Tekanan Darah Subjek Hubungan Asupan Lemak Total dengan Tekanan Darah

5 fisik ringan dalam penelitiaan ini memiliki status pekerjaan sebagai IRT Ibu Rumah Tangga dan untuk subjek yaang memiliki aktivitas fisik sedang memiliki pekerjaan atau status pekerjaan yang setiap hari rutin dilakukan, seperti berdagang, menjahit, berkebun dan rutin olahraga setiap harinya.

E. Tekanan Darah Subjek

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan maka diperoleh distribusi tekanan darah pada wanita menopause di Desa Kuwiran, dapat dilihat pada Tabel 13 dan 14. Tekanan darah pada penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu tekanan darah sistolik dan diastolik. Tabel 13 Distribusi Tekanan Darah Sistolik Subjek Kategori Tekanan Darah Sistolik Frekuensi n Persentase Normal Tinggi 20 53 27,4 72,6 Jumlah 73 100 Tabel 13 menunjukkan distribusi tekanan darah sistolik subjek yang terbanyak yaitu kategori tekanan darah sistolik tinggi sebesar 72,6. Rata-rata tekanan darah sistolik pada penelitian ini yaitu 156,9 mmHg ± 29,323, sedangkan tekanan darah sistolik minimal adalah 103 mmHg dan tekanan darah sistolik maksimal adalah 231 mmHg. Tabel 14 Distribusi Tekanan Darah Diastolik Subjek Kategori Tekanan Darah Diastolik Frekuensi n Persentase Normal Tinggi 48 25 65,8 34,2 Jumlah 73 100 Tabel 14 menunjukkan distribusi tekanan darah diastolik subjek yang terbanyak yaitu kategori tekanan darah diastolik normal sebesar 65,8. Rata-rata tekanan darah diastolik pada penelitian ini adalah 82,49 mmHg ± 14,246, sedangkan tekanan darah diastolik minimal adalah 49 mmHg dan tekanan darah diastolik maksimal adalah 107 mmHg. Tekanan darah merupakan faktor yang berperan penting di dalam sistem sirkulasi tubuh. Naik atau turunnya tekanan darah dapat mempengaruhi keseimbangan di dalam tubuh. Tekanan darah sangat bervariasi sesuai pembuluh darah terkait dan denyut jantung. Tekanan darah tinggi yang terus menerus dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada pembuluh darah ginjal, jantung, otak dan mata. Penyakit tekanan darah tinggi juga menjadi penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung Herlambang, 2013.

