EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DALAM KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARATIF KELAS X SMA SWASTA SANTO THOMAS 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON
EXAMPLES DALAM KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
NARATIF KELAS X SMA SWASTA SANTO THOMAS 3
MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Monalisa Lestari Gilbert Girsang
208111065

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIMED
2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan ke hadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan

karunia-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Model
Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Menulis Karangan Narasi Kelas X
SMA Swasta Santo Thomas 3 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”, sebagai
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Dalam penyelesaian skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan berbagai
pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan serta PD I, PD II, PD III dan seluruh Staf dan
Pegawai Tata Usaha Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Dr. Wisman Hadi, S.Pd, M.Hum. selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
5. Drs. Syahnan Daulay, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan kepada saya dalam penulisan skripsi ini.
6. Dr. Rosmawaty, M.Pd. dan Drs Sanggup Barus, M.Pd. serta Bapak dan Ibu
Dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah mencurahkan
ilmunya kepada saya.


ii

7. Kepala Sekolah SMA Sw.St. Thomas 3 Medan yang telah memberikan izin
kepada saya untuk melaksanakan penelitian.
8. Teristimewa keluarga tercinta, Ayahanda Ramajin Girsang, Ibunda Dame br
Silalahi, Alm Drs. J . Silalahi dan S.E br Simarmata serta adik- adik saya yang
telah mencurahkan kasih sayang, memberikan doa, motivasi, dukungan
materil serta moril kepada saya selama menjalankan studi di Universitas
Negeri Medan sehingga saya dapat merampungkan skripsi ini dan
menyandang gelar sarjana pendidikan.
9. Sahabat dan teman yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi saya.
10. Teman-teman seperjuangan kelas Dik Reguler 2008 A, B, C, kelas Dik.
11. Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan kepada saya yang telah
membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata saya
mengucapkan terima kasih.

Medan,


2014

Penulis,

Monalisa L.G Girsang
NIM 208111065

iii

ABSTRAK
Monalisa Lestari Gilbert Girsang, NIM 208111065, Efektivitas Model
Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Kemampuan Menulis
Karangan Naratif Kelas X SMA Swasta Santo Thomas 3 Medan Tahun
Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Medan. Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Efektivitas Model
Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Kemampuan Menulis Karangan
Naratif Kelas X SMA Swasta Santo Thomas 3 Medan Tahun Pembelajaran
2013/2014”. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA SMA
Swasta Santo Thomas 3 tahun pembelajaran 2013/2014, yang berjumlah 175

orang dan yang menjadi sampel penelitian sebanyak 70 orang. Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara menentukan mnentukan satu kelas sebagai
kelompok eksperimen dan satu kelas sebagai kelompok kontrol, kelas yang
dijadikan wakil populasi untuk diteliti.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan
model desain penelitian two Group Post-test only Design yang hanya
dilaksanakan pada dua kelas (kelompok) saja. Di dalam desain ini pengukuran
dilakukan sebanyak satu kali yaitu dengan pengukuran test akhir atau post test.
Pengukuran yang dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen 81, standar
deviasi 6,18, penyebaran nilai siswa terbanyak adalah 80 sebanyak 12 orang atau
sekitar 34%. Nilai rata-rata kelas kontrol75,1, standar deviasi 8,05, penyebaran
nilai siswa terbanyak adalah 85 sebanyak 9 orang atau sekitar 25%. Berdasarkan
uji normalitas, hasil kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi
normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel
berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas
dilakukan, maka diketahuilah t0 sebesar 3,42. Selanjutnya, t0 dikonsultasikan
dengan dengan tabel t pada taraf signifikan 5% atau 1 % dengan dk = (N1 +N2) 2 = (35+35) – 2 = 68. Pada tabel t dengan dk = 68 diperoleh taraf signifikan 5% =
1,67 dan taraf signifikan 1% = 2,39. Oleh karena to yang diperoleh lebih besar
dari ttabel, yaitu 1,672,39 maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis

alternatif (Ha) diterima.
Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran Examples Non
Examples efektif digunakan dalam pembelajaran kemampuan menulis karangan
naatif di kelas X SMA Swasta Santo Thomas 3 Medan Tahun Pembelajaran
2013/2014.

i

DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL I

PERINCIAN KEADAAN SISWA KELAS X SMA
SW.ST. THOMAS 3 MEDAN .................................................

40

TABEL II RANCANGAN EKSPERIMEN ...............................................

42


TABEL III RUBIK PENILAIAN MENULIS KARANGAN
NARASI
.................................................................

45

TABEL IV KATEGORI PEMBERIAN SKOR .........................................

46

TABEL V JALANNYA EKSPERIMEN ...................................................

