49
4.2.3. Pengujian Capture Device
Pada proses pengujian ini, dilakukan pengujian dengan menggunakan beberapa
capture device.
Pengujian ini meliputi : -
Pengujian menggunakan
ASUS USB 2.0 Webcam.
- Pengujian menggunakan
Logitech Webcam 120
. -
Pengujian menggunakan
USB 2.0 PC Cam
. -
Pengujian menggunakan
Chicony USB 2.0 Camera
. -
Pengujian menggunakan
Logitech QuickCam Pro 2000.
- Pengujian menggunakan
SONY Cybershot DSC-WX50.
Langkah-langkah pengujian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Nyalakan PC server yang sudah ter-install web server WAMP5 1.9.2, JDK, dan JMF. 2.
Koneksikan
capture device
ke PC
server.
3.
Install driver capture device.
4. Jalankan aplikasi
server
untuk melakukan
transmitting
data video. 5.
Ulangi langkah 2-4 dengan menggunakan lima buah
capture device
lainnya.
4.3. Hasil pengujian
Hasil pengujian kompatibilitas dan pengujian dengan skenario yang telah dibuat dilakukan dengan cara menghitung banyaknya keberhasilan fungsi
– fungsi yang diuji berdasarkan tabel identifikasi dan pelakasanaan pengujian Tabel 4.1. dan Tabel 4.2..
4.3.1. Hasil pengujian kompatibilitas
Berdasarkan identifikasi dan pelaksanaan pengujian kompatibilitas Tabel 4.1., Tabel 4.3. menunjukkan hasil pengujian kompatibilitas yang telah dilakukan.
Tabel 4.3. Hasil Pengujian Kompabilitas
Web browser Nama Atribut
Streaming data video Live streaming video
Google Chrome V
V Mozila Firefox
V V
Microsoft Internet Explorer V
Dari hasil pada tabel 4.3. dapat dilihat bahwa
browser
yang dapat melakukan proses
streaming
data video dengan baik hanya
browser Google Chrome
dan
Mozilla Firefox,
sedangkan untuk
browser Microsoft Internet Explorer
tidak dapat melakukan proses
50 streaming
data video. Hal ini dikarenakan pada
browser Microsoft Internet Explorer
belum men-
support
format
mp4
dan
css
yang digunakan dalam proses pembuatan
web
tidak
compatible
dengan
browser Microsoft Internet Explorer,
hal ini menyebabkan tampilan pada
web
jadi
error
. Untuk proses
live streaming
data video, semua
browser
dapat memutar
live streaming
video dengan baik. Gambar 4.1 hingga Gambar 4.3 mewakili hasil
screenshot
dari aplikasi.
Gambar 4.2.
Player
HTML 5 pada
Web Browser Google Chrome.
Gambar 4.2. menunjukkan tampilan
player
HTML 5 pada
web browser Google Chrome.
Dapat dilihat pada
player
terdapat fungsi
play
,
pause, navigation bar, volume, fullscreen mode,
dan juga lamanya waktu video telah berjalan.
51
Gambar 4.3.
Player
HTML 5 pada
Web Browser Mozilla Firefox.
Gambar 4.3. menunjukkan tampilan
player
HTML 5 pada
web browser Mozilla Firefox.
Dapat dilihat pada
player
terdapat fungsi
play
,
pause, navigation bar, volume, fullscreen mode,
dan juga lamanya waktu video telah berjalan. Berbeda dengan
player
pada
web browser Google Chrome,
pada
player Mozilla Firefox
tertera juga durasi lamanya video.
Gambar 4.4.
Player
HTML 5 pada
Web Browser Internet Explorer
.
Gambar 4.4. menujukkan pesan
error
yang terjadi bila melakukan
streaming
data video dengan menggunakan
web browser Microsoft Internet Explorer.
“
Your browser does not support this video format
” hal ini menunjukkan bahwa
web browser
tidak men-
support
format
file
data video.
52
Gambar 4.5.
Applet Player Live Streaming
Data Video.
Pada saat
client
ingin melihat siaran
live
yang sedang berlangsung,
client
dapat langsung memilih tab
live
pada aplikasi
website.
Gambar 4.5. merupakan tampilan
applet player live streaming
data video saat
client
memilih tab
live.
Berbeda dengan
player streaming
data video, pada
applet player live strea ming
data video hanya terdapat fungsi
play
dan
pause
serta dilengkapi dengan durasi lamanya
client
telah melakukan
live streaming.
Karena video bersifat
live
maka tidak ada pilihan
fast forward
dan juga
rewind.
4.3.2. Hasil pengujian skenario