15
BAB II PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN INSTRUMEN TES
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang harus dijawab, atau pernyataan-pernyataan yang harus dipilih, ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang
diuji untuk waktu tertentu, dengan tujuan untuk mengukur suatu kompetensi tertentu dari orang yang diuji tersebut. Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban
benar atau salah, pertanyaan yang membutuhkan jawaban, pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau
mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Dengan demikian, setiap tes menuntut keharusan adanya respons dari orang yang dites. Berikut ini akan dijelaskan
pengertian tes.
A. Pengertian Tes
Ada beberapa penjelasan yang sehubungan dengan kata tes yaitu test, testing, tester, dan testee, yang masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda. Test
memiliki arti sebagai alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian; testing berarti saat dilaksanakannya atau peristiwa berlangsungnya pengukuran
dan penilaian; tester artinya orang yang melaksanakan tes, atau pembuat tes, atau eksperimentor, yaitu orang yang sedang melakukan percobaan eksperimen, sedangkan
testee adalah orang yang sedang dikenai tes atau pihak yang sedang dikenai percobaan. Menurut Anne Anastasi dalam bukunya Psyichological Testing yang dikutip oleh
Anas Sudijono, yang dimaksud dengan tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan
untuk mengukur dan membandingkan keadaan pkisis atau tingkah laku individu. Dari penjelasan tersebut kiranya dapat dipahami bahwa dalam pendidikan, yang dimaksud
dengan tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif dan psikomotor, yang
16
berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas berupa pertanyaan atau perintah oleh tester sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi
testee, nilai yang dicapai dapat dibandingkan dengan nilai standar tertentu.
B. Prinsip-Prinsip Penyusunan Tes
Penyusunan desain dan pengembangan Tes Pengukuran Keberhasilan hendaknya diarahkan kepada pengukuran keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan secara jelas. Untuk dapat mengembangkan tes yang demikian, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: a Aspek-aspek
tugas yang hendak dipelajari perlu dirumuskan secara tegas. Apakah menghafal fakta, membedakan, menerapkan suatu metode pembuatan busana, b Tujuan pembelajaran
hendaknya dirumuskan dalam bentuk tingkah laku. Hasil tes adalah untuk mengukur apakah peserta didik telah berhasil menyelesaikan tugas yang harus dipelajari, c Standar
keberhasilan minimal perlu ditegaskan, seberapa jauh prestasi peserta didik telah dianggap cukup memenuhi syarat CRT, d Perlu ditentukan sampel contoh
performance peserta didik untuk dipakai sebagai dasar menilai penguasaan tugas-tugas mempelajari suatu tujuan pembelajaran, e Soal tes dipilih beradasarkan tingkah laku
yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran, bila soal tes meminta peserta didik dapat membuat rok, maka soat tes pun harus meminta peserta didik untuk membuat rok, bukan
menceritakan rok, dan f perlu sistem penilaian skoring yang secara jelas menunjukkan penguasaan peserta didik atas tugas mempelajari sesuatu yang telah ditetapkan, misalnya
peserta didik dianggap lulus dengan B baik kalau benar 80 dari serangkaian soaltugas yang dikerjakan.
C. Bentuk Pelaksanaan Tes