Perancangan Dan Pengembangan Sistem Informasi Layanan Pelanggan Untuk Pemesanan Dan Penjualan Handphone Secara Online Di Rumah Ponsel Bandung

(1)

ONLINE DI RUMAH PONSEL BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Strata I

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

Chairruddin Arrasid NIM. 1.05.07.528

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

i ABSTRAK

Rumah Ponsel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan penjualan handphone secara grosir maupun eceran. Rumah Ponsel belum menyediakan informasi perusahaan, layanan informasi produk yang dijualnya, dan sistem layanan pelanggan untuk pemesanan dan penjualan handphone secara online. Dan hal ini tentunya membuat proses transaksi antara Rumah Ponsel dengan pelanggannya masih dikatakan lambat dalam mencapai efisiensi dan efektivitas.

Metode penelitian yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini adalah metode deskriptif. Metode pengembangan yang digunakan adalah metode waterfall dengan menggunakan alat bantu analisis dan perancangan berupa flow map, diagram kontek, DFD, dan alat perancangan database yang diusulkan berupa ERD. Sedangkan pembuatan perangkat lunak dalam skripsi ini penulis menggunakan perangkat lunak Notepad++, Macromedia Dreamwaver 8, dan untuk bahasa pemrograman dan database menggunakan PHP dan MySQL.

Berdasarkan hasil perancangan sistem, maka dapat diterapkan sistem informasi layanan pelanggan untuk pemesanan dan penjualan handphone secara online. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan Rumah Ponsel dapat memiliki pangsa pasar yang luas, memudahkan pelanggannya dalam memperoleh informasi mengenai spesifikasi produk yang ditawarkan, dan mempermudah transaksi penjualan dengan adanya layanan pemesanan dan penjualan handphone secara online.

Kata kunci : pemesanan, penjualan, handphone, sistem informasi pemesanan dan penjualan handphoneonline.


(3)

ii

Rumah Ponsel is a company of handphone distribution and sales in wholesale and retail. Rumah Ponsel not provide company information, products information, and customer service system for online ordering and selling handphone. And this certainly makes the process of transaction between Rumah Ponsel with customer is still say slowly in achieving efficiency and effectiveness.

The research method used in building this information system is descriptive method. Development method used is waterfall method by using the tools of analysis and design such as flow map, context diagram, DFD, and tools of database design such as ERD. Whereas making of software in this thesis, the author use software Notepad++, Macromedia Dreamwaver 8, and for programming languages and databases use PHP and MySQL.

Based on the results of system design, then can be applied information system of customer service for online ordering and selling handphone. With this information system, expected to Rumah Ponsel can have large market share, easier customers in getting information about product specifications, and easier selling transaction with the service of online ordering and selling handphone. Keyword : ordering, selling, handphone, information system of online ordering


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Perancangan dan Pembangunan Sistem

Informasi Layanan Pelanggan Untuk Pemesanan dan Penjualan Handphone

Secara Online di Rumah Ponsel Bandung.”

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak sekali kekurangan dan jauh untuk dikatakan sempurna, baik dari segi isi maupun bahasa, serta teknik penulisannya, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis.

Walaupun demikian penulis sudah berusaha semaksimal mungkin sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan harapan semoga memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan sekali saran dan kritik yang positif demi kesempurnaan isi yang terkandung dalam laporan skripsi ini.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis banyak sekali mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya pembuatan skripsi ini, di antaranya :


(5)

iv

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, Msc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi dan Dosen Wali kelas MI-12 Universitas Komputer Indonesia. 4. Ibu Wartika, S.Kom., M.T., selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan banyak bimbingan pada penulisan skripsi ini dan selalu meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan pengarahan kepada penulis sehingga membantu dalam penyelesaian skripsi dengan baik.

5. Bapak Muhammad Bay Dlowy, selaku pembimbing lapangan di Rumah Ponsel yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan skripsi ini. 6. Kedua orang tuaku tercinta, yang tidak pernah berhenti mendo’akan dan

memberikan dukungan serta motivasi ketika mengerjakan skripsi ini. 7. Kedua adikku tersayang, yang selalu menjadi inspirasiku dalam segala hal. 8. Teman-teman MI-12 angkatan 2007 yang selalu mengingatkan satu dengan

lainnya.

Bandung, Juni 2011


(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Sekarang ini distributor handphone semakin banyak dijumpai di Indonesia. Karena semakin banyaknya distributor atau counter handphone tersebut, maka setiap perusahaan yang bergerak di bidang itu harus selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dan juga cepat kepada para pelanggannya. Rumah Ponsel dibuka pada awal tahun 2011. Dan merupakan cabang dari M12 Cellular yang telah berdiri sejak tahun 2008. Rumah Ponsel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan penjualan handphone secara grosir maupun eceran yang berlokasi di kota Bandung tepatnya di Jl. Kebon Kopi No. 182 Cibereum.

Rumah Ponsel yang didirikan oleh Ibu Mimie ini mendapat pasokan barang dari distributor-distributor handphone besar yang ada di Indonesia. Barang tersebut terlebih dahulu dikirimkan ke cabang yang ada di Jakarta. Setelah itu baru dikirim ke Rumah Ponsel Bandung. Kemudian bagian gudang melakukan pendataan atau input data stok barang yang sudah masuk tersebut. Dalam melakukan penjualan maupun distribusi handphone ke pelanggan atau counter-counter lain, Rumah Ponsel menggunakan jasa para Sales Marketing. Sebelumnya dilakukan pendataan terhadap barang yang akan dijual maupun yang akan didistribusikan tersebut. Dengan mencatat siapa sales tersebut dan barang apa saja yang dibawanya. Dalam satu bulan Rumah Ponsel bisa menjual lebih dari 1000


(7)

unit handphone. Dan setiap bulannya jumlah unit handphone yang dijual mengalami kenaikan sekitar 10 - 20%.

Saat ini, Rumah Ponsel belum menyediakan informasi perusahaan, layanan informasi produk yang dijualnya, dan sistem layanan pelanggan untuk pemesanan dan penjualan handphone secara online. Dan hal ini tentunya membuat proses transaksi antara Rumah Ponsel dengan pelanggannya masih dikatakan lambat dalam mencapai efisiensi dan efektivitas. Seperti dari segi kinerja yang belum maksimal dan juga dari segi pemasarannya yang belum bisa menjangkau pangsa pasar dan pelanggan baru dalam lingkup yang luas. Misalnya, untuk transaksi jual beli dilakukan dengan cara bertatap muka secara langsung. Dan juga untuk pendistribusian handphone ke counter-counter, Rumah Ponsel masih mengandalkan para sales, yang tentunya juga memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam proses distribusi handphone tersebut.

Dengan menitikberatkan pada masalah di atas maka perlu dilakukan sebuah terobosan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan merancang dan membangun suatu aplikasi e-commerce yang berupa sistem informasi layanan pelanggan untuk proses pemesanan maupun penjualan handphone. Maka penulis menetapkan judul: “Perancangan dan Pembangunan Sistem Informasi Layanan Pelanggan Untuk Pemesanan dan Penjualan Handphone Secara Online di Rumah Ponsel Bandung .”


(8)

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Pada sistem yang sedang berjalan terdapat beberapa permasalahan yang dapat penulis indentifikasi, yaitu :

1. Belum terdapat informasi lengkap mengenai Rumah Ponsel secara online, menyebabkan Rumah Ponsel tersebut menjadi kurang dikenal oleh banyak orang.

