Kajian Pustaka PESAN DAKWAH MELALUI BULETIN AT TAKHOBBAR EDISI 128-129 BULAN JANUARI 2015 : ANALISIS SEMIOTIK MODEL CHARLES SANDER PEIRCE.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id berpikir merupakan sifat dan milik semua manusia, tak ada orang yang dapat mengingkarinya. 18 Islam adalah agama dakwah. Umat islam berkewajiban melaksanakan ajaran Islam dalam keseharian hidupnya dan harus menyampaikan tabligh atau mendakwahkan kebenaran ajaran Islam terhadap orang lain. Mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran. Oleh karena itu, aktivitas dakwah harus menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim. 19 Firman Allah SWT. QS. Ali Imron ayat 110                           Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang maruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. 20 b. Pesan Dakwah Menurut Onong Uchana Effendy, pesan adalah seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Lambang yang 18 Drs. Wahidin Saputra, M.A. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2012, hlm 4-5 19 DR. Farid Hamid, Ilmu Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011. Hal 113 2020 Usman el-Qurtuby, Al- Qur’anul Karim Al-Quds, Bandung: Cordoba, 2013, h. 64 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dimaksudkan disini adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan sebagainya yang secara langsung menerjemahkan pikiran atau peranan komunikator kepada komunikan. Bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi adalah jelas, karena hanya bahasalah yang mampu menterjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. 21 Menurut Toto Tasmoro pesan adalah merupakan sesuatu yang bisa disampaikan dari seseorang kepada orang lain, baik secara individu maupun kelompok yang dapat berupa buah pikiran, keterangan, pernyataan dari sebuah sikap. 22 Sedangkan menurut Hafied Cangara, pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. 23 Disini terdapat objek dan subjek dan materi yang disampaikan. Pesan dalam ajaran Islam adalah perintah, nasehat, permintaan, amanah yang harus disampaikan kepada orang lain. Sedangkan pesan dakwah adalah semua pernyataan yang bersumber dari al-Quran dan al- Hadist baik secara tertulis maupun bentuk-bentuk pesan risalah. 24 Al-Baynuny mengartikan pesan dakwah al-Islam adalah: يِقعلا ِبِناج لع ل شي ِذلا نيِدلا ِقاخْاو ِةعي ِرَشلاو ِةد Agama yang meliputi berbagai aspek kehidupan, baik akidah, syari’ah, maupun akhlak. 25 21 Onong Uchana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994, cet. Ke 8, h. 18 22 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, h. 9 23 Hafied Cangara, Pengertian Ilmu Komunikasi Jakarta: Raja Grafindo, Persada, 1998, hal.23 24 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, h. 43 25 Tata Sukayat. Quantum Dakwah. Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hal 32 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Pesan dakwah bisa berupa berita tentang suatu kejadian. Peristiwa lebih di tonjolkan daripada pelakunya seperti uraian diatas. Berita kalam khabar menurut istilah al-Balaghoh dapat benar atau dusta. Berita dikatakan benar jika sesuai dengan fakta. Jika tidak sesuai, disebut berita bohong. Hanya berita yang diyakini kebenarannya yang patut dijadikan pesan dakwah. Dalam Al- Qur’an, berita sering diistilahkan dengan kata al- naba’, yakni berita yang penting, terjadinya sudah pasti, dan membawa manfaat besar. Berbeda dengan kata al-khabar yang berarti berita sepele dan sedikit manfaatnya. 26 Dalam menjadikan berita sebagi penunjang pesan dakwah, terdapat beberapa etika yang harus diperhatikan: 1 Melakukan pengecekan berkali-kali sampai diyakini kebenaran berita tersebut. Dalam Al-Quran kita diperintahkan untuk melakukan pengecekan informasi tabayun atau kesesuaiannya dengan fakta. Firman Allah SWT, QS. Al Hujuraat ayat 6                   Hal orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. 