PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN IPA.

(1)

PADA MATA PELAJARAN IPA

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas V Materi Alat Perrnapasan Manusia

SDN 2 Cimahi Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Mohamad Ramdan 1008614

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

PADA MATA PELAJARAN IPA Oleh

Mohamad Ramdan 1008614 ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Mata Pelajaran IPA”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis untuk meningkatkan pemahaman konsep terhadap mata pelajaran IPA. Penelitian ini beranjak dari permasalahan sebagai berikut : (1) Bagaimana bentuk perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN 2 Cimahi. (2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual di kelas V SDN 2 Cimahi. (3) Bagaimana peningkatan pemahaman konsep siswa setelah menggunakan media audio visual setelah menggunakan media audio visual dalam pembelajaran IPA di kelasa V SDN 2 Cimahi. Tujuan dari penelitian ini untuk : (1) Mengungkap bentuk perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN 2 Cimahi. (2) Mengungkap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN 2 Cimahi. (3) Mengungkap peningkatan pemahaman konsep siswa setelah menggunakan media audio visual dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN 2 Cimahi. Metode yang digunakajn dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket, dan instrument tes. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan pemahaman kosep siswa, ini terbukti pada perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 7,32 dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 7,85. Simpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa di kelas V SDN 2 Cimahi. Para pendidik maupun calon pendidik untuk meningkatkan pemahaman konsep terhadap pembelajaran IPA, tentunya harus menggunakan cara pengajaran yang baik dan mudah dipahami siswa. Pembelajaran dilaksanakan tidak hanya menggunakan metode ceramah atau konvensional saja, tetapi pendidik juga dapat memberikan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran khususnya media audio visual sebagai media bantu guru dalam menyampaikan materi yang sulit untuk dilihat secara langsung, sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Belajar dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.


(3)

ABSTRAK ………... KATA PENGANTAR ………. UCAPAN TERIMA KASIH ………... DAFTAR ISI ..………. DAFTAR TABEL ...………. DAFTAR GAMBAR ...………...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………..………..………..

B. Rumusan Masalah ………….………..……….

C. Tujuan Penelitian………...………..……….

D. Manfaat Penelitian …………..………..………

E. Definisi Istilah …………..………..………..

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ……….……..

B. Pendidikan IPA di SD ……….……….………

C. Pemahaman Konsep ………...………..

D. Hasil Belajar ……….………

E. Media Pembelajaran ……….

F. Media Audio Visual ……….

G. Penerapan Media Audio Visual dalam Pembelajaran IPA di SD ……

H. Sistem Pernapasan Manusia ……….

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ………

B. Subjek Penelitian ………..

C. Prosedur Penelitian ………….………..

D. Instrumen Penelitian ………….………

E. Teknik Pengolahan Data ………...………

Halaman i ii iii v vii viii 1 6 6 7 7 10 11 16 17 19 21 26 29 36 36 36 40 41


(4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Awal Penelitian ………

B. Deskripsi Hasil Penelitian………

C. Siklus I ……….

D. Siklus II ………

E. Pembahasan Hasil Penelitian ………

BAB V KESIMPULAN DAN

A. Kesimpulan ……..………...………..

B. Rekomendasi …...………...………..

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

43 44 45 59 73

82 84


(5)

Halaman Tabel 3.1

Tabel 4.1 : Tabel 4.2 :

Tabel 4.3 :

Tabel 4.4 :

Tabel 4.5 : Tabel 4.6 :

Tabel 4.7 :

Tabel 4.8 :

Tabel 4.9 :

Kategori Pemahaman Konsep………... Nilai Tes Pemahaman Konsep Siklus I ..…………..……… Tingkat Perkembangan Pemahaman Konsep Berdasarkan

Hasil Pemahaman Konsep Siklus I ………...

Hasil Jawaban Kerja Kelompok Siswa Berdasarkan

Lembar Kerja Siswa Siklus I ……….……...

