Efek komunikasi massa Kajian Teori

18 b. Efek Afektif Komunikasi massa juga memberikan dampak atau efek afektif kepada khalayaknya. Efek afektif lebih berkonotasi kepada perubahan sikap dan perasaan. Dalam membaca berita sedih dalam majalah atau surat kabar, seseorang juga terseret perasaan sedih. Demikian juga sebaliknya, orang akan merasa gembira ketika menonton peristiwa lucu di televise. Tidak ada orang yang merasa gembira, ketika mendengar dari radio berita jatuhnya pesawat terbang yang mengakibatkan ratusan penumpang meninggal seketika. Efek afektif dipengaruhi oleh : 1. Rangsangan emosional 2. Rangsangan seksual c. Efek behavioral Setelah mendapatkan ilmu atau pengetahuan, lalu merasakan sesuatu, maka efek yang terakhir dari komunikasi adalah berubahnya perilaku dari pembaca, pendengar, dan penonton. Bila televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif bila membaca penderitaan orang miskin, lalu tergerak untuk membantunya, maka itu dinamakan efek prososial kognitif. Tetapi bila anda telah mengirimkan wesel kepada penderita tersebut, maka itu disebut efek prososial behavioral. 19

3. Ranah Kognitif

Kognitif adalah proses berpikir yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Sementara itu Hunt dalam Darsinah, 2011: 2 mendefinisikan bahwa kognitif adalah tehnik memproses informasi yang disediakan oleh indra. Perilaku manusia tidak digerakkan oleh motivasi tetapi lebih digerakkan oleh rasio. Kemampuan berpikir seseorang akan menentukan baik buruknya perilakunya. Dengan rasio, manusia lebih memikirkan alasan-alasan tertentu yang mendorongnya untuk berperilaku. Dengan demikian jenis perbuatan yang akan dilakukan akan bebas dipilihnya, apakah itu perbuatan yang baik atau yang buruk suciati, 2015 : 159. Benjamin S. Bloom Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27 menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut: a. Pengetahuan : mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode. b. Pemahaman : mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari. 20 c. Penerapan : mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsip. d. Analisis : mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil. e. Sintesis : mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu program. Penelitian ini lebih mengarah pada salah satu perilaku ranah kognitif yaitu pengetahuan, p engetahuan berasal dari kata “tahu”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 1121 kata tahu memiliki beberapa pengertian, antara lain yaitu mengerti sesudah melihat menyaksikan, mengalami, dan sebagainya, mengenal, dan mengerti. Adapun faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Notoatmodjo 2003: 18 faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi terbentuknya pengetahuan yaitu: 1 Pendidikan. Tugas dari pendidikan adalah memberikan atau meningkatkan pengetahuan, menimbulkan sifat positif, serta memberikan atau meningkatkan kemampuan masyarakat atau individu tentang aspek-aspek