27 26 M. Quraish Shihab, 2002: XV: 6 27 Usman el-Qurtuby, Al- Qur’anul Karim Al-Quds, Bandung: Cordoba, 2013, h. 516 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2 Dampak dari suatu berita juga harus dikaji. Jika ada kemungkinan membahayakan bagi mitra dakwah, berita itu tidak boleh diceritakan, meskipun benar-benar terjadi. 3 Sifat berita adalah datar, hanya memberitahukan to inform. Karenanya, sebagia pesan dakwah, berita harus diberi komentar. Setiap orang memiliki tanggapan yang beragam terhadap suatu berita. Pendakwah hanya menarik setiap orang kepada tanggapan yang dibuatnya. 4 Berita yang disajikan harus mengandung hikmah. Ini yang menjadi penekana berita sebagi pesan dakwah. Unsure berita: 5W+1H who, what, when, where, why, how tidak diperdalam, tetapi hikmah yang dapat diambilnya yang dipertajam. 28 5 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka pesan dapat diartikan sebagai proses interaksi antara dua orang atau lebih, bisa juga sebuah kelompok dalam usaha menyampaikan sehingga tercapainya sebuah pengertian yang sama. Pesan merupakan sebuah isyarat atau symbol yang disampaikan oleh seseorang untuk saluran tertentu dengan harapan bahwa pesan itu akan mengutarakan atau menimbulkan sesuatu makna tertentu dalam diri orang lain yang hendak diajak berkomunikasi. Dan tentunya akan memiliki pengaruh terhadap penerima pesan tersebut. 28 Prof. Ali Aziz. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana, 2009, hal 328 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Yang dimakhsud dengan pesan dakwah dalam penelitian ini adalah tentang masalah akidah keimanan , masalah hukum islam syari’ah, dan masalah moral akhlak yang terdapat dalam buletin dipilih sebagai objek penelitian. a. Pesan Akidah Akidah adalah kepercayaan atau keyakinan yang berada dalam hati. Sedangkan akidah Islam adalah Tauhidullah. Dan tauhid pada esensinya dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1 Tauhid Uluhiyah, yaitu meyakini bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa yang harus diibadati tanpa persekutuannya-Nya; dan 2 Tauhid Rububiyah, yaitu meyakini bahwa Allah Pencipta, Pemilik, Penguasa, Pemimpin dan Pemelihara alam semesta. 29 Pesan akidah merupakan landasan pokok dalam islam bersifat I’tiqod Bathiniyah yang mencakup masalah- masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman yang terdiri dari: 1 Iman kepada Allah Swt. 2 Iman kepada Malaikat-Nya 3 Iman kepada kitab-kitab-Nya 4 Iman kepada Rasul-rasul-Nya 5 Iman kepada Hari Akhir 6 Iman kepada Qadha dan Qadhar Hal ini sesuai dengan beberapa ayat Al-Quran, salah satunya adalam dalam surat Q.S Al Baqarah 2 : 285: 29 Tata Sukayat. Quantum Dakwah. Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hal 32-33 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id                                Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul- rasul-Nya. mereka mengatakan: Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya, dan mereka mengatakan: Kami dengar dan kami taat. mereka berdoa: Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali. 30 b. Pesan Syariah Pesan syariah pada dasarnya merupakan aturan-aturan yang diciptakan oleh Allah yang dipakai oleh Islam dalam mengamalkan ajaran-ajarannya, baik yang berhubungan dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia. Hokum-hukum ini merupakan peraturan- peraturan atau system yang disyariatkan Allah SWT untuk umat manusia, baik secara terperinci maupun pokok-pokonya saja. Hukum- hukum ini dalam islam meliputi : 1 Ibadah: thaharah, sholat, zakat, puasa dan haji 30 Usman el-Qurtuby, Al- Qur’anul Karim Al-Quds, Bandung: Cordoba, 2013, h. 49 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2 Muamalah: Muamalah adalah interaksi dan komunikasi antar sesama manusia dengan manusia lain sebagai makhluk social dalam rangka hablu min al-nas. 31 a. Hukum Perdata meliputi: Hukum Niaga, Hukum Nikah dan Hukum Waris b. Hukum Publik meliputi: Hukum Pidana, Hukum Negara, Hukum Perang dan Damai 3 Pesan Akhlak Akhlak adalah budi pekerti, adat kebiasaan, perangai, muru’ah atau sesuatu yang sudah menjadi tabiat. Sedangkan secara istilah, menurut Ibn Miskawih akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pertimbangan. 