2. Belum tersedia layanan informasi produk secara online, sehingga pelanggan kesulitan untuk memperoleh informasi mengenai spesifikasi produk yang ditawarkan.

3. Belum tersedianya layanan pemesanan dan penjualan secara online, sehingga pelanggan harus datang langsung ke tempat.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi pemesanan dan penjualan handphone yang sedang berjalan pada Rumah Ponsel.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pemesanan dan penjualan handphone pada Rumah Ponsel.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi pemesanan dan penjualan handphone pada Rumah Ponsel.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi pemesanan dan penjualan handphone pada Rumah Ponsel.


(9)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi layanan pelanggan untuk pemesanan dan penjualan handphone secara online pada Rumah Ponsel.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi pemesanan dan penjualan handphone yang sedang berjalan pada Rumah Ponsel.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pemesanan dan penjualan handphone pada Rumah Ponsel.

3. Untuk mengetahui pengujian sistem informasi pemesanan dan penjualan handphone pada Rumah Ponsel.

4. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pemesanan dan penjualan handphone pada Rumah Ponsel.

1.4. Kegunaan Penelitian

Berikut ini adalah kegunaan praktis dan kegunaan akademis dalam pembangunan sistem informasi layanan pelanggan untuk pemesanan dan penjualan handphone secara online di Rumah Ponsel :

1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis ini ada dua hal yang harus diketahui antara lain: 1. Bagi Perusahaan


(10)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan sistem informasi layanan pelanggan di Rumah Ponsel.

2. Bagi Pelanggan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai layanan informasi secara online agar dapat mempermudah dalam proses pemesanan dan penjualan.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan akademis bagi penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas terutama dalam pembuatan aplikasi e-commerce yang berupa sistem informasi layanan pelanggan untuk pemesanan dan penjualan barang secara online.

2. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi pengembangan ataupun pembuatan dalam penelitian yang sama agar menjadi lebih baik dan lebih berguna.

3. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan aplikasi e-commerce yang berupa sistem informasi layanan pelanggan untuk pemesanan dan penjualan barang secara online.


(11)

1.5. Batasan Masalah

Dari penjelasan diatas penulis mencoba membatasi masalah yang akan dibahas yaitu :

1. Informasi dan profil perusahaan di websitenya. 2. Kalatog atau daftar produk beserta deskripsinya.

3. Proses pemesanan dan penjualan untuk pelanggan dengan sistem member. 4. Laporan produk, kategori produk, pelanggan, dan transaksi penjualan. 5. Pembayaran dilakukan dengan cara transfer antar rekening bank (Bank BCA

dan Bank Mandiri)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian ini bertempat di Rumah Ponsel yang beralamat di Jl. Kebon Kopi No. 182 Cibeureum - Bandung. Waktu / jadwal penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 4 bulan yaitu dimulai dari Maret 2011 sampai dengan Juni 2011, dengan tahapan sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Nama Kegiatan

Maret April Mei Juni

2011 2011 2011 2011

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengumpulan Data Analisis Perancangan & Coding Testing Implementasi


(12)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Pengertian sistem sangatlah luas dan mempengaruhi semua aspek kehidupan. Sistem sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan terstruktur terhadap manajemen. Keterpaduan sistem ini memungkinkan terciptanya kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 : 1) yang lebih menekankan pada prosedurnya didefinisikan sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”

Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel yang disadur oleh Jogiyanto (2005 : 1) mendefinisikan sebagai berikut:

“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis) biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis terjadi.”

Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu koordinasi dari komponen-komponen yang saling berhubungan dengan tujuan tertentu.


(13)

2.1.1. Elemen Sistem

Semua sistem meliputi tiga elemen utama yaitu input, transformasi dan output. Sebagian sistem dapat mengendalikan operasi mereka sendiri yang disebut sebagai sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem lingkaran tertutup mencakup suatu mekanisme kontrol, tujuan dan lingkaran umpan balik (feedback loop) disamping tiga elemen utama. Sistem yang tidak memiliki kemampuan pengendalian disebut sistem lingkaran terbuka (open-loop system), dalam arti mereka berhubungan dengan lingkungan mereka. Perusahaan adalah suatu contoh sistem terbuka dan sistem lingkaran tertutup.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat kita lihat seperti pada Gambar berikut ini:

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem Sumber: Jogiyanto (2005 : 6)


(14)

1. Komponen Sistem

Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

2. Batas Sistem

Daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan sistem lingkungan luarnya. Batasan sistem, maka kita dapat memisahkan dan membedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar.

3. Lingkungan Luar

Segala sesuatu yang berada diluar batas sistem, namun jika terdapat ketidak-serasian antara lingkungan luar sistem dengan sistem maka dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem tersebut. Oleh karena itu haruslah senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya. 4. Penghubung Sistem

Media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lain. Melalui penghubung sistem ini, maka dapat saling memberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.

5. Masukan Sistem

Bahan atau energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Energi ini dimasukkan kedalam sistem untuk diproses oleh sistem sesuai dengan fungsi dari sistem agar dapat menghasilkan proses keluaran.


(15)

6. Keluaran Sistem

Hasil dari proses pengolahan input. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada subpra sistem.

7. Pengolahan Sistem

Mesin yang digunakan secara mekanisme ataupun manual untuk mengubah masukan menjadi keluaran/data menjadi informasi.

8. Sasaran dan Tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran, yang harus dicapai oleh sistem. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil menjalankan fungsinya jika berhasil mencapai sasaran dan tujuan sistem tersebut.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, terbagi menjadi : 1. Sistem terbuka dan tertutup

Suatu sistem dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Bertalanffy bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.

2. Sistem buatan manusia dan Tuhan

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau


(16)

buatan manusia. Sebagai contoh sistem tata surya, adalah sistem yang secara alamiah, sedangkan organisasi perusahaan adalah sistem buatan manusia. 3. Sistem barjalan dan konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sistem konseptual. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan.

4. Sistem sederhana dan kompleks

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran. Sebuah sistem yang kompleks jelas terdiri dari banyak komponen atau tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti perusahaan.

5. Kinerja bisa yang dapat dan tidak dapat dipastikan

Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem yang tidak dapat dipastikan kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.

6. Sistem sementara dan selamanya

Suatu sistem yang mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu.


(17)

7. Sistem secara fisik dan abstrak

Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya kendaraan bermotor, sedangkan yang abstrak seperti organisasi.

8. Sistem, subsistem dan super sistem

Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan super sistem adalah sistem yang lebih besar.

9. Sistem yang bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi

Berdasarkan fleksibilitasnya, karakteristik suatu sistem dapat dibedakan apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya atau tidak.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang telah diproses dan memiliki arti atau manfaat bagi penggunanya. Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu organisasi sangatlah penting karena informasi merupakan landasan untuk mengambil suatu keputusan dan data merupakan sumber dari informasi.

Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto (2005 : 8) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan penting bagi yang menerimanya.

Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi merupakan suatu hasil (output) dari suatu data yang diolah dengan metode pendekatan dan pengembangan tertentu.


(18)

2.2.1. Siklus Informasi

Data merupakan fakta atau kejadian yang belum berguna bagi penerimanya, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui dengan suatu metode pendekatan dan pengembangan tertentu untuk dihasilkan suatu informasi.

Data diolah sehingga menghasilkan informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat suatu data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat sebuah model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle), siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycle).