Tingkat Perkembangan Pemahaman Konsep dan Kerja Kelompok Siswa Berdasarkan Hasil Lembar Kerja Siswa

Siklus I ………....………..……… Nilai Tes Pemahaman Konsep Siklus II ………....…... Tingkat Perkembangan Pemahaman Konsep Berdasarkan Hasil Pemahaman Konsep Siklus II ..………... Hasil Jawaban Kerja Kelompok Siswa Berdasarkan

Lembar Kerja Siswa Siklus II ……….………..………

Tingkat Perkembangan Pemahaman Konsep dan Kerja Kelompok Siswa Berdasarkan Hasil Lembar Kerja Siswa

Siklus II ………...…...

Presentase Angket Siswa Terhadap Penggunaan Media

Audio Visual ……….

42 49 50 50 51 63 64 65 66 79


(6)

Halaman Gambar 2.1

Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 3.1 Gambar 4.1

Alat Pernapasan Manusia …….………

Rongga Mulut ………...………

Pangkal Tenggorokan (Faring) ……….………

Paru-paru Manusia ……….………..………

PTK Model Desain Kemmis & Mc. Taggart ………

Grafik Presentase Pemahaman Konsep Dilihat dari Hasil Post-Test Siklus I & Siklus II …………...………

30 31 32 33 39


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih perkembangannya dari masa ke masa sangat cepat. Hal ini mendorong dan menuntut siswa sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuannya dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Oleh karena itu, guru dituntut untuk melakukan sebuah tindakan perubahan terhadap pola mengajar siswa di kelas, juga guru harus bisa membuat perubahan secara kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dalam pembelajaran IPA, siswa dihadapkan pada peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini siswa sekolah dasar masih cenderung berpikir konkrit, mereka selalu ingin melihat sesuatu dengan nyata dan dapat mereka rasakan. Oleh karena itu guru diharapkan mampu mengajak siswa berperan secara aktif dan menggunakan media pembelajaran untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.

Pembelajaran IPA berhubungan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,


(8)

serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Pada saat pembelajaran IPA materi pernapasan pada manusia, penulis memberikan pembelajaran dengan metode ceramah dan menugaskan siswa untuk berdiskusi serta menjawab pertanyaan yang diberikan namun kenyataannya sebagian siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran sehingga mereka tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan. Hal ini yang menyebabkan hasil belajar mereka kurang sehingga tidak mencapai ketuntasan belajar.

Setelah melakukan observasi di simpulkan bahwa hal tersebut terjadi karena motivasi dan minat belajar mereka kurang, sehingga tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Factor lain yang menjadi penyebab adalah pembelajaran yang diberikan hanya menggunakan metode ceramah saja yang menyebabkan pembelajaran kurang menarik. Guru tidak menggunakan media pembelajran, siswa menerima pembelajaran secara tertulis saja.

Demikian pula halnya, permasalahan umum yang terjadi di SDN 2 Cimahi adalah rendahnya hasil belajar IPA siswa. Hal ini terbukti bila diadakan ulangan harian per pokok bahasan sering hasil belajar IPA dibawah rata-rata yaitu 6,25, sedangkan KKM adalah 7,00. IPA merupakan mata pelajaran yang sulit dipahami siswa setelah mata pelajaran matematika.

Pembelajaran IPA harus disertai dengan kegiatan yang dilakukan. Jadi, tidak hanya menerima pembelajaran secara tertulis saja, tetapi siswa mengetahui objek secara konkrit melalui kegiatannya tersebut, hal itu akan


(9)

menambah ketertarikan siswa terhadap pembelajaran. Agar pembelajaran lebih menarik yaitu salah satunya dengan menggunakan media audio visual.

Kegiatan belajar melalui media ditunjukan pada kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan pada media sebagai sumber belajar. Media dalam pengertian keseluruhan, dapat mencakup barang, benda dan manusia yang dapat dijadikan sumber belajar.