32 Pesan akhlak sebenarnya merupakan pelengkap bagi manusia untuk mencapai keimanan dan keislaman yang sempurna, yaitu bagaimana tata cara manusia dalam berhubungan dengan sang penciptanya, dengan manusia maupun dengan alam semesta. Akhlak tersebut meliputi : 1 Akhlak terhadap Allah Swt. 2 Akhlak terhadap makhluk yang meliputi: 3 Akhlak terhadap manusia: diri sendiri, tetangga, masyarakat lainnya. 31 Tata Sukayat. Quantum Dakwah. Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hal 33 32 Ibid . digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id a Akhlak terhadap bukan manusia: flora, fauna, dan sebagainya. sedangkan Ali Yafie menyebutkan bahwa pesan materi dakwah itu terbagi menjadi lima pokok yang meliputi: 1. Masalah kehidupan Dakwah memperkenalkan dua jenis kehidupan yaitu kehidupan bumi atau duniawi dan kehidupan akhirat yang memiliki sifat kekal abadi. 2. Masalah manusia Pesan dakwah yang mengenai masalah manusia ini adalah menempatkan manusia pada posisi yang “mulia” yang harus dilindungi secara penuh. 3. Masalah harta benda Pesan dakwah dalam bentuk ini, lebih pada penggunaan harta benda untuk kehidupan manusia dan kemaslahatan ummah. Ada hak tertentu yang harus diberikan kepada orang yang berhak untuk menerimanya. 4. Masalah Ilmu Pengetahuan Dakwah Islam sangat mengutamakan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan. Pesan yang berupa ilmu pengetahuan disampaikan melalui tiga jalur ilmu yaitu: a. Mengenal tulisan dan membaca b. Penalaran, dalam penelitian dan rahasia-rahasia alam c. Penggambaran di bumi seperti study tour atau ekspedisi ilmiah digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1 Masalah Akidah Akidah dalam pesan uatama dakwah, memiliki cirri-ciri yang membedakan dengan kepercayaan lain, yaitu: a. Keterbukaan melalui kesaksian syahadat. Dengan demikian seorang muslim selalu jelas identitasnya dan bersedia mengakui identitas keagamaan orang lain. b. Cakrawala yang luas dengan memperkenalkan bahwa Allah Swt. Adalah Tuhan alam, bukan Tuhan kelompok atau bangsa tertentu. c. Kejelasan dan keserhanaan. Seluruh ajaran akidah, baik soal ketuhanan, kerasulan, ataupun alam gaib sangat mudah untuk dipahami. d. Ketuhanan antara iman dan Islam atau antara iman dan amal perbuatan. 33 Dari penjelasan diatas semuanya itu yang terpenting adalah konteks penyampaian ayat-ayat Allah Swt. Berangkat dari persoalan yang dihadapi masyarakat. Rasul juga selalu mampu merasakan persoalan yang dihadapi umatnya. Perasaan empati ini akan membuat dakwah menjadi lebih mengena. Rasa empati juga kan membuat juru dakwah bisa memahami situasi yang sedang dijadapi objek dakwahnya. 2. Buletin a. Pengertian Buletin 33 Wahyu Ilaihi, Ma, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, hal, 102-103 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dalam bahasa sehari-hari, Buletin diartikan sebagai kumpulan dari berbagai macam informasi yang tidak sekedar mengumumkan saja tetapi juga menjelaskan secara rinci dimana isinya lebih lengkap menggunakan penunjang seperti tabel, foto dan lain-lain. Isinya lebih kepada tujuan promosi sesuatu dan masalah yang dibahas tidak cuma satu masalah saja, melainkan meluas. Pengertian buletin secara umum menurut Widjaya adalah : “Salah satu media komunikasi visual yang berbentuk kumpulan lembaran-lembaran atau buku-buku diusahakan secara teratur oleh suatu organisasi atau instansi. Dan dalam buletin dimuat pernyataan- pernyataan resmi dan singkat bagi publik.” Pengertian buletin seperti yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu : “Media cetak berupa selebaran atau majalah, berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodik oleh suatu organisasi atau lembaga untuk sekelompok profesi tertentu.” 