2.2.2. Kualitas Informasi

Baik buruknya kualitas suatu informasi dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi harus sesuai dengan dengan keadaan saat itu, karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila


(19)

pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.2.3. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11), nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Sebagian besar


(20)

informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir dari nilai efektifitasnya.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi diperoleh dari sistem informasi (information system) atau processing system. Sistem informasi menurut Robert A Letch dan K. Roscoe Davis, disadur oleh Jogiyanto (2005: 11)

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Dari pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai suatu kesatuan dari berbagai bagian atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Jogiyanto (2005 : 12), dalam buku Analisis Dan Desain, John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu : 1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.


(21)

2. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

3. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan Toolbox dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data


(22)

perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

6. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4. Sistem Informasi Pemesanan

Sistem informasi pemesanan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai pemesanan.

2.5. Data

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.


(23)

Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilihan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.

2.5.1. Jenis-Jenis Data

Jenis-jenis data ini bertingkat menurut tingkatan pengukuran. Jenis data tersebut adalah :

1 . Data Rasio

Data rasio adalah tingkatan data yang paling tinggi. Data rasio memiliki jarak antar nilai yang pasti dan memiliki nilai nol mutlak yang tidak dimiliki oleh jenis-jenis data lainnya. Contoh dari data rasio diantaranya: berat badan, panjang benda, jumlah satuan benda. Jika kita memiliki 10 bola maka ada perwujudan 10 bola itu, dan ketika ada seseorang memiliki 0 bola maka seseorang tersebut tidak memiliki bola satupun. Data rasio dapat digunakan dalam komputasi matematik, misalnya A memiliki 10 bola dan B memiliki 8 bola, maka A memiliki 2 bola (10- 8) lebih banyak dari B.

2 . Data Interval

Data interval mempunyai tingkatan lebih rendah dari data rasio. Data rasio memiliki jarak data yang pasti namun tidak memiliki nilai nol mutlak. Contoh dari data interval ialah hasil dari nilai ujian matematika. Jika A mendapat nilai 10 dan B mendapat nilai 8, maka dipastikan A mempunyai 2


(24)

nilai lebih banyak dari B. Namun tidak ada nilai nol mutlak, maksudnya bila C mendapat nilai 0, tidak berarti bahwa kemampuan C dalam pelajaran matematika adalah nol atau kosong.

3 . Data Ordinal

Data ordinal pada dasarnya adalah hasil dari kuantifikasi data kualitatif. Contoh dari data ordinal yaitu penskalaan sikap individu. Penskalaan sikap individu terhadap sesuatu bisa diwujudkan dalam bermacam bentuk, diantaranya yaitu: dari sikap Sangat Setuju (5), Setuju (4), Netral (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1). Pada tingkatan ordinal ini data yang ada tidak mempunyai jarak data yang pasti , misalnya: Sangat Setuju (5) dan Setuju (4) tidak diketahui pasti jarak antar nilainya karena jarak antara Sangat Setuju (5) dan Setuju (4) bukan 1 satuan (5-4).

4 . Data Nominal

Data nominal adalah tingkatan data paling rendah menurut tingkat pengukurannya. Data nominal ini pada satu individu tidak mempunyai variasi sama sekali, jadi 1 individu hanya punya 1 bentuk data. Contoh data nominal diantaranya yaitu: jenis kelamin, tempat tinggal, tahun lahir dll. Setiap individu hanya akan mempunyai 1 data jenis kelamin, laki-laki atau perempuan. Data jenis kelamin ini nantinya akan diberi label dalam pengolahannya, misalnya perempuan = 1, laki-laki = 2.


(25)

2.6. Basis Data

Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai markas, gudang, tempat berkumpul atau tempat penyimpanan. Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Basis data merupakan himpunan kelompok data yang saling berkaitan dan tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem, sehingga dapat dieksplorasi untuk menyusun informasi-informasi dalam berbagai bentuk.

Prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip dengan tujuan utama untuk kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip tersebut. Dapat disimpulkan bahwa basis data memiliki kesamaan fungsi dan prinsip pekerjaan dengan lemari arsip, perbedaan antara basis data dengan lemari arsip hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan.

2.6.1. Jenis-Jenis Basis Data

Menurut pengaksesannya, basis data dibedakan menjadi empat jenis yaitu : 1. Basis data individual

Basis data individual adalah basis data yang digunakan oleh perseorangan. Biasanya basis data seperti ini banyak dijumpai dilingkungan PC. Visual dBASE, Corel Paradox, dan Filemaker Pro merupakan contoh perangkat


(26)

lunak yang biasa digunakan untuk mengelola basis data untuk kepentingan pribadi.

2. Basis data perusahaan

Basis data perusahaan adalah basis data yang dimaksudkan untuk diakses oleh sejumlah pegawai dalam sebuah perusahaan dalam sebuah lokasi. Basis data seperti ini disimpan dalam sebuah server dan para pemakai dapat mengakses dari masing-masing komputer yang berkedudukan sebagai client.

3. Basis data terdistribusi

Basis data terdistribusi adalah basis data yang disimpan pada sejumlah komputer yang terletak pada beberapa lokasi. Model seperti ini banyak digunakan bank yang memiliki sejumlah cabang di berbagai kota dan melayani transaksi perbankan yang bersifat online.

4. Basis data publik

Basis data publik adalah basis data yang dapat diakses oleh siapa saja (publik). Sebagai contoh, banyak situs web (misalnya yahoo dan about.com) yang menyediakan data yang bersifat publik dan dapat diambil siapa saja secara gratis. Namun adakalanya seseorang harus menjadi anggota dan membayar iuran untuk memperoleh data publik.

2.7. E-commerce

E-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau


(27)

jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

2.7.1. Sejarah E-commerce

E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner elektronic dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat triliun dolar US pada tahun 2011.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-business yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-marketing, atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (databases), surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer


(28)

yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini

2.7.2. Klasifikasi E-commerce

Penggolongan e-commerce yang lazim dilakukan orang ialah berdasarkan sifat transaksinya, antara lain :

1. Business to Business (B2B)

Jenis transaksi yang berisikan serangkaian perdagangan yang dilakukan melalui jaringan sebanyak 70%. Usaha dan penempuhan Business to Business termasuk transaksi keuangan secara tradisional dilakukan melalui jaringan pribadi.

2. Business to Consumer (B2C)

Jenis transaksi dimana pembelinya perorangan dan tidak punya tujuan untuk menjualnya kembali biasanya semacam toko online yang menjual berbagai macam barang.

3. Consumer to Consumer (C2C)

Jenis transaksi dimana pembelinya perorangan yang tidak mempunyai tujuan untuk dijual kembali dan penjualnya juga perorangan yang tidak menyediakan bermacam-macam barang melainkan hanya beberapa barang saja. Contoh: online advertising.


(29)

4. Consumer to Business (C2B)

Termasuk kedalam kategori ini adalah perseorangan yang menjual produk atau layanan kepada organisasi, dan perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan mereka dan menyepakati suatu transaksi.

2.7.3. Manfaat E-commerce

Manfaat yang diperoleh bagi organisasi pemilik e-commerce :

1. Memperluas lokasi di mana suatu perusahaan dapat memperoleh informasi (market place) hingga ke pasar nasional dan internasional.

