4
HASIL PEMBAHASAN
Data yang diperoleh dari penelitian ini menggunakan data rekam medik pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa RSJ “X” Jawa Tengah. Sepanjang
periode Januari-September tahun 2015 terdapat 2382 pasien rawat inapdan rawat jalan dengan profil pengobatan menggunakan satu atau lebih obat antidepresan. Kebijakan
Rumah Sakit mengijinkan pengambilan sampel sebanyak 110 data rekam medik. Sampel- sampel tersebut selanjutnya diseleksi menggunakan kriteria inklusi dan didapatkan 73 data
yang memenuhi kriteria tersebut.
A. Karakteristik Pasien
Tabel 1. Distribusi Pasien yang Menerima Pengobatan Antidepresan di RSJ “X” Jawa Tengah periode Januari- September tahun 2015 n= 73
Kriteria Jumlah Persentase
UsiaTahun 15-30
31-46 47-62
63-78 Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
Diagnosa Depresi tipe skizoafektif
Skizofrenia paranoid Depresi pasca skizofrenia
Skizofrenia residual Depresi berat
Depresi akut Skizofrenia katatonik
Depresi gejala paranoid Status perawatan
Rawat jalan Rawat inap
2 49
19 3
27 46
30 16
10 8
4 2
2 1
52 21
2,7 67,1
26,0 4,2
40 60
41,1 21,9
13,7 11
5,5 2,7
2,7 1,4
78,1 28,8
Berdasarkan usia, pasien dengan rentang usia 31-46 memiliki prevalensi tertinggi mendapatkan terapi antidepresan. Gangguan depresi umumnya mulai muncul pada masa
remaja dan terjadi dalam satu keluarga. Walaupun depresi dapat terjadi pada semua usia, namun kejadian terbesar gangguan depresi terjadi pada usia 18-44 tahun Pieter et al.,
2011. Hasil penelitian ini menunjukkan pengguna obat antidepresan lebih banyak pada
laki-laki Tabel 1. Secara teoritis, karakteristik gender pada kejadian depresi klinis maupun subklinis lebih tinggi dialami oleh perempuanDarmayanti, 2002.
Diagnosa terbanyak dari pasien yang didapat adalahSkizoafektif tipe depresi Tabel 1. Skizoafektif tipe depresi dapat ditegakan apabila terdapat suatu tanda yaitu pada saat
episode yang sama terdapat episode yang bersamaan antara depresi dengan gejala pada
5 skizofrenia yakni halusinasi, disorganisasi dalam berbicara, prilaku yang tidak terkontrol,
katatonik, gejala negatif dan lain-lain. Dasar utama dari farmakoterapi untuk gangguan skizoafektif adalah pemberian protokol antidepresan dan antimania jika semuanya
diindikasikan dan diberikan antipsikotik hanya digunakan jika diperlukan untuk pengendalian jangka pendek Surbakti, 2014.
B. Karakteristik Obat
Distribusi penggunaan obat pada pasien di RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Penggunaan Obat pada Pasien diRSJ. “X” Jawa Tengah Periode Januari-September Tahun 2015 n=73
Kelas Terapi Golongan
Nama Obat Jumlah
Persentase Antidepresan
Antidepresan trisiklik TCA Amitriptilin
49 65,3
SSRI Fluoksetin
24 32
Sertralin 1
1,3 Antipsikotik
Antikolinergik Antihipertensi
Antibiotik Neurotropik
Antihistamin Antimania
Vitamin Analgesik
Laksatif Anti jamur
Anti gastritis Suplemen
Atipikal Fenotiazin
Benzodiazepin Butirofenon
- Antagonis kalsium
Sefalosporin -
- -
- NSAID
Lubrikan Imidazol
Proton pumb Inhibitor -
Escitalopram Risperidon
Clozapin Olanzapin
Quetiapin Trifluoroperazin
Klorpromazin Alprazolam
Clobazam Quetiapin
Haloperidol Triheksifenidil
Amlodipin Ceftazidim
Ceftriaxon Piracetam
Difenhidramin Lithium
Vitamin B complex Vitamin B1
Ibuprofen Ketorolac
Bisakodil Ketokonazol
Omeprazole Curcuma
1 45
21 5
1 21
15 4
1 1
21 70
3 1
1 4
3 2
3 2
1 1
1 1
1 1
1,3 61,6
28,8 6,8
1,4 28,8
20,6 5,5
1,4 1,4
28,8 95,9
4,1 1,4
1,4 5,5
4,1 2,7
4,1 2,7
1,4 1,4
1,4 1,4
1,4 1,4
Berdasarkan tabel 2, Pada penelitian ini antidepresan trisiklik paling banyak digunakan yaitu amitriptilin yang diresepkan pada 49 pasien sedangkan golongan Selective
Serotonine Reuptake Inhibitors and Related Drugs SSRI diresepkan pada 26 pasien Tabel 2. Anderson, 2000 menyatakan bahwa TCA lebih menguntungkan dari pada
SSRI pada beberapa pasien rawat inap. Kedua obat memiliki efektifitas yang sama atau sebanding sebagai antidepresan, namun SSRI lebih mudah ditoleransi oleh pasien
dibandingkan TCA.Golongan antidepresan trisiklik merupakan obat generasi pertama dan digunakan secara luas pada penanganan depresi. Obat ini efektif karena meningkatkan efek
serotonergik dan noradrenergik. Namun antidepresan trisiklik juga memblok histamin, kolinergik, alpa 1 adrenergik yang menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan yaitu
6 peningkatan berat badan, mulut kering dan konstipasi Feighner, 1999 . Dosis harian total
amitriptilin adalah 75-150mghari untuk rawat jalan dan 200-300mghari untuk rawat inap. Berdasarkan tabel 2, antipsikotik yang paling banyak digunakan adalah Risperidon
yang diresepkan pada 45 pasien atau sebesar 61,6 tabel 2. Risperidon adalah antipsikotik golongan atipikal. Risperidon merupakan obat utama pada penatalaksanaan
semua fase dan semua tipe skizofrenia Evoy, 2008. Penambahan antagonis serotonin pada antagonis dopamine mekanisme neuroleptik klasik diperkirakan dapat memperbaiki
gejala negatif dan menurunkan insiden efek samping ekstrapiramidal Fuller and Sajatoviv, 2002.Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa hampir semua pasien menggunakan Triheksifenidil.
Triheksifenidil merupakan obat golongan antikolinergik. Antikolinergik digunakan bersama dengan antipsikotik bertujuan untuk meniadakan efek samping ekstrapiramidal
dari antipsikotik Stockley, 2008.
C. Interaksi Obat