Pembahasan Pengujian IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Proses identifikasi menggunakan citra uji yang mana terdapat dua wajah yang dapat di-identifikasi dengan baik oleh sistem seperti yang terlihat pada gambar 4.9 berikut : Gambar 4.9 Pengujian Lanjutan Pengujian diatas menunjukkan terdeteksinya wajah jenderal pada dua area wajah yang mana salah satu area wajah menunjukkan tingkat akurasi atau kemiripan yang cukup baik yaitu 84, sedangkan area wajah yang lainnya memiliki tingkat kemiripan 79. Hal ini menunjukkan bahwa k-means clustering dapat mengidentifikasi dengan baik wajah jenderal yang terdapat pada citra namun, area wajah lain yang memiliki informasi cluster yang cukup mirip juga memiliki tingkat kemiripan yang tinggi yaitu 79 sehingga menimbulkan kerancuan dan menjadi kelemahan tersendiri dari k- means clustering.

4.3. Pembahasan Pengujian

Pengujian yang telah dilakukan pada sub – bab sebelumnya menunjukkan bahwa metode skin color detection dapat dikombinasikan dengan metode K-Means clustering. Penggunaan skin color detection memberikan proses yang lebih baik Universitas Sumatera Utara dimana area deteksi wajah yang dilakukan pada citra menjadi jauh lebih kecil dibandingkan tanpa menggunakan skin color detection. Pengujian yang dilakukan menunjukkan jumlah cluster yang digunakan mempengaruhi akurasi dari proses deteksi dimana jumlah cluster yang kecil menyebabkan kesalahan identifikasi. Penggunaan jumlah cluster yang besar menyebabkan muncul nya cluster yang tidak memiliki populasi sehingga bersifat pemborosan. Kesederhanaan perbandingan kemiripan menggunakan k-means clustering juga menyebabkan tingkat kesalahan yang tinggi, walaupun k-means clustering mampu mendeteksi wajah individu pada citra uji namun juga memberikan informasi tambahan yang salah pada area – area wajah yang lain. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis, implementasi dan pengujian pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut 1. Akurasi identifikasi keberadaan wajah pada citra digital menggunakan metode skin color detection secara umum cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari hasil ekstraksi warna kulit dari sistem yang dikembangkan. Namun metode skin color detection sangat sensitif terhadap pencahayaan dan warna benda lain yang mirip dengan warna kulit sehingga tidak terlepas dari kesalahan deteksi keberadaan wajah pada citra digital. 2. Kombinasi dari metode skin color detection dan kmeans clustering memberikan hasil yang cukup baik dibandingkan dengan penggunaan secara sendiri sendiri. Kombinasi dari pengecilan area deteksi menggunakan skin color detection dan komparasi fitur wajah memberikan hasil yang cukup baik namun masih memiliki kelemahan. 3. Penggabungan metode skin color detection dan kmeans clustering memberikan akurasi yang baik namun memberikan waktu komputasi tambahan dikarenakan jumlah operasi yang meningkat dibandingkan dengan penggunaan masing – masing metode secara terpisah. Universitas Sumatera Utara