2. Dengan biaya yang tidak begitu besar, sebuah perusahaan dapat dengan mudah menemukan lebih banyak pelanggan, supplier yang lebih baik dan partner bisnis yang paling cocok dari seluruh dunia.

3. E-commerce menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.

4. E-commerce memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan supply chain management tipe “pull”. Dalam supply chain management tipe “pull”, proses dimulai dari pesanan pelanggan serta digunakan manufacturing just-in-time.

5. E-commerce mengurangi waktu penerimaan produk dan jasa.

6. E-commerce mendukung upaya-upaya business process reengineering. Dengan mengubah prosesnya, maka produktivitas sales people, pegawai yang berpengetahuan, dan administrator bias meningkat 100% atau lebih.


(30)

7. E-commerce memperkecil biaya telekomunikasi. Karena internet lebih murah dibandingkan VAN.

8. Akses informasi menjadi lebih cepat.

9. Biaya transportasi dan fleksibilitas bertambah.

Manfaat bagi konsumen antara lain :

1. E-commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi. 2. E-commerce memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan, mereka

bisa memilih berbagai produk dari banyak vendor.

3. E-commerce menyediakan produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.

4. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detil dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.

5. E-commerce memberi tempat kepada para pelanggan untuk berinteraksi dengan pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta pengalaman.

Manfaat bagi masyarakat lain :

1. E-commerce memungkinkan orang untuk bekerja didalam rumah dan tidak harus keluar rumah untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.


(31)

2. E-commerce memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa e-commerce.

2.7.4. Fitur-Fitur Utama E-commerce

Sebuah situs e-commerce biasanya memiliki fitur-fitur utama sebagai berikut :

1. Etalase atau halaman yang memuat nama, deskripsi dan harga barang/jasa yang ditawarkan.

2. Catalog, yang bisa dieksplorasi isinya dengan mudah untuk mencari barang/jasa yang kita inginkan, umumnya di fasilitasi dengan fungsi Search atau pencarian.

3. Shopping Cart atau keranjang belanja, yaitu tempat kita menaruh barang-barang atau jasa yang kita inginkan. Memuat nama barang-barang, quantity, dan harga serta jumlah bayar, umumnya dilengkapi dengan automatic calculation yang dapat memunculkan informasi nominal pembayaran yang harus dilakukan.

4. Payment Methode, umumnya menawarkan tiga metode cara bayar, yaitu Cash/Transfer/Debit, kredit dengan kartu kredit dan C.O.D (Cash On Delivery).

5. Delivery Methode atau sistem pengiriman, umumnya dengan pihak ketiga/perusahaan jasa pengiriman barang dengan berbagai layanannya yang


(32)

dapat dipilih oleh pembeli misalnya layanan kiriman sampai pada hari yang sama, keesokan harinya dan lain-lain.

6. Contact Link, berisi alamat dan nomor telepon atau saluran lain (email/IM) yang dapat digunakan untuk komunikasi antara pembeli dan penjual, umumnya disertakan pula Contact Form yang terdiri dari field-field untuk memasukkan identitas pengirim (nama, email/website) serta berita/pesan yang ingin disampaikan. Isi pesan yang disampiakan melalui Contact Form umumnya dapat diteruskan kepada penjual/pengelola/pemilik web dalam bentuk email.

2.7.5. Fitur-Fitur Tambahan E-commerce

Fitur tambahan, umumnya disediakan sesuai dengan karakter bisnis yang dijalankan, antara lain :

1. Calculator Offline, umumnya digunakan (calon) pembeli saat ingin mengetahui nilai atau nominal harga menurut nilai tukar mata uang yang dipilih apabila daftar harga didominasi oleh satu mata uang asing tertentu. Pada fitur ini biasanya nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang lokal sudah tersedia.

2. Currency Converter, memiliki fungsi yang hampir sama dengan Calculator offline, namun bersifat online dan pengguna dapat dengan mudah mengkonversi nilai atau nominal pembelanjaan berdasarkan berbagai nilai tukar mata uang asing yang disediakan berikut nilai tukarnya.


(33)

3. Uploader, biasanya digunakan untuk mengirimkan file sisipan (attachment) yang diperlukan dalam proses produksi barang yang ditawarkan. Misalnya adalah gambar desain yang berasal dari calon pembeli untuk digunakan sebagai acuan pembuatan barang yang akan diproduksi oleh penjual.

4. Pembanding, yaitu fitur yang digunakan untuk melakukan pembandingan dua produk atau lebih yang ditawarkan pada situs tersebut, biasanya setelah calon pembeli menentukan produk-produk yang akan dibandingkan, maka muncul spesifikasi per elemen produk yang menjadi indikator pembanding secara head to head.

5. FAQ (Frequently Asked Question), adalah berbagai macam jenis pertanyaan yang umumnya diajukan oleh (calon) pembeli kepada penjual, misalnya cara pesan, garansi produk, minimum pembelian dan lain-lain

2.8. Pengertian Layanan

Layanan merupakan suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.

2.9. Pengertian Pelanggan

Pelanggan atau langganan merujuk pada individu atau rumah tangga, perusahaan yang membeli barang atau jasa yang dihasilkan dalam ekonomi. Secara spesifik, kata ini sering pula diartikan sebagai seseorang yang terbiasa untuk membeli barang pada suatu toko tertentu. Dalam berbagai pendekatan,


(34)

tergantung dari sifat industri atau budaya, pelanggan bisa disebut sebagai klien, nasabah, pasien. Maknanya adalah pihak ketiga di luar sistem perusahaan yang karena sebab tertentu, membeli barang atau jasa perusahaan.

2.10. Pengertian Pemesanan

Pemesanan merupakan proses pembelian secara tidak langsung melalui telepon, fax, atau internet yang pembayarannya dilakukan melalui cara yang ditetapkan (cek, transfer, visa/master card, weselpos dan giropos). Pengiriman barang yang dipesan dilakukan setelah uang pembayaran diterima oleh penjual. Apabila barang yang dipesan tersebut akan dikirimkan ke alamat pemesan, maka akan dikenakan biaya ongkos kirim dan administrasi sesuai ketentuan.

2.11. Pengertian Penjualan

Penjualan merupakan sebuah proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan. Jadi, konsep penjualan adalah cara untuk mempengaruhi pembeli atau konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.

2.12. Pengertian Handphone

Handphone merupakan perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel atau mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel atau


(35)

wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access).

2.13. Perancangan Sistem

Tahap perancangan disebut juga tahap pemecahan masalah, yaitu dengan menyusun suatu algoritma, alur sistem, masukan, prosedur proses, keluaran, dan database. Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang baik, karena dengan rancangan yang tepat akan menghasilkan sistem yang stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang. Berikut ini akan dijelaskan rangkaian atau ruang lingkup sistem yang akan dirancang dengan memanfaatkan alat bantu seperti :

2.13.1. Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.

Suatu diagram konteks selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja. Proses ini mewakili proses dari seluruh sistem. Diagram konteks ini menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan dunia luarnya (kesatuan luar).


(36)

2.13.2. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Alir Data (DAD) memperlihatkan hubungan fungsional dari nilai yang dihitung oleh sistem, termasuk nilai masukan, nilai keluaran, serta tempat penyimpanan internal. DAD adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam objek kemudian melewati proses yang mentransformasinya ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain. DAD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir.

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design). DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur jelas. Beberapa simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) antara lain :

1. External Entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem. lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.