47

TABEL VI DATA HASIL KELOMPOK EKSPERIMEN ......................

54

TABEL VII DATA HASIL KELOMPOK KONTROL ............................ 57

TABEL VIII DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL
KELAS EKSPERIMEN ........................................................... 60
TABEL IX DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL
KELAS KONTROL ................................................................ 62
TABEL X UJI NORMALITAS HASIL
KELOMPOK EKSPERIMEN .................................................

65

TABEL XI UJI NORMALITAS HASIL KELOMPOK KONTROL ......

66

TABEL XII HARGA YANG DIPAKAI UNTUK UJI BARLTLET ........

68

TABEL XII RATA-RATA PEROLEHAN SKOR PADA ASPEK
PENELITIAN MENULIS KARANGAN NARATIF ........... 75


DAFTAR GAMBAR
Halaman
GRAFIK I FREKUENSI HASIL KELAS EKSPERIMEN .....................

62

GRAFIK II FREKUENSI HASIL KELAS KONTROL ...........................

64

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 SILABUS .......................................................................... 82
LAMPIRAN 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS EKSPERIMEN ........................................ 83
LAMPIRAN 3 RENCANA PELAKSANANAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS KONTROL ...............................................

91


LAMPIRAN 4 INSTRUMEN PENELITIAN KELAS EKSPERIMEN.. 99
LAMPIRAN 5 INSTRUMEN PENELITIAN KELAS KONTROL ....... 100
LAMPIRAN 6 TABEL KUADRAT CHI ................................................. 101
LAMPIRAN 7 TABEL UJI LILLIEFORS ............................................... 102
LAMPIRAN 8 TABEL NILAI UJI “t” UNTUK BERBAGAI dk ......... 103
LAMPIRAN 9 DOKUMENTASI PENELITIAN .................................... 104

iv

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran keterampilan menulis sudah mulai dipelajari di bangku
sekolah dasar. Mengenalkan menulis sejak awal akan membuat siswa lebih
mencintai menulis dan juga membantu meningkatkan kemampuan menulis di
tingkat lebih lanjut (SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi). Dalam menulis siswa
dituntut untuk membuat karangan yang berkualitas, tidak hanya asal membuat
sehingga gagasan yang dikemukakan tidak dapat ditangkap oleh pembaca.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa
rata- rata masih rendah, menurut

Iin Ika Budiarti (2012:1) dalam jurnalnya

berjudul “Meningkatkan Kemampuan Menulis Narasi Melalui Media Lagu”
dijelaskan konteks pembelajaran menulis karangan narasi, minat, dan keinginan
siswa masih rendah. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia juga sering
melewatkan materi menulis. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian
Tindakan Kelas. Penelitian dilaksanakan dua siklus. Siklus I dilaksanakan tiga
kali pertemuan dengan mengunakan media lagu. Peningkatan keterampilan
menulis karagan narasi pada siswa terlihat dari hasil yang mereka peroleh dari
setiap siklus. Pada siklus I nilai rata-rata 67,7% nilai tertinggi 86,6%, dan nilai
terendah 60. Proses pembelajaran pada setiap siklus menggunakan media lagu.
Dan Pada siklus II nilai rata-rata 86,2% nilai

1

2


tertinggi 100, dan nilai terendah 80. Masalah penelitian diambil dari pengalaman
empiris bahwa kemampuan siswa dalam menulis sangat rendah.
.

Faktor yang juga melatarbelakangi rendahnya keterampilan menulis

adalah dikarenakan rendahnya minat siswa dan kurangnya motivasi guru terhadap
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia terutama dalam pembelajaran menulis
karangan naratif . Keterampilan menulis karangan naratif masih kurang berhasil
disebabkan guru belum menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk
mengajarkan materi karangan naratif secara baik. Dalam jurnal

Retna Yeni,

Erizal Gani, Afnita (2012:2) dengan judul “ Hubungan Kemampuan Membaca
Sastra Dengan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas X Sma Negeri
1 Lubuk Basung” dikemukakan “ Berdasarkan observasi dan hasil wawancara
dengan guru bidang studi bahasa Indonesia siswa kelas X SMAN 1 Lubuk
Basung, yaitu Ibu Hasnawati Hasan,S.Pd. pada tanggal 1 Desember 2011
diperoleh informasi bahwa kemampuan siswa dalam membaca sastra dan menulis
karangan narasi sangat kurang. Persentase nilai rata-rata siswa dalam memahami
isi suatu bacaan hanya mencapai 20 %. Hasil ini dapat dilihat dari hasil belajar
siswa yang belum mencapai Standar Ketuntasan Minimum (SKM) yang
ditetapkan yaitu sebesar 70. Selain itu, siswa juga mengalami kesulitan dalam
menulis karangan narasi. Hal tersebut diketahui dari hasil belajar siswa yang
belum mencapai Standar Ketuntasan Minimum (SKM). Rata-rata ketuntasan nilai
yang diperoleh siswa hanya 20%.
Memperhatikan uraian yang disampaikan di atas, diasumsikan bahwa
pembelajaran yang digunakan guru selama ini masih kurang efektif, di sinilah