34 Adapun pengertian buletin yang tertera pada Oxford Advanced Learner’s Dictianory of Current English adalah sebagai berikut : “Buletin is official statement of news; printed sheet with official news or announcement.” Buletin adalah sebuah 34 Ebta Setiawan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Versi 1.3, Balai Pustaka: 2010-2011, h. 135 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pernyataan berita resmi; lembaran cetakan yang berisi berita resmi atau pengumuman. 35 Hal yang terpenting dalam isi buletin adalah penyajian yang menarik, sesuai dengan selera dan kepentingan pengguna khalayak yang menjadi sasarannya. b. Fungsi Buletin Buletin merupakan media komunikasi dalam sebuah organisasi atau perusahaan, maka secara langsung buletin memiliki fungsi khusus. Menurut Onong U. Effendy Buletin sebagai media komunikasi berfungsi sebagai : 1 Menginformasikan to inform yaitu memberikan informasi kepada masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi, ide atau pikiran, dan tingkah laku orang lain. Serta segala sesuatu yang disampaiakn orang lain. 2 Mendidik to educate yaitu sebagai sarana pendidikan, dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan ide dan pikirannya kepada orang lain sehingga orang lain mendapatkan informasi dan pengetahuan. 3 Mempengaruhi to influence yaitu fungsi mempengaruhi setiap individu yang berkomunikasi, tentunya dengan cara saling mempengaruhi jalan pikiran komunikandan lebih jauh 35 Hendarnim, Tinjauan pustaka http jbptunikompp-gdl-s1-2006-hendarnim4-3087- bab-ii---c 1 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang diharapkan. 4 Menghibur to entertaint yaitu komunikasi berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain. 36

B. Kajian Teoretik

1. Analisis Semiotik Secara etimologis, istilah semiotic berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi social yang terbangu sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain Eco, 1979:16. Istilah semeion tampaknya diturunkan dari kedokteran hipokratik atau asklepiadik dengan perhatiannya pada simtomatologi dan diagnostic inferensial Sinha, dalam Kurniawan, 2001:49. “Tanda” pada masa itu masih bermakna sesuatu yang menunjuk pada danya hal lain. Contohnya, asap menandai dengan api. 37 Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama 36 Onong Uchana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1990, cet. Ke 8, h. 8 37 Alex Sobur. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006 hlm digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id manusia. Tanda-tanda signs adalah baris dari seluruh komunikasi. Manusia dengan perantaraan tanda-tanda, dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya. Banyak hal bisa dikomunikasikan di dunia ini. 38 Semiotika yang biasanya didefinisikan sebagai pengkajian tanda- tanda. Pada dasarnya merupakan sebuah studi antar kode-kode, yaitu system apapun yang memungkinkan kita memandang tanda sebagai suatu yang bermakna, seperti yang Umberto Eco katakana dalam bukunya A Theory of Semantik. “Semiotika berkaitan dengan segala hal yang dapat dimaknai suatu tanda-tanda. Sebuah tanda adalah segala sesuatu yang dapat dikenali dimaknai sebagai pergantian yang signifikan untuk sesuatu yang lainnya. Segal sesuatu itu tidak begitu mengharuskan akan adanya atau mengaktualisasikan adanya tempat entah dimanapun pada saat suatu tanda memaknainya. Jadi semua ada dalam semua kerangka prinsip, semua disiplin studi termasuk juga dapat digunakan untuk menipu. Bila segala sesuatunya tidak dapat dipakai untuk menceritakan kebohongan, maka sebalinya berarti tidak dapat juga untuk menceritakan kebenaran…”. 