Media pembelajaran yang dirancang dan dibuat oleh guru harus mampu memberikan pemahaman yang lebih konkret kepada siswa, terlebih pembelajaran IPA di SD harus memberikan pemahaman yang lebih konkret, agar mudah dimengerti dan dipahami siswa. Oleh karena itu, peranan media pembelajaran sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran IPA.

Dewasa ini pembelajaran dengan menggunakan media cetak, media elektronik serta teknologi informasi dan komunikasi tersedia sangat melimpah. Setiap peserta didik dapat mengakses berbagai informasi yang terkait dengan materi pembelajaran di sekolah dari berbagai media yang ada dengan sangat mudah, baik media cetak ataupun elektronik, guru pun tidak lagi menjadi satu-satunya sumber bkelajar.

Pada kenyataannya masih banyak guru-guru yang dalam melaksanakan pembelajaran di kelas masih menggunakan cara klasikal, yaitu guru member pelajaran dan siswa menerima dengan pasif. Guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa merasa bosan dan jenuh, karena pembelajaran yang dilakukan guru tidak menarik atau monoton, sehingga proses pembelajaran kurang bermakna.


(10)

Guru-guru masih jarang sekali menggunakan media pembelajaran sebagai sumber belajar. Guru hanya menjelaskan materi secara teoritis, dengan tidak menggunakan media yang sesuai. Hal itu yang menjadikan siswa kurang tertarik pada materi pelajaran, sehingga muncul kebosanan dan kejenuhan dalam belajar.

Permasalahan tersebut menjadi tantangan pada guru untuk dapat menjadikan proses pembelajaran khususnya pembelajaran IPA lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa. Guru sebagai fasilitator harus kreatif. Selain itu, guru hendaknya berusaha untuk meningkatkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan teknik, metode dan media yang sesuai dengan karakteristik siswa.

Adapun salah satu cara untuk membuat pembelajaran IPA lebih menarik dan menyenangkan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran audio visual. Media audio visual dapat membantu guru dalam menyampaikan informasi yang sangat sulit dijelaskan melalui lisan dalam konsep-konsep materi. Dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan termotivasi untuk lebih giat belajar.

Dengan semakin canggihnya dunia teknologi, peran media audio visual tidak mungkin diabaikan begitu saja. Kehadiran media audio visual bukan tanpa masalah untuk dapat diterima oleh masyarakat. Masalah seperti buta media audio visual, kesiapan mental dan juga harga yang relatif masih


(11)

cukup mahal perlu ditanggulangi. Akan tetapi banyak pula keuntungan yang diperoleh dari media audio visual.

Media audio visual dapat digunakan untuk membantu menyampaikan informasi yang sangat sulit dijelaskan melalui lisan dalam konsep-konsep materi, serta membantu siswa melakukan kegiatan yang dilakukannya. Selain itu siswa lebih tertarik sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.

Berdasarkan latara belakang permasalahan yang muncul diantaranya: kurangnya pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran, rendahnya nilai yang diperoleh siswa, dan guru jarang menggunakan media pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah. Maka penulis tertarik untuk meneliti dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi pembelajaran IPA. Perlu dilakukan upaya yang inovatif yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahaman konsep siswa, dan salah satu upaya tersebut adalah dengan menggunakan media audio visual. Oleh karena itu peneliti akan melaksanakan penelitian yang berjudul “Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Alat Pernapasan Pada Manusia” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN 2 Cimahi Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta).


(12)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana bentuk perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN 2 Cimahi?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual di kelas V SDN 2 Cimahi?

3. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep siswa setelah menggunakan media audio visual dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN 2 Cimahi?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan penulis yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengungkap:

1. Perencanaan bentuk pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN 2 Cimahi?

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual di kelas V SDN 2 Cimahi?

