Bertumpu pada seni lukis primitif, tradisional, dan klasik terciptalah ornamen modern atau kreatif. Ornamen modern tidak memandang fungsi, yang
penting dapat mengungkapkan ide-idenya lewat ornamen yang belum ada sebelumnya.
Ornamen dengan penataan benda-benda kecil
2. JENIS ORNAMEN SESUAI DENGAN WUJUD DAN BENTUK MOTIF
1. Ornamen Geometris
yaitu ornamen yang dalam bentuk perwujudannya dibuat secara matematis, terstruktur serta memiliki ukuran pada sisinya seperti segitiga, segi empat,
lingkaran dan sebagainya. Contoh ornamen geometris dapat dilihat pada Gambar berikut;
Motif Meander
Motif Pilin Motif
Tumpal
2. Ornamen non-geomatris organis
yaitu ornamen yang dalam perwujudannya dibuat secara tidak teratur, bebas, dan tidak terikat. Ornamen organis meliputi; motif manusia, motif tumbuhan,
motif hewan dan motif pengembangan, Contoh ornamen non- geometris dapat dilihat pada Gambar 13.
Ornamen non-geometris motif stilasi binatang dan stilasi manusia
3. FUNGSI ORNAMEN
a. Sebagai pendukung konstruksi dan pembatas, artinya
dengan adanya ornamen itu dapat membentuk, menambah kekuatan, dan atau kegunaan
benda-benda. Contoh ornamen pada benda pakai, tas, kipas. b.
Penambahan estetis maupun artistik, artinya kehadiran ornamen sebagai hiasan untuk menambah keindahan baik eksterior maupun interior.
c. Sebagai simbol-simbol ritual dan kelembagaan, artinya
ornamen itu mengandung nilai-nilai kepercayaan atau untuk upacara keagamaan.
4. TEKNIK PENCIPTAAN ORNAMEN
Sebelum menciptakan ornamen untuk gambar dekoratif perlu mengetahui apa yang disebut motif. Motif adalah bentuk nyata yang dipakai sebagai dasar
hiasan. Motif dapat diambil dari berbagai sumber:
a. Tumbuhan, hewan,
mamalia, gunung,
air, awan,
matahari, bulan,
binatang, dan sebagainya. b. Lambang atau atribut dewa atau orang yang berkuasa berupa senjata.
c. Bentuk mahluk khayal ciptaan manusia ganeca, kalamakara, kalamarga, kinara-kinari.
d. Bentuk-bentuk geometris
seperti garis,
lingkaran, segi
tiga, dll.
5. TEKNIK PENCIPTAAN MOTIF
Terdapat beberapa teknik penciptaan motif, di antaranya yaitu: 1.
Teknik meniru, yaitu proses penciptaan dengan cara memindahkan bentuk yang telah ada tidak mengurangi bentuk aslinya.
2. Teknik stilasi, yaitu penggalan bentuk tidak mengurangi atau meninggalkan
bentuk dasar obyek. 3.
Teknik deformasi, yaitu proses penciptaan dengan cara melepaskan bagian- bagian bentuk, kemudian dikembalikan atau disusun dengan cara baru yang
relevan dengan dasar obyek.