Pemekaran Desa Bale dan Desa Ori

5 karena itu dibentuk beberapa tim dan disebarkan keseluruh wilayah-wilayah kabupaten Halut dengan tujuan untuk melihat aspirasi dari masyarakat, agar diketaui daerah-daerah mana saja yang bisa dimekarkan “. Dalam wawancara tanggal 19 januari dengan kepala desa Duma, Yoram Sumtaki Sip menjelaskan alasan mengapa desa Duma tidak mau dimekarkan karena, walaupun sebenarnya desa Duma memiliki cukup potensi untuk dimekarkan. Alasannya antara lain: a. Karena historis desa Duma yang berkaitan dengan sejarah tentang pembentukan desa Duma, kemudian desa Duma merupakan desa pekabaran injil pertama diHalmahera. b. Kekawatiran akan terjadi perpecahan dalam jemaat Duma jika desa ini dimekarkan. c. Ketenaran nama desa Duma dikalangan masyarakat Kepala desa soakonara Bapak Haris Anu juga menjelaskan mengapa desa Soakonora tidak mau dimekarkan karena ada beberapa alasan misalnya: a. Ketika ada sosialisasi mengenai pemekaran yang kemudian disampaikan kemasyarakat dalam menyikapi hal tersebut secara umum masyarakat desa Soakonora tidak menyetujui hal tersebut. b. Karena ada faktor sejarah mengenai desa Soakonora. Bahwa desa soakonora adalah merupakan ibuinduk kecamatan pertama dI Galela yaitu kecamatan Yasin, sehingga masyarakat terutama petua-patua desa tidak menyetujui proses pemekaran tersebut.

5.5 Pemekaran Desa Bale dan Desa Ori

Dalam sub bab ini secara mendalam membahas tentang bagaimana proses pemekaran, dan dampak pemekaran desa Bale dan desa Ori pada tahun 2006. Untuk itu pada sub bab ini peneliti akan menjelaskan secara umum dan mendalam tentang bagaimana ide-ide yang muncul hingga terjadi pemekaran desa Bale, dan desa Ori, Kecamatan Galela Selatan, Kabupaten Halmahera Utara. Jika dilihat jauh sebelum pemekaran sebenarnya kondisi hubungan kerja sama dan rasa kebersamaan masyarakat agama yang ada di desa Bale sebenarnya sudah tidak terjalin dengan baik seperti pada saat jauh sebelum konflik. Ini disebabkan karena masih rasa kekecewaan dan rasa sentimen dimasyarakat, ini yang kemudian menjadi tanggung jawab oleh pemerintah untuk memulihkan kembali rasa kebersamaan dan kegotong-royongan dimasyarakat seperti jauh sebelum konflik agar tidak terjadi perpecahan dimasyarakat. Akan tetapi, di era reformasi sekarang ini sistem pemerintahan yang ingin meningkatkan pelayanan dimasyarakat, mengalokasikan kewajiban negara kepada rakyat secara merata, namun tetap berada di bawah pengawasan pemerintah pusat, dan agar tidak terjadi ancaman- ancaman terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI, sehingga terciptanya suatu pemekaran wilayah 6 atau daerah. Yang dimana pemekaran merupakan semangat pemberlakuan otonomi daerah, sehingga memberikan peluang-peluang ditingkat provinsi sampai dengan tingkat pedesaan melaksanakan pemekaran wilayah. Pemekaran desa Bale merupakan suatu hasil dari peluang yang diberikan pemerintah kepada masyarakat desa Bale untuk dimekarkan karena memenuhi persyaratan-persyaratan pemekaran desa. Namun keputusan untuk dimekarkan harus benar-benar keputusan bersama yang harus disetujui oleh masyarakat, dan pemerintah desa setempat. Karena dengan adanya berbagai masalah yang dihadapi sehingga masyarakat sangat meyetujui pemekaran tersebut. Sehingga Pemekaran desa Bale merupakan hasil kesepakatan bersama oleh pemerintah desa, dan masyarakat desa Bale, dengan alasan untuk meningkatkan pelayanan yang berlandaskan pada peraturan daerah Kabupaten Halmahera Utara NO1 Tahun 2006, tentang pembentukan desa-desa dalam daerah Kabupaten Halmahera Utara. Dalam hasil wawancara pada tanggal 15 januari 2013 dengan bapak kepala desa Bale, Bpk Sonny Sanger, meyatakan: Pemekaran merupakan suatu program yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk pelayanan masyarakat terutama masyarakat desa. Sehingga program ini disampaikan kepada toko-toko agama, masyarakat, dan terutama pada petua-petua desa. Setelah disampaikan hampir keseluruhan masyarakat menerima dengan baik untuk proses pemekaran. Pemekaran desa Bale menjadi dua desa yaitu desa Bale dan desa Ori merupakan keinginan bersama antara kedua kelompok masyarakat desa yang terdiri dari dua kelompok agama. Pemekaran desa bale menjadi dua desa bertujuan untuk memudahkan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat, meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, dan untuk menyukseskan program yang laksanakan oleh pemerintah Pemerintah Daerah Kabupaten HALUT. Seperti yang diungkapkan juga oleh bapak kelapa desa Ori, bapak Tamrin Tauda pada tanggal 15 januari 2013: Pemekaran merupakan suatu kebutuhan yang dipenuhi dan dijalankan sesuai perintah atau usulan yang diberikan pemerintah. Guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. dan masyarakat setempat juga menyetujui hal tersebut karena alasan persaingan untuk mensejahterakan masyarakat sehingga pemekaran sangat penting, agar supaya ada peningkatan dalam hal menerima bantuan-bantuan dari pemerintah. misalnya yang dulunya hanya 10, sekarang meningkat menjadi 20 . Proses-proses pemekaran desa Bale dan Ori sebenarnya ada sosialisasi dari pemerintah bahwa pembentukan kabupaten baru. sehingga ada beberapa syarat yngg harus dipenuhi. Misalnya: ada pemerintah kecamatan yang harus mendukung Untuk itu, sehingga ada beberapa kecamatan yang harus dimekarkan dan juga diikut sertakan pemekaran desa untuk mendukung pemekaran 7 kecamatan guna menyukseskan pemebentukan kabupaten baru yaitu kabupaten Halut. Dengan hal itu ditawarkan kepada kami sebagai aparatur desa, dan kami juga mensosialisasikan langsung kepada masyarakat setempat, Dan masyarakat kami meyetujui hal itu. Dengan wawancara yang dilakukan penulis disetiap warga desa Bale dan desa Ori diseputar pemekaran wilayah atau desa, ada beberapa masyarakat yang kurang memahami betul mengenai pemekaran, ada juga yang menyatakan bahwa pemekaran desa Bale dan desa Ori merupakan hasil dari program pemerintah sehingga masyarakat setempat menyetujui hal tersebut sebab seperti yang telah diungkapkan oleh pemerintah bahwa pemekaran dilaksanakan demi kepentingan dan kesejateraan masyarakat. Berikut ini adalah hasil wawancara yang diperoleh ketika melakukan wawancara dengan warga desa Bale dan Ori : “Aniwa Hi Hamid warga desa Ori Masalah pemekaran saya tidak tau banyak, setau saya bahwa pemekaran merupakan program dari pemerintah sehingga saya hanya ikut menyetujuinya apalagi katanya untuk kesejateraan masyarakat dan memajukan desa kami. saya menyetujui pemekaran, akan karena permintaan dari pemerintah. Yusup Puni warga desa Bale Masalah pemekaran desa ori dan bale merupakan anjuran dari pemerintah daerah yang ditawarkan kecamatan yang kemudian kedesa, sehingga kami juga menyetujui desa kami untuk dimekarkan walaupun dengan berbagai perdebatan mengenai masalah batas desa, sehingga kami juga membuat perundingan untuk penetapan batas desa ori dengan berbagai pertimbangan yang diantaranya: a pada zaman dulu desa bale dibagi menjadi dua dusun yaitu desa bale dusun 1 dan ori dusun 2. b berkaitan dengan keinginan masyrakat untuk masuk kedesa ori atau bale. Manase cagu ketua adat desa Bale Pemekaran merupakan program yang tawarkan pemerintah terhadap masyarakat desa yang katanya untuk mempermudah pelayanan untuk masyarakat, sehingga kami sebagai masyarakat hanya ikut menyetujuinya. Sukri Adu warga desa Ori bahwa pemekaran desa Bale merupakan program dari pemerintah dan katanya untuk kesejateraan msyarakat sehingga kami tidak ada masalah dengan adanya pemekaran,.Saya juga menyetujui dengan adanya pemekaran desa bale dan ori agar supaya kedua desa ini bisa mandiri. rusna ambarak warga desa Ori masalah pemekaran desa awalnya kami hanya disampaikan bahwa ada program pemekaran desa untuk membagi desa bale menjadi 2 yaitu desa ori dan bale. Yang dengan tujuan untuk memajukan pelayanan dan kesejateraan masyarakat. sehingga kami menyetujuinya.