3. Peningkatan pemahaman konsep siswa setelah menggunakan media audio visual dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN 2 Cimahi


(13)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Peneliti

Menambah wawasan dalam menggunakan media audio visual pada pembelajaran IPA, serta dapat mengetahui tingkat kesulitan penerapan atau penggunaan media audio visual, dan memotivasi peneliti untuk lebih kreatif dalam menggunakan media pembelajaran

2. Guru

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu memudahkan proses pembelajaran di dalam kelas, sehingga membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa. Menambah wawasan dan pengalaman mengajar yang efektif dan efisien.

3. Siswa

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar pembelajaran IPA, yang selanjutnya dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Melalui media audio visual siswa mendapatkan pengalaman belajar yang sesungguhnya sehingga siswa belajar lebih aktif.

E. Definisi Operasional

Untuk mendukung penelitian ini, maka penulis menemukan konsep definisi istilah/oprasional sebagai berikut:

1. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang dapat menyampaikan sebuah pesan (dapat berupa orang atau benda) pada penerimaan pesan yang dituju,


(14)

sehingga akan terjalin komunikasi yang baru dilakukan sebagai penunjang pembelajaran.

2. Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap

3. Audio visual dapat digolongkan kedalam jenis media audio-motion-visual, yakni media yang mempunyai suara ada gerakan, dan bentuk objek yang dapat dilihat. Audio visual adalah suatu sarana atau alat yang terdapat dua unsur audio dan visual yang terdapat di dalam pita video dan dikemas dengan gambar elektronik dan kemudian diputar dengan suatu alat yaitu video player atau komputer.

4. Pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa dalam rangka perubahan sikap dan pola piker yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa.

5. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan terjemahan dari bahasa inggris natural science atau secience. Jadi IPA atau seanee secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

6. Pemahaman konsep IPA adalah tingkat kemampuan siswa untuk menangkap makna dan arti serta menguasai konsep IPA, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa maka dilakukan tes hasil belajar.


(15)

7. Alat pernapasan pada manusia terdiri dari hidung, tenggorokan dan paru-paru.

8. Bernapas adalah proses pembebasan energy kimiawi yang terdapat pada makanan menjadi energi yang diperlukan untuk hidup


(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau class room action research yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart, 1988, menurutnya “perencanaan tindakan menggunakan sistem spiral repleksi atau model spiral. Model tersebut terdiri dari perencanaan, tindakan, pelaksanaan tindakan, elaborasi dan repleksi, perencanaan kembali merupakan dasar suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan” (Kasbolah,1998:113-114)

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh guru atau penelitian di dalam kelas yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian tindakan kelas dilakukan berupa siklus, tiap siklus dilakukan sesuai dengan perubahan yang akan dicapai serta untuk melihat sejauh mana pemahaman konsep siswa terhadap alat pernapasan pada manusia sebagai bahantindakan berikutnya.

Pada penelitian ini, guru sebagai peneliti berupaya menyusun cara-cara yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah yang diangkat dalam penelitian. Dalam Bab III ini akan dibahas mengenai lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, metode pengumpulan data (Instrumen penelitian) serta analisis data.


(17)

A. Lokasidan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SDN 2 Cimahi Desa Cimahi Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta.

2. Waktu Penelitian

Pelaksaan penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober 2012. Adapun pelaksanaan penelitian dimulai dengan tahap persiapan dilanjutkan pelaksanaan tindakan dan diakhiri dengan penyusunan laporan hasil penelitian.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Cimahi Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta. Jumlah siswa adalah 20 orang dengan jumlah siswa laki-laki 9 orang dan siswa perempuan 11 orang.

C. ProsedurPenelitian

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari beberapa tahap pelaksanaan yang dinamakan siklus. Tiap siklus dilakukan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai untuk melihat sejauh mana pemahaman konsep siswa.

