a. Telah terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak KPP Surakarta dan
memiliki NPWP sebelum tahun 2009 sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi.
b. Pernah menyerahkan Surat Pemberitahuan SPT tahunan minimal 3
kali.
C. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui metode survey dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner
disebarkan secara langsung ke pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM di kota Surakarta. Kuesioner yang digunakan merupakan instrumen dari
penelitian Mustikasari 2007. Kuesioner tersebut menggunakan tujuh skala
likert
dan bersifat
close-ended questions.
Skala Likert 7-Point dari 7 sampai 1 untuk menyatakan sangat setuju, setuju, agak setuju, tidak ada pendapat, agak tidak
setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju atau untuk menyatakan sangat dipertimbangkan, dipertimbangkan, agak dipertimbangkan, tidak ada pendapat,
agak tidak dipertimbangkan, tidak dipertimbangkan, dan sangat tidak dipertimbangkan.
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Dalam penelitian ini, variabel perilaku yang diteliti menggunakan kerangka
Theory of Planned Behavior
TPB
,
dimana indikator masing-masing variabel laten yang mempengaruhi niat dan perilaku diperoleh dari hasil
exploratory-test
yang telah dilakukan Mustikasari 2007. Dalam
Theory of
Planned Behavior
TPB,
exploratory-test
sering disebut sebagai
belief elicitation procedures
BEP bertujuan untuk menggali keyakinan-keyakinan perilaku
behavioral beliefs
, keyakinan-keyakinan normatif
normative beliefs
dan keyakinan-keyakinan kendali
control beliefs
responden, yang mendorong WP berperilaku tidak patuh. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
dua macam variabel, yaitu empat item variabel eksogen independen dan dua item variabel endogen dependen.
1. Variabel Eksogen Independen
Variabel eksogen independen dalam penelitian ini ada lima, berasal dari pengembangan kerangka
Theory of Planned Behavior
TPB antara lain: a.
Sikap terhadap ketidakpatuhan pajak Sikap adalah aspek perasaan yang dimiliki oleh wajib pajak
orang pribadi yang ditentukan secara langsung oleh keyakinan yang dimiliki oleh wajib pajak orang pribadi terhadap perilaku
ketidakpatuhan pajak Mustikasari, 2007. Keyakinan-keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1 Keinginan membayar pajak lebih kecil dari seharusnya.
2 Pembentukan dana cadangan untuk pemeriksaan pajak.
3 Perasaan pemanfaatan pajak yang tidak transparan.
4 Perasaan dirugikan oleh sistem perpajakan.
5 Biaya suap kepada fiskus yang lebih kecil dibandingkan pajak
yang bisa dihemat. Pengukuran variabel sikap terhadap ketidakpatuhan pajak
,
menggunakan kerangka penilaian-harapan
valuation-expectancy
framework
Azjen, 1991. Pernyataan pertama untuk mengukur
beliefs strength
, responden ditanya tentang seberapa tinggi mereka memberi “nilai
value
” setiap keyakinan
belief
yang dituangkan dalam pernyataan atau seberapa penting peran indikator tersebut dalam
pengambilan keputusan ketidakpatuhan pajak. Pernyataan pertama tercermin pada pernyataan kuesioner nomor 1. Pernyataan kedua
berkaitan dengan
outcome evaluation
, responden diminta untuk menentukan “tingkat harapan
rate of expectancy
” masing-masing indikator mulai dari sangat dipertimbangkan sampai dengan sangat
tidak dipertimbangkan dalam perilaku mereka. Pernyataan kedua tercermin pada pernyataan kuesioner nomor 2. Jawaban pernyataan
pertama kemudian dikalikan dengan jawaban pernyataan kedua. Secara matematis, Ajzen 2006 memberikan formula sikap dalam persamaan
berikut: A
B
α Σ b
i
e
i
, dimana A
B
=
attitude toward the behavior
,
b =
belief strength
, dan e =
outcome evaluation.
b. Norma subyektif
Norma subyektif terhadap ketidakpatuhan pajak adalah kekuatan pengaruh pandangan orang-orang di sekitar wajib pajak
orang pribadi terhadap perilaku ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi. Seseorang dapat terpengaruh atau tidak terpengaruh, sangat
tergantung dari kekuatan kepribadian orang yang bersangkutan dalam menghadapi orang lain Bobek dan Hatfield, 2003. Indikator norma
subyektif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: