Fazar Desca Nugraha, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KESEJARAHAN SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
a. Wawancara
Definisi tentang wawancara dikemukakan oleh Denzin, Hopkins 1993 serta Goetz dan Le Compte dalam Wiriatmadja 2008 : 117-118 sebagai berikut :
Denzin mengemukakan bahwa “wawancara merupakan pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-
hal yang dianggap perlu” Wiriatmadja, 2008 : 117;
sedangkan Hopkins 1993 berpendapat “wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari
sudut pandang yang lain ” Wiriatmadja, 2008 : 117. Adapun yang dimaksud
dengan sudut pandang yang lain dikemukakan oleh Goetz dan LeCompte dalam Wiriatmadja 2008 : 118 yaitu “orang – orang yang diwawancarai dapat termasuk
beberapa siswa, kepala sekolah, beberapa teman sejawat, pegawai tata usaha sekolah, orang tua siswa, dll. Mereka disebut informan kunci atau key informants,
yaitu mereka yang mempunyai pengetahuan khusus, status atau keterampilan berkomunikasi”. Dapat disimpulkan bahwa orang yang diwawancarai harusalah
orang yang berada di sekitar lingkungan sekolah khususnya yang berhubungan dengan kelas yang akan diteliti.
Dari pernyataan di atas dapat disimmpulkan bahwa wawancara adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang
dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dianggap perlu yang bertujuan untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari
sudut pandang yang lain yakni beberapa siswa, kepala sekolah, beberapa teman sejawat, pegawai tata usaha sekolah, orang tua siswa, dll, yang bisa dijadikan
informan kunci atau key informants yang membantu pelaksanaan penelitian.
b. Observasi
Alasan Peneliti menggunakan teknik observasi karena penelitian ini cocok untuk Penelitian Tindakan kelas seperti yang dikemukakan oleh Sukmadinata,
2008:220. Sebagai berikut :”.
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan
Fazar Desca Nugraha, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KESEJARAHAN SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dan sebagainya.
Observasi terdiri dari tiga fase yang saling berkaitan, yang pertama adalah fase perencanaan, yakni fase di mana guru yang menyajikan materi dan pengamat
mendiskusikan rencana pembelajaran dan bagaimana pengamat memulai pengumpulan data yang harus disepakati bersama. Kedua adalah tahap observasi
dan yang terakhir adalah diskusibalikan yakni proses di mana guru dan pengamat mempelajari bersama hasil observasi baik keberhasilan dan kekurangan dari
pelaksanaan tindakan yang selanjutnya dicatat dalam catatan lapangan berupa format observasi berupa check list.
Check list
“Check list bermanfaat untuk mengukur hasil belajar baik berupa produk maupun prosedur atau proses yang dapat dirinci ke dalam komponen-komponen
yang lebih kecil, terdefinisi secara operasional atau spesifik ”Zainul et al, 2005 :
106.Adapun fungsi check list dalam penelitian ini adalah untuk melihat apakah perencanaan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan prosedur dan di sampingnya
diberikan komentar kolaborator yang nantinya dijadikan sebagai expert opinion sebagai bahan masukan dalam diskusibalikan.
a. Studi Dokumentasi