(37)

2. Proses

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang , mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram (PDFD), proses dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer, sedangkan untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari komputer. Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi identifikasi proses, nama proses dam pemroses. 3. Data Flow (arus data)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data strore) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. 4. Data Store (simpanan luar)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa, yaitu suatu file atau database di sistem komputer, suatu arsip atau catatan manual, suatu kotak tempat data di meja seseorang, suatu tabel acuan manual, dan suatu agenda atau buku.

2.13.3. Diagram E-R (Entity Relationship Diagram)

Menurut Budi Sutedjo, ERD adalah peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan relasi atau hubungan dari dua file atau dua tabel yang dapat digolongkan dalam tiga macam bentuk relasi, yaitu satu – satu (1 – 1), satu – banyak


(38)

(1 – N), banyak – banyak (N – N). Model entity relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta yang kita tinjau digambarkan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram E-R. Pembuatan Diagram E-R meliputi tahap-tahap berikut :

1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlihat.

2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas.

3. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di antara himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign key yang terdapat pada relasi tersebut.

4. Menentukan derajat atau kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi. 5. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut

deskriptif (non key).

2.13.4. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Selama penyusunan suatu sistem informasi, kamus data digunakan sebagai alat untuk mendefinisikan aliran data yang mengalir di sistem, merancang input, merancang laporan-laporan dan merancang database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di Data Flow Diagram. Struktur dari suatu arus data di Data Flow Diagram dapat dilihat secara lebih terinci di kamus data.


(39)

2.14. PHP

PHP adalah salah satu bahasa sever-side yang didesain khusus untuk aplikasi web. PHP dahulunya merupakan proyek pribadi dari Rasmus Lerdorf (dengan dikeluarkannya php versi 1) yang digunakan untuk membuat home page pribadinya. Versi pertama ini berupa kumpulan script PERL. Untuk versi keduanya, Rasmus menulis ulang script-script PERL tersebut menngunakan bahasa C, kemudian menambahkan fasilitas untuk form html dan koneksi MYSQL. Adapun PHP didapat dari singkatan Personal Home Pages.

PHP merupakan bahasa script yang digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. Oleh karena itu, spesifikasi server lebih berpengaruh pada eksekusi dari script PHP daripada spesifikasi client. Namun tetap diperhatikan bahwa halaman web yang dihasilkan tentunya harus dapat dibuka oleh browser pada client.

PHP masuk kedalam kategori server-side scripting dimana browser pada client tidak lagi bertanggung jawab dalam menjalankan kode-kode PHP, melainkan web server.


(40)

35 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Ponsel Jl. Kebon Kopi No. 182 Cibeureum - Bandung. Objek yang penulis teliti adalah pada bagian layanan pelanggan untuk pemesanan dan penjualan handphone, yang mana dalam hal ini penulis harus tahu proses layanan tersebut di Rumah Ponsel.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Rumah Ponsel yang dibuka pada awal tahun 2011, merupakan cabang dari M12 Cellular yang telah didirikan sejak tahun 2008. Perusahaan yang didirikan oleh Ibu Mimie ini bergerak di bidang distribusi dan penjualan handphone secara grosir maupun eceran.

Produk-produk handphone yang didistribusikan dan yang dijual adalah produk-produk baru dari berbagai jenis merk, baik merk lokal maupun merk luar negeri. Dalam sehari-harinya Rumah Ponsel buka mulai pukul 09.00-21.00. Selain mendistribusikan dan menjual produknya di counter, Rumah Ponsel juga menggunakan jasa para sales untuk mendistribusikan dan menjual handphone ke counter-counter di berbagai daerah jawa barat khususnya di kota Bandung dan kabupaten Bandung.


(41)

Selain itu, Rumah Ponsel juga mempunyai lokasi yang sangat strategis, berada di Jl. Kebon Kopi No. 182 Cibeureum - Bandung. Sehingga mudah untuk dikunjungi oleh para pelanggan.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Rumah Ponsel memiliki visi untuk mempertahankan dan menguatkan posisi sebagai tempat distributor dan penjualan handphone dan aksesoris handphone

terbaik bagi pelanggan Rumah Ponsel.

Misi dari Rumah Ponsel adalah untuk menyediakan pelayanan yang optimal bagi semua pelanggan Rumah Ponsel.

3.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan bagan organisasi adalah dapat memperlihatkan karakteristik utama dari suatu perusahaan tersebut, tentang gambaran pekerjaan dan hubungan-hubungan yang ada di dalam perusahaan serta digunakan untuk merumuskan rencana kerja yang ideal sebagai pedoman untuk dapat mengetahui siapa bawahan dan atasannya. Struktur


(42)

keorganisasian pada Rumah Ponsel dapat dilihat pada bagan struktur organisasi berikut ini :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sumber: Rumah Ponsel

3.1.4. Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas digunakan untuk mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab dari masing-masing bagian. Deskripsi tugas yang ada di Rumah Ponsel adalah sebagai berikut :

1. Pimpinan (Owner)

a. Sebagai pengambil keputusan.

b. Sebagai koordinator semua kegiatan yang telah dilaksanakan. c. Mengevaluasi semua kegiatan yang telah dilaksanakan.

d. Menerapkan dan mengesahkan kebijakan yang menyangkut eksistensi Rumah Ponsel.


(43)

e. Melaksanakan pemeriksaan yang meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen keuangan dan operasional agar pengelolaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

2. Bagian Penjualan

a. Bagian penjualan yang bertatap muka langsung dengan pelanggan. b. Menghitung uang hasil penjualan dan bertanggung jawab atas uang

yang masuk.

c. Melaporkan hasil penjualan harian.

d. Bagian penjualan akan melaporkan ke bagian gudang apabila stok barang di toko kurang atau habis.

3. Bagian Keuangan

a. Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan yang ada.

b. Membuat laporan keuangan dan memonitor pembayaran baik yang masuk atau yang akan dibayarkan, mencatat setiap transaksi, mengkoordinir setiap kegiatan rumah tangga Rumah Ponsel.

c. Dapat mengatur cashflow keuangan. 4. Bagian Gudang

a. Bertanggung jawab atas pengadaan barang apabila stok barang di bagian penjualan dan di gudang habis.

b. Bertanggung jawab atas barang yang ada di gudang dan pengiriman barang ke bagian penjualan.


(44)

c. Melakukan stock of name tiap hari atas barang yang masuk maupun keluar.

d. Pemeliharaan atas barang.

3.2. Metode Penelitian

Menurut Prof. Dr. H. Abdurahman Fathoni M.Si (2006 : 99) Metode penelitian merupakan ilmu tentang metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan penelitian selain itu dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam perancangan sistem informasi layanan pelanggan untuk pemesanan dan penjualan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat.

Perkembangan akhir-akhir ini, metode deskriptif juga banyak dilakukan oleh para peneliti karena dua alasan yaitu :

1. Dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif.

2. Metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang penjualan maupun tingkah laku manusia. Disamping kedua alasan seperti tersebut di atas, metode deskriptif pada umumnya menarik penulis, karena bentuknya sangat sederhana dan mudah dipahami tanpa perlu memerlukan teknik statistika yang kompleks. Walaupun sebenarnya tidak demikian kenyataannya. Karena penelitian ini sebenarnya juga


(45)

dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya dalam penelitian penggambaran secara faktual perkembangan perusahaan.

