pengunjian yang dapat dilakukan, yaitu ; 1 Apabila nilai DW Durbin Watson lebih besar dari batas atas upper bound, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya, tidak ada auto korelasi positif. 2 Apa bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah lower bound, koefisien autokorelasilebih besar daripada nol. Artinya ada autokorelasi positif. 3 Bila nilai DW terletak diantara batas atas dan batas bawah, maka tidak dapat disimpulkan 10 10 Mudrajad Kuncoro, op.cit, Hal. 90.

3.6.2.4. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi yang digunakam memiliki distribusi normal pada variabel pengganggu atau residual. Seperti diketahui bahwa dalam uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik tidak akan ada artinya. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik scatterplot yakni dengan melihat normal probabilility plot P-Plot yang membandingkan probabiliti kumulatif dengan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

3.6.2.5. Uji Kriteria Statistik