Penyediaan bahan ekstrak Pembuatan ekstrak Persiapan sampel

13. Kasa Menutup tempat perkembangbiakan nyamuk buatan setelah terdapat telur nyamuk 14. Mikroskop Mengecek bahwa benar larva pada tempat perkembangbiakan nyamuk buatan adalah larva Aedes aegypti 15. Gelas Beker Wadah pengamatan efek larvasida ekstrak daun srikaya Annona squamosa dan temefos terhadap larva nyamuk Aedes aegypti 16. Jam Mengukur lamanya waktu penelitian 17. Lembar pengamatan Mengisi hal-hal yang diamati dari penelitian

4.4.1.2 Bahan

No. Bahan Fungsi 1. Daun buah srikaya Annona squamosa Bahan ekstrak 2. Etanol 70 Larutan dalam mengekstraksi daun buah srikaya Annona squamosa 3. Larva nyamuk Aedes aegypti Bahan perlakuan 4. Air keran Media pada tempat perkembangbiakan nyamuk buatan

4.4.2 Cara Pengambilan Data Prosedur Kerja

4.4.2.1 Penyediaan bahan ekstrak

Penyediaan dari bahan ekstrak terdiri dari pengambilan dan pengolahan bahan ekstrak dengan cara: Universitas Sumatera Utara 1. Pengambilan bahan ekstrak Bahan ekstrak yang diambil adalah daun srikaya Annona squamosa yang langsung dipetik dari pohonnya di Kelurahan Bandar Senembah, Kotamadya Binjai. 2. Pengolahan bahan ekstrak Bahan ekstrak dicuci, ditiriskan, dan ditimbang. Kemudian bahan ekstrak di masukkan ke dalam lemari pengering selama 5 hari sampai benar-benar kering dimana bahan yang kering akan hancur ketika diremas. Bahan yang sudah kering disebut simplisia.

4.4.2.2 Pembuatan ekstrak

Pembuatan ekstrak dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Simplisia daun srikaya Annona squamosa dihaluskan sampai menjadi bentuk serbuk 2. Serbuk simplisia daun srikaya Annona squamosa direndam dalam etanol 70 selama 3 jam. Proses ini disebut sebagai maserasi antara. 3. Masukkan ke dalam alat perkolasi dengan hati-hati sambil ditekan. 4. Tuangkan etanol 70 secukupnya sampai serbuk simplisia terendam. 5. Tutup alat perkolasi dan biarkan selama 24 jam. 6. Buka keran alat perkolasi, biarkan cairan menetes dengan kecepatan 1 ml per menit dan tambahkan etanol 70 berulang-ulang agar simplisia selalu terendam. 7. Perkolasi dihentikan jika tetesan sudah tidak berwarna lagi. Hasil perkolasi disebut ekstrak cair. 8. Masukkan ekstrak cair kedalam rotary evaporatoruntuk mendapatkan ekstrak pekat. 9. Simpan dalam wadah. Universitas Sumatera Utara

4.4.2.3 Persiapan sampel

Sampel didapatkan dengan cara membuat tempat perkembangbiakan nyamuk buatan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Isi ember hitam dengan air keran 2. Letakkan ember hitam berisi air di luar rumah yang tidak terkena tanah dan terlindungi dari hujan. 3. Masukkan kayu yang telah dililit dengan kertas saring ke dalam ember. 4. Setelah terdapat telur-telur nyamuk, kertas saring yang terdapat telur nyamuk di bawa ke Laboratorium Parasitologi FK USU. 5. Rendam kertas saring ke dalam air. Telur akan menetas setelah teerendam air. Tutup dengan kain kasa. 6. Setelah menjadi larva, ambil sedikit larva dengan penciduk. 7. Periksa di bawah mikroskop apakah benar larva yang berkembang adalah larva nyamuk Aedes aegypti. 8. Jika benar, periksa juga instar dari larva. Kriteria inklusi sampel adalah instar IIIIV. 9. Jika memenuhi kriteria inklusi sampel, lakukan penelitian.

4.4.2.4 Pengamatan efek larvasida