3.2.1. Desain Penelitian

Metode yang penulis gunakan adalah metode kualitatif, yaitu metode yang mempelajari berbagai aspek kualitatif dari kehidupan sosial yang mencakup ragam dimensi sosial dari tindakan (actions) dan keadaan (circumstances) sehingga proses (processes) dan peristiwa (events) bagaimana dimengerti dan berdasarkan konstruksi dan makna yang diorganisasikan oleh dan melalui praktik-praktik sosial (social practices)

Menurut Prof. Dr. H. Abdurahman Fathoni M.Si (2006 : 113) Metode kualitatif memperlakukan teori dan metode sebagai isu yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, metode ini tidak hanya penting dalam menuntun bagaimana data dikumpulkan tetapi juga terhadap bagaimana data hendak dianalisis. Dengan kata lain, metode kualitatif tidak hanya merujuk pada logika yang mengatur prosedur (the logic of procedure) tetapi juga logika analisis (the logic of analysis).

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Menurut Prof. Dr. H. Abdurahman Fathoni M.Si (2006 : 104) data adalah informasi yang didapat melalui pengukuran-pengukuran tertentu, untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi logis menjadi fakta. Sedang fakta itu sendiri adalah kenyataan yang telah diuji kebenarannya secara empiris antara lain melalui analisis data.


(46)

Data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan permasalahan yang ada pada Rumah Ponsel, maka penulis menggunakan metode penelitian lapangan (field Research), yaitu penelitian dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang dijadikan objek penelitian.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang menggunakan metode penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang dijadikan objek penelitian. Dalam hal ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara :

1. Pengamatan (Observasi)

Observasi yang penulis lakukan yaitu dengan cara datang langsung ke perusahaan, dengan tujuan untuk mengamati atau meneliti bagaimana keadaan dan sistem penjualan yang dilakukan di Rumah Ponsel.

2. Wawancara (Interview)

Penulis melakukan wawancara langsung ke pimpinan, dengan tujuan untuk mengumpulkan data dan mengajukan tanya jawab secara lisan dengan pemilik Rumah Ponsel.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia atau diberikan oleh pihak yang bersangkutan (Rumah Ponsel) kepada penulis.


(47)

Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dari sumber-sumber kebanyakan dari materi sejenis dokumen yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Metode ini digunakan untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan sejarah perusahaan, struktur organisasi yang ada di Rumah Ponsel. Selain itu karena penulis mengambil judul dengan sistem informasi layanan pelanggan untuk pemesanan dan penjualan handphone secara

online, maka penulis membutuhkan data seperti nota penjualan.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 57), melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang kompleks di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik. Jadi, pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan terstruktur.


(48)

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 59) Metode pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Metodologi yang digunakan penulis dalam melakukan perancangan sistem informasi layanan pelanggan untuk pemesanan dan penjualan handphone secara online ini yaitu dengan menggunakan model waterfall. Metode pengembangan sistem waterfall

merupakan urutan kegiatan/aktivitas yang dilakukan dalam pengembangan sistem mulai dari penentuan masalah, analisis kebutuhan, perancangan implementasi, integrasi, uji sistem, penerapan dan pemeliharaan. Model ini menawarkan cara pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata.

Gambar 3.2 Metode Waterfall


(49)

Berikut adalah penjelasan detail dari masing-masing tahap dalam metode waterfall :

1. Analisa Kebutuhan

Analisa kebutuhan merupakan tahap pertama yang menjadi dasar proses pembuatan sebuah software. Kelancaran proses pembuatan software secara keseluruhan dan kelengkapan fitur software yang dihasilkan sangat tergantung pada hasil analisa kebutuhan ini. Untuk memperoleh informasi tentang proses bisnis dan kebutuhan perusahaan, umumnya tim pembuat program melakukan wawancara, diskusi dan survei. Dalam proses wawancara, diskusi dan survei diperlukan komunikasi yang intensif dan terbuka antara tim pengembang dan tim counter-partner dari perusahaan. 2. Desain Sistem

Desain sistem merupakan tahap penyusunan proses, data, aliran proses dan hubungan antar data yang paling optimal untuk menjalankan proses bisnis dan memenuhi kebutuhan perusahaan sesuai dengan hasil analisa kebutuhan. Dokumentasi yang dihasilkan dari tahap desain sistem ini antara lain : Flow Map, Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD).

3. Penulisan Kode Program

Penulisan kode program atau coding merupakan tahap penerjemahan desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah yang dimengerti


(50)

komputer dengan mempergunakan bahasa pemrograman, middleware dan

database tertentu di atas platform yang menjadi standar perusahaan. 4. Pengujian Program

Pengujian program dilakukan untuk memastikan bahwa program yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan.

5. Penerapan Program

Penerapan program merupakan tahap dimana tim pembuat program menerapkan program yang telah selesai dibuat dan diuji ke dalam lingkungan Teknologi Informasi perusahaan dan memberikan pelatihan kepada pengguna di perusahaan.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Berikut akan dijelaskan alat bantu analisis dan perancangan dalam membangun sistem layanan pelanggan untuk pemesanan dan penjualan

handphone secara online di Rumah Ponsel : 1. Flow Map

Flow map merupakan diagram aliran data dari satu entitas sampai entitas lainnya. Diagram aliran ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuan secara rinci, diagram aliran ini menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, tujuan digunakannya dokumen tersebut, dan lain-lain. Flow map disebut juga bagan aliran formulir yang merupakan penunjukan arus dari laporan dan form termasuk tembusannya.


(51)

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan alat-alat ukur struktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Diagram konteks adalah kasus khusus dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

3. Data Flow Diagram

DFD adalah salah satu alat pembuat model yang paling sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks daripada data yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluaran.

4. Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data store.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan konten informasi dari pengguna dan aplikasi-aplikasi tertentu, dan juga menyediakan struktur informasi yang alami dan mudah dipahami.


(52)

a) Normalisasi

Berikut ini adalah beberapa definisi normalisasi menurut Al-Bahra (2005 : 169) : Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungannya sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.

Normalisasi adalah proses memperbaiki/membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika. Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi “tabel” kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atribut lainnya.

Langkah-langkah dalam melakukan Normalisasi adalah sebagai berikut : 1. Bentuk Tidak Normal

Merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput. Untuk mentransformasikan tabel yang belum ternormalisasi menjadi tabel yang memenuhi kriteria 1NF adalah dengan merubah seluruh atribut yang

multivalue (ganda) menjadi atribut yang single value (tunggal), dengan cara menghilangkan group yang berulang.

2. Bentuk Normal Kesatu (INF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu elemen tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel. Syarat normal kesatu (INF) :

a. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field.


(53)

c. Telah ditentukan primary key untuk tabel/relasi tersebut. d. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Bentuk normal kedua didasari atas konsep ketergantungan fungsional sepenuhnya. Artinya jika A dan B atribut-atribut dari suatu relasi tabel, B dikatakan memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, jika B adalah tergantung fungsional A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari himpunan bagian dari A. Syarat normal kedua (2NF) :

a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.

b. Atribut bukan kunci harus memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada kunci utama/primary key.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF) Syarat bentuk normal ketiga (3NF) :

a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.

b. Atribut bukan kunci harus tidak memiliki ketergantungan transitif, atau tidak memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

b) Tabel Relasi

Tabel relasi bertujuan untuk membuat hubungan antar tabel agar terdapat relasi antara tabel yang satu dengan tabel yang lainnya. Dalam sebuah database,


(54)

setiap tabel memiliki sebuah filed yang memiliki nilai unik untuk setiap field

baris.

