Variabel Penelitian METODE PENELITIAN

Jaya Dwi Putra, 2013 Penerapan Accelerated Learning dalam Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Harau kabupaten 50 Kota Propinsi Sumatera Barat. Dipilih siswa kelas VIII dengan asumsi, bahwa mereka sudah dapat beradaptasi dengan model pembelajaran baru dan tidak mengganggu program sekolah untuk menghadapi ujian akhir. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling sampel bertujuan. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII sebanyak dua kelas, yaitu kelas VIII-1 dan kelas VIII-3 dengan masing- masing kelas terdiri dari 28 siswa . Kelas VIII-1 dipilih sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-3 ditetapkan sebagai kelas kontrol. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan pertimbangan kepala sekolah, wali kelas, dan guru bidang studi matematika yang mengajar.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian. Menurut Sudjana 2005 penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Pada penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari variabel bebas X, variabel terikat Y, dan variabel kontrol Z. Jaya Dwi Putra, 2013 Penerapan Accelerated Learning dalam Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.1 Variabel Bebas X

Sugiyono 2008 mengemukakan bahwa variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas adalah faktor stimulus input yaitu faktor yang dipilih, dimanipulasi, diukur oleh peneliti untuk melihat pengaruh terhadap gejala yang diamati. Variabel bebas ini dapat disebut sebagai variabel sebab. Berdasarkan pengertian di atas maka yang menjadi variabel bebas X pada penelitian ini yaitu: a pembelajaran accelerated learning; dan b pembelajaran konvensional.

3.3.2 Variabel Terikat Y

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas Sugiyono, 2008. Variabel terikat ini juga disebut variabel akibat. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi variabel terikat Y pada penelitian ini yaitu: a kemampuan penalaran matematis; dan b kemampuan komunikasi matematis.

3.3.3 Variabel Kontrol Z

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan Sugiyono, 2008. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi variabel kontrol Z pada penelitian ini adalah adalah kategori KAM siswa. Jaya Dwi Putra, 2013 Penerapan Accelerated Learning dalam Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kategori KAM siswa adalah tingkat kedudukan siswa yang didasarkan pada hasil skor dari tes matematika sebelumnya. Menurut Dahlan 2004, kriteria pengelompokkan KAM yaitu siswa yang skornya berada pada 30 bagian atas diasumsikan sebagai siswa berkemampuan tinggi; siswa yang skornya berada pada 40 bagian tengah diasumsikan sebagai siswa berkemampuan sedang; dan siswa yang skornya berada pada 30 bagian bawah adalah siswa berkemampuan rendah. Tabel 3.1 berikut menyajikan banyaknya siswa yang berada pada kelompok tinggi, sedang, dan rendah pada kelas eksperimen dan kontrol. Tabel 3.1 Banyaknya Siswa Berdasarkan Kategori KAM Kelompok Pembelajaran Total Accelerated Learning Konvensional Tinggi 8 8 16 Sedang 12 12 24 Rendah 8 8 16 Total 28 28 56

3.4 Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Accelerated Learning terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

3 26 0

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA.

1 7 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

2 6 52

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN, KOMUNIKASI MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN EKSPLORATIF.

1 5 59

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARIAS.

1 1 61

PENGARUH PEMBELAJARAN EKSPLORATIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN, KEMAMPUAN KOMUNIKASI, DAN KARAKTER MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

1 1 51

EFEKTIVITAS STRATEGI REACT DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

3 4 64

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 1 74

BAB I PENDAHULUAN - Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama dengan Model Pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning - repo unpas

0 0 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama dengan Model Pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning - repo unpas

0 0 18