Prosedur tindakan pertama sebelum peneliti melakukan tindakan pertama, langkah awal melakukan tindakan adalah membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran. Setelah rencana disusun sebuah tindakan itu dilakukan. Bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan melalui lembar observasi dan catatanlapangan. Setelah


(18)

mengobservasi langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi dari semua kegiatan.

a. Perencanaan

Tahap perencanaan ini berupa menyusun rencana tindakan, merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran, mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan instrument pengumpulan data digunakan dalam tahap pelaksanaan tindakan berupa lembar observasi guru dan aktivitas siswa, lembar angket guru pada siswa dan lembar penilaian kemampuan siswa. b. Pelaksanaan

Menerapkan tindakan yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Tindakan yang dilaksanakan pada siklus I adalah dengan menggunakan media audio visual dan siswa mengerjakan LKS, untuk siklus II sampai selanjutnya tindakan yang akan dilaksanakan adalah dengan menggunakan media audio visual.

c. Observasi

Kegiatan observasi merupakan kegiatan mengamati proses dan hasil suatu tindakan yang dilaksanakan. Kegiatan pengamatan diperlukan untuk pengumpulan data atau informasi tentang proses dan perubahan pembelajaran setelah menggunakan media audio visual.

d. Refleksi

Refleksi (Reflection) yaitu pengkajian melihat dan mempertimbangkan atas hasil dan proses dari setiap tindakan.


(19)

Menurut Khasbullah (1998 : 107) “pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis, Translasi, Interpretasi dan Ekstrapolasi (Penjelasan) tahap semua informasi yang diperoleh dari penelitian pendidikan”. Oleh karena itu, refleksi dalam tindakan kelas tidakanya dilakukan pada akhir pelaksanaan tindakan. Refleksi dalam penelitian pendidikan sebaiknya dilakukan : (1) pada saat memikirkan tindakan yang akan dilakukan, (2) ketika tindakan sedang dilakukan, (3) setelah tindakan dilakukan. Hasil yang diperoleh dari observasi kemudian dianalisis untuk melihat kemampuan awal siswa dan untuk dilakukan tindakan proses pembelajaran pada siklus berikutnya.


(20)

Gambar 3.1 Model Desain Kemis & Mc Taggart

TINDAKAN

TINDAKAN

OBSERVASI

PERENCANAAN

SIKLUS 1

SIKLUS II

PERENCANAAN

SIMPULAN

OBSERVASI

REFLEKSI

REFLEKSI


(21)

D. InstrumenPenelitian

Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan:

1. Lembar Observasi

Observasi merupakan kegiatan mengamati hasil dari suatu tindakan yang dilaksanakan terhadap siswa yang diteliti. Observasi juga sebagai suatu metode pengumpul data mengenai kerja guru dan aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran.

2. Angket

Angket/kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002:128 dalam Hidayat, 2009:51)

Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup yaitu kuisioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Penggunaan angket diharapkan akan memudahkan bagi responden dalam memberikan jawaban.

Angket ini digunakan untuk mengungkapkan data atau untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep terhadap materi IPA dengan menggunakan media audio visual.

3. Instrumen Tes

Intrumen tes sebagai evaluasi serta untuk menilai sejauh mana pemahaman konsep siswa yang dilakukan peneliti pada setiap siklus.


(22)

E. Teknik Pengolahan Data

1. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil post-test kemudian diolah melalui penyekoran, nilai setiap siswa dan menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa.

2. Analisis Data

Menghitung nilai dan nilai rata-rata siswa menggunakan rumus sebagai berikut :

Rumus Menghitung Nilai Siswa

Keterangan N

Rumus menghitung rata-rata nilai siswa

Keterangan : X = Rata-rata x = Nilai N = Jumlah

Penetapan KKM oleh guru sebelum pembelajaran dilaksanakan untuk menentukan ketercapaian hasil belajar setiap siswa pada setiap indikator dalam pernapasan manusia.

Nilai yang diperoleh siswa pada saat melaksanakan post-test kemudian dikonversikan terhadap KKM yang dibuat guru untuk bahwa menentukan siswa


(23)

tersebut mencapai criteria tuntas atau belum. Bagi siswa yang belum mencapai kriteria tuntas harus diberi remedial.

