Jenis-jenis peta Pengertian Peta

foto udara. Tinggi terbang biasanya ditunjukkan oleh gambar altimeter di tepi foto udara. Pada perhitungan tinggi terbang biasanya diberi simbol H. f. Buble level Buble level atau tingkat kemiringan alatpesawat saat melakukan pemotretan. Buble level ditunjukkan dengan gelombang air raksa nivo di dalam gambar lingkaran-lingkaran. Bila gelembung air raksa berada tepat di pusat lingkaran terdalam berarti posisi pesawat benar-benar datar. Bila pesawat benar-benar datar berarti sumbu kamera betul-betul vertikal, maka foto udara yang dihasilkan benar-benar vertikal. Tingkat kemiringan sumbu kamera ini sangat penting, karena cara perhitungan geometri foto udara tegak vertikal dengan foto udara miring oblique berbeda. g. Waktu pemotretan Waktu pemotretan untuk menghasilkan foto udara biasanya dilakukan pada jam agak pagi jam 9 sampai jam 11 atau agak sore antara jam 14 sampai jam 16. Prinsipnya adalah menghindari pemotretan persis ketika matahari tepat berada di atas kepala. Ketika matahari condong ke barat atau ke timur, maka akan diperoleh bayangan. Mengapa bayangan diperlukan ? Ada beberapa fungsi bayangan objek pada foto udara, yakni : 1 Dapat menunjukkan bentuk objek sebenarnya. Karena fungsi tersebut, maka bayangan objek dijadikan sebagai unsur interpretasi foto udara. 2 Dalam kajian geomorfologi, bayangan objek dapat membantu interpretasi bentuk lahan. 3 Bersama dengan waktu pemotretan, bayangan dapat menunjukan arah orientasi. Tanda waktu biasanya pada tepi foto udara digambarkan dengan gambar jamarloji. h. Arah orientasi Arah orientasi sebagaimana tertera pada foto berfungsi untuk menunjukkan arah utara, yang berarti dapat dipakau untuk mengetahui arah lainnya. Arah orientasi pada foto udara ditunjukkan dengan simbol sebagai berikut : Pada beberapa foto udara arah orientasi ini terkadang tidak dicantumkan. Tidak dicantumkan simbol ini meungkin karena kecerobohan petugas yang mereproduksi foto udara. Solusi terhadap keadaan foto udara yang tidak memiliki orientasi ini adalah dengan melihat bayangan objek pada foto udara. Misal bayangan gedung, bayangan pohon, bayangan pegunungan, atau objek- objek lain yang memiliki ketinggian signifikan. Arah orientasi sebagaimana disebut di atas dapat ditentuikan berdasarkan arah bayangan. Bila pemotretan dilakukan pada pagi hari berarti arah bayangan menunjukkan arah barat begitu juga sebaliknya. i. Nama daerah Nama daerah liputan penting diketahui dengan maksud : 1 Memudahkan dalam menentukan lokasi suatu daerah yang lebih kecil, misalnya kita hendak mencari wilayah kecamatan Sewon, maka dapat dicari pada foto udara dengan nama liputan Bantul. 2 Memudahkan dalam mencari peta yang akan menjadi dasar peta dasar untuk memasukkan hasil interpretasi. 3 Memudahkan dalam memberikan kesan keruangan suatu wilayah. j. Lembaga penannggungjawab proyek peta Lembaga yang bertanggung jawab terhadap proyek pemotretan biasanya lembaga pemerintah, seperti BPN, Pusurta Pusat Surve dan Pemetaan TNI, Bakosurtanal, LAPAN, dll. k. Nama perusahaan yang melakukan pemotretan Nama perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan yang menjalankan proyek pemotretan. Bagi seorang interpreter informasi mengenai nama perusahaan mungkin tidak begitu oenting karena tidak berkaitan dengan kualitas dan tingkat ketelitian hasil interpretasi. Unsur interpretasi meliputi rona, bentuk, ukuran, pola, bayangan, tekstur, situs, dan asosiasi dengan penjelasan sebagai berikut : Rona tone dan warna color ialah tingkat kegelapan atau kecerahan objek apda suatu citra, dengan demikian rona merupakan tingakatn dari hitam ke putih atau sebaliknya. Rona biasanya dinyatakan dalam derajat keabuan graye scal , misalnya hitamsangat gelap, agak gelap, cerah, sangat cerahputih. Warna adalah wujud yang tampak pada mata, menunjukkan tingkat kecerahan objek citra. Apabila citra digunakan berwarna color, meskipun penyebutannya masih terkombinasi dengan rona, misalnya merah, hijau, biru, coklat, kekuningan, biru kehijauan agak gelap, dan sebagainya.