Tahap Pencairan Kredit Tahap Supervisi dan Monitoring

c. Tahap Pencairan Kredit

Pencairan Kredit Mikro Sumut Sejahtera II ini maksimal 3 tiga hari kerja setelah berkas masuk dan semua persyaratan dipenuhi, bila masa waktu 3 tiga hari terlewati, AO wajib memberitahukan kepada Pimpinan Cabang atau Pimpinan Cabang Pembantu. Tahap pencairan kredit ini bisa dibagi menjadi 2 dua tahap yaitu: 1 Tahap Persiapan Pencairan Kredit Setelah Pimpinan Cabang atau Pimpinan Cabang Pembantu menyetujui permohonan kredit calon debitur maka Pimpinan Cabang atau Pimpinan Cabang pembantu ini merealisasikan seluruh berkas ke bagian administrasi kredit untuk membuat nota pencairan dan nota-nota lain yang dibutuhkan untuk dilakukannya pencairan kredit. Selanjutnya dilakukan pengikatan jaminan oleh Notaris. 2 Tahap Pencairan Kredit Pencairan kredit dilaksanakan dengan membuat Perjanjian Kredit yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu oleh pihak bank di bagian administrasi kredit sekaligus juga biaya asuransi yang ditanggung oleh pihak PI. Bank SUMUT yaitu PT. Askrindo Persero. Pencairan dana kredit tidak diberikan secara tunai melainkan melalui rekening tabungan debitur.

d. Tahap Supervisi dan Monitoring

AO account ofleer melakukan kegiatan untuk memonitor laporan sistem bulanan dan melakukan kunjungan ke tempat usaha debitur untuk mendeteksi agar terhindar dari kemacetan usahanya. Kemudian AO juga wajib melakukan peugawasan terhadap pengguna kredit dan kegiatan usaha debitur termasuk pengamanan terhadap penggunaan kredit danJatau piutang danatau barang agunan lainnya sesuai dengan ketentuan. Pemberian Kredit Mikro Sumut Sejahtera II pada PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan selain mengacu kepada Undang-Undang Perbankan, seeara teknis juga mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. l422PBI2012 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan Oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis Dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Q. PERENCANAAN KREDIT MIKRO SUMUT SEJAHTERA II DAN REALlSASINYA Penyusunan rencana kredit bank merupakan suatu kegiatan yang rumit, karena banyak aspek dan fakror yang harus diperhirungkan dalam penyusunannya. Rencana di dalam kredit merupakan dasar untuk pengelolaan kredit yang efektif, sebab rencana tersebut memberikan orientasi dan arah yang dibutuhkan oleh para manajer atau pimpinan untuk mencapai tujuan. Dalam penyusunan rencana kredit pada Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan lebih dahulu diadakan rapat dengan para pegawai account officer. Penyusunan rencana Kredit Mikro Sumut Sejahtera II dilakukan dengan melihat dan memperhitungkan berbagai aspek yang memengaruhi keadaan ekonomi pada masa yang akan datang dan berdasarkan tahun sebelumnya. Aspek- aspek pertimbangan rencana kredit yang diperhitungkan anrara lain: a. Situasi perekonomian dan perdagangan usaha mikro, yaitu dengan melihar dan memperhitungkan keadaan perekonomian dan perdagangan usaha mikro disekitar Medan pada saat ini serta kemungkinan-kemungkinan perkembangan yang akan timbul selama rencana disusun. b. Keadaan para nasabah, dimana kredit mikro lebih fokus terhadap pengusaha mikro dan melihat apakah usaha yang dijalankan calon nasabah berkembang dengan baik dan stabil. Bank juga harus mengkategorikan nasabah menurut kelancaran pelunasan kredit yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. c. Keadaan keuangan bank, yaitu dengan melihat besarnya dana tersedia di bank dan benar-benar dapat dilepas untuk kredit. d. Plafond atau ceiling, yaitu batas dan jatah bagi bank untuk mengoperasikan dananya, plafond merupakan alat penjamin fleksibilitas suatu planning dalam penyusunan anggaran kredit. Dalam Kredit Mikro Sumut Sejahtera II plafond sudah ditentukan yaitu Rp.5.000.000 - Rp.50.000.000 saja. Apabila Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan akan merencanakan peningkatan kredit mikro, maka dari setiap total rencana akan diambil suatu keputusan yang tepat, apakah rencana tersebut akan dipenuhi seluruhnya atau hanya sebagian. Para stafpegawai Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan harus lebih aktif dalam mengumpulkan nasabah yang menabung dan membayar kreditnya tepat waktu sehingga sumber dana yang akan dioperasikan dapat bertambah dan dapat menaikkan rencana kreditnya. Tabe1 3.2 DATA REALISASI KREDIT MlKRO SUMUT SEJAHTERA II NO JENIS KREDIT TAHUN 2012 TAHUN 2013 NASABAH PLAFOND NASABAH PLAFOND 1 KMSS II 49 1.536.000.000 110 3.702.500.000 Sumber: PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan, 2014 Dari tabel diatas dapat dianalisa bahwa Kredit Mikro Sumut Sejahtera II mengalami peningkatan debitur sebesar 12,4 dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 14,1. Peningkatan ini diakibatkan oleh semakin banyak pengusaha mikro yang meminjam untuk membantu kelancaran usahanya dan tentunya menguntungkan pihak bank. Upaya peningkatan realisasi kredit terutama pada kredit mikro sumut sejahtera II harus lebih ditingkatkan lagi agar pengusaha mikro dapat terbantu dan teratasi masalah modal usahanya. 66 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem pemberian kredit pada PT. Bank Sumut KCP Setia Budi Medan sudah diterapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum dan pengawasan dalam mengelola Kredit Mikro Sumut Sejahtera II sudah cukup efektif serta belum ada yang dikategorikan kredit macet. 2. Pelaksanaan Kredit Mikro Sumut Sejahtera pada PT. Bank Sumut KCP Setia Budi Medan yang disalurkan melalui pegawai AO Account Officer sudah sesuai dengan ketentuan yang diterapkan untuk usaha mikro dan sudah cukup membantu perbaikan ekonomi pengusaha mikro di daerah Medan. 3. Jenis-jenis kredit yang ditawarkan oleh PT. Bank SUMUT antara lain adalah Kredit Angsuran Lainnya KAL, Kredit Pemilikan Rumah Sumut Sejahtera KPR Sumut Sejahtera, Kredit Surat Perintah Kerja SPK, Kredit Umum, Kredit Multi Guna KMG, Kredit Pensiun, Kredit Sumut Sejahtera I SS I, dan Kredit Sumut Sejahtera II SS II. 4. Pengembangan Kredit Mikro pada PT. Bank SUMUT harus lebih ditingkatkan lagi untuk peningkatan kinerja bank dan membanru pengusaha mikro di sekitar Medan. B. SARAN Setelah dikemukakan beberapa kesimpulan, maka penulis menarik beberapa saran yang dianggap perlu sebagai masukan pada PT. Bank Sumut KCP Setia Budi Medan. Adapun saran-saran tersebut adalah: 1. Hendaknya PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan dapat melakukan sistem pemberian kredit dan pengawasan kredit yang baik, secara aktif dan berkesinambungan agar kredit yang disalurkan dapat dikendalikan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan secara umum, sehingga kredit yang bermasalah dapat diminimalisasi. 