Field ini ditandai dengan icon bergambar kunci di depan namanya, baris baris yang berhubungan pada tabel mengulangi kunci primer (primary key) dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain, salinan dari kunci primer didalam tabel-tabel yang lain disebut dengan kunci asing (foreign key). Kunci asing ini tidak perlu bersifat unik dan semua field yang bisa menjadi kunci asing yang membuat sebuah field merupakan kunci asing adalah jika dia sesuai dengan kunci primer pada tabel ini.

Pada tabel relasi terdapat 3 macam hubungan yaitu : 1. One to One

Mempunyai pengertian bahwa setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua.

2. One to Many / Many to One

Mempunyai pengertian bahwa setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua.

3. Many to Many

Mempunyai pengertian bahwa satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua.


(55)

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian software adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Dalam tahap pengujian software akan dilakukan dengan pendekatan test Black Box Testing.

Black BoxTesting merupakan test case bertujuan untuk menunjukkan fungsi

software tentang cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang disimpan secara eksternal selalu dijaga kemutakhirannya.


(56)

51 BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara kerja sistem yang sedang berjalan di Rumah Ponsel dan untuk mengetahui masalah apa saja yang ada pada sistem tersebut.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis Dokumen bertujuan untuk mengetahui dokumen apa saja yang terkait dalam sistem serta hal-hal apa saja yang berkaitan dengan dokumen tersebut.

Berikut ini adalah dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem yang sedang berjalan di di Rumah Ponsel :

1. Nama Dokumen : Price list

Sumber : Bagian Penjualan

Rangkap : 1

Fungsi : Daftar barang dan harga Item Data : Nama barang, harga barang

2. Nama Dokumen : Nota Transaksi Penjualan


(57)

Rangkap : 2

Fungsi : Bukti transaksi penjualan

Item Data : No Transaksi, Tanggal, Nama Pembeli, Nama Barang, Harga, Jumlah, Subtotal, Total

3. Nama Dokumen : Laporan Penjualan

Sumber : Bagian Penjualan

Rangkap : 2

Fungsi : Memberitahukan barang-barang yang terjual

Item Data : No Transaksi, Tanggal, Nama Barang, Harga, Jumlah, Subtotal, Total

4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Berikut ini merupakan prosedur kerja pada sistem penjualan handphone yang sedang berjalan di Rumah Ponsel :

1. Supplier memberikan masukan barang ke bagian gudang.

2. Bagian gudang melakukan update persediaan barang dan memberikan daftar persediaan barang ke bagian penjualan.

3. Bagian penjualan memberikan price list (daftar barang beserta harga) yang ada di Rumah Ponsel kepada pelanggan.

4. Pelanggan memilih barang, dan kemudian memberitahukan barang mana saja yang akan dibeli kepada bagian penjualan.


(58)

5. Bagian penjualan mengecek barang yang akan dibeli oleh pelanggan berdasarkan daftar persediaan barang yang ada..

6. Jika barang tidak tersedia, bagian penjualan memberitahu ke pelanggan bahwa barang tidak tersedia.

7. Jika barang tersedia, maka bagian penjualan membuat nota transaksi penjualan sebanyak dua rangkap. Satu untuk pelanggan dan satu lagi untuk dibuat arsip.

8. Kemudian bagian penjualan membuat laporan penjualan berdasarkan nota transaksi yang ada sebagai dua rangkap. Satu untuk pimpinan dan satu lagi untuk dibuat arsip.

4.1.2.1.Flow Map

Flow map disini memberikan gambaran mengenai sistem yang saat ini sedang berjalan. Berikut ini adalah flow map sistem penjualan handphone yang sedang berjalan di Rumah Ponsel :


(59)

(60)

Berikut ini adalah flow map sistem pemesanan handphone yang sedang berjalan di Rumah Ponsel :


(61)

4.1.2.2. Diagram Kontek

Diagram kontek merupakan sebuah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Dan diagram ini merupakan level tertinggi dari DFD (Data Flow Diagram) yang berfungsi untuk menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.

Berikut ini merupakan diagram kontek dari sistem penjualan yang sedang berjalan saat ini di Rumah Ponsel :


(62)

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan model dari sistem yang berfungsi untuk menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut beserta asal, tujuan, dan penyimpanan datanya.

Berikut ini merupakan Data Flow Diagram dari sistem penjualan yang sedang berjalan saat ini di Rumah Ponsel :

1.0 Update persediaan barang 3.0 Buat nota transaksi penjualan 5.0 Buat laporan penjualan Supplier 2.0 Cek barang Barang masuk Daftar persediaan barang Nota transaksi 4.0 Buat daftar barang yg terjual Daftar barang terjual

Pimpinan Laporan penjualan

Arsip laporan penjualan Laporan penjualan Barang yg akan dibeli

Daftar barang yang dibeli

Arsip transaksi penjualan Pelanggan

Nota transaksi

Daftar barang terjual

Barang tidak tersedia

Nota transaksi


(63)

Berikut ini merupakan Data Flow Diagram dari sistem penjualan yang sedang berjalan saat ini di Rumah Ponsel :

Gambar 4.5 DFD Level 1 Sistem Pemesanan yang Sedang Berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan saat ini di Rumah Ponsel, maka dapat dievaluasi sistem sebagai berikut :


(64)

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

No Masalah Solusi

1

Sistem yang sedang berjalan saat ini masih konvensional dengan sistem transaksi penjualan barang secara langsung.

Menyediakan transaksi penjualan barang secara online.

2

Promosi barang masih dilakukan secara offline, dengan menggunakan media kertas, seperti brosur.

Menyediakan media promosi secara online melalui sebuah website.

3

Pemberian informasi kepada pelanggan mengenai barang yang diproduksi masih dilakukan secara offline.

Menyediakan katalog produk secara online di website yang dibuat.

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu tahap lanjutan dari analisis dan evaluasi sistem yang sedang berjalan. Dalam perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean ke dalam suatu bahasa pemrograman. Dalam perancangan suatu sistem tidak lepas dari hasil analisis, dan dari hasil analisis tersebut dapat dibuat rancangan sistem yang baru.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang dapat membantu proses penjualan dalam meningkatkan layanan pemesanan maupun penjualan handpone untuk pelanggan Rumah Ponsel.


(65)

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Gambaran sistem yang diusulkan yaitu sebuah aplikasi e-commerce yang berupa sistem informasi layanan pelanggan untuk pemesanan dan penjualan handphone secara online. Dimana sistem informasi ini pelanggan bisa memilih dan memesan barang yang akan dibeli dengan mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Selain itu, sistem informasi ini juga digunakan sebagai media promosi, dan katalog/daftar produk beserta spesifikasinya secara online.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan proses dalam suatu sistem dilakukan untuk memudahkan dalam pengaliran suatu data dalam program. Sehingga memudahkan seseorang dalam pembuatan sistem agar sistem dapat dengan mudah dimengerti oleh orang yang menggunakan sistem tersebut.

Perbedaan antara sistem lama dengan yang baru adalah dengan sistem yang baru proses penyajian informasi yang dibutuhkan oleh konsumen dapat disajikan secara cepat, tepat, akurat sehingga dapat meningkatkan efektifitas kinerja perusahaan dan juga dapat menambah pelanggan.