3

guru dituntut untuk menciptakan dan memberikan teknik yang mampu
memperbaiki kondisi siswa yang demikian. Di samping tujuan dapat tercapai,
siswa juga dibentuk karakternya melalui proses pembelajaran tersebut. Siswa
diharapkan dapat lebih berpikir kritis, mandiri dan kreatif dalam menulis karangan
naratif tersebut.
Mengatasi masalah ini, guru sebagai tenaga pendidik haruslah memberikan
langkah-langkah yang dapat membantu siswa agar mampu menulis karangan
naratif.

Siswa

sebaiknya

mengkonstruksikan

diberi

pengetahuannya

kebebasan

untuk

terhadap

menulis

menciptakan
karangan

dan

naratif.

Kemudian guru akan mendorong dan memfasilitasi agar pengetahuan siswa sesuai
dengan yang diharapkan kurikulum. Melihat kondisi demikian, menggugah
peneliti untuk menggunakan model pembelajaran examples non examples
merupakan salah satu model pembelajaran efektif menggunakan gambar yang
bertujuan mendorong sisa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan
permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh gambar yang
disajikan. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat
menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai
apa yang ada didalam gambar. Penggunaan model pembelajaran example non
examples ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa.
Menurut Istarani (2011:9) ” model pembelajaran examples non
examples adalah suatu rangkaian penyampaian materi ajar kepada siswa
dengan menunjukkan gambar-gambar yang relavan yang telah
dipersiapkan dan diberikan kesempatan kepada siswa untuk
menganalisnya bersama teman dan kelompok yang kemudian dimintai
hasil diskusi yang dilakukannya”.

4

Dalam mengembangkan kemampuan menulis karangan naratif peneliti
menggunakan model pembelajaran examples non examples,dimana siswa dapat
menganalisis dan memberi pendapat atas gambar-gambar yang relavan yang telah
dipersiapkan dan diberikan kepada mereka, kemudian siswa mengemukakan hasil
analisis mereka dan pendapat mereka berdasarkan dari informasi mereka peroleh
dari sumber belajar yang digunakan.
Hal ini sangat sesuai dengan materi naratif yakni tulisan yang tujuannya
menceritakan secara runtun peristiwa sehingga pembaca akan merasakan
peristiwa resebut seperti yang digambarkan di dalam tulissan.
Penerapan model pembelajaran examples non examples adalah sebagai
alternatif pembelajaran menulis karangan naratif sehingga diharapkan siswa akan
lebih tertarik untuk menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan dan
diharapkan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran menulis.
Untuk itu diperlukan sebuah model pembelajaran yang baru agar dapat
memberdayakan siswa.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian bertujuan untuk mengetahui
peningkatan hasil dan aktivitas belajar siswa dalam menulis karangan naratif
dengan menggunakan model pembelajaran non examples non examples. Maka
peneliti tertarik mengadakan penelitian lebih lanjut dengan judul: “Efektivitas
Model Pembelajaran examples non examples Dalam Pembelajaran Menulis
Karangan Naratif Siswa Kelas X SMA.Sw. St Thomas 3 Medan”.

5

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Kajian latar belakang sebagaimana yang dikemukakan
sebelumnya, ada beberapa masalah yang muncul kepermukaan berkaitan dengan
fenomena kekurangmampuan siswa menulis karangan naratif tersebut di sekolah.
Masalah itu, diidentifikasi berikut ini.
1. Pembelajaran menulis masih belum dilaksanakan secara maksimal.
2. Minat dan kemampuan siswa dalam menulis karangan naratif masih rendah.
3. Model Pembelajaran yang masih belum tepat untuk menulis naratif.
4. Kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan motivasi dan bimbingan
terhadap kemampuan menulis siswa.
C. Pembatasan Masalah
Supaya masalah yang diteliti tidak meluas maka perlu diadakan
pembatasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah efektivitas
model pembelajran examples non examples dalam pembelajaran menulis karangan
naratif, dengan Obyek penelitian dilakukan di kelas X SMA Sw. St. Thomas 3
Medan dengan jumlah responden sebanyak 70 siswa. Hal ini dimaksudkan agar
penelitian lebih terfokus dan dihasilkan rekomendasi yang tepat
D. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kemampuan menulis karangan naratif

siswa dengan

menerapkan model pembelajaran examples non examples, di kelas X SMA
Sw. St. Thomas 3 Medan tahun pembelajaran 2013/2014?

