Tugas akhir semester ergonomi analisis

SOBAYAKI
PENDAHULUAN
Kehidupan kampus bukan hanya sekedar mengemban ilmu, akan tetapi kehidupan luar kampus
yang menjadi penyandang kegiatan kuliah juga perlu diperhatikan. Seperti halnya kesehatan
mahasiswa, lingkungan tempat tinggal, pola hidup sehat, keaktifan dalam berorganisasi, serta
kegiatan lainnya.
Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, membuka kesempatan bagi warga sekitar untuk
membuka usaha. Dengan mempertimbangkan kebutuhan serta ekonomi mahasiswa, para
pelaku bisnis bersaing dengan berbagai strategi. Berbagai bisnis memang banyak dibuka dengan
berbagai pengelompokan, namun yang paling menjamur adalah bisnis penyandang pangan
(kost) dan papan (makanan).
Maka dari itu, penulis menyusun makalah dengan tema yang berada di lingkungan sekitar ini
untuk memenuhi nilai ujian akhir semester ergonomi.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Produktivitas
Produktivitas berarti kemampuan menghasilkan sesuatu. Sedangkan kerja berarti kegiatan
melakukan sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah mata pencahrian (Poerwadarminta,
1984 : 70). Produktivitas kerja adalah kemampuan menghasilkan suatu kerja yang lebih banyak
daripada ukuran biasa yang telah umum. (The Liang Gie,1981 : 3).
Pengertian produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa kehidupan di hari lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari

baik dari hari ini (Sinungan, 1985 : 12). Secara teknis produktivitas adalah suatu perbandingan
antara hasil yang dicapai (out put) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan (in put).
Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran
tenaga kerja persatuan waktu (Riyanto, 1986 : 22).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan
karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang karyawan
dapt dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan
diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat.
B. Motion & Time Study dan Micromotion Study

Waktu dan gerak studi (atau waktu-gerak studi) adalah teknik efisiensi usaha menggabungkan
pekerjaan Waktu Studi karya Frederick Winslow Taylor dengan Motion Study karya Frank dan
Lillian Gilbreth (pasangan yang sama seperti yang dikenal melalui 1950 film biografi dan
memesan Cheaper by the Dozen). Ini adalah bagian utama dari manajemen ilmiah (Taylorisme).
Setelah pengenalan pertama, studi waktu dikembangkan ke arah pembentukan kali standar,
sedangkan studi gerak berkembang menjadi teknik untuk meningkatkan metode kerja. Dua
teknik menjadi terintegrasi dan disempurnakan menjadi metode yang diterima secara luas
berlaku untuk perbaikan dan peningkatan sistem kerja. Pendekatan ini terintegrasi untuk
perbaikan sistem kerja yang dikenal sebagai metode rekayasa.
Time Study

Time study adalah pengamatan langsung dan terus menerus, menggunakan perangkat
ketepatan waktu (misalnya, desimal menit stopwatch, komputer-dibantu stopwatch elektronik,
dan rekaman video kamera) untuk merekam waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tugas, dan sering digunakan ketika:
-

Siklus pekerjaan berulang-ulang pendek untuk durasi panjang,
Berbagai pekerjaan yang berbeda dilakukan, atau
Elemen kontrol proses merupakan bagian dari siklus.

Teknik Industri Terminologi Standard, mendefinisikan studi waktu sebagai "sebuah teknik
pengukuran kerja yang terdiri dari pengukuran waktu-hati dari tugas dengan waktu alat ukur,
disesuaikan untuk setiap varians diamati dari usaha normal atau kecepatan dan untuk
memberikan waktu yang memadai untuk barang-barang seperti unsur-unsur asing , tidak dapat
dihindari atau mesin penundaan, beristirahat untuk mengatasi kelelahan, dan kebutuhan
pribadi. "
Sistem studi waktu dan gerak sering diasumsikan istilah dipertukarkan, deskriptif teori setara.
Namun, prinsip-prinsip yang mendasari dan alasan untuk pembentukan masing-masing metode
masing adalah berbeda meskipun dari workstation yang sama.
Motion Study

Study gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerja
dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk memudahkan penganalisaan terhadap elemen
gerakan kerja yang dipelajari, perlu dikenal dahulu gerakan - gerakan dasar. Seorang tokoh yang
telah meneliti gerakan - gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilberth beserta
istrinya yang menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang
dinamai Therblig (Sutalaksana, 1979)

Suatu pekerjaan mempunyai uraian yang berbeda - beda jika dibandingkan dengan pekerjaan
yang lainnya. Hal ini tergantung pada jenis pekerjaannya.
Micromotion Study
Motion study pertama kali dipublikasikan pada pertemuan American Society of Mechanical
Engineering tahun 1912 oleh Gilbreth. Penjelasan singkat tentang hal ini adalah : micromotion
study adalah mempelajari elemen dasar atau subdivisi berdasarkan gambar gerakan kamera,
alat penghitung waktu yang secara akurat dapat menghitung interval waktu pada gambar film.
Dalam praktikum Micromotion Study akan direkam gerakan – gerakan operator dalam merakit
sebuah produk menjadi produk jadi mengunakan camera video, kemudian hasil rekaman video
akan dianalisis gerakan- gerakan operator untuk mengetahui waktu baku yang diperoleh dari
perhitungan tabel TMU. Nilai waktu baku yang diperoleh akan dibandingkan dengan nilai waktu
siklus, jika waktu baku < waktu siklus maka dapat dikatakan bahwa operator bekerja secara
efektif

GAMBARAN UMUM
-

Apa saja produk yang dihasilkan di workstation tersebut?

