16 7
Prinsip pulih asal
recovery
Program latihan yang baik harus dicantumkan waktu pemulihan yang cukup. Dalam latihan beban waktu pemulihan antar
set harus diperhatikan, jika tidak, atlet akan mengalami kelelahan yang berat dan penampilannya akan menurun.
Recovery
bertujuan untuk mengahasilkan kembali energi, dan membuang asam laktat yang
menumpuk di otot dan darah Suharjana, 2007: 21-24. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
prinsip latihan pada dasarnya mencakup prinsip spesifikasi, sistem energi, dan prinsip
overload
. Prinsip spesifikasi berarti memiliki kekhususan sistem energi meliputi penggunaan energi, dan prinsip
overload
yang bekaitan dengan intensitas, frekuensi, dan durasi.
d. Lama Latihan
Menurut Fox dan Matheus Mochamad Sajoto, 1995: 138 dikemukakan bahwa frekuensi latihan 3-5 kali per minggu adalah cukup
efektif. Sedangkan Brooks dan Fahey Mochamad Sajoto, 1995: 138 mengemukakan bahwa latihan hendaknya dengan frekuensi antara 3-5
kali perminggu dengan waktu latihan antara 20-60 menit dalam intensitas tidak terlalu tinggi. Berdasarkan pendapat di atas peneliti dalam
memberikan latihan menggunakan frekuensi latihan 3 kali dalam seminggu untuk latihan, yaitu pada hari Senin, Rabu, dan Jumat, dengan
waktu setiap kali pertemuan 90 menit. Mengoreksi gerakan yang kurang
17 benar dari bagian perbagian gerakan selama latihan dan mengevaluasi
gerakan keseluruhan setelah latihan dilaksanakan.
e. Latihan Bermain Melempar
Shuttlecock
Bermain dan permainan merupakan bagian dari kehidupan manusia, khususnya bagi anak-anak bermain tidak dapat dipisahkan dari
anak. Menurut Hurlock 2000: 320 bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan
untuk kesenangan
yang ditimbulkannya,
tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara sukarela dan
tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela
untuk memperoleh kesenangan atau kegembiraan. Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan bermain
merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain, anak- anak akan berkata-kata berkomunikasi, belajar menyesuaikan diri
dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukannya dan mengenal waktu, jarak serta suara Wong, 2000: 126. Menurut Yudha
M. Saputra 2005: 6 bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan. Bermain yang dilakukan secara tertata, mempunyai manfaat yang besar
bagi perkembangan siswa. Pendekatan bermain efektif karena dapat meningkatkan kemampuan kognitif, memenuhi perasaan ingin tahu,
kemampuan inovatif, kritis, dan kreatif, juga membantu mengatasi perasaan bimbang dan tertekan. Dengan merancang pembelajaran
18 tertentu untuk dilakukan sambil bermain, anak belajar sesuai tuntutan
taraf perkembangan. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah
kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari karena bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa, yang dapat
menurunkan stres anak, media yang baik bagi anak untuk belajar berkomunikasi dengan lingkungannya, menyesuaikan diri terhadap
lingkungan, belajar mengenal dunia sekitar kehidupannya, dan penting untuk meningkatkan kesejahteraan mental serta sosial anak.
Bermain melempar
shuttlecock
merupakan latihan modifikasi dalam bentuk permainan yang dipandang mampu meningkatkan
kemampuan pukulan
lob
. Karena pada dasarnya latihan melempar
shuttlecock
ini menyerupai gerakan pukulan
lob
dalam bulutangkis. Dalam pelaksanaannya,
shuttlecock
dilempar melewati net sejauh target yang telah ditentukan, yang tentunya dengan posisi jarak lempar yang
makin jauh, jumlah lempar yang meningkat, dan sasaran yang berubah setiap minggunya nanti. Contoh latihan bermain melempar
shuttlecock
dalam penelitian ini sebagai berikut:
19
Tabel 1. Contoh Latihan Bermain Melempar
Shuttlecock
Formasi Keterangan
2 anak latih berdiri di tengah lapangan saling berhadapan dan
10
shuttlecock
di tata di belakang lapangan.
Pelaksanaannya, pelatih
memberi tanda peluit, secara cepat anak latih mengambil
shuttlecock
di belakang dan di lempar melewati net sampai 10
shuttlecock
dihabiskan. Lakukan kembali sebanyak 3
kali dengan waktu istirahat 30 detik
Atlet bermain
game lob yang bertujuan melatih pukulan lob
Anak latih berdiri di tengah lapangan kemudian mengambil
kok yang diletakkan di dekat net, dan kembali ke tengah.
Setelah di tengah anak latih bergerak ke samping kanan 2
step 2
lagkah, kemudian
melempar kok sampai melewati net, kemudian kembali ke
tengah dan
berlari maju
mengambil kok kembali lalu bergerak ke samping kiri 2
step2 langkah,
kemudian melempar
kok samping
melewati net. Dalam pelaksanaan permainan
ini, satu lapangan digunakan 2 anak bersamaan.
20
2. Teknik Dasar Permainan Bulutangkis