6

2. Bagaimanakah kemampuan menulis karangan naratif

siswa dengan

menerapkan motode latihan, di kelas X SMA Sw. St. Thomas 3 Medan
tahun pembelajaran 2013/2014?
3. Apakah model pembelajaran examples non examples lebih efektif daripada
metode latihan dalam menulis karangan naratif, di kelas X SMA Sw. St.
Thomas 3 Medan tahun pembelajaran 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah suatu rumusan kalimat yang menunjukkan
adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kemampuan menulis karangan naratif dengan
menerapkan model pembelajaran examples non examples di kelas X SMA
Sw. St. Thomas 3 Medan tahun pembelajaran 2013/2014.
2.

Untuk mengetahui kemampuan belajar menulis karangan naratif dengan
menerapkan motode latihan di kelas X SMA Sw. St. Thomas 3 Medan
tahun pembelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui Apakah model pembelajaran examples non examples
lebih efektif daripada metode latihan dalam menulis karangan naratif, di
kelas X SMA Sw. St. Thomas 3 Medan tahun pembelajaran 2013/2014
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi yang positif bagi
dunia pendidikan yang dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi teoritis dan segi
praktis sebagai berikut :

7

1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk mengembangkan kemampuan
dan ketrampilan dibidang penelitian dan ilmu pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Memberikan sumbangan positif untuk mengembangkan kemampuan
menulis naratif dalam kegiatan belajar mengajar agar menulis karangan naratif
siswa meningkat.
b. Bagi siswa
Sebagai masukan bagi siswa untuk mengetahui potensi dirinya agar
dapat mengembangkan diri untuk lebih berprestasi.
c. Bagi Guru
Sebagai masukkan bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran
yang menarik unuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan
d. Bagi penulis
1) Mempraktekkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.
2) Melatih penulis dalam menyusun suatu karya ilmiah.

79

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan temuan dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada
BAB IV sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kemampuan siswa dalam karangan naratif yang diajarkan dengan
menggunakan metode latihan berada dalam kategori baik dengan nilai
rata-rata sebesar 75,1.
2. Kemampuan siswa dalam karangan naratif yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples

berada

dalam kategori sangat baik dengan nilai rata-rata sebesar 81.
3. Model pembelajaran examples non examples lebih efektif daripada metode
latihan dalam menulis karangan naratif.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, perlu diuraikan beberapa saran seperti
berikut.
1.

Kemampuan siswa dalam menulis karangan
naratif perlu ditingkatkan. Hal tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan
menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar
di kelas. Salah satu media pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam
pembelajaran menulis karangan naratif adalah model examples non examples.
Berdasarkan hal itu, disarankan agar para guru Bahasa dan Sastra Indonesia
menggunakan

model

pembelajaran

examples

memberikan pembelajaran menulis karangan naratif.

non

examples

ketika

79

2. Penggunaan model pembelajaran examples non examples dalam
pembelajaran menulis karangan naratif menuntut guru bahasa dan sastra
Indonesia untuk memiliki pemahaman dan kemampuan dalam merancang
model tersebut. Oleh karena itu, disarankan agar guru mempelajarinya
terlebih dahulu sebelum dapat merancang dan menggunakannya dalam
pembelajaran menulis karangan naratif.
3. Berdasarkan temuan penelitian, telah terbukti bahwa ada pengaruh
penggunaan model pembelajaran examples non examples terhadap
kemapuna menulis karangan naratif. Oleh sebab itu, disarankan agar ada
penelitian lanjutan mengenai penggunaan model pembelajaran examples
non examples pada materi pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia lainnya
guna meningkatkan kulitas pembelajaran sekaligus hasil belajar siswa.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DI SDN PEKOREN I PASURUAN

3 18 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN MEDIA POSTER DI KELAS IV SEMESTER II SDN TUNGGUL WULUNG 3 MALANG

0 12 25

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP NEGERI 2 KUTA BARO

0 7 1

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VB SD XAVERIUS METRO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 39

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN

1 7 60

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 14 84

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 32 82

ANALISIS KOMPARATIF MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR

1 27 107

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES KELAS IV SDN 1 TANJUNGREJO NEGERIKATON PESAWARAN TAHUN AJARAN 2014/2015

1 5 53

KEEFEKTIFAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES PADA KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN KELAS V SDN GUGUS DOKTER CIPTO MANGUNKUSUMA KECAMATAN JUWANA

0 54 266