39 Semiotik digunakan sebagi pendekatan untuk menganalisis teks media dengan asumsi bahwa media itu sendiri dikomunikasikan melalui seperangkat tanda. Teks media yang tersusun atas seperangkat tanda tersebut tidak pernah membawa makna tunggal. Kenyataannya teks media selalu memiliki ideologi dominan yang terbentuk melalui tanda tersebut. 40 lechte mendifinisikan semiotik adalah teori tentang tanda dan penanda. Lebih jelasnya semiotik adalah suatu disiplin yang menyelidiki semua bentuk komunikasi yang terjadi dengan sarana sign ‘tanda-tanda’ dan berdasarkan pada sign system code system tanda. Sedangkan menurut 38 Drs. Alex Sobur, M.Si, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT remaja Rosdakarya, 2006, hal. 15 39 Athur Asa Berger. Tanda-tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. Terjemahan dari buku asli berjudul Sign In Contemporery Culture 1984. Yogyakarta: Taru Wicana, 2000. 40 Alex Sobur. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006 hlm,95 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Charles Sanders Peirce semiotik adalah suatu hubungan di antara tanda, objek, dan makna. Semiotika menaruh perhatian pada apapun yang dapat dinyatakan sebagai tanda. Sebuah tanda adalah semua hal yang dapat diambil sebagai tanda yang mempunyai arti penting untuk menggantikan sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain tersebut tidak harus ada, atau tanda itu secara nyata ada disuatu tempat pada suatu waktu tertentu. Dengan begitu semiotika pada prinsipnya adalah sebuah disiplin yang mempelajari apapun yang bisa digunakan untuk menyatakan suatu kebohongan. Jika sesuatu tersebut tidak dapat digunakan untuk mengatakan suatu kebohongan, sebaliknya tidak bisa digunakan menyatakan suatu kebenaran. 41 Yang perlu digaris bawahi dari berbagai devinisi diatas adalah bahwa para ahli melihat semiotika atau semiosis itu sebagai ilmu atau proses yang berhubungan dengan tanda. Para ahli melihat bahwa semiotika atau semiosis itu sebagai ilmu atau proses yang berhubungan dengan tanda. Sekurang-kurangnya terdapat Sembilan macam semiotik yang kita kenal sekarang ini yaitu 42 : a Semiotik analitik, yakni semiotik yang menganalisis system tanda. Peirce menyatakan bahwa semiotic berobjekan tanda dan menganalisisnya menjadi ide, objek dan makna. Ide dapat dikatakan sebagai lambang, 41 Drs. Alex Sobur, M.Si, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT remaja Rosdakarya, 2006, hal 18 42 Alex Sobur. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006 hlm 100-101 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sedangkan makna adalah beban yang dikatakan sebagi lambang yang mengacu pada objek tertentu. b Semiotik deskriptif Semiotik yang memperhatikan system tanda yang dapat kita alami sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan sekarang. c Semiotik faunal Semiotik yang khusus memperhatikan system tanda yang dihasilkan oleh hewan. Hewan biasanya menghasilkan tanda untuk berkomunikasi antara sesamanya, tetapi juga sering menghasilkan tanda yang dapat ditafsirkan oleh manusia. d Semiotik cultural Semiotik yang khusus menelaah system tanda yang berlaku dalam kebudayaan masyarakat tertentu. Telah diketahui bahwa masyarakat sebagia makhluk social memiliki system budaya tertentu yag telah turun-temurun dipertahankan dan dihormati. e Semiotik naratif Semiotik yang menelaah system tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan folklore. Telah diketahui bahwa mitos dan cerita lisan, ada diantaranya memiliki nilai kiultural tinggi. Itu sebabnya Greimas 1987 memulai pembahasannya tentang nilai- nilai cultural ketika ia membahas persoalan semiotic naratif. f Semiotik natural