5.6. Dampak Pemekaran Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Pemekaran Desa Pasca Konflik: studi Kasus Desa Bale dan Desa Ori T1 352008006 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Pemekaran Desa Pasca Konflik: studi Kasus Desa Bale dan Desa Ori T1 352008006 BAB II

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Pemekaran Desa Pasca Konflik: studi Kasus Desa Bale dan Desa Ori T1 352008006 BAB IV

0 3 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Pemekaran Desa Pasca Konflik: studi Kasus Desa Bale dan Desa Ori T1 352008006 BAB VI

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Pemekaran Desa Pasca Konflik: studi Kasus Desa Bale dan Desa Ori

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Pemekaran Desa Pasca Konflik: studi Kasus Desa Bale dan Desa Ori

0 0 52

T1__BAB VI Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelayanan Publik di Desa Pasca Pemekaran: Studi terhadap Pelayanan Publik pasca Pemekaran Desa di Desa Dewa Jaraecamatan Katiku Tanaabupaten Sumba Tengah T1 BAB VI

0 0 2

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelayanan Publik di Desa Pasca Pemekaran: Studi terhadap Pelayanan Publik pasca Pemekaran Desa di Desa Dewa Jaraecamatan Katiku Tanaabupaten Sumba Tengah T1 BAB V

0 0 24

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelayanan Publik di Desa Pasca Pemekaran: Studi terhadap Pelayanan Publik pasca Pemekaran Desa di Desa Dewa Jaraecamatan Katiku Tanaabupaten Sumba Tengah T1 BAB IV

0 0 8

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelayanan Publik di Desa Pasca Pemekaran: Studi terhadap Pelayanan Publik pasca Pemekaran Desa di Desa Dewa Jaraecamatan Katiku Tanaabupaten Sumba Tengah T1 BAB III

0 0 5