F. Penilaian

Untuk mengetahui kategori pemahaman konsep siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan media audio visual, data tes yang masuk dirata-ratakan, dikelompokan dan dihitung secara proporsi untuk memperoleh nilai persen berdasarkan kriteria yang dijelaskan oleh Dirjen Dikti Depdikbud (1980) sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kategori Pemahaman Konsep Berdasarkan Dirjen Dikti Depdikbud

No Nilai Persentase

1. 2. 3. 4. 5.

≥ 9 7,0-8,9 5,0-6,9 3,0-4,9 ≤ 2,9

≥ 90% 70% - 89% 50% - 69% 30% - 49%


(24)

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada siswa kelas V SDN 2 Cimahi Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan merupakan langkah pertama dalamrangka menerapkan suatu rancangan skenario atau tindakan yang akan dijadikan dan ditetapkan ketika pembelajaran dilaksanakan. Perencanaan pada siklus I dan Siklus II disusun berdasarkan indikator yang telahditetapkan. Prosedur perencanaan yang dibuat pada pembelajaran meliputi :

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Menyiapkan media audio visual beserta perangkatnya c. Membagi siswa kedalam beberapa kelompok

d. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

e. Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa f. Menyiapkan lembar post-test.

2. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan siklus II hampir sama prosedur pelaksanaannya yaitu meliputi :

a. Pemutaran tayangan video berdurasi pendek tentang materi alat pernapasan pada manusia, video yang ditampilkan pada setiap siklus berbeda.


(25)

kelompok

c. Pengisian lembar observasi guru dan lembar observasi siswa oleh observer

d. Pengisian lembar post-test untuk menilai penguasaan pemahaman siswa

Peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi alat pernapasan manusia pada setiap siklusnya berbeda. Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 7,32. Dimana presentase siswa yang menguasai pemahaman konsep tinggi sebesar 45%, presentase yang menguasai pemahaman tingkat sedang 20% dan presentase yang mengusai pemahaman konsep rendah 35%. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 7,85, dengan presentase penguasaan pemahaman konsep tinggi sebesar 65%, penguasaan pemahaman konsep sedang sebesar 25% dan penguasaan pemahaman konsep rendah sebesar 10%. Adapun presentase hasil pemahaman pada siklus I untuk pemahaman tingkat Translasi yaitu 70%, pemahaman tingkat Interpretasi 72% dan pemahaman tingkat Ekstrapolasi 70%. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan, dimana untuk pemahaman konsep tingkat Translasi 78%, pemahaman tingkat Interpretasi 80% dan pemahaman tingkat Ekstrapolasi sebesar 85%


(26)

Berdasarkan simpulan diatas, maka penulis merekomendasikan kepada:

1. Para pendidik maupun calon pendidik untuk meningkatkan pemahaman konsep terhadap pembelajaran IPA, tentunya harus menggunakan cara pengajaran yang baik dan mudah dipahami siswa. Pembelajaran dilaksanakan tidak hanya menggunakan metode ceramah atau konvensional saja, tetapi pendidik juga dapat memberikan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran khususnya media audio visual sebagai media bantu guru dalam menyampaikan materi yang sulit untuk dilihat secara langsung, sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Belajar dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Bagi para peneliti selanjutnya yang melakukan PTK dengan menggunakan media audio visual , diharapkan menggunakan media dan strategi yang lebih bervariatif, sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penelitian ini dapat diperbaiki, baik perencanaannya maupun pelaksanaannya agar hasil penelitian yang diperoleh lebih maksimal.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Azmiati, Choiril. Omegawati, Hadi, Wigati. Kusumawati Rohana. 2008. IPA 5 Salingtemas Untuk Kelas V SD/MI. PT. Hamudha Prima Media

Deny, Setiawan, dkk. 2008 Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta Universitas Terbuka

Fokus, Tim. 2012. Buku Ajar Acuan Pengayaan SD/MI Kelas V. CV Sindunata Hermawan, Ruswandi dkk. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar.

