22
RIZKIAH NURINDAH SARI, 2013 Stabilitas Emosi Siswa Dan Implikasinya Bagi Pengembangan Program Bimbingan Dan Konseling
Pribadi Sosial Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Secara umum berlaku ketentuan, bahwa emosi yang menyenangkan mendekatkan kepada objek dan emosi yang tidak menyenangkan menjauhkan.
Emosi merupakan suatu motif, sebab keduanya berasal dari kata bahasa Latin yang seakar, yaitu motive dari movere yang berarti to move bergerak, sedang
emotion dari emovere yang berarti to move out bergerak ke luar. Jadi, keduanya
berarti bergerak atau menggerakan. Syamsudin 2004: 114 berpendapat aspek emosional dari suatu perilaku,
pada umumnya selalu melibatkan tiga variabel, yaitu rangsangan yang menimbulkan emosi the stimulus variable, perubahan-perubahan fisiologis yang
terjadi bila mengalami emosi the organismic variable, dan pola sambutan ekspresi atas terjadinya pengalman emosional the response variable. Variabel
yang mungkin dapat diubah dan dipengaruhi atau diperbaiki oleh para pendidik dan guru adalah variabel pertama dan ketiga the stimulus-response variable,
sedangkan variabel kedua tidak mungkin karena merupakan proses fisiologis yang terjadi pada organisme secara mekanis.
3. Bentuk-Bentuk Emosi
Emosi juga dapat didefinisikan sebagai suatu suasana perasaan yang kompleks dan getaran jiwa yang menyertai atau muncul sebelumsesudah
terjadinya perilaku Syamsudin, 2004:114. Gejala-gejala seperti takut, cemas, marah, dongkol, iri, cemburu, senang, kasih sayang, dan simpati merupakan
beberapa proses manifestasi dari keadaan emosional pada diri individu. Lebih lanjut, digolongkan bentuk-bentuk emosi sebagai berikut:
a. Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, dan barang kali yang
paling hebat, tindak kekerasan dan kebencian patologis. b. Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri,
kesepian, ditolak, putus asa, dan jika menjadi patologis, depresi berat. c. Rasa takut: cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali,
waspada, sedih, tidak tenang, ngeri, kecut, sebagai patologi, fobia dan panik.
23
RIZKIAH NURINDAH SARI, 2013 Stabilitas Emosi Siswa Dan Implikasinya Bagi Pengembangan Program Bimbingan Dan Konseling
Pribadi Sosial Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
d. Kenikmatan: bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikamtan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi,
kegirangan luar biasa, senang seklai, dan batas ujungnya, mania. e. Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti,
hormat, kasmaran, kasih. f. Terkejut: terkejut, terkesiap, takjub, terpana.
g. Jengkel: hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah. h. Malu: rasa bersalah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur
lebur.
4. Pengaruh Emosi terhadap Tingkah Laku
Emosi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkah laku manusia. Kemampuan seseorang dalam mengarahkan dan menyesuaikan emosi
terhadap suatu situasi akan berpengaruh pada perilaku dan hubungan sosial. Stren dalam Ahmadi Vera, 2010:37 mengemukakan bahwa terdapat tiga golongan
dalam membedakan emosi seseorang, yaitu: a. Emosi individu bersangkutan dengan keadaan-keadaan sekarang yang
dihadapi. Hal ini berhubungan dengan situasi yang aktual; b. Emosi menjangkau maju, merupakan jangkauan ke depan dalam kejaidan-
kejadian yang akan datang, jadi amsih dalam pengharapan; c. Emosi yang berhubungan dengan masa lampau, atau melihat ke belakang hal-
hal yang telah terjadi. Emosi yang ada pada diri individu memberi pengaruh terhadap perilaku
individu, pengaruh tersebut diantaranya, yaitu Yusuf, 2004:115: a. Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang
telah dicapai. b. Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan
sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa frustrasi. c. Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar apabila sedang mengalami
ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup dan gagap dalam bicara.
24
RIZKIAH NURINDAH SARI, 2013 Stabilitas Emosi Siswa Dan Implikasinya Bagi Pengembangan Program Bimbingan Dan Konseling
Pribadi Sosial Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
d. Terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati. e. Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan
mempengaruhi sikapnya kemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.
5. Pengertian Stabilitas Emosi