F. Hubungan Asupan Lemak Total dengan Tekanan Darah

Distribusi silang hubungan asupan lemak total subjek penelitian dengan tekanan darah dapat dilihat pada Tabel 15 dan 16. 6 Tabel 15 Hubungan Asupan Lemak Total dengan Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Sistolik Asupan Lemak Total Jumlah P Baik Tinggi n n n Normal Tinggi 12 60 8 40 20 100 0,019 16 30,2 37 69,8 53 100 Uji Korelasi Pearson Product Moment Tabel 15 menunjukkan bahwa dari 20 subjek yang mempunyai tekanan darah sistolik normal sebagian besar subjek memiliki asupan lemak total baik sebesar 60, selebihnya subjek memiliki asupan lemak total tinggi sebesar 40, sedangkan dari 53 subjek yang mempunyai tekanan darah sistolik tinggi sebagian besar subjek memiliki asupan lemak total tinggi sebesar 69,8, selebihnya subjek memiliki asupan lemak total baik sebesar 30,2. Berdasarkan hasil uji statistik analisis kenormalan data, data asupan lemak total berdistribusi normal p = 0,696 p ≥0,05 dan data tekanan darah sistolik berdistribusi normal p = 0,239 p ≥0,05, maka uji korelasi bivariat menggunakan uji korelasi product moment,mhasil uji menunjukkan nilai p value sebesar 0,019 p ≤0,05 Ho ditolak, berarti menunjukkan adanya hubungan antara asupan lemak total dengan tekanan darah sitolik pada wanita menopause. Pada penelitian ini adanya hubungan antara asupan lemak total dengan tekanan darah sistolik pada wanita menopause di desa Kuwiran, dikarenakan sebagian besar subjek memiliki asupan lemak yang tinggi yaitu sering mengkonsumsi makanan yang bersantan dan makanan tersebut sering dipanaskan berkali-kali dikonsumsi lebih dari 1 hari, subjek sering mengkonsumsi makanan yang digoreng dan subjek juga sering mengkonsumsi makanan siap saji. Pada penelitian ini adanya hubungan juga dikarenakan posisi desa Kuwiran dekat dengan pasar ngancar dan kondisi geografis desa Kuwiran sebelah timur yang berbatasan dengan kertonatanKab.Sukoharjo yang tidak jauh dari pusat pertokoan atau swalayan yang ada di wilayah Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Pada penelitian ini adanya hubungan juga dikarenakan sebagian besar subjek memiliki status gizi obesitas. Masa tubuh yang meningkat berarti semakin banyak darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan zat gizi ke jaringan tubuh, ini berarti volume darah yang beredar di pembuluh darah akan meningkat sehingga memberikan tekanan yang lebih besar pada dinding arteri yang menyebabkan naiknya tekanan darah. Selain itu adanya hubungan juga dikarenakan mengingat subjek penelitian ini adalah wanita menopause. Pada saat menopause terjadi penurunan hormon estrogen yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita, dimana hormon estrogen sebelum menopause berfungsi sebagai penangkal penyakit degeneratif dan sebagai antioksidan untuk mencegah proses oksidasi LDL, sehingga kemampuan LDL untuk 7 menembus plak berkurang Khomsan, 2003. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fathina 2007, menunjukkan adanya hubungan asupan lemak total dengan tekanan darah. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Inggita 2008, juga menunjukkan adanya hubungan antara asupan lemak dengan tekanan darah dan hasil penelitian khomsan 2003, juga menunjukkan bahwa mekanisme terjadinya tekanan darah tinggi ada kaitannya dengan konsumsi zat gizi salah satunya adalah asupan lemak yang tinggi dalam menu sehari- hari. Tabel 16 Distribusi Tekanan Darah Diastolik menurut Asupan Lemak Total Pada Wanita Menopause Tekanan Darah Diastolik Asupan Lemak Total Jumlah P Baik Tinggi n n n Normal Tinggi 21 43,8 27 56,3 48 100 0,194 7 28,0 18 72,0 25 100 Uji Korelasi Pearson Product Moment Tabel 16 menunjukkan bahwa dari 48 subjek yang mempunyai tekanan darah diastolik normal sebagian besar subjek memiliki asupan lemak total tinggi sebesar 56,3, selebihnya subjek memiliki asupan lemak total baik sebesar 43,8, sedangkan dari 25 subjek yang mempunyai tekanan darah diastolik tinggi sebagian besar subjek memiliki asupan lemak total tinggi sebesar 72,0, selebihnya subjek memiliki asupan lemak total baik sebesar 28,0. Berdasarkan analisis kenormalan data, data asupan lemak total berdistribusi normal p = 0,696 p ≥0,05 dan tekana n darah diastolik berdistribusi data normal p = 0,896 p ≥0,05, maka uji korelasi bivariat menggunakan uji korelasi product moment, hasil uji menunjukkan nilai p sebesar 0,194 p ≥0,05 Ho diterima, berarti menunjukkan tidak ada hubungan asupan lemak total dengan tekanan darah diastolik pada wanita menopause. Pada penelitian ini tidak adanya hubungan antara asupan lemak total dengan tekanan darah diastolik, dikarenakan adanya perbedaan selisih tekanan sistolik dan diastolik yang sering disebut dengan tekanan denyut pulse pressure sekitar 40-50 mmHg, mengingat subjek dalam penelitian ini adalah wanita menopause yang sudah berusia lanjut 50-65 tahun, dimana tekanan darah sistolik pada usia lanjut lebih sering mengalami peningkatan dari pada tekanan darah diastolik. Tekanan darah tinggi yang dialami usia lanjut sebagian besar merupakan hipertensi sistolik terisolasi HST disebabkan oleh pengerasan dan tidak elastisitasnya pembuluh darah yang mengakibatkan tekanan darah sistolik menjadi naik, sehingga volume darah aorta berkurang yang pada akhirnya menyebabkan tekanan diastolik menurun Kuswardhani, 8 2007. Selain itu tidak adanya hubungan ini mungkin dikarenakan adanya faktor lain yang secara langsung mempengaruhi tekanan darah, seperti kekuatan jantung saat memompa darah, kepekatan viskositas darah, elastisitas pembuluh darah, tahanan tepi dan banyaknya darah Marvyn, 2009. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitiaan yang dilakukan oleh fathina 2007 dan Inggita 2008, yang menunjukkan adanya keterkaitan asupan lemak dengan tekanan darah. Tingginya asupan lemak dapat meningkatkan kadar lemak darah dalam lipoprotein kolesterol dan trigleserida yang menyebabkan naiknya tekanan darah sistolik dan diastolik.

G. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI KELURAHAN SONDAKAN SURAKARTA Hubungan Asupan Lemak Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di Kelurahan Sondakan Surakarta.

0 4 15

HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI KELURAHAN SONDAKAN SURAKARTA Hubungan Asupan Lemak Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di Kelurahan Sondakan Surakarta.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MAGNESIUM, ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI DENGAN TEKANAN DARAH PADA WANITA Hubungan Antara Asupan Magnesium, Asupan Lemak Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Hipertensi Di RSUD Sukoharjo.

0 2 15

HUBUNGAN ASUPAN SERAT DAN STATUS GIZI DENGAN TEKANAN DARAH PADA WANITA MENOPAUSE DI DESA KUWIRAN KECAMATAN Hubungan Asupan Serat Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Di Desa Kuwiran Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 3 13

HUBUNGAN ASUPAN SERAT DAN STATUS GIZI DENGAN TEKANAN DARAH PADA WANITA MENOPAUSE DI DESA KUWIRAN KECAMATAN Hubungan Asupan Serat Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Di Desa Kuwiran Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 2 18

PENDAHULUAN Hubungan Asupan Serat Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Di Desa Kuwiran Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Asupan Serat Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Di Desa Kuwiran Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 3 4

SKRIPSI HUBUNGAN ASUPAN LEMAK TOTAL DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN Hubungan Asupan Lemak Total Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Di Desa Kuwiran Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 1 19

PENDAHULUAN Hubungan Asupan Lemak Total Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Di Desa Kuwiran Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Asupan Lemak Total Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Di Desa Kuwiran Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 1 5