Bandung : UPI PRESS

Hernawan, dkk. 2007. Belajar & Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung UPI PRESS

Hidayat, Ramdan. 2009. Penggunaan Metode Karya Wisata Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS di SD. Bandung UPI PRESS Rahmat, Fauzi, Irfan. 2010. Implementasi Media Audio Visual Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Bumi dan Antariksa. Bandung. UPI PPRESS

Rositawati, S. Muharam, Aris. 2009. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam V Untuk Kelas V SD/MI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasiaonal

Rusli, H. dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas V. PT SARANA PANCA KARYA NUSA

Setiawati, Yuliana. 2011. Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Topik Peredaran Darah Manusia Melalui Metode Demonstrasi. Bandung. UPI PRESS

Undang, Gunawan dkk. 1997. Peningkatan Mutu Proses Belajar Mengajar Sekolah Dasar. Bandung : CV SIGER TENGAH

Usman, Uzer, Moh. 2009. Evaluasi Pembelajaran di SD. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Uyu, Ade, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran di SD. Bandung : UPI PRESS W, Anita, Sri. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka


(28)

Widodo, Ari, dkk. 2010. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung : UPI PRESS

Y. Sri, Margareta, dkk. 2006. Konsep Dasar IPA. Bandung : UPI PRESS Belajarpsikologi.com/tag/pengertian_media_audio_visual.html

Mbeg.edut.blogspot.com/2011/02/pengertian_hasil_belajar_menurut_para.html Robiatul Fazriatul. Blogspot.com/2011/05/media audio visual.html

Staff.uny.ac.id/sites/defanut/files/tmp/penggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaran.pdf

www.sarjanaku.com/2011/05/media_audio_visual.html

http://www.sekolahdasar.net/2011/06/prinsip-prinsip-pembelajaran-ipa-di-sd.html#ixzz2JvqYTiOw


(1)

tersebut mencapai criteria tuntas atau belum. Bagi siswa yang belum mencapai kriteria tuntas harus diberi remedial.

F. Penilaian

Untuk mengetahui kategori pemahaman konsep siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan media audio visual, data tes yang masuk dirata-ratakan, dikelompokan dan dihitung secara proporsi untuk memperoleh nilai persen berdasarkan kriteria yang dijelaskan oleh Dirjen Dikti Depdikbud (1980) sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kategori Pemahaman Konsep Berdasarkan Dirjen Dikti Depdikbud

No Nilai Persentase

1. 2. 3. 4. 5.

≥ 9 7,0-8,9 5,0-6,9 3,0-4,9 ≤ 2,9

≥ 90% 70% - 89% 50% - 69% 30% - 49%


(2)

82

Mohamad Ramdan, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Mata Pelajaran IPA

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada siswa kelas V SDN 2 Cimahi Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan merupakan langkah pertama dalamrangka menerapkan suatu rancangan skenario atau tindakan yang akan dijadikan dan ditetapkan ketika pembelajaran dilaksanakan. Perencanaan pada siklus I dan Siklus II disusun berdasarkan indikator yang telahditetapkan. Prosedur perencanaan yang dibuat pada pembelajaran meliputi :

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Menyiapkan media audio visual beserta perangkatnya c. Membagi siswa kedalam beberapa kelompok

d. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

e. Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa f. Menyiapkan lembar post-test.

2. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan siklus II hampir sama prosedur pelaksanaannya yaitu meliputi :

a. Pemutaran tayangan video berdurasi pendek tentang materi alat pernapasan pada manusia, video yang ditampilkan pada setiap siklus berbeda.