Sobayaki dan okonomiyaki
-

Dimana workstation berada?

Jalan Sukapura, Bojongsoang, Kab. Bandung
-

Kapan pengamatan dilakukan?

Pengamatan dilakukan pada tanggal 24 November 2016
-

Kapan jam operasional workstation tersebut?


Mulai jam 16.00 – 22.00
-

Bagaimana proses pembayarannya?

Cash langsung
-

Berapa kisaran harga per produk yang dijual?

Harga barangnya 14.000 – 16.000 / Sobayaki
Alat yang digunakan:
-

Gas tabung

-

Pan penggorengan (datar)


-

2 buah kape

Bahan yang digunakan:
-

Minyak

-

Terigu

-

Bawang bombay

-

Bawang goreng


-

Kol

-

Mie

-

Telor

-

Sosis

-

Bakso


-

Kornet

-

Ebi

-

Saos mayonnaise

-

Saos tomat

Customer:
-


Mahasiswa

-

Warga sekitar

Jumlah SDM di toko:
-

2 orang pemasak

-

2 orang antar delivery

Storage:
-

Tempat memasak (menggoreng) di bagian kanan gerobak


-

Tempat bahan-bahan di bagian kiri gerobak

-

Tempat menata makanan untuk disajikan berada di depan tempat bahan-bahan,
posisinya berada di bawah. Digunakan untuk memotong, mencicincang, membungkus
makanan.

PROCESS
Berikut proses memasak Sobayaki:
-

Mencampur mie yang telah direbus dan telor dalam satu tempat/wadah

-

Setelah tercampur, tuangkan ke atas penggorengan berbentuk datar yang telah
berminyak dan siap untuk digunakan


-

Menambahkan potongan bawang di atasnya

-

Membentuk adonan Sobayaki tersebut dengan 2 kape menjadi bentuk persegi

-

Tunggu hingga bagian bawahnya matang

-

Tambahkan topping yang dipilih, seperti sosis, bakso, potongan kol, bawang bombay

-

Tunggu hingga bagian bawahnya matang

-

Balikan adonan bagian atasnya, dengan cara makanan tengkurap

-

“a bil

e u ggu ka pus tu ggu ha pir

ata g , dapat

sebagai garnish
-

Setelah matang dari kedua sisinya, angkat sobayaki tersebut

-

Taruh dengan tertata rapi di box kemasan

e yajika baha -bahan

WORK STATION SOBAYAKI
Area penyimpanan
bahan
Area menata
Area memasak
Area operasi (bergerak)
Tempat menunggu
pesanan

FLOW CHART
Flowchart atau Bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program
atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir (flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu
komunikasi dan untuk dokumentasi.
Berikut merupakan flowchart proses produksi Sobayaki
Distance

Time

Operate Transport Inspect Delay Storage Activity

-

8 sec

Mengocok adonan

-

6 sec

Menuangkan adonan

-

10 sec

Merapikan adonan

20 cm

2 sec

Mengambil topping

-

30 sec

Menaburkan topping

-

12 sec

Tuangkan telor

10 cm

10 sec

Tunggu hingga matang

-

2 sec

Balikan adonan

-

4 sec

Rapikan adonan

-

7 sec

Tuangkan telor

20 cm

7 sec

Tunggu hingga matang

-

2 sec

Tuangkan minyak

10 cm

1 sec

Tunggu hingga matang

-

15 sec

Balikan

sobayaki,

potong bagi dua
30 cm

5 sec

Siapkan alas makan

20 cm

2 sec

Matikan kompor

30 cm

38 sec

Tambahkan garnish

-

20 sec

Packaging + plastic

SELESAI

PROCESS CHART

1. Tuangkan adonan,
bentuk adonan

2. Taburkan topping

3. Tuangkan telor

4. Tunggu hingga matang

5. Balikan adonan

6. Tuangkan telor

7. Tambahkan minyak

8. Balikan sobayaki

9. Potong sobayaki bagi dua

10. Siapkan alas makan

13. Tambhakan topping

11. Matikan kompor

14. Proses packaging

12. Tambahkan garnish

15. Bungkus plastik

KESIMPULAN
Ditinjau dari proses di atas, penulis melihat dibutuhkannya inovasi produk untuk membantu
keefektifan dalam melakukan pekerjaan. Dalam proses menuangkan adonan dari wadah ke
teflon siap pakai, penulis melihat adanya peluang bagi produk baru untuk membantu pekerjaan
tersebut.
Maka dari itu, produk berinovasi yang penulis tinjau adalah kape cetakan berbentuk persegi.
Produk tersebut diharapkan dapat membantu proses pembentukan adonan, yang dimana
sebelumnya secara manual harus dirapikan dengan dua alat bantu yang saling silih berganti
menyusun bentuk adonan.