Sosialisasi dan Diri Kepribadian a. Definisi dan Faktor Perkembangan Kepribadian

commit to user 24 masyarakat mengembangkan satu atau lebih jenis kepribadian dasar yang cocok dengan kebudayaan”. Kebudayaan Khusus merubah model kepribadian dalam masyarakat yang kompleks. Gambaran tentang kepribadian modal bagi setiap masyarakat berlaku secara umum bagi masyarakat yang sederhana dengan kebudayaan khusus, gambaran tersebut berubah. Dalam masyarakat kompleks banyaknya kepribadian modal dan kepribadian khusus bisa saja berimbang. Kepribadian modal hanyalah mewakili serangkaian ciri kepribadaian yang sangat umum terhadap para anggotanya, meskipun secara komparatif beberapa diantaranya mungkin telah mengembangkan satu ciri dari serangkaian ciri tersebut.

b. Sosialisasi dan Diri

Manusia dilahirkan sebagai organisme yang egois dan penuh dengan segala macam kebutuhan fisik. Kemudian individu tersebut berkembang menjadi manusia dengan seperangkat sikap dan nilai, kesukaan dan ketidaksukaan, tujuan serta maksud, pola reaksi dan konsep yang mendalam serta konsisten tentang dirinya. Semua itu di peroleh melalui proses sosialisasi, yaitu proses yang merubah manusia dari makhluk hidup yang egois menjadi seorang yang memiliki kepribadian sosial. Seperti yang dikemukakan Horton dan Hunt1999:100; “Sosialisasi adalah suatu proses dengan mana seseorang menghayati mendarah dagingkan – internalize norma – norma kelompok dimana ia hidup sehingga timbullah ‘diri’ yang unik.” Dengan kematangan fisik serta akumulasi pengalaman – pengalaman sosialnya anak membentuk gambaran tentang pribadinya. Pembentukan gambaran diri seseorang merupakan proses yang sangat penting dalam perkembangan kepribadian seseorang. Perkembangan kepribadian bukanlah sekedar pembentukan secara otomatis dari potensi bawaan seorang anak. Tanpa pengalaman kelompok kepribadian seseorang tidak akan berkembang. Perlu adanya kelompok acuan dalam lingkungan perkembangan setiap manusia. Pertama, kelompok keluarga adalah kelompok terpenting, karena kelompok keluarga yang akan berinteraksi secara langsung dan terus - menerus selama individu bayi yang merupakan masa paling peka. Ciri – ciri kepribadian commit to user 25 seseorang biasanya sesuai dengan keluarga yang membesarkannya. Kedua kelompok sebaya atau sepermainan yang memiliki persamaan usia dan status. Masa ini cukup menentukan karena merupakan kehidupan sosial pertama bagi seorang individu. Dalam perkembangannya kepribadian tersebut terus dibentuk dan diperbaharui. Seperti yang dikemukakan Horton dan Hunt; “Sepanjang hidup seseorang kelompok – kelompok tertentu adalah penting sebagai model untuk gagasan atau norma – norma perilaku seseorang. Kelompok semacam itu disebut kelompok referens reference group. Ketika seorang individu masuk ke dalam masyarakat yang majemuk, ia dihadapkan pada model – model perilaku yang beragam. Seperti yang dikemukakan Horton dan Hunt; “Masyarakat majemuk atau kompleks memiliki banyak kelompok dan kebudayaan khusus dengan standar yang berbeda dan kadang bertentangan.” Maka dalam perkembangannya seseorang akan belajar untuk bertahan dalam menegakkan haknya, dan dalam waktu yang sama ia harus mematuhi peraturan, penuh pertimbangan dan rasa hormat. Beberapa anak yang dilahirkan dalam satu keluarga dalam perkembangannya bisa saja menjadi berbeda kepribadiannya. Karena mereka tidak mendapatkan pengalaman yang sama dalam lingkungan sosialisasinya. Seperti yang dikemukakan Horton dan Hunt; “ Pengalaman setiap orang adalah unik dan tidak ada pengalaman siapapun yang secara sempurna dapat menyamainya. Selain itu pengalaman tidaklah sekedar bertambah, akan tetapi menyatu.” Kepribadian tidak tersusun atas satu peristiwa dengan peristiwa lainnya, tetapi arti dan pengaruh suatu pengalaman dalam peristiwa – preistiwa tersebut tergantung kepada pengalaman – pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya.

c. Teori – teori Perkembangan Kepribadian