DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1. Randomized Pretest-Posttest Control Group Design
35 Tabel 4.1. Data Pretes Kemampuan Penalaran Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 50
Tabel 4.2. Data Postes Kemampuan Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
51 Tabel 4.3. Ringkasan Rata-rata Nilai Pretes dan Postes Kemampuan
Penalaran Kedua Kelas 51
Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data 53
Tabel 4.5. Uji Homogenitas 53
Tabel 4.6. Ringkasan hasil pengujian hipotesis Pretest kemampuan pemahamankonsep matematika
54 Tabel 4.6. Ringkasan hasil pengujian hipotesis Postest kemampuan
pemahamankonsep matematika 54
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar. 2.1 Mind Map secara umum
21 Gambar. 3.1 Skema Penelitian
38
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1. RPP I Eksperimen I 62
Lampiran 2. RPP II Eksperimen I 68
Lampiran 3. RPP I Kontrol 73
Lampiran 4. RPP II Kontrol 77
Lampiran 5. LAS 1 81
Lampiran 6. Alternatif LAS 1 84
Lampiran 7. LAS 2 85
Lampiran 8. Alternatif LAS 2 89
Lampiran 9. QUIS 1 91
Lampiran 10. Alternatif QUIS 1 92
Lampiran 11. QUIS 2 93
Lampiran 12. Alternatif QUIS 2 94
Lampiran 13. Kisi-kisi Pretest 95
Lampiran 14. Soal Pre Test 96
Lampiran 15. Alternatif Soal Pre Test 97
Lampiran 16. Kisi-Kisi Soal Post Test 98
Lampiran 17. Soal Post Test 99
Lampiran 18. Alternatif Soal Post Test 100
Lampiran 19. Pedoman Penskoran 101
Lampiran 20. Data Pemahaman Konsep 103
Lampiran 21. Perhitungan Rerata, Varians, Simpangan Baku 104
Lampiran 22. Uji Normalitas 107
Lampiran 23. Uji Homogenitas 112
Lampiran 24. Uji Hipotesis 114
Lampiran 25. Lembar Observasi Siswa 119
Lampiran 26. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran 121
Lampiran 27. Lembar Validasi 123
Lampiran 28. Dokumentasi 124
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia SDM. Pendidikan diyakini akan dapat mendorong
memaksimalkan potensi siswa sebagai calon SDM yang handal untuk masa yang akan datang yang harus dapat bersikap kritis, logis dan inovatif dalam
menghadapi dan menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapinya. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang
harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif, dan efisien dalam proses pembangunan, kalau tidak ingin bangsa kalah bersaing dalam menjalani era
globalisasi. Maka pendidikan senantiasa harus melihat perubahan itu. Seperti yang dikemukakan Trianto 2011:1 bahwa:
“Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti
perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan”.
Pendidikan merupakan
keseluruhan proses
dimana seseorang
mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk – bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai positif dalam masyarakat di tempat hidupnya. Salah satu jalur
pendidikan yang sangat akrab di lingkungan kita adalah pendidikan formal yang pelaksanaannya diatur oleh pemerintah. Pendidikan formal pada intinya adalah
kegiatan belajar mengajar dimana komponen yang terlibat dalam proses belajar ini meliputi: guru, siswa, kurikulum dan sarana penunjang pendidikan. Salah satu
mata pelajaran yang diberikan disetiap jenjang pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas SDM adalah matematika.
Dalam perkembangan peradaban modern, matematika memegang peranan penting karena dengan bantuan matematika semua ilmu pengetahuan menjadi
lebih sempurna. Matematika merupakan alat yang efisien dan diperlukan oleh
semua ilmu pengetahuan, dan tanpa bantuan matematika semuanya tidak akan mendapat kemajuan yang berarti.
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah yang merupakan mata pelajaran yang sangat berguna dan banyak memberi bantuan dalam berbagai
aspek kehidupan. Matematika merupakan sarana berpikir untuk menumbuh kembangkan pola pikir yang logis, sistematis, objektif, kritis dan rasional yang
harus dibina sejak dini. Seperti yang diungkapkan oleh Cockroft dalam Abdurrahman, 2012:204 :
“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: 1 Selalu digunakan dalam berbagai segi kehidupan; 2 semua bidang studi memerlukan
keterampilan matematika yang sesuai; 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat; 4 Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam
berbagai cara; 5 Meningkatkan kemampuan berfikir logis, ketelitian dan kesadaran kekurangan; dan 6 Memberikan kemampuan terhadap
usaha memecahkan masalah yang menantang”.
Indonesia memiliki Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang telah mengatur standar proses dan standar isi mengenai pengajaran matematika.
Tujuan mata pelajaran matematika yang tercantum dalam KTSP oleh Depdiknas dalam Syarifuddin, 2011 adalah sebagai berikut:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep,
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efesien dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Tetapi di kalangan sekolah sering sekali terlihat bahwa siswa tidak suka mengikuti pembelajaran matematika. Dan sangat sering ditemui bahwa nilai
matematika siswa di sekolah masih rendah.