(3)

b. Melakukan kegiatan berdiskusi dalam mengerjakan LKS oleh setiap kelompok

c. Pengisian lembar observasi guru dan lembar observasi siswa oleh observer

d. Pengisian lembar post-test untuk menilai penguasaan pemahaman siswa

Peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi alat pernapasan manusia pada setiap siklusnya berbeda. Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 7,32. Dimana presentase siswa yang menguasai pemahaman konsep tinggi sebesar 45%, presentase yang menguasai pemahaman tingkat sedang 20% dan presentase yang mengusai pemahaman konsep rendah 35%. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 7,85, dengan presentase penguasaan pemahaman konsep tinggi sebesar 65%, penguasaan pemahaman konsep sedang sebesar 25% dan penguasaan pemahaman konsep rendah sebesar 10%. Adapun presentase hasil pemahaman pada siklus I untuk pemahaman tingkat Translasi yaitu 70%, pemahaman tingkat Interpretasi 72% dan pemahaman tingkat Ekstrapolasi 70%. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan, dimana untuk pemahaman konsep tingkat Translasi 78%, pemahaman tingkat Interpretasi 80% dan pemahaman tingkat Ekstrapolasi sebesar 85%


(4)

84

Mohamad Ramdan, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Mata Pelajaran IPA

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan diatas, maka penulis merekomendasikan kepada:

1. Para pendidik maupun calon pendidik untuk meningkatkan pemahaman konsep terhadap pembelajaran IPA, tentunya harus menggunakan cara pengajaran yang baik dan mudah dipahami siswa. Pembelajaran dilaksanakan tidak hanya menggunakan metode ceramah atau konvensional saja, tetapi pendidik juga dapat memberikan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran khususnya media audio visual sebagai media bantu guru dalam menyampaikan materi yang sulit untuk dilihat secara langsung, sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Belajar dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Bagi para peneliti selanjutnya yang melakukan PTK dengan menggunakan media audio visual , diharapkan menggunakan media dan strategi yang lebih bervariatif, sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penelitian ini dapat diperbaiki, baik perencanaannya maupun pelaksanaannya agar hasil penelitian yang diperoleh lebih maksimal.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Azmiati, Choiril. Omegawati, Hadi, Wigati. Kusumawati Rohana. 2008. IPA 5 Salingtemas Untuk Kelas V SD/MI. PT. Hamudha Prima Media

Deny, Setiawan, dkk. 2008 Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta Universitas Terbuka

Fokus, Tim. 2012. Buku Ajar Acuan Pengayaan SD/MI Kelas V. CV Sindunata Hermawan, Ruswandi dkk. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar.

Bandung : UPI PRESS

Hernawan, dkk. 2007. Belajar & Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung UPI PRESS

Hidayat, Ramdan. 2009. Penggunaan Metode Karya Wisata Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS di SD. Bandung UPI PRESS Rahmat, Fauzi, Irfan. 2010. Implementasi Media Audio Visual Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Bumi dan Antariksa. Bandung. UPI PPRESS

Rositawati, S. Muharam, Aris. 2009. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam V Untuk Kelas V SD/MI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasiaonal

Rusli, H. dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas V. PT SARANA PANCA KARYA NUSA

Setiawati, Yuliana. 2011. Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Topik Peredaran Darah Manusia Melalui Metode Demonstrasi. Bandung. UPI PRESS

Undang, Gunawan dkk. 1997. Peningkatan Mutu Proses Belajar Mengajar Sekolah Dasar. Bandung : CV SIGER TENGAH

Usman, Uzer, Moh. 2009. Evaluasi Pembelajaran di SD. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya


(6)

Mohamad Ramdan, 2013

Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Mata Pelajaran IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Widodo, Ari, dkk. 2010. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung : UPI PRESS

Y. Sri, Margareta, dkk. 2006. Konsep Dasar IPA. Bandung : UPI PRESS Belajarpsikologi.com/tag/pengertian_media_audio_visual.html

Mbeg.edut.blogspot.com/2011/02/pengertian_hasil_belajar_menurut_para.html Robiatul Fazriatul. Blogspot.com/2011/05/media audio visual.html

Staff.uny.ac.id/sites/defanut/files/tmp/penggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaran.pdf

www.sarjanaku.com/2011/05/media_audio_visual.html

http://www.sekolahdasar.net/2011/06/prinsip-prinsip-pembelajaran-ipa-di-sd.html#ixzz2JvqYTiOw