2. Account Officer yang bertugas mengelola Kredit Umum dan Kredit Mikro agar dapat memperhatikan calon nasabahoya dengan mempertimbangkan prinsip 5C yaitu: character, capacity, capital, collateral, condition of economic dalam penyaluran kreditnya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kredit bermasalah atau macet. 3. Pengenalan jenis kredit dan peningkatan pada pelayanan nasabah perlu ditingkatkan lagi dengan cara memberikan kemudahan-kemudahan untuk nasabah mendapatkan kredit, sehingga banyak nasabah baru yang tertarik untuk kredit di PT. Bank SUMUT yang nantinya memberikan keuntungan bank. 4. PT. Bank SUMUT disarankan agar dapat lebih mengintensifkan kegiatan pemasaran jasa dan kredit mikro, sehingga dapat tumbuh dan berkembang menjadi salah sam perbankan yang maju dan terkemuka di Indonesia. BAB II PROFIL PT BANK SUMUT KANTOR CABANG PEMBANTU KELAS III SETIA BUDI D. Sejarah Singkat berdirinya PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi adalah Bank Umum Milik Daerah BUMD yang dahulu hanya sebuah Kantor Kas, sesuai dengan surat Keputusan Direksi PT Bank SUMUT Nomor : 088DIRDPP-PPSK2005 tanggal 5 Juli 2005 tentang Pedoman Pembukaan Kantor Kas PT Bank SUMUT Setia Budi beralamat di Jalan Setia Budi Komplek Milala Mas Nomor A6 dengan induk Kantor Cabang Medan I, dengan awal Pimpinan Syafrizal Syah dengan memiliki Satpam 3 orang, outsourching 2 orang, Teller 2 orang, Customer Service 1 orang, back office 1 orang dan overbooking. Kantor kas tersebut tidak hanya berfungsi sebagai unit penghimpun dana tetapi juga berfungsi menyalurkan kredit guna untuk kelangsungan usaha calon debitur yang berdomilisi di wilayah kerja kantor kas khususnya kredit skala kecil sesuai dengan visi dan misi PT Bank SUMUT. PT Bank SUMUT Setia Budi di kantor kas setiap harinya menyimpan uang maksimum sebesar Rp. 150.000.000,00 seratus lima puluh juta rupiah, dan lebih dari jumlah tersebut harus disetorkan ke kantor cabang induknya. Besarnya uang kas yang disimpan di kantor kas harus dilindungi dengan asuransi serta mempertimbangkan penempatan atau penyaluran dana untuk menghasilkan pendapatan dan pengamanan uang. 7 Pada bulan Desember 2005 kepimpinan digantikan oleh Jansen Manurung yang masih tetap dengan kantor kas dengan memiliki Satpam 3 orang, outsourching 2 orang, Teller 2 orang, Customer Service 1 orang, back office 1 orang dan overbooking 1 orang. Pada tanggal 26 Oktober 2007 kantor kas tersebut berubah menjadi kantor cabang pembantu sesuai dengan surat keputusan Direksi Nomor 357DIRDPP-PCSK2007. Selanjutnya, pada 10 Januari 2010 kepemimpinan digantikan oleh Yunita dengan Satpam 3 orang, outsourching 2 orang, Teller 2 orang, Customer Service 2 orang, Pelaksana Kredit Multi Guna KMG 2 orang, Pelaksana Kredit Angsuran Lainnya KAL 2 orang, Pelaksana Administrasi 1 orang, dan Pelaksana Operasional 1 orang. Pada bulan Mei 2011, kepimpinan digantikan oleh Fatmah, SH, sampai dengan sekarang. Visi PT Bank SUMUT Visi dari PT Bank SUMUT adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah dari segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat. Misi PT Bank SUMUT Misi dari PT Bank SUMUT adalah mengelola dana Pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance. Fungsi PT. Bank SUMUT Fungsi dari pendirian PT Bank SUMUT adalah sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dibidang perbankan, PT Bank SUMUT berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah, serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank umum seperti dimaksudkan pada Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998. E. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan mekanisme yang terformat dalam pengelolaan suatu organisasi. Struktur organisasi menunjukkan suatu susunan berupa bagan, dimana terdapat hubungan diantara fungsi bagian, status, ataupun orang-orang yang menunjukkan tanggung jawab dan wewenang yang berbeda dalam organisasi tersebut. Berikut ini adalah uraian tentang struktur organisasi pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Setia Budi Medan : 10 Tiar Rona Dumari - Eviana Karika Sari Pelaksana Pemasaran - Jackaria - Khaerawati Harefa Pelaksana Pemasaran - Rusnella Ulfa - Fatmah Zuleira Admin Pembukuan - Cinbon Marpaung - Susanti Admin Kredit - A. Affandi Asyad Siregar Analis Kredit Sumber : PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Setia Budi 2015 Gambar 2.2. Struktur Organisasi Kantor Cabang Pembantu Kelas III FATMAH Pimpinan Cabang Pembantu STRUKTUR ORGANISASI KANTOR CABANG PEMBANTU KELAS III TELLER CUSTOMER SERVICE Sri Yahyu Ningsih BACK OFFICE ACCOUNT OFFICER SAMSIANTO Wapim Cabang Pembantu F. Uraian Tugas Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Setia Budi Medan yang terdiri dari :

a. Pimpinan Cabang :