Jenis-Jenis Koperasi Syariah KEDUDUKAN PEMODAL DALAM KEGIATAN PEMBIAYAAN

Berdasarkan ketentuan yang disebut Koperasi Jasa Keuangan Syariah KJKS adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi hasil syariah. Dengan demikian semua BMT yang ada di Indonesia dapat digolongkan dalam KJKS, mempunyai payung Hukum dan Legalitas kegiatan operasionalnya asal saja memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. Jenis-Jenis Koperasi Syariah

Dalam Fiqih Islam Koperasi Koperasi Syariah dikenal dengan sebutan Syirkah. Syirkah secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu 37 1. Syirkah Amlak Kepemilikan Bersama : Syirkah Amlak adalah kepemilikan atas suatu barang dan beberapa orang tanpa adaanya akad, baik secara sukarela maupun paksaan. Syirkah ini tidak termasuk dalam koperasi. 2. Syirkah ‘Uqud Akad Kontrak Syirkah ‘Uqud adalah akad antara dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam hal harta baik keuntungan ataupun ataupun kerugian. Syirkah inilah yang para fuqoha dahulu membaginya menjadi empat macam., yakni: a. Syirkah ‘Abdan, b. Syirkah Mufawwadlah, c. Syirkah Wujuh, dan d. Syirkah ‘Ina 37 Zaidi Abdad, Lembaga Perekonomian Ummat di Dunia Islam, Bandung, Angkasa, 2003, Cet. ke I, halaman 100. Universitas Sumatera Utara Menurut madzhab Hanafi terdapat 4 empat bentuk-bentuk syirkah yang terdapat didalam hukum Islam yang terdiri atas, yaitu 38 a. Syirkah ‘Inan : ‘Inan artinya sama dalam menyetor kan atau menawarkan modal. Syirkah ‘Inan merupakan suatu akad dimana ada dua orang atau lebih berkongsi dalam modal dan sama-sama memperdagangkannya dan bersekutu dalam keuntungan. Hukum jenis Syirkah ini merupakan titik kesepakatan di kalangan para fukoha. Demikian juga Syirkah ini merupakan bentuk syirkah yang paling banyak di praktekkan kaum muslimin di sepanjang sejarahnya. Hal ini di sebabkan karena bentuk perkongsian ini lebih mudah dan praktis karena tidak mensyaratkan persamaan modal dan pekerjaan. Salah satu dari partner dapat memiliki modal yang lebih tinggi dari pada mitra yang lain. Begitu pula salah satu pihak dapat menjalankan perniagaan sementara yang lain tidak ikut serta. Pembagian keuntungan pun dapat di lakukan. b. Syirkah Mufawadhoh Mufawadhoh artiya sama-sama. Syirkah ini di namakan Syirkah mufawadhoh karena modal yang disetor para partner dan usaha fisik yang dilakukan mereka sama atau proporsional. Jadi Syirkah mufawadhoh merupakan suatu bentuk akad dari beberapa orang yang menyetorkan modal dan usaha fisik yang sama. Masing-masing partner saling menanggung satu dengan lainnya dalam hak dan 38 . Ikhwan Abidin Basri, M “Pola Pembiayaan Usaha melalui Bank Syariah SyirkahMusyarakah” artikel di akses pada 30 juli 2008 dari Sharialife.blogspot.com sesuai dengan kesepakatan mereka bahkan di perbolehkan salah seorang dari partner memiliki keuntungan lebih tinggi sekiranya ia memang lebih memiliki keahlian dan keuletan dari pada yang lain. Adapun kerugian harus dibagi menurut perbandingan saham yang dimiliki oleh masing- masing partner . Universitas Sumatera Utara kewajiban. Dalam syirkah ini tidak diperbolehkan satu partner memiliki modal dan keuntungan yang lebih tinggi dari para partner lainnya. Hal yang perlu diperhatikan dalam syirkah ini adalah persamaan dalam segala hal di antara masing-masing partner. c. Syirkah Wujuh Syirkah ini dibentuk tanpa modal dari para partner. Mereka hanya bermodalkan nama baik yang di raihnya karena kepribadiannya dan kejujurannya dalam berniaga. Syirkah ini terbentuk manakala ada dua orang atau lebih yang memiliki reputasi yang baik dalam bisnis memesan suatu barang untuk dibeli dengan kredit tangguhdan kemudian menjualnya dengan kontan. Keuntungan yang di hasilkan dari usaha ini kemudian dibagi menurut persyaratan yang telah di sepakati antara mereka. d. Syirkah Abdan A’mal Syirkah ini dibentuk oleh beberapa orang dengan modal profesi dan keahlian masing-masing. Profesi dan keahlian ini bisa sama dan bisa juga berbeda. Misalnya satu pihak tukang cukur dan pihak lainnya tukang jahit. Mereka menyewa satu tempat untuk perniagaannya dan bila mendapatkan keuntungan dibagi menurut kesepakatan di antara mereka. Syirkah ini dinamakan juga dengan syirkah shona’i atau taqobul. Universitas Sumatera Utara

B. Pembiayaan Dalam Koperasi Syariah.