Pada tahap perancangan proses secara umum komponen-komponen yang terkait terdiri dari :

1. Perancangan Diagram Kontek 2. Perancangan Data Flow Diagram 3. Perancangan Kamus Data


(66)

4.2.3.1.Diagram Kontek

Diagram kontek merupakan sebuah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Dan diagram ini merupakan level tertinggi dari DFD (Data Flow Diagram) yang berfungsi untuk menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Dan diagram kontek dari sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Gambar 4.6 Diagram Kontek Sistem yang Diusulkan

4.2.3.2.Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan model dari sistem yang berfungsi untuk menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut beserta asal, tujuan, dan penyimpanan datanya. Dan Data Flow Diagram dari sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :


(67)

(68)

Dalam DFD level 1 ini terdapat 10 proses, yaitu login admin, olah data modul, olah data kategori, olah data produk, olah data pemesanan, olah data ongkos kirim, olah data pemberitahuan, olah data pelanggan, login pelanggan, pembuatan laporan.

4.2.3.2.1. DFD Level 2 Proses 1 Login Admin

Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses 1 Login Admin

Berdasarkan DFD di atas, proses login dilakukan oleh admin level admin, admin level penjualan, dan admin level gudang. Dalam diagram tersebut dapat dijelaskan arus data login admin. Berikut penjelasan secara lengkap:

1. Proses 1.1 merupakan proses login admin yang dilakukan dengan mengisikan data username beserta passwordoleh admin.

2. Proses 1.2 merupakan proses verifikasi username dan password berdasarkan data admin yang ada pada tabel admin. Jika data valid maka admin akan


(1)

4. Pelanggan bisa membeli produk secara eceran maupun grosir, sesuai dengan jenis pembelian yang dimiliki oleh pelanggan.

5. Jika jenis pembeliannya adalah eceran, maka harga yang ditampilkan dalam informasi produk adalah harga eceran. Dan jika jenis pembeliannya adalah grosir, maka harga yang ditampilakan adalah harga grosir dan minimal jumlah pembeliannya adalah 6 unit.

6. Pelanggan bisa melakukan pemesanan dengan cara mengklik tombol beli yang ada pada daftar produk.

7. Produk yang dipesan tersebut akan masuk ke keranjang belanja. Pelanggan juga dapat melakukan perubahan jumlah produk yang diinginkan dengan mengganti angka di kolom jumlah, dan untuk menghapus produk dari keranjang belanja, klik tombol kali yang ada pada kolom sebelah kanan. 8. Sebelum selesai belanja, pastikan bahwa data pengiriman pelanggan sudah

benar. Jika pelanggan ingin mengubah data pengiriman, pelanggan dapat mengubahnya di menu data pelanggan yang telah disediakan.

9. Jika sudah selesai, klik tombol selesai belanja.

10. Kemudian klik tombol proses, maka setelah itu akan tampil data pelanggan beserta produk yang dipesannya.

11. Jika pelanggan sudah melakukan pembayaran, pelanggan dapat melakukan konfirmasi pembayaran melalui fasilitas pemberitahuan yang terdapat pada menu pemberitahuan.

12. Pelanggan juga dapat melihat data order (history belanja) yang sedang dan pernah dilakukan oleh pelanggan pada menu data order. Pada halaman ini,


(2)

179

pelanggan bisa mengetahui rincian dari produk yang dipesan, juga status pemesanan.

13. Jika baru melakukan pemesanan, maka statusnya adalah baru, jika sudah melakukan pembayaran maka statusnya akan berubah menjadi lunas, jika produk yang dipesan sudah dikirim maka statusnya akan berubah menjadi dikirim, dan jika selama batas waktu pembayaran, pelanggan belum juga melakukan pembayaran maka statusnya akan berubah menjadi batal.

14. Kemudian klik menu logout, jika pelanggan ingin keluar dari halaman pelanggan atau member.


(3)

180 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis, perancangan, dan implementasi sistem, maka penulis memberikan kesimpulan :

1. Belum terdapat informasi lengkap mengenai Rumah Ponsel secara online, menyebabkan Rumah Ponsel tersebut menjadi kurang dikenal oleh banyak orang. Namun masalah tersebut sudah terpecahkan dengan adanya fasilitas informasi secara online pada sistem yang diusulkan.

2. Belum tersedia layanan informasi produk secara online, sehingga pelanggan kesulitan untuk memperoleh informasi mengenai spesifikasi produk yang ditawarkan. Namun masalah tersebut sudah terpecahkan dengan adanya fasilitas informasi spesifikasi produk secara online pada sistem yang diusulkan.

3. Belum tersedia layanan pemesanan dan penjualan secara online, sehingga pelanggan harus datang langsung ke tempat. Namun masalah tersebut sudah terpecahkan dengan adanya fasilitas layanan pemesanan dan penjualan handphone untuk pelanggan secara online pada sistem yang diusulkan.


(4)

181

6.2. Saran

Adapun saran yang diberikan agar sistem yang telah dibangun dapat lebih baik lagi, adalah sebagai berikut :

1. Untuk ke depannya diharapkan adanya fasilitas backup database. Untuk berjaga-jaga jika database yang berada di dalam server terinfeksi atau terkena virus.

2. Untuk ke depannya diharapkan tersedia cetak laporan dalam berbagai jenis media. Seperti PDF, Microsoft Excel, Microsoft Word, dan lainnya.

3. Untuk ke depannya diharapkan dapat dibangun tampilan sistem yang lebih bagus lagi, dengan menambahkan animasi-animasi dalam setiap halamannya.


(5)

183

DAFTAR PUSTAKA

Al Bahra Bin Ladjamudin.2005. Analisis & Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta

Bunafit Nugroho. 2008. Membuat Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web dengan

PHP dan Mysql. Gava Media. Yogyakarta.

Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Lukmanul Hakim. 2008. Membongkar Trik Rahasia Master PHP. Lokomedia. Yogyakarta.

Lukmanul Hakim. 2009. Trik Rahasia Para Master PHP Terbongkar lagi. Lokomedia. Yogyakarta.

Prof.Dr.H.Abdurahman Fathoni,M.Si.2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Prnyusunan Skripsi. Rineka Cipta. Jakarta

http://filateli.wasantara.net.id/layanan/11 Maret 2011 http://id.wikipedia.org/Pelanggan/10 Maret 2001 http://id.wikipedia.org/Telepon_genggam/11 Juni 2011

http://teknik-informatika.com/perancangan-basis-data/11 Juni 2011 http://pri-nyonyon-zerclown.blogspot.com/menggunakan-sistem-jaringan-

komputer.html/11 Juni 2011


(6)

BIODATA PENULIS

Data Pribadi

Nama : Chairruddin Arrasid Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 5 Oktober 1988 Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat lengkap : Jl. Hantap Raya No. 26 RT.02/14

Kel. Babakan Surabaya Kiaracondong Bandung 40281 E-mail : alwaysdelheru@gmail.com

Pendidikan  Formal

1994 – 2000 : SDN Neroh 1, Bangkalan

2000 – 2003 : MTs Al-Mas’udiyah Neroh, Bangkalan 2003 – 2006 : SMA Al-Khatibiyah, Bangkalan

2007 – 2011 : Universitas Komputer Indonesia Program Studi Sistem Informasi  Non Formal

2006 – 2007 : Kursus Bahasa Inggris di Lembaga Bahasa & Pendidikan Profesional LIA, Jakarta