Kamera foto Kartu ceria Angket atau kuesioner

Novi Eka Kustari, 2014 PENERAPAN AKTIVITAS HANDBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas VI di SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1 Format Catatan Data Lapangan

3. Kamera foto

Kamera foto yang digunakan untuk merekam kejadian selama pelaksanaan pembelajaran, juga sebagai alat untuk memberikan gambaran tentang apa yang terjadi dalam masalah penelitian yang dilakukan. Seperti yang diungkapkan Kunandar 2012, hlm. 195 bahwa : Agar penelit mempunyai alat pencatat untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas, untuk menerapkan suasana kelas, detail tentang peristiwa- peristiwa penting atau khusus yang terjadi atau ilustrasi dari episode tertentu, alat-alat elektronik ini dapat saja digunakan untuk membantumendeskripsikan apa yang peneliti catat di catatan lapangan, apabila memungkinkan Dari penjelasan tersebut maka peneliti menggunakan kamera foto untuk memudahkan peneliti dalam penelitian ini.

4. Kartu ceria

Kartu ini digunakan untuk tes sikap, kartu ini juga digunakan setiap akhir pembelajaran untuk mengetahui perasaan peserta didik tentang materi pembelajaran yang diberikan oleh gurunya. Disetiap akhir pembelajaran guru membagikan kartu-kartu ini untuk kemudian dipilih siswa sesuai pembelajaran yang diberikan gurunya pada hari itu. CERIA NETRAL MURAM Novi Eka Kustari, 2014 PENERAPAN AKTIVITAS HANDBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas VI di SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.3 Kartu Ceria Sumber: Suherman, 2009, hlm. 177 Catatan: CERIA = 3 NETRAL = 2 MURAM = 1

5. Angket atau kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan instrumen di dalam teknik komunikasi tidak langsung. Dengan instrumen atau alat ini data yang dihimpun bersifat imformatif dengan atau tanpa penjelasan atau hanya berupa pendapat, buah fikiran, penilaian, ungkapan perasaan, dan lain-lain. Kunandar 2012, hlm. 173 mengungkapkan bahwa : Kuesioner atau angket sebagai alat pengumpul data adalah sejumlah pertanyaan tertulis, yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden. Berkaitan dengan hal itu kuesioner atau angket dapat disebut juga sebagai wawancara tertulis. Dalam realitasnya wawancara dan angket merupakan instrumen penelitian yang paling efektif untuk memperoleh data atau informasi dari responden tentang suatu masalah. Dimensi Indikator Motivasi internal Tinggi rendahnya keinginan siswa untuk mengikutimempelajari suatu obyek. Novi Eka Kustari, 2014 PENERAPAN AKTIVITAS HANDBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas VI di SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Motivasi eksternal Faktor lingkungan sekitar. Tabel 3.5 Dimensi dan Indikator Motivasi Seperti yang telah dipaparkan bahwa motivasi terdiri dari motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi inrtinsik merupakan motivasi yang muncul dari dalam, sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang disebabkan oleh keinginan untuk menerima ganjaran atau menghindari hukuman. Menurut Hamzah Uno 2012, hlm. 10 mengemukakan bahwa : Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang mempunyai indikator sebagai berikut : 1 adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan, 2 adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan, 3 adanya harapan dan cita-cita, 4 penghargaan dan penghormatan atas diri, 5 adanya lingkungan yang baik, dan 6 adanya kegiatan yang menarik. Dari teori tersebut maka dapat disimpulkan bahwa motivasi terdiri dari dorongan internal dan eksternal, sedangkan klasifikasi indikator motivasi belajar menurut Hamzah Uno 2012, hlm. 23 menyebutkan bahwa : Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan; 4 Adanya penghargaan dalam belajar; 5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; 6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Sehingga jika dikembangkan dari teori-teori yang telah dipaparkan di atas maka dalam penyusunan kisi-kisi angket motivasi belajar permainan bola tangan yaitu sebagai berikut : Tabel 3.6 Novi Eka Kustari, 2014 PENERAPAN AKTIVITAS HANDBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas VI di SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Permainan Bola Tangan No Variabel Sub Variabel Indikator Soal + - 1 Motivasi Belajar Permainan Bola Tangan Motivasi intrinsik Adanya hasrat dan keinginan berhasil 1, 3, 5

2, 4, 6

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK DI SDN SUKARASA BANDUNG: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Sukarasa Bandung.

0 13 30

PENERAPAN AKTIVITAS BASKETBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI : Penelitan Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Jati 1 Saguling.

2 6 5

PENERAPAN AKTIVITAS HANDBALL LIKE GAMES DALAM PEMBELAJARAN PENJAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MANIPULATIF SISWA KELAS V DI SDN NENGKELAN.

1 21 41

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN: Studi PTK di SDN 4 Sukarasa Bandung.

0 2 30

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS HANDBALL LIKE GAME UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN DI SMA NEGERI 4 BANDUNG (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 4 Bandung).

2 9 36

UPAYA MENGEMBANGKAN GERAK DASAR MELALUI AKTIVITAS PERMAINAN BOLA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas III SDN Sukarasa 3 kota Bandung).

0 6 36

PENERAPAN PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V di SDN NILEM 3 BANDUNG.

1 5 39

IMPLEMENTASI PENDEKATAN BERMAIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR MELEMPAR DAN MENANGKAP MELALUI AKTIVITAS BASKET BALL LIKE GAMES PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS VI DI SDN 3 CIHARASHAS BANDUNG BARAT.

0 2 44

MODIFIKASI AKTIVITAS PEMBELAJARAN PEMAINAN BOLAVOLI UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR MANIPULASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS IV SDN SUKARASA 3 DAN 4 KOTA BANDUNG.

0 0 42

PENERAPAN AKTIVITAS HANDBALL LIKE GAMES DALAM PEMBELAJARAN PENJAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MANIPULATIF SISWA KELAS V DI SDN NENGKELAN - repository UPI S SDP 1002818 Title

0 1 4