Manfaat Penelitian Keaslian Penelitian

E. Keaslian Penelitian

Penelitian terdahulu terkait perbandingan efektivitas biaya Risperidon dengan Haloperidol pada pasien skizofrenia adalah sebagai berikut : Tabel 1 Daftar Penelitian Sebelumnya Nama peneliti Judul Penelitian Tahun Persamaan Perbedaan Hasil Ferdinan Leo Sianturi Perbedaan Efektivitas Risperidon dan Haloperidol terhadap Simtom Postitif Pasien Skizofrenia 2010 Membanding kan efektivitas Risperidon dan Haloperidol Penelitian ini membandingkan Risperidon dan Haloperidol dari segi farmakoekonom sedangkan metode penelitian sebelumnya membandingkan Risperidon dan Haloperidol dari segi quality of life Kelompok yang menggunakan Risperidon menunjukkan perbedaan yang bermakna dalam skor PANSS simtom positif hingga minggu keempat dibandingkan dengan kelompok ang menggunakan Haloperidol Melatiani Analisis Biaya pada Pasien Skizofrenia Rawat Inap di Rumah Sakit “X” Surakarta Tahun 2012 2012 Menganalisa tentang biaya yang ditanggung oleh pasien skizofrenia Metode penelitian menganalisa biaya penggunaan Risperidon dan Haloperidol, sedangkan metode penelitian sebelumnya menganalisa semua obat antipsikotik Hasil penelitian pada pasien skizofrenia rawat inap di RS “X” Surakarta tahun 2012 yaitu biaya total rata-rata pasien skizofrenia sebesar Rp 1.817.466,00 Rizka Annur Putri Pengaruh Perbedaan Jenis Terapi 2015 Metode penelitian menggunaan Penelitian membandingkan terapi dari segi Jenis terapi antipsikotik tidak Antipsikotik terhadap Lama Rawat Inap Pasien Skizofrenia Fase Akut di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong teknik non- eksperimenta l dengan desain cross sectional dari data sekunder ekonomi sedangkan penelitian sebelumnya membandingkan terapi dari segi lama rawat inap memberikan pengaruh terhadap perbedaan lama rawat inap pasien skizofrenia fase akut di RSJD Sungai Bangkong 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

1. Skizofrenia

a. Definisi Skizofrenia

Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani yaitu “Schizein” yang artinya retak atau pecah split , dan “phren” yang artinya pikiran, yang selalu dihubungkan dengan fungsi emosi. Dengan demikian seseorang yang menderita skizofrenia adalah seseorang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian serta emosi Sianturi, 2014. Menurut Pedoman PPDGJ III, skizofrenia dijelaskan sebagai gangguan jiwa yang ditandai dengan distorsi khas dan fundamental dalam pikiran dan persepsi yang disertai dengan adanya afek yang tumpul atau tidak wajar.

b. Epidemiologi

Menurut WHO jika 10 dari populasi mengalami masalah kesehatan jiwa maka harus mendapat perhatian karena termasuk rawan kesehatan jiwa. Satu dari empat orang di dunia mengalami masalah mental. WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia yang mengalami gangguan jiwa, di Indonesia diperkirakan mencapai 264 dari 1000 jiwa penduduk yang mengalami gangguan jiwa. Salah satu gangguan jiwa Psikosa Fungsional yang terbanyak adalah Skizofrenia. Studi epidemiologi menyebutkan bahwa perkiraan angka prevalensi Skizofrenia secara umum berkisar antara 0,2 hingga 2,0 tergantung di daerah atau negara mana studi itu dilakukan. Insidensi atau kasus baru yang muncul tiap tahun sekitar 0,01 Lesmanawati, 2012. Data dari Riskesdas 2013 menyatakan prevalensi pasien gangguan jiwa berat di Indonesia sebesar 1,7 per mil. Prevalensi terbanyak adalah Propinsi DI Yogyakarta 2,7 per mil, Aceh 2,7 per mil, Sulawesi Selatan 2,6 per mil, Bali 2,3 per mil, dan Jawa Tengah 2,3 per mil Lesmanawati, 2012.Di Indonesia sendiri, kasus klien dengan Skizofrenia 25 tahun yang lalu diperkirakan 11000 penduduk dan diperkirakan dalam 25 tahun mendatang akan mencapai 31000 penduduk Hawari, 2001. Data dari Schizophrenia Information Treatment Introductiondi Amerika penyakit Skizofrenia menimpa kurang lebih 1 dari jumlah penduduk. Lebih dari2 juta orang Amerika menderita skizofrenia pada waktu tertentu. Separuh dari pasien gangguan jiwa yang dirawat di RSJ adalah pasien dengan skizofrenia Pitoyo, 2012. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebesar 237,6 juta. Dengan asumsi angka 1 tersebut di atas maka jumlah penderita Skizofrenia di Indonesia pada tahun 2012 sekitar 2.377.600 orang. Angka yang fantastis dibanding jumlah daya tampung 32 rumah sakit jiwa di seluruh Indonesia sebanyak 8.047 tempat tidur. Daya tampung tetap, pasien gangguan jiwa meningkat Pitoyo, 2012.

Dokumen yang terkait

Perbedaan Efektifitas Risperidon Dan Haloperidol Terhadap Simtom Positif Pasien Skizofrenik

12 94 113

Pelaksanaan Terapi Bagi Pasien Skizofrenia Di Madani Mental Health Care Jakarta Timur

0 18 94

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI ANTIHIPERTENSIPADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RUMAH Analisis Efektivitas Biaya Terapi Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Tahun 2014.

0 4 11

PERBEDAAN EFEKTIVITAS TERAPI BETAHISTIN DAN KOMBINASI DENGAN DIFENHIDRAMIN PADA Perbedaan Efektivitas Terapi Betahistin Dan Kombinasi Dengan Difenhidramin Pada Pasien Vertigo Perifer Di RSUD Sukoharjo.

0 2 14

ANALISIS BIAYA DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI DUA KOMBINASI PADA PASIEN Analisis Biaya dan Efektivitas Penggunaan Antihipertensi Dua Kombinasi pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Tahun 2009-2010.

0 0 19

ANALISIS BIAYA DAN EFEKTIVITAS TERAPI ASMA PASIEN RAWAT JALAN Analisis Biaya Dan Efektivitas Terapi Asma Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.

0 1 16

Keefektifan Pemberian Clozapin Dibandingkan Risperidon Terhadap PANSS dan Kadar Interleukin 2 Pada Pasien Skizofrenia Eksaserbasi Akut.

7 33 131

Analisis Efektivitas Terapi dan Biaya antara Haloperidol Kombinasi dengan Risperidon Kombinasi pada Terapi Skizofrenia Fase Akut | Ranti | Jurnal Mutiara Medika 2495 7027 1 PB

2 14 8

Analisis Efektivitas Biaya (Cost-Effectiveness Analysis) Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi Bentuk Tunggal dan Kombinasi pada Pasien - Ubaya Repository

0 0 1

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA DAN TERAPI AN

0 0 10