4. Ideologi PENDAHULUAN POLITIK KEKUASAAN KPK dan POLRI (Analisis Semiotika Foto-Foto Headline Perseteruan KPK dan Polri dalam Tiga Surat Kabar Nasional: Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia edisi Rabu, 1 Agustus 2012).

29 bahasa sistem-sistem lain, entah tertulis atau bergambar, untuk mengkonstruksi makna. Dalam kaitannya dengan penelitian ini mitos politik kekuasaan menjadi sesuatu yang bersifat alami dan tak terelakkan dalam membentuk kehidupan berpolitik di Indonesia baik secara individu maupun kelompok institusi. Selain beranjak dari mitos yang ditawarkan Roland Barthes, penelitian ini menggunakan semiotika signifikasi dengan pendekatan semiotika konotasi sebagai unit analisis dikarenakan sepanjang karir Barthes memiliki ketertarikan terhadap fotografi. Banyak artikel mitos bulanannya pada sekitar tahun 50-an mencoba untuk memperlihatkan bagaimana sebuah imaji foto bisa merepresentasikan makna tersirat yang kemudian dipergunakan untuk menyimpulkan “kebenaran-kebenaran naturalistik”. Namun dia sebagai seorang ilmuwan Barthes menilai foto jauh memiliki potensi unik untuk menampilkan sebuah representasi dunia secara utuh Mahyudin, 2007: xxiv. Demikian halnya dalam penelitian ini yang menggunakan foto sebagai obyek penelitian, dinilai mampu menampilkan sebuah representasi suatu makna atau ideologi yang ingin disampaikan oleh sebuah media massa surat kabar harian.

E. 4. Ideologi

Ideologi menjadi bahasan penting dalam penelitian ini karena erat kaitannya dengan Semiotika Roland Barthes. Ada mitos yang di dalamnya juga terkandung ideologi sebagai bagian dari mitos itu sendiri. Dalam pengantar buku Ideologi Politik Mutakhir ideologi dianggap sebagai salah satu istilah penting dalam ranah ilmu sosial yang memiliki banyak tafsir Adam, 2004: vii. Namun jika diletakkan dalam kerangka umum, ideologi diyakini sebagai suatu sistem kepercayaan yang 30 memuat nilai-nilai dan ide-ide yang diorganisasi secara rapi sebagai basis filsafat, sains, program sosial ekonomi politik yang menjadi pandangan hidup, aturan berpikir, merasa, dan bertindak individu atau kelompok. Tujuannya ialah membentuk keyakinan serta kepercayaan yang tumbuh dalam satu indivudu atau kelompok masyarakat. Hal pertama yang disinggung dalam ideologi berhubungan dengan nilai, bagaimana kita harus berbuat pada orang lain dan hidup bersama dalam masyarakat Adam, 2004: 6-7. Secara keseluruhan ideologi yang hadir dan berkembang di masyarakat memiliki konsepsi tentang masyarakat ideal yang juga akan menegakkan nilai-nilai yang dianut oleh ideologi masyarakat itu. Dijelaskan menyangkut bentuk masyarakat yang terbaik bagi suatu bangsa di suatu tempat dan waktu tertentu, tetapi juga berkenaan dengan bentuk masyarakat yang paling baik bagi umat manusia. Kita akhirnya dapat memberikan penilaian sejauh mana hilangnya, teringkarinya atau bahkan terancamnya kesetaraan, kebebasan, keadilan, serta tatanan yang benar akibat dari idealisasi ideologi dengan kenyataan. Masing-masing ideologi memiliki teorinya sendiri tentang mengapa ada perbedaan antara kenyataan dan ideal. Ideologi memberikan kita ideal untuk diyakini, tujuan untuk diusahakan, dan alasan untuk diperjuangkan Adam, 2004: 9. Ketika ideologi yang dianut oleh sekelompok orang dapat menginspirasi tindakan bersama dan memuaskan aspirasi bersama untuk mencipta atau mempertahankan dunia yang paling mungkin di mana segala sesuatunya, setidaknya yang paling bernilai dapat dipenuhi. Analisis ideologi menyediakan 31 jendela menuju perdebatan ideologis yang lebih luas yang berlangsung dalam masyarakat. Analisis ini mengijinkan kita untuk melihat gagasan macam apa yang tersebar melalui teks media, bagaimana dibentuk, bagaimana mereka berubah sepanjang waktu dan kapan mereka ditantang Croteau, 2003: 163. Pada akhirnya hubungan antara mitos, ideologi dan budaya membentuk sebuah masyarakat yang terstruktur. Terstruktur kaitannya dalam mitos, ideologi dan budaya media massa. Mereka menciptakan, menyakini, hingga pada akhirnya menikmati hasil dari budaya media massa tersebut. Hal ini berpijak pada sudut pandang strukturalisme dimana, budaya merupakan sebuah mesin ideologis yang memproduksi ideologi dominan. Ideologi kemudian berfungsi sebagai kekuatan untuk mengarahkan proses kebudayaan atau proses komunikasi Sunardi, 2004: 123.

E. 4. 1 Politik Kekuasaan

Dokumen yang terkait

Pemberitaan Perseteruan KPK dan Polri (Studi Analisis Wacana Tentang Perseteruan Antara KPK dan Polri Pada Harian Kompas)

0 35 89

Analisis semiotika foto berita headline koran Tempo

2 17 87

POLITIK KEKUASAAN KPK dan POLRI (Analisis Semiotika Foto-Foto Headline Perseteruan KPK dan Polri dalam Tiga Surat Kabar Nasional: Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia edisi Rabu, 1 Agustus 2012).

0 6 16

SKRIPSI POLITIK KEKUASAAN KPK dan POLRI (Analisis Semiotika Foto-Foto Headline Perseteruan KPK dan Polri dalam Tiga Surat Kabar Nasional: Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia edisi Rabu, 1 Agustus 2012).

0 4 13

Deskripsi Objek Penelitian POLITIK KEKUASAAN KPK dan POLRI (Analisis Semiotika Foto-Foto Headline Perseteruan KPK dan Polri dalam Tiga Surat Kabar Nasional: Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia edisi Rabu, 1 Agustus 2012).

0 3 34

KESIMPULAN DAN SARAN POLITIK KEKUASAAN KPK dan POLRI (Analisis Semiotika Foto-Foto Headline Perseteruan KPK dan Polri dalam Tiga Surat Kabar Nasional: Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia edisi Rabu, 1 Agustus 2012).

0 4 14

KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Analisis Isi Kecenderungan Ketidakberpihakan Media Konflik KPK dan POLRI Dalam Pemberitaan Surat

0 2 13

BAB I KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Analisis Isi Kecenderungan Ketidakberpihakan Media Konflik KPK dan POLRI Dalam Pemberitaan Surat Kabar Kompas dan Koran Tempo Periode Agustus 2012-Oktober 2012).

0 2 30

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Analisis Isi Kecenderungan Ketidakberpihakan Media Konflik KPK dan POLRI Dalam Pemberitaan Surat Kabar Kompas dan Koran Tempo Periode Agustus 20

0 3 6

PENUTUP KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Analisis Isi Kecenderungan Ketidakberpihakan Media Konflik KPK dan POLRI Dalam Pemberitaan Surat Kabar Kompas dan Koran Tempo Periode Agustus 2012-Oktober 2012).

0 4 59