digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
tapi juga kompeten dalam menyusun pokok-pokok berita yang memenuhi ADIK SIMBA
apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana = 5W + 1H, kompeten dalam menuangkannya ke dalam teks berita, serta kompeten dalam
menyunting teks berita.
B. KERANGKA TEORI
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan rancangan model siklus dari Kemmis dan McTaggart dengan dua siklus. Setiap siklus berisikan empat
kegiatan utama, yaitu: 1. Merancangmemodifikasi strategi sajian,
2. Melaksanakan strategi sebagai tindakan perbaikan, 3. Memantau proses dan hasil tindakan, dan
4. Membuat refleksi dan justifikasi hasil tindakan.
1
C. HAKIKAT MENULIS
Menulis merupakan salah satu ketrampilan berbahasa. Istilah menulis menurut Gie adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.
2
Hal senada juga terdapat dalam Kamus
1 Wiriaatmadja.Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas Bandung:PT. Remaja Rosda Karya, 2012, 66-67.
2 Gie. The Liang, Terampil Mengarang Yogyakarta: Andi Press, 2002, 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Besar Bahasa Indonesia yang menyebutkan bahwa menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan.
3
Atau dengan kata lain, menulis merupakan kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan dan
menghasilkan lambang-lambang grafis.
4
Lambang grafis tersebut tiada lain adalah tulisan. Tulisan ini kemudian digunakan untuk mengekspresikan diri atau
mengkomunikasikan berbagai informasi kepada orang lain secara tidak langsung.
Sementara menurut Syafi’ie menulis merupakan aktivitas berpikir.
5
Maksudnya, menulis harus mampu mengembangkan cara-cara berpikir rasional. Tanpa melibatkan proses berpikir yang rasional dan kritis akan sulit
menghasilkan karangan yang baik. Dengan demikian, jika seseorang menulis, maka akan mengarahkan pikirannya untuk menata, merangkai berbagai
pengetahuan yang dimiliki, baik pengetahuan tentang informasi yang dikemukakan, maupun pengetahuan kebahasaan yang dimilikinya.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut secara umum dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan proses berbahasa, bersifat aktif, produktif, dan
ekspresif dengan menggunakan bahasa yang efektif agar dapat dipahami oleh pembaca.
3 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1990, 968
4 Tarigan, Henry Guntur, Menulis sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa Bandung:Angkasa, 1982, 21.
5
Safi’ie. Imam, Bahasa Indonesia Profesi Malang: Penerbit IKIP Malang, 1990, 43
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
D. MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES