Tampilan Utama Tampilan Buat Pesan Tampilan Tentang Skenario Enkripsi Pesan Dengan Algoritma Vigenere

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem sesuai dengan analisis dan perancangan dan kemudian melakukan pengujian sistem.

4.1 Implementasi Sistem

Sistem dibangun dengan bahasa pemrograman C dengan .NET sebagai library untuk menyajikan Graphical User Interface terhadap user. Program ini terdiri 5 tampilan yaitu tampilan utama, tampilan buat pesan, tampilan dekrip pesan, tampilan bantuan, dan tampilan tentang.

4.1.1. Tampilan Utama

Tampilan utama atau home merupakan tampilan yang pertama kali muncul apabila sistem dibuka. Pada tampilan ini, terdapat lima button yang memiliki fungsi masing- masing pada sistem. Tampilan utama dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Tampilan utama Universitas Sumatera Utara

4.1.2. Tampilan Buat Pesan

Tampilan pesan baru digunakan untuk membuat pesan dari plaintext ke ciphertext yang kemudian pesan tersebut dikirim melalui jaringan seluler. Pada form ini pengguna dapat menginputkan nomor handphone tujuan dengan menginputkan secara langsung. Tampilan buat pesan dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Tampilan buat pesan 4.1.3. Tampilan Dekripsi Pesan Tampilan dekripsi pesan digunakan untuk mendekripsikan pesan rahasia yang masuk ke perangkat seluler dengan menggunakan kunci yang sudah disepakati oleh pengirim dan pengguna dalam mengembalikan ciphertext ke plaintext. Tampilan dekripsi pesan dapat dilihat pada Gambar 4.3. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Tampilan dekripsi pesan 4.1.4. Tampilan Bantuan Tampilan bantuan merupakan tampilan yang berisi panduan dalam menggunakan sistem ini. Tampilan bantuan dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Tampilan bantuan Universitas Sumatera Utara

4.1.5. Tampilan Tentang

Tampilan tentang merupakan tampilan yang berisi info singkat dari penulis. Tampilan tentang dapat dilihat pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 Tampilan tentang 4.2 Pengujian Sistem Pengujian sistem dilakukan untuk melihat keberhasilan dan ketepatan sistem dalam proses enkripsi-dekripsi pesan menggunakan algoritma vigenere dan proses enkripsi- dekripsi kunci menggunakan algoritma DES, serta untuk mengetahui pengaruh panjang plaintext terhadap lama proses enkripsi dan dekripsi pesan. Pada pengujian ini dimisalkan plaintext = farid akbar, kunci vigenere = komputer, kunci DES = likaliku.

4.2.1. Skenario Enkripsi Pesan Dengan Algoritma Vigenere

Misalkan plaintext adalah “farid akbar” dan kunci vigenere adalah “komputer”. Proses enkripsi pesan dengan algoritma vigenere ditampilkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Enkripsi vigenere P t Key P ASCII Key ASCII C ASCII = P ASCII + Key ASCII mod 95+32 C t F k 102 107 51 3 A o 97 111 50 2 R m 114 109 65 A Universitas Sumatera Utara I p 105 112 59 ; D u 100 117 59 ; space t 32 116 85 U A e 97 101 40 K r 107 114 63 ? B k 98 107 47 A o 97 111 50 2 R m 114 109 65 A Dari proses enkripsi didapat ciphertext = “32A;;U?2A”. 4.2.2. Skenario Enkripsi Pesan Dengan Algoritma DES Pada skenario ini dimisalkan plaintext yang merupakan kunci vigenere yaitu “komputer”, dan kunci DES adalah “likaliku”. Sebelum melakukan proses enkripsi, ubah plaintext dan kunci DES kedalam bentuk biner. Plaintext : Key : k = 01101011 l = 01101100 o = 01101111 i = 01101001 m = 01101101 k = 01101011 p = 01110000 a = 01100001 u = 01110101 l = 01101100 t = 01110100 i = 01101001 e = 01100101 k = 01101011 r = 01110010 u = 01110101 a. Initial permutation key Generate kunci yang akan digunakan untuk mengenkripsi plaintext dengan menggunakan tabel 4.2, pada langkah ini terjadi kompresi dengan membuang 1 bit masing-masing blok kunci dari 64 bit menjadi 56 bit. k = 0110110001101001011010110110000101101100011010010110101101110101 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Tabel PC-1 57 49 41 33 25 17 9 1 58 50 42 33 26 18 10 2 59 51 43 35 27 19 11 3 60 52 44 36 63 55 47 39 31 23 15 7 62 54 46 38 30 22 14 6 61 53 45 37 29 21 13 5 28 20 12 4 Sehingga k+ = 00000000111111111111111110000100010010010001011101110000 b. Splitting key Bagi k+ menjadi dua bagian yaitu C dan D yang masing-masing berjumlah 28 bit. k+ = 00000000111111111111111110000100010010010001011101110000 C = 0000000011111111111111111000 D = 0100010010010001011101110000 c. Membuat 16 subkey menggunakan shifting Buat 16 pasang C n dan D n untuk 1 = n = 16. Setiap C n dan D n diciptakan dari pasangan sebelumnya C n-1 dan D n-1 untuk 1 = n = 16 melalui sejumlah pergeseran ke kiri dari blok bit sebelumnya. Untuk melakukan pergeseran ke kiri dilakukan dengan bergerak setiap bit dari blok data satu tempat ke kiri dengan bit pertama pergi ke ujung blok. Proses pembuatan C n dan D n ditampilkan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Pembuatan C n dan D n Literasi ke- Banyaknya pergeseran Subkey C : 0000000011111111111111111000 D : 0100010010010001011101110000 1 1 C 1 : 0000000111111111111111110000 D 1 : 1000100100100010111011100000 2 1 C 2 : 0000001111111111111111100000 D 2 : 0001001001000101110111000001 3 2 C 3 : 0000111111111111111110000000 D 3 : 0100100100010111011100000100 4 2 C 4 : 0011111111111111111000000000 D 4 : 0010010001011101110000010001 Universitas Sumatera Utara 5 2 C 5 : 1111111111111111100000000000 D 5 : 1001000101110111000001000100 6 2 C 6 : 1111111111111110000000000011 D 6 : 0100010111011100000100010010 7 2 C 7 : 1111111111111000000000001111 D 7 : 0001011101110000010001001001 8 2 C 8 : 1111111111100000000000111111 D 8 : 0101110111000001000100100100 9 1 C 9 : 1111111111000000000001111111 D 9 : 1011101110000010001001001000 10 2 C 10 : 1111111100000000000111111111 D 10 : 1110111000001000100100100010 11 2 C 11 : 1111110000000000011111111111 D 11 : 1011100000100010010010001011 12 2 C 12 : 1111000000000001111111111111 D 12 : 1110000010001001001000101110 13 2 C 13 : 1100000000000111111111111111 D 13 : 1000001000100100100010111011 14 2 C 14 : 0000000000011111111111111111 D 14 : 0000100010010010001011101110 15 2 C 15 : 0000000001111111111111111100 D 15 : 0010001001001000101110111000 16 1 C 16 : 0000000011111111111111111000 D 16 : 0100010010010001011101110000 d. Final permutation key Sebelum melakukan permutasi akhir, gabungkan terlebih dahulu masing-masing pasangan data. Setelah itu generate setiap blok bit C n D n untuk 1 = n = 16 dengan Tabel 4.4. sehingga terbentuk 16 kunci dengan 48 bit didalam masing-masing kunci. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Tabel PC-2 14 7 11 24 1 5 3 28 15 6 21 10 23 19 12 4 26 8 16 7 27 20 13 2 41 52 31 37 47 55 30 40 51 45 33 48 44 49 39 56 34 53 46 42 50 36 29 32 Sehingga K 1 = 111100 001011 111001 100110 000010 001110 011000 101110 K 2 = 111000 001011 111001 110110 000000 000101 110100 111001 K 3 = 111001 001111 011001 110110 000010 110011 100000 110100 K 4 = 111001 101101 011101 110010 111000 010100 100110 110000 K 5 = 111011 101101 001101 110011 000000 010000 101000 011111 K 6 = 101011 111101 001101 011011 110101 110001 000010 010100 K 7 = 001011 110101 001111 011011 000000 010000 001111 101101 K 8 = 001111 110101 100111 011001 000100 101011 100010 000101 K 9 = 000111 110101 100111 011001 001110 000010 000001 001111 K 10 = 000111 110110 100111 011101 101001 101111 000010 000010 K 11 = 000111 110110 110110 001101 001001 000010 011101 100011 K 12 = 010110 110010 110110 101101 101111 101000 100001 000010 K 13 = 110110 011010 110010 101101 010001 001100 011101 010010 K 14 = 110100 011010 111010 101110 000111 011010 010001 001000 K 15 = 111100 001011 111010 100110 111010 001101 010001 000000 K 16 = 111100 001011 111000 100110 010110 111001 100010 101000 e. Initial permutation plaintext Permutasi awal IP dari plaintext M adalah langkah pertama dari enkripsi pesan. Generate plaintext dengan menggunakan tabel 4.5. M = 0110101101101111011011010111000001110101011101000110010101110010 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Tabel IP 58 50 42 34 26 18 10 2 60 52 44 36 28 20 12 4 62 54 46 38 30 22 14 6 64 56 48 40 32 24 16 8 57 49 41 33 25 17 9 1 59 51 43 35 27 19 11 3 61 53 45 37 29 21 13 5 63 55 47 39 31 23 15 7 Sehingga, IP = 1111111110111000011101100101011100000000111111110000011110000011 f. Splitting IP Bagi IP menjadi dua bagian yaitu L dan R yang masing-masing berjumlah 32 bit. IP = 1111111110111000011101100101011100000000111111110000011110000011 L = 11111111 10111000 01110110 01010111 R = 00000000 11111111 00000111 10000011 g. Iterasi Lakukan 16 kali iterasi untuk 1 = n = 16 dihitung: L n = R n-1 R n = L n-1 ⊕ ? R n-1 , K n Fungsi ? beroperasi pada dua blok data yaitu R n-1 dan K n yang akan menghasilkan 32 bit blok data. Proses perhitungan fungsi ? terdiri dari 4 langkah: 1. E permutasi 2. XOR dengan subkey 3. Transformasi S box 4. P permutasi 1. E permutasi Perluas blok R n-1 dari 32 bit menjadi 48 bit dengan cara generate R n-1 dengan menggunakan tabel 4.6. R = 00000000 11111111 00000111 10000011 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Fungsi Ekspansi 32 1 2 3 4 5 4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12 13 12 13 14 15 16 17 16 17 18 19 20 21 20 21 22 23 24 25 24 25 26 27 28 29 28 29 30 31 32 1 Sehingga, ER = 100000 000001 011111 111110 100000 001111 110000 000110 2. XOR dengan subkey XOR ER n-1 dengan K n kunci. Pada iterasi pertama itu adalah K 1 ⊕ ER . K 1 = 111100 001011 111001 100110 000010 001110 011000 101110 ER = 100000 000001 011111 111110 100000 001111 110000 000110 K 1 ⊕ ER = 011100 001010 100110 011000 100010 000001 101000 101000 3. Transformasi S box Pecah 48 bit dari K 1 ⊕ ER menjadi 8 kelompok yang berisi 6 bit. Setelah itu lakukan transformasi dengan menggunakan S box sehingga 8 kelompok yang berisi 6 bit akan digantikan dengan 8 kelompok 4 bit. Cara melakukan transformasi : bit pertama dan bit terakhir dari kelompok 6 bit akan membentuk bilangan biner dalam range desimal 0 sampai 3 yang mewakili dari nomor baris dari tabel S1 box. 4 bit ditengah dari kelompok 6 bit akan membentuk bilangan biner dalam range desimal 0 sampai 15 yang mewaliki dari nomor kolom dari tabel S1 box. Kedua kordinat baris dan kolom tersebut akan menunjuk kepada angka desimal dalam bentuk biner 4 bit. Lakukan berulang kepada 8 kelompok 6 bit terhadap 8 S box sehingga mengeluarkan output 8 kelompok 4 bit. Tabel S box dapat dilihat pada Tabel 4.7, 4.8, 4.9, 4.10, 4.11, 4.12, 4.13, dan 4.14. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. S box 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0 14 4 13 1 2 15 11 8 3 10 6 12 5 9 7 1 15 7 4 14 2 13 1 10 6 12 11 9 5 3 8 2 4 1 14 8 13 6 2 11 15 12 9 7 3 10 5 3 15 12 8 2 4 9 1 7 5 11 3 14 10 6 13 Tabel 4.8. S box 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0 15 1 8 14 6 11 3 4 9 7 2 13 12 5 10 1 3 13 4 7 15 2 8 14 12 1 10 6 9 11 5 2 14 7 11 10 4 13 1 5 8 12 6 9 3 2 15 3 13 8 10 1 3 15 4 2 11 6 7 12 5 14 9 Tabel 4.9. S box 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0 10 9 14 6 3 15 5 1 13 12 7 11 4 2 8 1 13 7 9 3 4 6 10 2 8 5 14 12 11 15 1 2 13 6 4 9 8 15 3 11 1 2 12 5 10 14 7 3 1 10 13 0 6 9 8 7 4 15 14 3 11 5 2 12 Tabel 4.10. S box 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 7 13 14 3 6 9 10 1 2 8 5 11 12 4 15 1 13 8 11 5 6 15 3 4 7 2 12 1 10 14 9 2 10 6 9 12 11 7 13 15 1 3 14 5 2 8 4 3 3 15 0 6 10 1 13 18 9 4 5 11 12 7 2 14 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. S box 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 12 4 1 7 10 11 6 8 5 3 15 13 14 9 1 14 11 2 12 4 7 13 1 5 0 15 10 3 9 8 15 2 4 2 1 11 10 13 7 8 15 9 12 5 6 3 0 14 3 11 8 12 7 1 14 2 13 6 15 9 10 4 5 3 Tabel 4.12. S box 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0 12 1 10 15 9 2 6 8 13 3 4 14 7 5 11 1 10 15 4 2 7 12 9 5 6 1 13 14 11 3 8 2 9 14 15 5 2 8 12 3 7 4 10 1 13 11 6 3 4 3 2 12 9 5 15 10 11 14 1 7 6 8 13 Tabel 4.13. S box 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 4 11 2 14 15 0 8 13 3 12 9 7 5 10 6 1 1 13 11 7 4 9 1 10 14 3 5 12 2 15 8 6 2 1 4 11 13 12 3 7 14 10 15 6 8 5 9 2 3 6 11 13 8 1 4 10 7 9 5 15 14 2 3 12 Tabel 4.14. S box 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0 13 2 8 4 6 15 11 1 10 9 3 14 5 12 7 1 1 15 13 8 10 3 7 4 12 5 6 11 14 9 2 2 7 11 4 1 9 12 14 2 6 10 13 15 3 5 8 3 2 1 14 7 4 10 8 13 15 12 9 3 5 6 11 Universitas Sumatera Utara Sehingga, K 1 ⊕ ER = B 1 B 2 B 3 B 4 B 5 B 6 B 7 B 8 = 011100 001010 100110 011000 100010 000001 101000 101000 SB 1 SB 2 SB 3 SB 4 SB 5 SB 6 SB 7 SB 8 = 0000 1011 1001 1011 0010 1010 1100 1001 4. P permutasi Langkah terakhir dari perulangan adalah generate dengan menggunakan tabel 4.15. SB 1 SB 2 SB 3 SB 4 SB 5 SB 6 SB 7 SB 8 = 0000 1011 1001 1011 0010 1010 1100 1001 Tabel 4.15. Permutasi P 16 7 20 21 29 12 28 17 1 15 23 26 5 8 31 10 2 8 24 14 32 27 3 9 19 13 30 6 22 11 4 25 Sehingga, ? = P[SB 1 SB 2 SB 3 SB 4 SB 5 SB 6 SB 7 SB 8 ] = 1101 1100 0111 1000 0100 1001 1100 0001 jadi pada perulangan pertama didapat : L = 1111 1111 1011 1000 0111 0110 0101 0111 ? R ,K 1 = 1101 1100 0111 1000 0100 1001 1100 0001 R 1 = L ⊕ ? R ,K 1 = 0010 0011 1100 0000 0011 1111 1001 0110 dan L 1 = R = 0000 0000 1111 1111 0000 0111 1000 0011 setelah 16 kali perulangan akan didapat L 16 dan R 16 : L 16 = 0001 1000 0001 0000 0110 1101 1111 1101 R 16 = 1101 0010 1110 1110 0001 1100 1011 1111 Universitas Sumatera Utara h. Reverse Balikkan urutan kedua blok kemudian gabungkan. L 16 = 0001 1000 0001 0000 0110 1101 1111 1101 R 16 = 1101 0010 1110 1110 0001 1100 1011 1111 R 16 L 16 = 11010010 11101110 00011100 10111111 00011000 00010000 01101101 11111101 i. IP -1 permutation Generate dengan menggunakan tabel 4.16 untuk mendapatkan hasil akhir ciphertext. R 16 L 16 = 11010010 11101110 00011100 10111111 00011000 00010000 01101101 11111101 Tabel 4.16. Permutasi Akhir 40 8 48 16 56 24 64 32 39 7 47 15 55 23 63 31 38 6 46 14 54 22 62 30 37 5 45 13 53 21 61 29 36 4 44 12 52 20 60 28 35 3 43 11 51 19 59 27 34 2 42 10 50 18 58 26 33 1 41 9 49 17 57 25 Sehingga, IP -1 = 1001011110111111100111101100001110111011100010110101110011110001 dan menghasilkan ciphertext dalam heksadesimal = “97BF9EC3BB8B5CF1”. 4.2.3. Skenario Dekripsi Pesan Dengan Algoritma DES DES menggunakan algoritma yang sama untuk proses enkripsi dan dekripsi. Jika pada proses enkripsi urutan kunci internal yang digunakan adalah K 1 , K 2 , ..., K 16 , maka pada proses dekripsi urutan kunci yang digunakan adalah K 16 , K 15 , ..., K 1 untuk setiap putaran. Dari proses enkripsi didapat ciphertext dalam bentuk heksa yaitu “97BF9EC3BB8B5CF1” dan kunci DES adalah “likaliku. Sebelum melakukan proses dekripsi, ubah ciphertext dan kunci DES kedalam bentuk biner. M = 1001011110111111100111101100001110111011100010110101110011110001 k = 0110110001101001011010110110000101101100011010010110101101110101 Universitas Sumatera Utara a. 16 rounds keys Urutan kunci pada proses dekripsi merupakan kebalikan dari urutan kunci pada proses enkripsi. 16 kunci untuk proses dekripsi ditampikan pada Tabel 4.17. Tabel 4.17. 16 kunci dekripsi K i Enkripsi K i Dekripsi K 1 111100 001011 111001 100110 000010 001110 011000 101110 111100 001011 111000 100110 010110 111001 100010 101000 K 2 111000 001011 111001 110110 000000 000101 110100 111001 111100 001011 111010 100110 111010 001101 010001 000000 K 3 111001 001111 011001 110110 000010 110011 100000 110100 110100 011010 111010 101110 000111 011010 010001 001000 K 4 111001 101101 011101 110010 111000 010100 100110 110000 110110 011010 110010 101101 010001 001100 011101 010010 K 5 111011 101101 001101 110011 000000 010000 101000 011111 010110 110010 110110 101101 101111 101000 100001 000010 K 6 101011 111101 001101 011011 110101 110001 000010 010100 000111 110110 110110 001101 001001 000010 011101 100011 K 7 001011 110101 001111 011011 000000 010000 001111 101101 000111 110110 100111 011101 101001 101111 000010 000010 K 8 001111 110101 100111 011001 000100 101011 100010 000101 000111 110101 100111 011001 001110 000010 000001 001111 K 9 000111 110101 100111 011001 001110 000010 000001 001111 001111 110101 100111 011001 000100 101011 100010 000101 K 10 000111 110110 100111 011101 101001 101111 000010 000010 001011 110101 001111 011011 000000 010000 001111 101101 K 11 000111 110110 110110 001101 001001 000010 011101 100011 101011 111101 001101 011011 110101 110001 000010 010100 K 12 010110 110010 110110 101101 101111 101000 100001 000010 111011 101101 001101 110011 000000 010000 101000 011111 K 13 110110 011010 110010 101101 010001 001100 011101 010010 111001 101101 011101 110010 111000 010100 100110 110000 Universitas Sumatera Utara K 14 110100 011010 111010 101110 000111 011010 010001 001000 111001 001111 011001 110110 000010 110011 100000 110100 K 15 111100 001011 111010 100110 111010 001101 010001 000000 111000 001011 111001 110110 000000 000101 110100 111001 K 16 111100 001011 111000 100110 010110 111001 100010 101000 111100 001011 111001 100110 000010 001110 011000 101110 b. Initial permutation ciphertext Generate plaintext dengan menggunakan tabel 4.5. M = 0000101101010001000111111001111111100111000110110101101001010011 Sehingga, IP = 1101001011101110000111001011111100011000000100000110110111111101 c. Splitting IP Bagi IP menjadi dua bagian yaitu L dan R yang masing-masing berjumlah 32 bit. IP = 1101001011101110000111001011111100011000000100000110110111111101 L = 11010010 11101110 00011100 10111111 R = 00011000 00010000 01101101 11111101 d. Iterasi Lakukan 16 kali iterasi untuk 1 = n = 16 dihitung: L n = R n-1 R n = L n-1 ⊕ ? R n-1 , K n Sama seperti enkripsi, proses perhitungan fungsi ? terdiri dari 4 langkah: 1. E permutasi 2. XOR dengan subkey 3. Transformasi S box 4. P permutasi setelah 16 kali perulangan akan didapat L 16 dan R 16 : L 16 = 00000000 11111111 00000111 10000011 R 16 = 11111111 10111000 01110110 01010111 Universitas Sumatera Utara e. Reverse Balikkan urutan kedua blok kemudian gabungkan. L 16 = 00000000 11111111 00000111 10000011 R 16 = 11111111 10111000 01110110 01010111 R 16 L 16 = 1111111110111000011101100101011100000000111111110000011110000011 f. IP -1 permutation Generate dengan menggunakan tabel 4.16 untuk mendapatkan hasil akhir plaintext. R 16 L 16 = 1111111110111000011101100101011100000000111111110000011110000011 Sehingga, IP -1 = 0110101101101111011011010111000001110101011101000110010101110010 dan menghasilkan plaintext dalam bentuk heksadesimal = “6b6f6d7075746572” yang bila dikonversi menjadi bentuk ASCII = “komputer”.

4.2.4. Skenario Dekripsi Pesan Dengan Algoritma Vigenere

Dokumen yang terkait

Implementasi Algoritma Affine Cipher dan Algoritma Advanced Encryption Standard (AES) pada Aplikasi Short Message Service (SMS) Berbasis Android

6 135 102

Implementasi Algoritma Vernam Cipher dan Algoritma DES (Data Encryption Standard) pada Aplikasi Chatting Berbasis Android

2 9 85

Implementasi Kombinasi Algoritma Vigenere dan Algoritma Data Encryption Standard (DES) pada Aplikasi Short Message Service (SMS) Berbasis Windows Phone

0 0 13

Implementasi Kombinasi Algoritma Vigenere dan Algoritma Data Encryption Standard (DES) pada Aplikasi Short Message Service (SMS) Berbasis Windows Phone

0 0 6

Implementasi Kombinasi Algoritma Vigenere dan Algoritma Data Encryption Standard (DES) pada Aplikasi Short Message Service (SMS) Berbasis Windows Phone

0 0 18

Implementasi Kombinasi Algoritma Vigenere dan Algoritma Data Encryption Standard (DES) pada Aplikasi Short Message Service (SMS) Berbasis Windows Phone

0 1 1

Implementasi Kombinasi Algoritma Vigenere dan Algoritma Data Encryption Standard (DES) pada Aplikasi Short Message Service (SMS) Berbasis Windows Phone

0 0 20

Analisis Perbandingan Algoritma Advanced Encryption Standard Untuk Enkripsi Short Message Service (SMS) Pada Android

0 2 9

Implementasi Algoritma Affine Cipher dan Algoritma Advanced Encryption Standard (AES) pada Aplikasi Short Message Service (SMS) Berbasis Android

0 1 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Implementasi Algoritma Affine Cipher dan Algoritma Advanced Encryption Standard (AES) pada Aplikasi Short Message Service (SMS) Berbasis Android

0 0 18