untuk bertahan hidup. Hewan – hewan air seperti ikan, belut, udang, dan paus, menjadikan air
sebagai tempat hidupnya. Adapun hewan darat yang membutuhkan air sama halnya dengan manusia. Rahayu, I
2007. Di Indonesia, penduduk yang masih bergantung pada air alam banyak tersebar di seluruh pelosok. Bahkan, di antara mereka juga menggunakan air yang tidak berkualitas. Hal ini terpaksa
mereka lakukan karena keterbatasan pengetahuan dan sarana penunjang penyediaan air bersih. Keterbatasan penyediaan air bersih yang memenuhi syarat itu memacu perlu adanya teknologi
tepat guna untuk mengolah air yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan. Usaha ini sebaiknya dilakukan oleh para penggerak pembangunan desa melalui penyuluhan kesehatan dan
teknologi tepat guna pengolahan air bersih. Kusnaedi 2010 . Selain merupakan kebutuhan dasar manusia, juga sebagai barang publik yang tidak
memiliki oleh siapapun, melainkan dalam bentuk kepemilikan bersama global commons atau sebagai common resources, sumber daya alam yang dikelola secara kolektif, bukan untuk dijual
atau diperdagangkan guna memperoleh keuntungan. Dengan adanya UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan Konvenan Internasional. Sanim 2011.
2.2. Standar Kualitas Air
Standar kualitas air ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907MENKESSKVII2002 tentang Syarat
– Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.
2.3. Penggolongan Air
2.3.1. Penggolongan Air dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air
a. Golongan A
Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
b. Golongan B
Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum c.
Golongan C Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
d. Golongan D
Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air.
2.3.2. Penggolongan air menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 416MenkesPerIX1990
a. Air adalah air minum, air bresih, air kolam renang dan air pemandian umum.
b. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di
minum. c.
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari – hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat di minum apabila telah di masak. d.
Air kolam renang adalah air di dalam kolam renang yang digunakan untuk olahraga renang dan kualitasnya memenuhi syarat
– syarat kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
e. Air pemandian umum adalah air yang digunakan pada tempat pemandian umum tidak
termasuk pemandian untuk pengobatan tradisional dan kolam renang yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan.
2.4 Parameter Air
Air dengan kualitas baik harus memenuhi persyaratan parameter fisika, kimia, mikrobiologi. a.
Parameter Fisika Parameter yang terkait dengan sifat fisik air. Contohnya bau, jumlah zat padat,
kekeruhan, rasa, suhu, dan warna. b.
Parameter Kimia Kelompok parameter yang penting untuk memberikan mutu air. Dibagi menjadi
parameter nonspesifik dan parameter spesifik. Dimana parameter nonspesifik meliputi daya hantar listrik, konsentrasi ion hydrogen, kesadahan, alkalinitas, keasaman mineral.
Parameter spesifik menguji ada atau tidak nya zat kimia pada air tersebut. c.
Parameter Mikrobiologi Kandungan bakteri dan tanaman mikroskopik di dalam air. Tiga jenis utamanya adalah
Bacilli bentuk silindris, Spirilum spiral dan Cocci bulatsferik. Organisme yang kerap dijadikan petunjuk pencemaran tinja atau limbah adalah Escherichia coli dan
kelompok koliform lainnya. Koliform ialah mikroba berbentuk silinder atau batang, mampu meragikan asam penghasil glukosa dan laktosa.
2.5. Koagulan
Universitas Sumatera Utara
Koagulan adalah zat kimia yang digunakan untuk pembentukan flok pada proses pencampuran koagulasi-flokulasi. Koagulan menyebabkan destabilisasi muatan negative partikel di dalam
suspense. Secara umum koagulan berfungsi untuk : Mengurangi kekeruhan akibat adanya partikel koloid anorgaik maupun organik. Mengurangi warna yang diakibatkan oleh partikel
koloid di dalam air. Mengurangi rasa dan bau yang diakibatkan oleh partikel koloid di dalam air. Rifa’i J.2007
2.6 Proses Koagulasi dan Flokulasi
Koagulasi merupakan proses penggumpalan melalui reaksi kimia. Reaksi koagulasi dapat berjalan dengan membubuhkan zat pereaksi koagulan sesuai dengan zat yang terlarut.
Koagulan yang banyak digunakan adalah kapur, tawas, dan kaporit. Kusnaedi 2010. Tujuan utama koagulasi adalah pencampuran koagulan secara lebih merata atau
homongen sehingga terbentuk flok flok adalah gumpalan lumpur yang dihasilkan dalam proses koagulasi-flokulasi. Unit proses yang terlibat dalam proses koagulasi adalah penambahan
koagulan kimia ke dalam air baku yang mengandung koloid. Penambahan koagulan akan mengakibatkan destabilisasi, dimana flok yang dalam keadaan stabil menjadi tidak stabil akibat
penambahan koagulan akibatnya flok akan mudah mengendap. Rifa’i J.2007
Flokulasi adalah suatu proses aglomerasi penggumpalan partikel – partikel
terdestabilisasi menjadi flok dengan ukuran yang memungkinkan dapat dipisahkan. Dengan kata lain proses flokulasi adalah proses pertumbuhan flok partikel terdestabilisasi atau mikroflok
menjadi flok dengan ukuran yang lebih besar makroflok .
Universitas Sumatera Utara
2.7. Aluminium Sulfat